Bale Petani
Bale Petani
Menanam sejumlah komoditas pertanian pada saat ini tidak lain diputuskan berdasarkan perkembangan
harga dan musim tanam komoditas tertentu. Pada umumnya petani tidak mengetahui secara logis
keputusan jenis tanaman yang ditanamnya. Sehingga kebutuhan pangan tidak dapat terpenuhi secara
merata dan akibatnya pemerintah tetap memutuskan untuk melakukan inmpor. Hal demikian menjadi
faktor lemahnya produk pertanian dalam negeri bersaing dengan produk-produk luar yang lebih
berlimpah dan berkualitas.
Penentuan jenis komoditas pertanian yang akan ditanam dipengaruhi berbagai faktor yang prosesnya
sangat kompleks dan dinamis. Oleh sebab itu petani membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk
dapat memutuskan sendiri jenis tanaman apa yang akan ditanam di kebunnya. Baik pertanian dalam
tingkatan yang luas maupun pertanian dengan lahan yang sempit keduanya harus ditetapkan dengan
ideal agar hasil yang diperoleh lebih optimal.
Suatu jenis tanaman pertanian memiliki banyak syarat tumbuh yang berhubungan dengan karakteristik
lahan secara landscape maupun historis. Suatu bentuk lahan baik secara biotik mapun abiotik di luar
penggarapan lahan yang bersifat rekayasa menciptakan lingkungan tertentu yang cocok sebagai tempat
tumbuh dan berkembang suatu jenis tanaman. Kesesuaian antara komoditas dengan karakteristik lahan
akan mengurangi biaya rekayasa lingkungan yang membutuhkan kekuatan finansial yang tinggi. Suatu
lahan pertanian atau perkebunan besar akan lebih optimal produksinya apabila jenis komoditas yang
ditanam sesuai dengan karakteristik lahannya.
Faktor yang tidak terlupakan adalah kulaitas lingkungan, dimana suatu pertanian kusus ditempatkan
pada lokasi tertentu agar tidak merusak kondisi lingkungannya. Kualitas lingkungan meliputi sumberdaya
air, kesuburan tanah dan iklim mikro. Kesesuain lahan pertanian dengan kualitas lingkungannya memiliki
banyak keuntungan sehingga dapat mengurangi biaya operasional pemeliharaan tanaman. Kesuburan
tanah berhubungan dengan produktifitas lahan dalam menyediakan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Misalnya saja lahan pertanian sawah sebaiknya
tidak ditempatkan di areal pegunungan dengan kelerengan yang curam, hal tersebut dapat
menyebabkan ancaman erosi dan tekanan penggundulan lahan hutan di sekitarnya.
Tanaman mampu menciptakan berbagai kondisi pada lingkungan sekitarnya. Tidak hanya lingkungan
yang dapat memberikan pengaruh dominan pada tanaman. Begitu juga sebaliknya bahwa perkembangan
bentuk landscape lahan dapat disebabkan pula oleh dampak prilaku perkembangan vegetasi
disekitarnya. Misalnya saja vegetasi dengan tingkat produktifitas serasah yang tinggi berpotensi
menciptakan lapisan top soil tanah yang cukup tebal, perkembangan lingkungan lebih panjang adalah
invasi genetis pada suatu lahan oleh jenis spesies tertentu. Perkebunan akasia tidak memberikan ruang
hidup pada jenis vegetasi berkayu lainnya di bawah tegakan sehingga lantai hutan cenderung beresiko
terjadinya aliran air di permukaan. Invasi genetis juga menekan laju pertumbuhan vegetasi lain secara
alami yang jelas dibutuhkan lingkungan sekitarnya untuk menjaga kesetabilan siklus. Oleh sebab itu
sistem tanam diberlakukan pada lahan-lahan bekas kebakaran atau bekas tebangan hutan alam di
kawasan hutan sekunder yang lahannya sudah termarginalkan.
Unknown at 11:33 AM
Share
No comments:
Post a Comment
Home
Powered by Blogger.