Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk menentukan dan mengidentifikasi

masalah kesehatan masyarakat, maka setiap mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Aceh diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Belajar Lapangan

sebagaimana terapan dalam pemahaman dan pelaksanaan teori-teori yang telah dipelajari

mahasiswa dibangku kuliah yang pada kali ini praktek tersebut disebut Praktek Belajar

Lapangan I, II dan III (PBL I II dan III). (Sumber : Buku pedoman PBL)

Pengertian Praktek Belajar Lapangan (PBL) itu sendiri merupakan suatu bentuk aplikasi

belajar mengajar yang dilaksanakan dilapangan dengan memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk menerapkan pengetahuannya secara langsung kemasyarakat dalam bentuk

praktek dan dapat berdampak nyata dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.

(Sumber : Buku pedoman PBL)

Menurut Riskesdas (2007), wilayah Aceh adalah salah satu provinsi yang memiliki balita

yang bermasalah dengan gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Praktek Belajar Lapangan I, II

dan III Fakultas Kesehatan Masyarakat PBL kali ini di adakan di wilayah Gampong Seubon Ayon,

Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Diharapkan hasil dari kegiatan Praktek Belajar

Lapangan kali ini, dapat menunjukkan bagaimana tingkat kesehatan masyarakat yang ada di

Gampong Seubon Ayon, Kecamatan Lhoknga. Oleh karena itu, Praktek Belajar Lapangan I,II dan

III kali ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana status kesehatan yang ada di Kecamatan

Lhoknga khususnya di Gampong Seubon Ayon.


2. Tujuan

2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengenal dan memiliki pengalaman belajar dimasyarakat,

menemukan masalah kesehatan yang terjadi dalam masyarakat serta mampu menetukan status

kesehatan masyarakat dan faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya termasuk masalah

perilaku kesehata, kesehtan lingkungan yang mencakup rumah, drainase, sistem pembuangan

air limbah (SPAL), gizi masyarakat serta penyebaran penyakit maupun hal-hal yang berkaitan

dengan managemen organisai pada unit pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas).

Mahasiswa juga mampu menentukan alternatif pemecahan masalah yang bisa dilakukan

dengan berpedoman pada satandar kesehatan yang berlaku.

2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu menemukan dan mengidentifikasi permasalahan kesehatan

masyarakat,

2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor dominan yangmempengaruhi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat,

3. Mahasiswa mampu menentukan status kesehatan masyarakat,

4. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan kesehatan masyarakat dan dapat pula

menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakt serta alternatif pemecahan

masalah,
5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi serta memanfaatkan sumber-sumber yang ada di

masyarakat baik sektor kesehatan maupun non kesehatan untuk memecahkan masalah

kesehatan masyarakat,

6. Mahasiswa mampu menyusun rencana dan melakukan intervensi,

7. Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan intervensi dalam waktu yang telah di

rencanakan,

8. Mahasiswa mampu mempresentasikan hasil kegitan yang telah dilakukan,

9. Mahasiswa mampu mempertanggung jawabkan hasil dari setiap kegiatan intervensi

yang telah dilakukan,

10. Mahasiswa mampu membuat laporan PBL secara ilmiah.


BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 DATA SEKUNDER

2.1.1. Keadaan Geografi

Gampong Seubun Ayon adalah salah satu Gampong di wilayah Kecamatan Lhoknga.

Gampong Seubun Ayon telah ada sejak tahun 1930. Luas Gampong Seubun Ayon adalah

300.000Ha, yang terdiri dari tanah sawah 75,000 Ha, tanah kering 15.000 Ha, tanah basah

14.000 Ha, tanah perkebunan 92.000 Ha, tanah fasilitas umum 13.000 Ha, dan tanah hutan

91.000 Ha. Gampong Seubun Ayon memiliki 3 dusun, yaitu dusun Nek Abu, dusun Nek Geuchik,

dan dusun Lamgeuti. Batas wilayah Gampong Seubun Ayon diantaranya:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Beuraden,

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Tanjong,

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Lambaro Seubun,

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Seubun Ketapang. ( Sumber : Kantor

Geuchik Seubun Ayon )

2.1.2 Keadaan Demografi

Gampong Seubun Ayon memiliki jumlah penduduk sebanyak 313 Jiwa, diantaranya 169

jiwa laki-laki dan 144 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga 92 KK dimana mayoritas

penduduk Gampong Seubun Ayon beragama Islam dengan rata-rata berpendidikan SD, SMP,

SMA, dan PT.


Kondisi Masyarakat di Gampong Seubun Ayon :

1. Kondisi sosial

Di pandang secara sosial masyarakat masih kental dengan adat istiadat dan hukum

agama. Ini dapat di lihat dari kedudukan Tuha Peut yang sangat berperan dalam setiap

pengambilan kebijakan – kebijakan gampong serta dalam hal penyelesaian masalah-

masalah kemasyarakatan.

2. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat gampong Seubun Ayon berproduktif di bidang

pertanian, perternakan, perkebunan, petani, nelayan, tukang jahit, PNS, wiraswasta

dan lainnya.

3. Kondisi Pemerintahan

Pemerintahan gampong Seubun Ayon saat ini di pimpin oleh seorang kepala desa

(Keuchik) yang di jabat oleh Bapak Yusaini yang memimpin dalam setahun ini. Dalam

menjalankan pemerintahan gampong keuchik juga di bantu oleh sekretaris desa

(sekdes) dan beberapa Kaur yang terdiri dari kaur pemerintahan, kaur pembangunan.

2.1.3 Situasi Kesehatan Umum

Masalah kesehatan yang terdapat digampong Seubun Ayon yaitu hipertensi, diabetes

mellitus, kebersihan lingkungan yang disebabkan kurangnya tong sampah di setiap sudut rumah

dan lorong, kemudian perilaku tidak sehat seperti merokok di tempat-tempat umum dan

merokok didalam rumah.


2.1.4 Program Kesehatan Berjalan

Program kesehatan yang berjalan di Gampong Seubun Ayon terdiri dari 1 polindes dan 1

posyandu. Program posyandu meliputi kegiatan melayani balita yang mencakup didalamnya

imunisasi, timbang berat badan hingga panjang badan balita yang bertujuan untuk mengurangi

angka kematian bayi dan balita serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.

Polindes yang terdapat di gampong Seubun Ayon tidak berjalan sebagaimana yang

diharapkan oleh warga setempat, dikarenakan bides tidak menetap didesa tersebut.

Seharusnya bides tersebut memberikan pelayanan pertolongan persalinan dan ikut serta

membina kemitraan dukun bayi dengan bidan.

2.2 DATA PRIMER

2.2.1 Populasi Dan Sampel

2.2.1.1 Populasi

Dalam praktek belajar lapangan (PBL) ini, yang menjadi populasi adalah semua

penduduk yang tinggal di gampong Seubun Ayon sebanyak 92 KK yang berjumlah 313 orang

dengan jumlah laki-laki 169 ( 54 % ) orang dan perempuan 144 ( 46 % ) orang.

2.2.1.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti dan dianggap mewakili populasi. Dalam

praktek belajar lapangan (PBL) ini, yang menjadi sampel adalah penduduk yang tinggal di

gampong Seubun Ayon sebanyak 71 KK dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan

tehnik accidental sampling yaitu penentuan sampel yang diambil secara kebetulan yang

ditemui pada saat dilakukan pengambilan data.


2.2.2 Pengolahan Dan Penyajian Data Dari Kuesioner

Seluruh data hasil penelitian akan diolah dengan mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Editing (Memeriksa)

Editing dilakukan dengan tujuan agar data yang telah diperoleh dapat diolah dengan

sebaiknya agar dapat mendapatkan informasi yang akurat.

2. Coding

Setelah selesai editing, peneliti melakukan pengkodean data yakni memberi angka atau

tanda pada kuesioner.

3. Tabulating

Setelah data dilkukan dengan edting dan coding, langkah selanjutnya memindahkan

data sesuai dengan kelompok data dalam suatu tabel dengan tujuan untuk

memudahkan analisa data dan pengambilan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai