Anda di halaman 1dari 20

Survey dan Pemetaan II

PENENTUAN LUAS

Penentuan luas dalam aspek survey


rekayasa dilakukan dalam kaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan tanah dan keperluan
dan tata ruang.
Pengertian luas dalam aspek survey datar
luas dalam proyeksi bidang datar.

f Permukaan bumi
fisik
b
c d e
a

f
b
a c d e

Bidang datar Luas pada bidang


proyeksi/datar
Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 1
Survey dan Pemetaan II

Dalam menetukan luas suatu daerah/lokasi


digunakan beberapa metoda tergantung
dari bentuk-bentuk garis batas suatu
daerah.
A. Bentuk-Bentuk Lahan Teratur

A.1 Metoda Segi Empat


Metoda hitungan luas segi empat
merupakan metoda yang paling sederhana.

A B

D a C

Maka luas bidang ABCD :


L=axb

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 2


Survey dan Pemetaan II

A.2 Metoda Trapesium

D C
b

A B
a

Luas Trapesium ABCD :


L = a+b x t
2

B. Bentuk-Bentuk Lahan Tidak Teratur


Bila suatu lahan yang akan dihitung
luasnya dibatasi oleh garis-garis lengkung
yang tidak teratur, maka dilakukan
tambahan pengukuran, sehingga garis-
garis lengkung yang tidak teratur dapat
digantikan dengan garis-garis lurus atau

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 3


Survey dan Pemetaan II

menggunakan model-model matematik


tertentu.

4
1 3 5 6
2 7
A 8
D
9

10

11

12

B C

Pada lahan di atas ada bagian batas lahan


yang garis batasnya tidak teratur pada
bagian batas A, 1, 2, …, 12, C. Untuk
menetukan luas pada garis batas yang tidak
teratur tersebut, maka dilakukan

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 4


Survey dan Pemetaan II

pengukuran tambahan menggunakan


metoda offset. Garis batas AD dan DC
digunakan sebagai garis basis, sehingga
titik-titik A-1, 1-2, …, 9-C dapat
diproyeksikan ke garis basis.
Dengan menggunakan bentuk-bentuk
geometrik yang ada maka luas daerah
tersebut dapat ditentukan.
B.1 Metoda Trapesium
Pada gambar di atas berdasarkan bantuan
garis basis dan hasil pengukuran metoda
offset, maka bagian lahan yang batasnya
tidak teratur dapat dihitung luasnya
menggunakan metoda trapesium.

t1 t2 t3 t4 t5 t6

a a a a a

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 5


Survey dan Pemetaan II

Kerapatan interval titik tergantung dari


kondisi lengkungan garis batas serta
tingkat ketelitian yang diinginkan.
Maka luas lahan yang dibatasi garis basis
adalah :

L = ½ { (t1 + t2)xa + (t2 + t3)xa + (t3 + t4)xa +


(t4 + t5)xa + (t5 + t6)xa }

Atau jika jarak interval antar titik (a) sama,


maka :
L = a (t1/2 + t2 + t3 + t4 + t5 + t6/2)
atau :

L = a (t1/2 + t2 + t3 + … + t(n-1) + tn/2)

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 6


Survey dan Pemetaan II

B.2 Metoda Simpson

E
G
F
C

H
D

S0 S1 S2

I
A B
d d

Dalam metoda simpson setiap persil luas


antara A dan B dibagi dua dengan jarak
yang sama yaitu d.
Dari titik tengah (I) dibuat garis tegak lurus
hingga memotong lengkungan batas lahan
pada titik G. Untuk memperoleh model

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 7


Survey dan Pemetaan II

matematik hitungan luas pada titik G maka


dibuat garis EF // CD. Maka luas ABCD :

L = S0 + S2 x 2d
2

untuk menghitung segmen parabola, maka :

Ltembereng DGC = 2/3 x HG x AB


dimana :
HG = S1 – (S0 + S2)
2
maka :

LDGC = 2/3 x {S1 – (S0 + S2)} x 2d


2

Jadi luas seluruh persil adalah LDGC +


LABCD.
L = (S0 + S2) x 2d + 2/3 { S1 – (S0 + S2)} x 2d
2 2

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 8


Survey dan Pemetaan II

= 2d { (S0 + S2) + 2/3 (S1 – (S0 + S2) }


2 2

= 4/3d 3(S0 + S2) + S1 – (S0 + S2)


4 2

= 4/3d 3S0 + 3S2 + 4S1 – 2S0 – 2S2


4

= 4/3d S0 + S1 + S2
4

= d/3 (S0 + S1 + S2)

I II III IV VI
S1 S2 S3 S4 S5 V S6

d d d d d d

Jika terdapat beberapa persil luas seperti


pada gambar di atas maka hitungan luas
metoda simpson adalah :

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 9


Survey dan Pemetaan II

LI + II = d/3 (S1 + S2 + S3)


LII + III = d/3 (S2 + S3 + S4)
LII + III = d/3 (S3 + S4 + S5)
LIII + VI = d/3 (S5 + S6 + S7)
åL = d/3 (S1 + S7 + 2 (S3 + S5) + 4(S2+S4+
S6)

Jadi persamaan umum :

åL = d/3 (S1 + Sn + 2(S3 + S5 + …+ Sn-2) +


4(S2+S4+ …+Sn-1)

B.3 Metoda Koordinat

Bila suatu lahan setiap titik sudutnya


dinyatakan berdasarkan koordinat kartesian
(Xi , Yi), maka luasnya dapat ditentukan
dengan metoda koordinat.

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 10


Survey dan Pemetaan II

1 4

3
2
Y1

Y5 Y2 Y4 Y3

X
X1 X5 X2 X4 X3

Persamaan umum untuk menetukan luas


bidang metode angka koordinat adalah :

L = ½ å {(Xn Yn+1) – (Yn Xn+1)}


atau :

L = ½ {(X1 Y2 + X2 Y3 + …+ Xn Yn+1) – (X2 Y1 +


X3 Y2 + …+ Xn+1 Yn)}

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 11


Survey dan Pemetaan II

atau menggunakan tabel :

No. Koordinat
Xi Yi+1 - Xi+1 Yi
Titik Xi Yi
1 X1 Y1 X1 Y2 – X2 Y1
2 X2 Y2 X2 Y3 – X3 Y2

n-2 Xn-2 Yn-2 Xn-2 Yn-1 – Xn-1 Yn-2


n-1 Xn-1 Yn-1 Xn-1 Yn – Xn Yn-1
n Xn Yn Xn Y1 - X1 Yn
1 X1 Y1
2L åXi Yi+1 - åXi+1 Yi

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 12


Survey dan Pemetaan II

Contoh :

No. Koordinat
Titik X Y
1 34,76 15,81
2 10,34 28,17
3 -30,55 14,28
4 -35,42 -18,61
5 5,76 -25,81

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 13


Survey dan Pemetaan II

Dari persil di atas, tentukan luas


menggunakan metoda angka koordinat.

Solusi :

X Y
979,1892 163,4754
1 34,76 15,81
147,6552 -860,594
2 10,34 28,17
568,5355 -505,798
3 -30,55 14,28
914,1902 -107,194
4 -35,42 -18,61
91,0656 -897,156
5 5,76 -25,81
1 34,76 15,81
2700,636 -2207,26
S
4907,901
2L
2.453,950 m2
L

Jadi luas persil gambar di atas adalah :


L = 2.454 m2

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 14


Survey dan Pemetaan II

Tugas :
X Y
A 2000 1000
1 1979.822 1017.142
2 2017.597 1020.672
3 2026.130 1002.891
4 2005.869 1001.995
5 1992.221 1000.435
6 1996.566 992.775
7 2019.092 983.621

Tentukan luas daerah di atas

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 15


Survey dan Pemetaan II

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 16


Survey dan Pemetaan II

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 17


Survey dan Pemetaan II

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 18


Survey dan Pemetaan II

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 19


Survey dan Pemetaan II

Jurusan Teknik Sipil USP YPKP 20

Anda mungkin juga menyukai