Laporan Praktikum Biologi Umum Bentuk Da PDF
Laporan Praktikum Biologi Umum Bentuk Da PDF
BIOLOGI UMUM
BENTUK DAN STRUKTUR SEL
OLEH :
NAMA : HILMA NURBAYANTI
NIM : 170210104059
KELAS :B
KELOMPOK :3
NAMA ASISTEN : 1. LISTI ROHMATIKA
2. FERSTY ISNA
II. TUJUAN
2.1 Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
2.2 Menggambarkan bermacam macam bentuk sel
4.1.2 Bahan
4.1.2.1 Sel epitel rongga mulut
4.1.2.2 Umbi lapis bawang merah
4.1.2.3 Serabut buah kapuk randu
4.1.2.4 Helaian daun bayam
4.1.2.5 Helaian daun rumput
4.1.2.6 Jaringan meristem tumbuhan
4.1.2.7 Penampang melintang batang
4.1.2.8 Air
4.1.2.9 Alkohol 70 %
4.1.2.10 Larutan methilen blue
4.1.2.11 Kertas hisap
Perbesaran 4 x 10 Keterangan :
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus
Perbesaran 4 x 10 Keterangan :
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara
lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Dalam praktikum
acara kedua ini kami mengamati bentuk dan struktur sel. Berbagai macam bentuk
sel kami jumpai. Kami mengamati beberapa bahan antara lain, sel epitel rongga
mulut, umbi lapis bawang merah ( Allium cepa), helaian daun bayam (Amaranthus
sp), helaian daun rumput teki (Cyperus rotundus), serabut buah kapuk randu Ceiba
petandra), dan jaringan meristem ujung batang.
Umbi lapis bawang merah Pada saat kami mengamati umbi lapis pada
bawang merah ( Allium cepa ) dengan perbesaran 4 x 10 atau 40 kali, kami
mengamati bahwa terdapat beberapa sel didalamnya yang tampak dengan jelas,
yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Bentuk selnya heksagonal yang mana
bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan bawang merah mempunyai dinding sel
yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan polisakaridapektat, yang mana ketiga
komponen tersebut merupakan polisakarida. Dinding akan tumbuh serta menjadi
tebal dan kaku setelah menjadi tumbuhan dewasa.
Sel epitel rongga mulut Saat mengamati sel epitel rongga mulut dengan
perbesaran dari lemah ke kuat tepatnya 4 x 10 atau 40 kali perbesaran, terlihat
bahwa terdapat membran sel yang melindungi sel epitel rongga mulut, sitoplasma
dan inti sel atau nukleus. Pada sel epitel rongga mulut bentuknya tidak beraturan.
Hal ini dikarenakan pada sel hewan tidak memiliki dinding sel, karena dalam
dinding sel terdapat kandungan lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku,
apabila dinding sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut
tidak bisa bergerak secara aktif. Pernyataan ini adalah salah satu yang membedakan
antara sel hewan dan sel tumbuhan.
Serabut buah kapuk randu (Ceiba petandra) Pada pengamatan selanjutnya
kami mengamati serabut kapuk randu dengan perbesaran 10 x 10 atau 100 kali
perbesaran yang mana sel nya berbentuk panjang. Sel kapuk randu seperti halnya
sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi,
sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel
dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara
sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Dalam sel kapuk randu terdapat
dinding sel, ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas, serta terdapat
gelembung udara untuk menyimpan udara. Sel kapuk randu adalah sel mati yang
membutuhkan udara lebih banyak maka dari itu memiliki ruang antar sel dan
gelembung udara didalam selnya.
Helaian daun bayam (Amaranthus sp) Pada helaian daun bayam kami
mengamati dengan perbesaran 40 x 10 atau 400 kali perbesaran. Dalam daun bayam
terdapat inti sel yang berada ditengah, sitoplasma, ruang antar sel, dan dinding sel.
Bentuk sel pada daun bayam yaitu tidak beraturan. Pada sel ini terlihat bahwa
terdapat ruang antar sel yang berungsi sebagai tempat pertukaran gas.
Helaian daun rumput teki (Cyperus rotundus) Pada pengamatan berikutnya,
kami mengamati helaian rumput teki dengan perbesaran 10 x 10 atau 1000 kali
perbesaran, yang mana dalam sel nya terdapat dinding sel, ruang sel dan stomata.
Dalam rumput teki juga terdapat sel yang berbentuk kubus dan berbentuk panjang.
Bentuk ini terkait dengan fungsinya.
Pengamatan keenam, mengamati jaringan meristem ujung batang (preparat
awetan), dengan menggunakan pembesaran mikroskop 400x. Bentuk sel adalah
cenderung isodiametris.
Pada pengamatan sel epitel rongga mulut, kita menggunakan larutan
methilen blue. Fungsi dari larutan itu sendiri adalah untuk memberi pewarnaan pada
sel tersebut. Sel epitel ronggga mulut berwarna putih, jadi jika tidak menggunakan
larutan methilen blue maka sel akan sulit diamati.
Dalam sel terdapat organel-organel yang berfungsi secara khusus dalam
memenuhi kebutuhan sel itu sendiri dan organel-organel tersebut adalah
mitokondria, organel yang berperan dalam respirasi sel. Respirasi sel bertujuan
untuk mengahasilkan energi yang akan digunakan dalam aktivitas sel. Lisosom,
Organel yang berperan dalam pencernaan sel. Organel ini mengandung enzim
lisozim yang akan melisis bagain sel yang telah mati, rusak atau sudah tua. Aparatus
Golgi, Organel yang berperan dalam sekresi produk, baik protein, polisakarida
maupun lemak. Retikulum Endoplasma (RE), organel yang berperan dalam sintesis
produk. Ada dua jenis RE, yaitu RE kasar (RE yang di bagian permukaannya
terdapat butiran ribosom) dan RE halus (RE yang tidak memiliki ribosom). RE
kasar berfungsi untuk mensintesis protein, sedangkan RE halus berfungsi dalam
sintesis lemak dan sterol. Sentriol, organel yang berperan dalam pembelahan sel.
Sentriol berfungsi menarik kromosom ke arah kutub yang berlawanan. Plastida,
organel yang mengandung pigmen (warna). Vakuola, organel yang
berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan, minyak atsiri dan sisa
metabolisme sel. Mikrotubulus, organel yang memiliki struktur tabung. contohnya
flagela (untuk pergerakan sel), silia (alat pelekatan sel) dan spindel (untuk
pembelahan sel). Mikrofilamen, oragnel yang memiliki struktur filamen (benang).
berfungsi dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot. Badan Mikro, ada dua
macam badan mikro, yaitu Peroksisom (mengandung enzim katalase) dan
Glioksisom (mengandung enzim katalase dan oksidase). Dinding Sel, struktur
selulolitik dan kitin yang berfungsi memberi bentuk sel dan sebagai pelindung sel.
Membran plasma, tersusun atas lemak- lemak protein atau lipoprotein. Mengatur
keluar masuknya zat, menyampaikan tanda dan menerima rangsangan serta
pertahanan. Sitoplasma, cairan setengah kental yang mengandung bahan kimia
organis dan anorganis serta terdapat organel didalamnya. Sitoplasma merupakan
tempat terjadinya atau berlangsungnya metabolisme sel. Dalam sitoplasma terdapat
organel-organel yaitu retikulum endosplasma, ribosom, aparathus golgi, lisosom,
mitokondrea, plastid dan sentriol. Inti sel merupakan organ terbesar sel, dengan
ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong.
Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam
aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel
yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Komposisi
nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti.
Jaringan tumbuhan yang sifatnya masih meristem atau masih muda bentuk
sel cenderung hampir seragam dan kebanyakan isodiametris, artinya diameter
panjang dan lebarnya relatif sama. Pada jaringan yang berfungsi sebagai jaringan
pelindung di mana fungsinya menutup permukaan tubuh, maka sel selpenyusunnya
relatif pipih dan lebar; misalnya jaringan epideris pada permuaan daun maupun
batang. Jaringan pengangkut yang fungsinya mengagkut air dan mineral dari tanah
ke arah tubuh tumbuhan maupun hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan mempunyai bentuk panjang panjang. Struktur sel htumbuhan relatif
mempunyai bentuk yang stabil karena mempunyai dinding sel. Sel hewan
bentuknya tidak ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh
kedudukannya terhadap sel sel lain di dalam jaringan serta fungsinya. Yang
berpengaruh terhadap bentuk sel hewan adalah mikro filamen dan mikro tubula
yang berperan sebagai endoskeleton sel.
Deskripsi dari struktur organ dan jaringan sering merujuk pada bentuk
selnya. Berikut ini adalah beberapa bentuk sel yang umum: Skuamosa - tipis, datar,
bersisik, sering dengan tonjolan di mana terdapat inti sel (contoh: sel yang melapisi
kerongkongan dan membentuk lapisan permukaan epidermis kulit). Kuboid -
persegi, hampir sama tinggi dan lebarnya (contoh: sel-sel dari organ hati).
Kolumnar - tinggi lebih besar dari lebarnya (contoh: sel-sel pelapis pada lambung
dan usus). Poligonal - memiliki bentuk sudut tidak beraturan dengan empat, lima,
atau lebih sisi. Stellata - memiliki beberapa ujung runcing, memberikan bentuk
yang agak mirip seperti bintang (contoh: sel tubuh pada banyak sel-sel saraf
memiliki bentuk seperti bintang). Ovoid/Spheroid - berbentuk bulat oval
(contoh: sel telur dan sel darah putih). Discoid - berbentuk cakram (contoh: sel
darah merah). Fusiform- memanjang dengan bagian tengah menebal dan ujung
meruncing (contoh: sel-sel otot polos). Fibrosa - panjang, ramping, dan mirip
seperti benang (contoh: sel otot rangka dan akson dari serabut pada sel-sel saraf).
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Pada dasarnya sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan dasar mengenai sifat,
bentuk, dan fungsi dari bagian sel-selnya. Tetapi ada beberapa
perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan berdasarkan
organelnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, kloroplas,
vakuola tetapi sel hewan memiliki sentrosom, lisosom dan sentriol
sedangkan sel tumbuhan memiliki memiliki dinding sel, vakuola,
kloroplas tetapi tidak memiliki sentrosom, lisosom dan sentriol.
Berikut ini adalah organel-organel yang sama-sama dimiliki oleh sel
hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya :
7.2 Saran
Sebelum praktikum dimulai, hendaknya praktikan dan asisten laboratorium
mengecek kembali alat dan bahan yang akan digunakan. Agar ketika praktikum
dimulai kegiatan dapat berjalan lancar tanpa kurangnya suatu alat apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Pembina. 2017. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Doble Helix Studio
Tim Piloting Jurusan Pend.Biologi FMIPA UNY. 2005. Struktur Sel Tumbuhan dan Sel
Hewan. Yogyakarta: UNY
Yulanda, dkk. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku
Orchidaceae. Jurnal Bioslogos. Vol. I No. 1. Manado: Universitas Sam Ratulangi
LAMPIRAN