Anda di halaman 1dari 52

MATERI INTI IV

5 (LIMA) KONDISI
ANAK GIZI BURUK

DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT


DEPARTEMEN KESEHATAN RI

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Pada akhir sesi ini peserta memahami 5 (lima)
kondisi dan rencana perawatan serta pengobatan
Anak Gizi Buruk

Tujuan Khusus:
Pada akhir sesi ini peserta mampu
1. menjelaskan penetapan kondisi anak
berdasarkan 3 (tiga) tanda bahaya dan tanda
penting
2. menyebutkan klasifikasi tanda bahaya
2
Tujuan Khusus (lanjutan)

3. menjelaskan rencana perawatan dan


pengobatan Anak Gizi Buruk pada fase
stabilisasi

4. menyebutkan rencana perawatan dan


pengobatan Anak Gizi Buruk pada fase
transisi dan rehabilitasi

5. menjelaskan rencana perawatan dan


pengobatan dalam rekam medik

3
POKOK BAHASAN 1

HASIL PEMERIKSAAN
DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK

4
5 (LIMA) KONDISI
TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK

TANDA BAHAYA dan PENANGANAN pada


TANDA PENTING (A) FASE REHABILITASI (E)

PENANGANAN AWAL pada PENANGANAN pd


FASE STABILISASI (B) FASE TRANSISI (D)

PENANGANAN LANJUTAN
PADA FASE STABILISASI (C)
5
HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
BALITA GIZI BURUK

(A) TANDA BAHAYA & TANDA PENTING


TANDA BAHAYA & K O N D I S I
TANDA PENTING I II III IV V
 Renjatan Ada* Tidak Tidak Tidak Tidak
(shock) ada ada ada ada
 Letargis (tidak Ada Ada Tidak Ada Tidak
sadar) ada ada
 Muntah/Diare Ada Ada Ada Tidak Tidak
/Dehidrasi ada ada

(B) PENANGANAN AWAL PADA FASE STABILISASI


6
(A) TANDA BAHAYA & TANDA PENTING

(B) PENANGANAN AWAL PADA FASE STABILISASI


Pemeriksaan : I II III IV V
 Berat badan + + + + +

 Suhu tubuh + + + + +
Tindakan :
♦ Oksigen + *) - - - -
♦ Hangatkan tubuh + + + + +

♦ Beri cairan dan Rencana Rencana Rencana Rencana Rencana


makanan sesuai: I II III IV V

♦ Antibiotika + + + + +

(C) PENANGANAN LANJUTAN FASE STABILISASI 7


(B) PENANGANAN AWAL FASE STABILISASI

(C) PENANGANAN LANJUTAN FASE STABILISASI


Anamnesis Pemeriksaan Fisik Tindakan
Pem.Lab
lanjutan Umum Khusus
Konfirmasi - BB, PB (TB) - Mata - gula - Vitamin A
kejadian - Thoraks - Kulit darah - Asam folat
campak dan - Abdomen - Hb - Multivitamin
TB Paru - Otot tanpa Fe
- Jar.lemak - Th/penyakit
penyulit
- Stimulasi

(D) PENANGANAN PADA FASE TRANSISI


8
(C) PENANGANAN LANJUTAN PADA FASE STABILISASI

(D) PENANGANAN PADA FASE TRANSISI


Pemeriksaan Tindakan
 Makanan tumbuh kejar
 Multivitamin tanpa Fe
 Berat badan
 Persiapan ibu
 Stimulasi

(E) PENANGANAN PADA FASE REHABILITASI


Pemeriksaan Tindakan
 Makanan tumbuh kejar
Monitoring tumbuh
 Multivitamin + Fe
kembang
 Stimulasi
9
KONDISI : I KONDISI : II
Jika Ditemukan Jika Ditemukan
Renjatan (shock)
Letargis
Letargis
Muntah dan/ diare/ dehidrasi Muntah dan/ diare/ dehidrasi
Rencana I pd halaman : 7-
7-8 Rencana II pd halaman : 9

KONDISI : III KONDISI : IV


Jika Ditemukan Jika Ditemukan
Muntah dan/ diare/ dehidrasi Letargis
Rencana III pd halaman : 10 Rencana IV pd halaman : 11

KONDISI : V
Jika Ditemukan
Renjatan (shock)
Letargis
Muntah dan/ diare/ dehidrasi
Rencana V pd halaman : 12
10
HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
BALITA GIZI BURUK

• Kondisi I : Renjatan (syok), letargis, muntah dan/


diare/ dehidrasi
 Rencana I (buku I hal. 7-7-8)

• Kondisi II : Letargis, muntah dan/ diare/ dehidrasi


 Rencana II (buku I hal. 9)

• Kondisi III: Muntah


Muntah dan/ diare/ dehidrasi
 Rencana III (buku I hal. 10)

11
HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
BALITA GIZI BURUK (lanjutan)

• Kondisi IV: Letargis


 Rencana IV (buku I hal. 11)

• Kondisi V : Renjatan (-
(-), letargis (-
(-), muntah/ diare/
dehidrasi (-
(- )
 Rencana V (buku I hal. 12)

(Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 6)

12
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN)

• Pasien datang :
Periksa tanda bahaya dan tanda penting
 Renjatan, letargis, muntah, diare atau dehidrasi

• Awal fase stabilisasi :


Periksa  berat badan dan suhu tubuh (aksiler)

Tindakan  beri oksigen pada renjatan, hangatkan


tubuh, beri cairan dan makan sesuai
rencana I sampai V dan beri antibiotika
sesuai umur

13
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN)

• Lanjutan fase stabilisasi :


Pemeriksaan laboratorium
 kadar gula darah, hemoglobin & golongan darah

Pemeriksaan fisik umum


 Panjang badan/ Tinggi badan, dada dan perut

Pemeriksaan fisik khusus


 mata, apakah ada campak, kulit

Tindakan
 Vit A, Asam Folat, Multivit tanpa Fe, pengobatan
penyakit penyulit dan stimulasi
14
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA
ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN)

• Fase transisi :
Pemeriksaan  berat badan
Tindakan  makanan tumbuh kejar,
multivitamin tanpa Fe,
persiapan ibu dan pemberian
stimulasi

• Fase rehabilitasi :
Pemeriksaaan  monitoring tumbuh kembang
Tindakan  Makanan tumbuh kejar,
multivitamin dengan Fe dan
stimulasi
15
POKOK BAHASAN 2

KLASIFIKASI TANDA BAHAYA


ANAK GIZI BURUK

16
KLASIFIKASI TANDA BAHAYA
Perhatikan Tanda Bahaya
Berkaitan dengan Denyut nadi, Pernafasan dan Suhu
Hubungi dokter apabila kejadian berikut ini muncul

Variabel Hasil Pengukuran Klasifikasi


denyut nadi
naik ≥ 25x/ m, Infeksi
Nadi cepat: Gagal jantung
Denyut
nadi dan - > 160x/m ( < 1 tahun) (kemungkinan karena
perna-
perna - - > 140x/m ( > 1 tahun) overhidrasi))
overhidrasi
fasan disertai :
Frek. nafas naik ≥ 5 x/ m

Pernafasan cepat :
Perna-
Perna- ≥ 60 x/m ( < 2 bln)
≥ 50 x/m ( 2 – 12 bln) Pneumonia
fasan
≥ 40 x/m ( 12-
12-60 bln)

Kenaikan /penurunan secara tiba


tiba-- Infeksi
tiba. Hipotermi mgk krn
Suhu Suhu aksiler < 36,5 °C atau tubuh - infeksi?
teraba dingin - asupan mknan?
- tdk diselimuti? 17
KLASIFIKASI TANDA BAHAYA

Lihat tanda bahaya lain selain peningkatan denyut


nadi, pernafasan dan suhu :

• Anoreksia (kehilangan nafsu makan)

• Perubahan kondisi mental (jadi letargi)

• Jaundis/Ikterus (kuning pada kulit atau konjungtiva)

• Sianosis (lidah & bibir warna biru karena kurang


oksigen)

• Sesak nafas, nafas cuping hidung dan retraksi otot2


dada & supra eksternal (chest indrawing)
18
KLASIFIKASI TANDA BAHAYA (lanjutan)

•Perut kembung

•Ada edema baru

•Perubahan BB yang berlebihan


(penurunan/Peningkatan)

•Muntah terus

•Bercak merah pada kulit (ruam)


19
TANDA RENJATAN

1. Keadaan bahaya, ditandai tubuh sangat


lemah, letargis, kehilangan kesadaran,
tangan dan kaki dingin serta nadi yang
cepat dan lemah

2. Penyebab tersering : - diare + dehidrasi,


- perdarahan
- sepsis.
20
TANDA RENJATAN
(lanjutan)

3. Bila nadi sulit diukur, gunakan capilary refill


tekan kuku ibu jari tangan 2 detik sp warna
kuku putih  lepaskan tekanan hingga
warna kuku seperti semula

Bila perubahan warna putih  merah kembali


> 3 detik, maka capilary refill dianggap lambat
 tanda RENJATAN

21
POKOK BAHASAN 3

RENCANA PERAWATAN &


PENGOBATAN ANAK
GIZI BURUK PADA FASE
STABILISASI

22
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI

A. Rencana I
(renjatan/ syok, letargis, muntah/ diare/dehidrasi)

Segera:
• Pasang oksigen 1 –2 l/ menit
• Infus Ringer Laktat dan Dekstrosa/ glukosa
10% dengan perbandingan 1 : 1 (RLG 5%)
• Glukosa 10% iv bolus, dosis 5 ml/ KgBB
bersamaan dengan
• ReSoMal 5 ml/ KgBB/ NGT (Naso Gastric Tube)

(Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 7)


23
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

Jam I:
• Teruskan pemberian RLG 5% sebanyak 15 ml/
KgBB selama 1 jam atau 5 tetes/ menit/ KgBB

• Catat nadi, frekuensi nafas setiap 30 menit


selama 1 jam (Tabel I, buku I hal.8)

24
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

Jam II:
• Nadi menguat dan frekuensi nafas turun,
teruskan pemberian cairan dengan tetes yang
sama selama 1 jam
• Berikan ReSoMal sesuai kemampuan anak
• Catat nadi, frekuensi nafas setiap 30 menit
selama 1 jam II (Tabel I, buku I hal.8)
• Denyut nadi tetap lemah dan frekuensi nafas
tetap tinggi teruskan pemberian cairan iv
dengan dosis diturunkan menjadi 1 tetes
makro/ menit/ KgBB(4 ml/ KgBB/ jam). Bila
tidak mampu  rujuk ke RSU 25
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

10 jam berikutnya:

• Catat nadi, frekuensi nafas setiap 1 jam


(Tabel I, buku I hal.8)

• Bila pemberian iv selesai (jangan dulu


dicabut), berikan ReSoMal dan F-F-75 (Tabel
3A) selama 10 jam berikutnya, secara
berselang--seling setiap 1 jam
berselang

• Berikan ASI setelah pemberian F-


F-75 26
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

10 jam berikutnya:

• Bila sudah rehidrasi, hentikan ReSoMal,


teruskan F-
F-75 setiap 2 jam (Tabel 3B)
• Bila diare/ muntah berkurang, edema
berkurang,anak dapat menghabiskan F- F-75,
berikan F-
F-75 tiap 3 jam (sisanya lewat NGT)
• Bila tidak ada diare/ muntah/ edema minimal
dan anak dapat menghabiskan F- F-75, ubah
pemberian menjadi 4 jam
27
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

B. Rencana II (letargis, muntah/diare/dehidrasi)

• Segera berikan bolus glukosa 10% iv, 5 ml/ KgBB

• Glukosa/ gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml

• 2 jam pertama:
ReSoMal oral/ NGT setiap 30 menit, 5 ml/ KgBB/
pemberian
Catat denyut nadi, frekuensi nafas dan pemberian
ReSoMal setiap 30 menit (Tabel 4, buku I hal. 9)

(Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal.9)


28
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

10 jam berikutnya:

• Bila membaik, teruskan pemberian ReSoMal selang-


selang-
seling dengan F-
F-75 setiap 1 jam, dan bila memburuk
(syok) segera infus sesuai rencana I, tanpa pemberian
bolus glukosa

• Catat denyut nadi, frekuensi nafas setiap 1 jam

• Bila sudah rehidrasi dan tidak ada diare, hentikan


ReSoMal, teruskan F-F-75 setiap 2 jam
(Tabel 3B, buku I hal. 8)
29
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

10 jam berikutnya

• Berikan ReSoMal setiap anak diare

• Berikan ASI diantara pemberian F-


F-75

• Diare dan muntah berkurang, anak mampu


menghabiskan sebagian besar F-
F-75, berikan F-
F-75
setiap 3 jam

• Diare/ muntah, edema berkurang, anak dapat


menghabiskan F-F-75, ubah pemberian F-
F-75 menjadi
setiap 4 jam
30
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

C. Rencana III (muntah dan/ diare/ dehidrasi)

• Segera berikan 50 ml glukosa atau larutan gula pasir


10% (oral/ NGT)

• 2 jam pertama:
Berikan ReSoMal oral/ NGT setiap 30 menit, 5 ml/
KgBB/ pemberian
Catat nadi, frekuensi nafas dan beri ReSoMal setiap
30 menit (Tabel 4, buku I hal. 10)

(Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 10)

31
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

10 jam berikutnya:

• Bila membaik, teruskan ReSoMal selang seling dengan


F-75 setiap 1 jam, bila memburuk (syok) segera infus
sesuai rencana I (tanpa bolus glukosa)

• Catat denyut nadi, frekuensi nafas:


Bila sudah rehidrasi dan tidak ada diare, hentikan
ReSoMal, teruskan F-F-75 setiap 2 jam.
Bila sudah rehidrasi dan ada diare, beri ReSoMal
setiap diare

• Berikan ASI antara pemberian F-


F-75
32
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

10 jam berikutnya:

• Bila diare/ muntah berkurang, F-


F-75 dapat dihabiskan,
ubah pemberian F-F-75 menjadi setiap 3 jam

• Bila tidak ada diare dan anak dapat menghabiskan


F-75, ubah pemberian F F--75 menjadi setiap 4 jam

33
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

D. Rencana IV (letargis)

• Segera berikan bolus glukosa 10% iv, 5 ml/ KgBB

• Glukosa atau lar. gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml

• 2 jam pertama:
F-75 setiap 30 menit, ¼ dosis setiap 2 jam (NGT)
Catat nadi, frekuensi nafas (Tabel 5, buku I hal.11)

(Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 11)

34
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

Bila belum sadar

• 2 jam kedua:
Ulangi pemberian F-
F-75 setiap 30 menit (NGT)
Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran dan
masukan F-
F-75 setiap 30 menit (Tabel 5, buku I
hal. 11)

35
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

Bila sudah sadar, 10 jam berikutnya:


• F-75 setiap 2 jam (oral/ NGT)

• Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran, beri F-


F-75
setiap 1 jam

• Anak dapat menghabiskan sebagian besar F-


F-75,
ubah menjadi setiap 3 jam pemberian

• Berikan ASI antara pemberian F-


F-75

• Anak dapat menghabiskan F-


F-75, ubah menjadi setiap
4 jam
36
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

E. Rencana V
• Segera berikan 50 ml glukosa/ lar. Gula pasir 10% oral

• Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran


(Tabel 6, buku I hal. 12)

• 2 jam pertama:
F-75 setiap 30 menit selama 2 jam sesuai BB
(Tabel F-
F-75 dengan/ tanpa edema, buku I hal 19-19-20)
Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran dan asupan
F-75 setiap 30 menit (Tabel 6, buku I hal. 12)

(Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal.12)


37
RENCANA PERAWATAN
DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI (lanjutan)

10 jam berikutnya:
• Teruskan F-
F-75 setiap 2 jam (Tabel F
F--75 dengan/
tanpa edema, buku I hal. 19-
19-20)

• Catat nadi, frekuensi nafas, asupan F-


F-75
(Tabel 6, buku I hal. 12)

• Berikan ASI antara pemberian F-


F-75

• Edema berkurang, anak dapat menghabiskan


sebagian besar F-
F-75, ubah menjadi setiap 3 jam

• Edema minimal dan anak dapat menghabiskan F-


F-75,
ubah menjadi setiap 4 jam 38
POKOK BAHASAN 4

RENCANA PERAWATAN DAN


PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN
REHABILITASI

39
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI

• Pada tahap akhir fase stabilisasi:


F-75 diberikan setiap 4 jam, bila dapat dihabiskan
serta edema telah hilang atau minimal lanjutkan ke
fase transisi

• Fase transisi:
F-75 diganti dengan FF--100 setiap 4 jam dengan dosis
sesuai BB pada tabel F-
F-75 buku I hal. 19-
19-20
(pertahankan selama 2 hari)
Catat nadi, frekuensi nafas dan asupan F-
F-100 setiap
4 jam (Tabel 7, buku I hal.13)

40
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan)

Fase transisi:
• Hari ke 3, berikan F-
F-100 dengan dosis sesuai berat
badan seperti dalam tabel F-
F-100 pd buku I hal. 21

• 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga


anak mampu menghabiskan jumlah yang diberikan
(tidak melebihi dosis maksimal pada tabel F-
F-100)

• Hari ke 4, berikan F-
F-100 setiap 4 jam dengan dosis
sesuai berat badan (pertahankan sampai hari ke 7-
7-
14 atau sesuai dengan kondisi anak)

41
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan)

Fase rehabilitasi:
Makanan terus diberikan sampai tercapai BB/ TB
> - 2 SD

I. BB < 7 Kg
• F-135
• Makanan lunak/ lembik
• Sari buah

II. BB > 7 Kg
• F-135
• Makanan lunak/ lembik
• Makanan biasa
• Buah 42
Anak Gizi Buruk dalam perawatan

43
POKOK BAHASAN 5

RENCANA PERAWATAN DAN


PENGOBATAN DALAM
REKAM MEDIK

44
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM REKAM MEDIK

• Anak gizi buruk dalam ruang rawat inap/jalan


harus diperhatikan catatan medik.

• Contoh pengisian catatan medik di Buku


Petunjuk Teknis/ Buku II hal. 25-
25-38.

45
RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM REKAM MEDIK (lanjutan)

• Pemberian cairan/ formula harus dikurangi bila ada


tanda bahaya sebagai berikut:
- Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat atau
- Vena jugularis terbendung atau
- Edema meningkat, misalnya kelopak mata

• Evaluasi selama 1 jam, lanjutkan pemberian cairan


makanan sampai selesai

46
LATIHAN KASUS

Anak Armani, perempuan 2 tahun, BB 7,7 kg dan PB


70 cm datang dengan keluhan bengkak pada kedua
punggung kaki, tidak ada muntah, tidak diare dan
tidak demam. Anak tampak sadar, tidak ada tanda-
tanda-
tanda renjatan (syok). Sejak 1 minggu mata kiri
tampak seperti busa sabun.

a. Bagaimana status gizinya ?


b. Apa penyakit penyertanya?
c. Apakah perlu dirawat inap ?
d. Tindakan apa yang perlu dilakukan?

47
Jawaban Latihan Kasus

a. Lihat tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak


laki--laki dan perempuan menurut berat badan dan
laki
tinggi badan/ panjang badan (BB/ TB-
TB- PB) pada
Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk/ Buku I
hal. 22.

Status gizi Armani (perempuan) dengan PB 70 cm


dan BB 7,7 kg: > - 1 SD + edema

48
Jawaban Latihan Kasus
(lanjutan)

Walaupun > - 1 SD termasuk gizi baik, tetapi


karena Armani juga ditemukan adanya
edema, maka Armani menderita Gizi Buruk
Kwashiorkor

(setiap anak yang ditemukan adanya edema,


apapun status gizinya digolongkan Gizi Buruk)

49
Jawaban Latihan Kasus
(lanjutan)

b. Penyakit penyerta:
gangguan pada mata akibat kekurangan vit. A

c. Semua anak gizi buruk perlu dirawat inap


Jadi Armani harus dirawat inap

50
Jawaban Latihan Kasus
(lanjutan)

d. Pada Armani tidak ditemukan:


ditemukan:
- renjatan/ syok
- letargis
- muntah/ diare/ dehidrasi
Jadi termasuk dalam Kondisi V
(Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk/ Buku I
hal. 6 (slide 7)

Tindakan yang perlu dilakukan:


sesuai dengan Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi
Buruk/ Buku I hal. 12 (slide 32–
32– 33)

51
52

Anda mungkin juga menyukai