luas, mengandung makna bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung dalam satu lembaga
pendidikan yang disebut sekolah. Akan tetapi, berlangsung dalam setiap ruang kehidupan
manusia dan dalam seluruh sektor pembangunan. Sedang dalam pengertian yang lebih sempit,
pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu, dalam hal ini pendidikan ini identik dengan sekolah.1
Dewasa ini perkembangan teknologi dan informasi semakin mudah diakses oleh
berbagai kalangan. Mulai dari lansia hingga kanak-kanak, dari yang kaya hingga yang miskin
semua bisa mengakses internet hanya dengan modal uang tak seberapa. Dibalik berbagai
dampak positif yang ada, kemudahan mengakses teknologi dan informasi ini juga dibarengi
dampak negatif salah satunya ialah semakin mudahnya mengakses hal-hal berbau pornografi
oleh semua lapisan masyarakat. Kemudahan tersebut di prediksi akan memicu semakin
1
Rulam Ahmadi. 2014. Pengantar Pendidikan. Cetakan 1. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, hal. 32
2
Dwi Kurniawan & Farida Hidayati. 2017. Penyalahgunaan Seksual Dengan Korban Anak-Anak (Studi Kualitatif
Fenomenologi Terhadap Pelaku Penyalahgunaan Seksual dengan Korban Anak-Anak). Empati. Vol. 6 (1), hal.
122