Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Arduino Mega 2560


Arduino Mega 2560 adalah papan microcontroller berbasiskan Atmega 2560.
Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin digital input / output, dimana 15 pin dapat digunakan
sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin
sebagai UART (portserial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack
power, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk
mendukung microcontroller. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui
kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC – DC atau baterai untuk mulai
mengaktifkannya. Arduino Mega 2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang
dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega 2560
adalah versi terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega.
Arduino Mega 2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru sudah
tidak menggunakan chip driver FTDI USB to serial. Tapi, menggunakan chip Atmega
16U2 (Atmega 8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter
USB-to-serial. Arduino Mega 2560 Revisi 2 memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2
ke Ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Arduino Mega
2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:
a. Pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua
pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF
memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan.
Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR
yang beroperasi dengan 5 Volt dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan
tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin yang tidak terhubung, yang disediakan untuk
tujuan masa depan.
b. Sirkuit RESET.
c. Chip ATmega16U2 menggantikan chip Atmega 8U2.

4
Gambar 2.1 – Arduino mega 2560
(Sumber : http://arduino.cc)

Tabel 1.1 Spesifikasi dari Arduino Mega 2560

Microcontroller ATmega 2560


Tegangan Operasi 5V
Inputvoltage (disarankan) 7-12V
InputVoltage (limit) 6-20V
Jumlah pin I/O digital 54 (15 pin digunakan sebagai output PWM)
Jumlah pin input analog 16
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
Flash Memory 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 Hz

5
Gambar 2.2 – Pemetaan Pin ATMega 2560
(Sumber : http://arduino.cc)

2.1.2 Daya (Power)


Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya
eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat
berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan
mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber
tegangan pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung dihubungkan
melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor POWER.
Papan Arduino ATmega 2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt
sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan
menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak

6
stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan
mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang
dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt.
Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:
2.1.2.1 VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber
daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber
daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini,
atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa
mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
2.1.2.2 5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini
tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada
papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack
power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12
Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3,3V secara langsung tanpa
melewati regulator dapat merusak papan Arduino.
2.1.2.3 3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan
oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang
dihasilkan adalah 50 mA.
2.1.2.4 GND : Pin Ground atau Massa.
2.1.2.5 IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi
tegangan yang beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield)
dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan
memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage
translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.

2.1.3 Memori
Arduino ATmega 2560 memiliki 256 KB flash memory untuk menyimpan kode (8
KB digunakan untuk bootloader), 8 KB SRAM dan 4 KB EEPROM (yang dapat dibaca
dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM).

2.1.4 Input dan Output


Masing-masing dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan
sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite() , dan

7
digitalRead(). Arduino Mega beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal
(yang terputus secara default) sebesar 20 – 50 kilo ohms. Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi khusus, antara lain:
Serial yang digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL.

Tabel 2.2 Tabel Pin Serial RX dan TX


Nomor PIN Nama PIN Peta Nama PIN

2 PE0 (RXD0/PCINT8) Digital pin 0 (RX0)


3 PE1 (TXD0) Digital pin 1 (TX0)
12 PH0 (RXD2) Digital pin 17 (RX2)
13 PH1 (TXD2) Digital pin 16 (TX2)
45 PD2 (RXDI/INT2) Digital pin 19 (RX1)
46 PD3 (TXD1/INT3) Digital pin 18 (TX1)
63 PJ0 (RXD3/PCINT9) Digital pin 15 (RX3)
64 PJ1 (TXD3/PCINT10) Digital pin 14 (TX3)

Eksternal Interupsi: Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai
yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubah nilai.

Tabel 2.3 Tabel Pin Eksternal Interupsi

Nomor PIN Nama PIN Peta Nama PIN


6 PE4 (OC3B/INT4) Digital pin 2 (PWM)
7 PE5 (OC3C/INT5) Digital pin 3 (PWM)
43 PD0 (SCL/INT0) Digital pin 21 (SCL)
44 PD1 (SDA/INT1) Digital pin 20 (SDA)
45 PD2 (RXDI/INT2) Digital pin 19 (RX1)
46 PD3 (TXD1/INT3) Digital pin 18 (TX1)

SPI: Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library. Pin SPI juga terhubung
dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Arduino Uno, Arduino
Duemilanove dan Arduino Diecimila.

8
Tabel 2.4 Tabel Pin SPI

Nomor PIN Nama PIN Peta Nama PIN


19 PB0 (SS/PCINT0) Digital pin 53 (SS)
20 PB1 (SCK/PCINT1) Digital pin 52 (SCK)
21 PB2 (MOSI/PCINT2) Digital pin 51 (MOSI)
22 PB3 (MISO/PCINT3) Digital pin 50 (MISO)

TWI: Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi TWI
menggunakan Wirelibrary. Perhatikan bahwa pin ini tidak di lokasi yang sama dengan pin
TWI pada Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila.

2.1.5 Komunikasi
Arduino Mega 2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, dengan Arduino lain, atau dengan microcontroller lainnya. Arduino ATmega
328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5 Volt).
Sebuah chip ATmega 16U2 (ATmega 8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang
terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan muncul
sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat
lunak pada komputer, untuk sistem operasi Windows masih tetap memerlukan file inf,
tetapi untuk sistem operasi OS X dan Linux akan mengenali papan sebagai port COM
secara otomatis. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor
memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan
TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima
melalui chip USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk
komunikasi serial seperti pada pin 0 dan 1).
Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah
satu pin digital Mega 2560. ATmega 2560 juga mendukung komunikasi TWI dan SPI.
Perangkat lunak Arduino termasuk Wirelibrary digunakan untuk menyederhanakan
penggunaan bus TWI. Untuk komunikasi SPI, menggunakan SPI library.

2.1.6 Perangkat Lunak (IDE Arduino)


Integrated Development Environment (IDE) Arduino merupakan aplikasi yang
mencakup editor, compiler, dan uploader dapat menggunakan semua seri modul keluarga
Arduino, seperti Arduino Duemilanove, Uno, Bluetooth, Mega. Kecuali ada beberapa

9
tipe board produksi Arduino yang memakai microcontroller di luar seri AVR, seperti
mikroprosesor ARM. Saat menulis kode program atau mengkompilasi
modul hardware Arduino tidak harus tersambung ke PC atau Notebook, walaupun saat
proses unggahan ke board diperlukan modul hardware.
IDE Arduino juga memiliki keterbatasan tidak mendukung fungsi debugging
hardware maupun software. Proses kompliasi IDE Arduino diawali dengan proses
pengecekan kesalahan sintaksis sketch, kemudian memanfaatkan
pustaka Proscessing dan avr – gcc sketch dikompilasi menjadi berkas object, lalu berkas-
berkas object digabungkan oleh pustaka Arduino menjadi berkas biner. Berkas biner ini
diunggah ke chip microcontroller via kabel USB, serial port DB9, atau Serial Bluetooth.
Compiler IDE Ardunino juga memanfaatkan pustaka open source AVRLibc sebagai
standar de-facto pustaka referensi dan fungsi register microcontroller AVR. Pustaka
AVRLibc ini sudah disertakan dalam satu paket program IDE Arduino. Meskipun
demikian, kita tidak perlu mendefinisikan directive #include dari pustaka AVRLibc
pada sketch karena otomatis compilerme-link pustaka AVRLibc tersebut.
Ukuran berkas biner HEX hasil kompilasi akan semakin besar jika
kode sketch semakin kompleks. Berkas biner memiliki ekstensi .hex berisi data instruksi
program yang biasa dipahami oleh microcontroller target. Selain itu, port pararel juga bias
dipakai untuk mengunggah bootloader ke microcontroller. Meskipiun demikian, cara ini
sudah jarang digunakan karena sekarang hampir tidak ada mainboard PC yang masih
menyediakan portpararel, dan pada notebook juga sudah tidak menyertakan port pararel.

Gambar 2.3 Tampilan Sketch di Arduino IDE


(Sumber : http://arduino.cc)

10
Pada Gambar 2.3. Terlihat button (tombol) yang ada di IDE Arduino, button compile
berfungsi untuk kompilasi sketch tanpa unggah ke board bisa dipakai untuk pengecekan
kesalahan kode sintaks sketch. Button upload untuk mengunggah hasil
kompilasi sketch ke board target. Pesan error akan terlihat jika board belum terpasang
atau alamat port COM belum terkonfigurasi dengan benar.
Berkas Pustaka yang tersimpan di dalam direktori yang sama sketchbook akan
terlihat dalam Tab sketchbook. Berkas pustaka yang tersimpan di
direktori /Arduino/libraries/ tidak ditampilkan pada tab sketch meskipun bias diakses
oleh sketch lain.

2.1.7 Reset Otomatis


Daripada menekan tombol reset sebelum upload, Arduino Mega 2560 didesain
dengan cara yang memungkinkan Anda untuk me-reset melalui perangkat lunak yang
berjalan pada komputer yang terhubung. Salah satu jalur kontrol hardware (DTR)
mengalir dari ATmega 8U2 / 16U2 dan terhubung ke jalur reset dari ATmega 2560
melalui kapasitor 100 nanofarad. Bila jalur ini di-set rendah / low, jalur resetdrop cukup
lama untuk me-reset chip. Perangkat lunak Arduino menggunakan kemampuan ini untuk
memungkinkan Anda meng-upload kode dengan hanya menekan tombol upload pada
perangkat lunak Arduino. Ini berarti bahwa bootloader memiliki rentang waktu yang lebih
pendek, seperti menurunkan DTR dapat terkoordinasi (berjalan beriringan) dengan
dimulainya upload.
Pengaturan ini juga memiliki implikasi lain. Ketika Mega 2560 terhubung dengan
komputer yang menggunakan sistem operasi Mac OS X atau Linux, papan Arduino akan
di-reset setiap kali dihubungkan dengan software komputer (melalui USB). Dan setengah
detik kemudian atau lebih, bootloader berjalan pada papan Mega 2560.
Proses reset melalui program ini digunakan untuk mengabaikan data yang cacat (yaitu
apapun selain meng-upload kode baru), ia akan memotong dan membuang beberapa byte
pertama dari data yang dikirim ke papan setelah sambungan dibuka. Jika sebuah sketsa
dijalankan pada papan untuk menerima satu kali konfigurasi atau menerima data lain
ketika pertama kali dijalankan, pastikan bahwa perangkat lunak diberikan waktu untuk
berkomunikasi dengan menunggu satu detik setelah terkoneksi dan sebelum mengirim
data.

11
ArduinoMega 2560 memiliki trek jalur yang dapat dipotong untuk menonaktifkan
fungsi auto-reset. Pad di kedua sisi jalur dapat hubungkan dengan disolder untuk
mengaktifkan kembali fungsi auto-reset. Pad berlabel “RESET-EN”. Anda juga dapat
menonaktifkan auto-reset dengan menghubungkan resistor 110 ohm dari 5V ke jalur reset.

2.1.7 Perlindungan Beban Berlebih pada USB


Arduino Mega 2560 memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB komputer
Anda dari hubungan singkat dan arus lebih. Meskipun pada dasarnya komputer telah
memiliki perlindungan internal pada port USB mereka sendiri, sekring memberikan
lapisan perlindungan tambahan. Jika arus lebih dari 500 mA dihubungkan ke port USB,
sekring secara otomatis akan memutuskan sambungan sampai hubungan singkat
atau overloaddihapus/dibuang.

2.2 Sensor DHT11


DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di
sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat
stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi
disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi
sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya. DHT11
termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang
cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi
sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-
aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.
Sensor DHT11 memiliki empat buah kaki yaitu: pada bagian kaki (VCC),
dihubungkan ke bagian Vss yg bernilai sebesar 5V pada board arduino uno dan untuk
bagian kaki GND dihubungkan ke ground (GND) pada board arduino uno. Sedangkan
pada bagian kaki data yang merupakan keluaran (Output) dari hasil pengolahan data
analog dari sensor DHT11 yang dihubungkan ke bagian analog input (pin2), yaitu pada
bagian pin PWM (Pulse Width Modulation) pada board arduino uno dan yang tak
ketinggalan terdapat satu kaki tambahan yaitu kaki NC (Not Connected), yang tidak
dihubungkan ke pin manapun. Berikut merupakan rangkaian dari sensor DHT11 pada
board Arduino Uno.

12
Gambar 2.2 - Rangkaian dari sensor DHT11 pada Arduino Uno

Sensor DHT11 memiliki spesifikasi pengukuran kelembaban udara, pengukuran


temperatur, dan karakteristik electrikal berikut :

1. Pengukuran Kelembaban Udara


 Resolusi pengukuran: 16Bit
 Repeatability: ±1% RH
 Akurasi pengukuran: 25℃ ±5% RH
 Interchangeability: fully interchangeable
 Waktu respon: 1/6 detik
 Histeresis: <± 0.3% RH
 Long-term stability: <± 0.5% RH

2. Pengukuran Temperatur
 Resolusi pengukuran: 16 Bit
 Repeatability: ±0.2℃
 Range: At 25℃ ±2℃
 Waktu Respon: 1/10 detik

3. Karakteristik Electrikal

13
 Power supply: DC 3.5 – 5.5V
 Konsumsi arus: measurement 0.3mA, standby 60μ A
 Periode sampling : lebih dari 2 detik

2.3. Sensor Asap MQ-2


Sensor gas adalah sensor yang befungsi untuk mengukur senyawa gas polutan
yang ada di udara, seperti karbon monoksida, hidrokarbon, nitrooksida, dan lain-lain.
Pengindra gas tersebut bekerja dengan semakin tinggi kadar gas maka resistansinya
semakin rendah. Sensor gas asap MQ-2 ini mendeteksi gas yang mudah terbakar di
udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Secara umum sensor
didefenisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia
kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik arus listrik ataupun tegangan.
Sensor asap MQ-2 merupakan sensor yang biasanya digunakan untuk
mengetahui kualitas udara atau untuk mengetahui kandungan yang terjadi dalam
udara. Sensor MQ-2 tersebut terbuat dari bahan peka gas yaitu CO. Jika sensor
tersebut mendeteksi keberadaan gas tersebut di udara dengan tingkat kadar tertentu,
maka sensor akan menganggap terdapat asap kebakaran di udara. Ketika sensor
mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut, maka resistansi elektrik sensor akan turun.
Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ-2 ini, kandungan gas tersebut
dapat diukur.
Sensor MQ 2 merupakan sensor gas dioksida yang berfungsi untuk mengetahui
keberadaan gas karbon dioksida, dimana sensor ini yang dipakai untuk memantau
keberadaan asap kebakaran dalam penelitian ini. Sensor ini memiliki sensitivitas
tinggi dan waktu respon yang cepat. Keluaran yang dihasilkan sensor ini adalah
sinyal analog, MQ-2 memerlukan tegangan 5 V DC, resistansi sensor ini akan
berubah bila ada gas, output dari sensor ini dihubungkan ke pin Analog pada
mikrokontroler Arduino yang akan menampilkan dalam bentuk sinyal digital.

Cara kerja sensor gas secara umum terbentuk pada permukaan luar kristal.
Tegangan permukaan yang terbentuk akan menghambat laju aliran elektron seperti
tampak pada ilustrasi gambar 2.3 - Ilustrasi Penyerapan O2 Oleh Sensor

14
Gambar 2.3 - Ilustrasi Penyerapan O2 Oleh Sensor

Sensor gas terdiri dari elemen sensor, dasar sensor dan tudung sensor. Elemen
sensor terdiri dari bahan sensor dan bahan pemanas untuk memanaskan elemen.
Elemen sensor menggunakan bahan-bahan seperti timah (IV) oksida SnO2, wolfram
(VI) oksida WO3, dan lain-lain, tergantung pada gas yang hendak dideteksi. Gambar
berikut menunjukkan susunan (struktur) dasar sensor gas

Gambar 2.4 - Susunan Dasar Sensor Gas

Bila suatu kristal oksida logam seperti SnO2 dipanaskan pada suhu tinggi
tertentu di udara, oksigen akan teradsorpsi pada permukaan kristal dengan muatan
negatif. Elektron-elektron donor pada permukaan kristal ditransfer ke oksigen
teradsorpsi, sehingga menghasilkan suatu lapisan ruang bermuatan positif.

15
Akibatnya potensial permukaan terbentuk, yang akan menghambat aliran
elektron. Di dalam sensor, arus listrik mengalir melalui bagian-bagian penghubung
(batas butir) kristal-kristal mikro SnO2. Pada batas-batas antar butir, oksigen yang
teradsorpsi membentuk penghalang potensial yang menghambat muatan bebas
bergerak. Tahanan listrik sensor disebabkan oleh penghalang potensial ini. Dalam
lingkungan adanya gas pereduksi, kerapatan oksigen teradsorpsi bermuatan negatif
pada permukaan semikonduktor sensor menjadi berkurang, sehingga ketinggian
penghalang pada batas antar butir berkurang. Ketinggian penghalang yang berkurang
menyebabkan berkurangnya tahanan sensor butir dalam lingkungan gas.

2.4. Radio frequency identification (RFID)


RFID merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan frekuensi radio
sebagai identifikasi terhadap suatu objek. RFID dapat dipandang sebagai salah
satu cara
dalam

pelabelan suatu objek. Pelabelan dalam hal ini menggunakan sebuah kartu RFID atau
TAG yg ditempatkan pada objek yg diindentifikasi. Fungsi TAG sama dengan fungsi
barcode label akan tetapi RFID mempunyai kelebihan daripada label barcode

16
Gambar 2.4 – Overview of RFID System

2.4.1 Tag RFID atau Transponder

Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah microchip dan
sebuah antena,. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang
unik/ID dan informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe
memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-onceread-many.
Antena yang terpasang pada mikrochip mengirimkan informasi ke reader
RFID.

Gambar 2.5 – Bentuk fisik TAG berupa gantungan kunci dan kartu

2.4.2 Tag RFID atau Transponder

Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah microchip dan sebuah antena,. Chip
tersebut menyimpan nomor seri yang unik/ID dan informasi lainnya tergantung kepada tipe
memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-onceread-many.
Antena yang terpasang pada mikrochip mengirimkan informasi ke reader RFID

2.6. Standar Harmonisa yang diizinkan

17
Standar harmonisa yang digunakan pada penelitian ini adalah standar dari
IEEE 519-1992.

Standar IEEE Standard PLN


Sistem Total Harmonik Sistem Total Harmonik
Tegangan Distortion ( % ) Tegangan Distortion ( % )
(kV) (kV)
Vn < 69 5% 20 5%
69 <Vn <161 2,5 % >70 3%
Vn >161 1,5 % 1%

Tabel 2.1 - Standar Harmonisa dari IEEE 519-1992 dibawah ini, menyarankan nilai-
nilai berikut sebagai batas maksimum yang direkomendasikan untuk ditorsi
tegangan.

Distorsi arus harmonik maksimum (% dari IL)

Urutan harmonik individual (harmonik ganjil)


Isc/IL < 11 11 h < 17 17  h < 23 23  h < 35 35  h THD
< 20 4 2.0 1.5 0.6 0.3 5
20 < 50 7 3.5 2.5 1.0 0.5 8
50 < 100 10 4.5 4 1.5 0.7 12
100-1000 12 5.5 5 2 1 15
>1000 15 7 6 2.5 1.4 20

 Rasio hubung singkat (SCratio) dicari dengan menggunakan rumus berikut:


KVA x 100 𝐼𝑆𝐶
Isc 𝑆𝐶𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐼𝐿
√3 x KV x Z %

 Isc adalah arus hubung singkat pada Point of Common Coupling (PCC).
 IL adalah arus beban maksimum fundamental di PCC.

18
 PCC merupakan titik lokasi pada jaringan tempat pengguna dan beban lain dapat
disambung. PCC dapat berada pada primer atau sekunder transformator
pensuplai, tergantung apakah ada atau tidak pengguna lain yang dilayani dari
transformator tersebut.

Tabel 2.2 - Batas distorsi arus untuk sistem distribusi menurut IEEE 519-1992 (120
V sampai 69 kV)

Pada capasitor bank, harmonisa dapat menyebabkan peningkatan temperatur


isolasi, bahkan pada tingkat harmonisa yang terlalu besar dapat menyebabkan
kerusakan. Oleh karena itu timbulnya harmonisa akan mempengaruhi faktor daya.
Unsur-unsur individual pada sistem tenaga arus diuji sensitifitasnya terhadap
harmonisanya sebagai dasar untuk merekomendasikan pada tingkatan yang
diizinkan.
Efek – efek dari tegangan dan arus harmonisa di dalam sistem tenaga adalah:
 Penambahan tingkat harmonisa akibat dari resonansi hubungan seri dan parallel.
 Penurunan efisiensi pada daya generator, transmisi dan pemakaiannya.
 Interferensi dengan rangkaian-rangkaian telepon (komunikasi) dan pemancar
karena arus harmonisa urutan nol.
 Kesalahan-kesalahan pada meter-meter piringan putar pengukur energi.

Secara garis besar, efek harmonisa yang timbul pada sistem tenaga listrik
tergantung pada sumber harmonisa dalam sistem tenaga listrik dapat menimbulkan
pengaruh yang tidak diinginkan seperti peralatan menjadi panas, life time peralatan
menjadi berkurang, bahkan dapat menyebabkan peralatan menjadi rusak, interferensi
sinyal (seperti noise pada saluran telepon).

Ganguan harmonisa yang cukup besar dapat mengakibatkan kualitas listrik


menjadi buruk. Dalam usaha untuk meredam gangguan harmonisa yang dapat
menyebarkan arus harmonisa kebagian yang lain dari sutu sistem listrik yaitu dengan
memasang filter harmonisa, yang diharapkan mampu menekan distorsi tegangan atau
arus yang disebabkan oleh penggunaan beban-beban nonlinier. Selain itu,
penggunaan filter harmonisa pada frekuensi dasarnya (50 Hz) dapat
mengkompensasi daya reaktif dan memperbaiki faktor daya.

19
2.7. Cara Mengatasi Harmonisa
Untuk mengatasi harmonisa dapat dilakukan dengan menggunakan filter
harmonisa. Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan pada
frekuensi dari sinyal tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal listrik pada
batasan frekuensi tertentu sehingga apabila terdapat sinyal/gelombang listrik dengan
frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan spesifikasi filter) tidak akan dilewatkan.
Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas, baik untuk menyaring sinyal pada
frekuensi rendah, frekuensi audio, frekuensi tinggi, atau pada frekuensi-frekuensi
tertentu saja.
Untuk meredam harmonisa dalam sistem tenaga, maka perlu menggunakan
filter harmonisa yaitu filter pasif. Rangkaian filter pasif terdiri dari komponen R, L,
dan C. Tipe filter pasif yang paling umum digunakan adalah Filter dengan penalaan
tunggal Single Tuned Filter (Band Pass Filter). Filter umum ini biasa digunakan
pada tegangan rendah. Rangkaian filter ini mempunyai impedansi yang rendah.

Gambar 2.5 - Rangkaian filter pasif single tuned

Single Tuned Filter adalah filter yang mempunyai frekuensi kerja pada satu
frekuensi.

20
Gambar 2.6 - Pemasangan filter harmonisa

Filter terhubung secara paralel dengan sistem daya dan memberikan impedansi
rendah jalur ke tanah untuk arus pada satu atau lebih harmonik frekuensi. Arus Is
adalah arus fundamental dan arus Ih adalah arus harmonisa. Dua arus ini disebabkan
oleh beban non linear. Filter berfungsi untuk mengalirkan arus Ih agar tidak masuk
ke jala-jala tegangan sumber (Vs).
Filter paralel merupakan metode yang paling umum digunakan untuk
mengendalikan aliran arus harmonik sehingga filter ini dapat dirancang dari
kombinasi seri reaktor (induktansi) dan kapasitor (kapasitansi) sehingga membentuk
penala tunggal.
Filter paralel pasif bertindak sebagai ”perangkap” karena menyerap arus
harmonik yang ditalanya. Filter LC dalam kenyataannya mempunyai nilai R yang
berasal dari induktor sehingga rangkaian lengkap filter.
Filter pasif mempunyai karakteristik yang disebut Quality Factor (Q) yang
menentukan kualitas dari filter itu sendiri. Semakin tinggi nilai Q maka Bandwidht
akan semakin kecil. Karakter Q tinggi bisa dimanfaatkan untuk melewatkan
frekuensi yang diinginkan tanpa mengikuti frekuensi lain.
Perhitungan faktor kualitas (Q) adalah:

Fc adalah frekuensi kerja.


BW adalah lebar frekuensi yaitu selang frekuensi pada saat daya output menjadi ½
nya.
Bandpass filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang untuk melewatkan
frekuensi dalam batasan tertentu dan menolak frekuensi lain diluar frekuensi yang

21
dikehendaki. Bandpass filter merupakan gabungan antara highpass dan lowpass
filter. Filter band pass akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara
(median frequency) dan menahan frekuensi di bawah dan di atas median tersebut.
BPF ada 2 macam rangkaian yaitu:
1. BPF bidang lebar , Bila Q < 10
2. BPF bidang sempit, Bila Q > 10

Band Pass Filter Bidang Lebar


Syarat BPF bidang lebar adalah Q<10, biasanya didapat dari 2 rangkaian filter
HPF dan LPF yang mereka saling di seri dengan urutan tertentu dan frekuensi cut off
harus tertentu.

Gambar 2.7 - Karakteristik Rangkaian BPF bidang lebar

Band Pass Filter bidang sempit


Syarat Band Pass Filter bidang sempit adalah Q > 10, Rangkaian ini sering
disebut multiple feedback filter karena satu rangkaian menghasilkan 2 batasan fL dan
fH .

22
Gambar 2.8 - Karakteristik Rangkaian BPF Bidang Sempit

Parameter filter harmonisa pasif


Filter Pasif tersusun dari kapasitor dan induktor dengan satu frekuensi yang
disetting pada frekuensi tegangan harmonisa yang akan dihilangkan.
Frekuensi kerja single tuned dengan rangkaian Y, dirumuskan dengan:

F1 = Frekuensi fundamental (Hz)


C = Kapasitansi filter (Farad)
L = Induktansi filter (Henry)
XL = Reaktansi Induktif (Ohm)
XC = Reaktansi Kapasitif (Ohm)

Band pass filter mengizinkan hanya sebuah band frekuensi yang diperlukan
untuk lulus, dan menolak sinyal di semua frekuensi di atas dan di bawah band ini.

23
Gambar 2.9 - 400V Passive Harmonic Filter

24
2.8. Software Electrical Transient and Analysis Program (ETAP)
Software ETAP (Electrical Transient and Analysis Program) merupakan
perangkat lunak yang dapat mendukung sistem tenaga listrik. Dan perangkat ini
mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk
pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-
time.
Fitur yang terdapat dalam ETAP bermacam-macam antara lain, yang
digunakan untuk menganalisa pembangkit tenaga listrik, sistem transmisi maupun
sistem distribusi tenaga listrik. ETAP juga dapat digunakan untuk membuat
proyek sistem tenaga listrik dalam bentuk single line diagram (diagram satu garis)
dan juga jalur sistem pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, antara lain:
hubung singkat, aliran daya, starting motor, trancient stability, koordinasi relay
proteksi dan sistem harmonisasi. Proyek dari sistem tenaga listrik memiliki masing-
masing elemen rangkaian yang dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan atau
jalur sistem pentanahan. Yang dapat mempermudahkan hasil perhitungan analisis
dapat ditampilkan pada single line diagram.
Harmonisa analysis pada ETAP memberikan fasilitas untuk mensimulasikan,
memodelkan dan menganalisis fenomena harmonisa pada sistem tenaga listrik.
Metode yang digunakan untuk menganalisa harmonisa adalah harmonics load flow
method dan harmonics frequency scan method. Dengan menggunakan kedua metode
ini dan kombinasinya, harmonisa yang muncul akan dihitung dan dibandingkan
dengan batas/standar dari industri dan permasalahan yang muncul pada sistem tenaga
khususnya pada kualitas daya.

25

Anda mungkin juga menyukai