Anda di halaman 1dari 10

Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

PEMPERINTAH KABUPATEN TEBO


KECAMATAN TEBO ILIR
AlamatKel. Sungai Bengkal-Kec. Tebo Ilir-Kab. Tebo Kode Pos. 37572

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

A. Latar Belakang
Desa merupakan kesatuan masyarakat hokum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai kesatuan masyarakat hukum, Desa perlu untuk selalu memikirkan
bagaimana kondisi Desanya dimasa yang akan datang, sehingga Desa tersebut
bertambah maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumberdaya yang
dimiliki Desa saat ini maka Desa perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM-Des) atau langkah-langkah yang perlu dilakukan selama 5
(lima) tahun.
Sebagai bagian dari kesatuan Kabupaten, maka Rencana Pembangnan Jangka
Menengah Desa (RPJM-Des) merupakan salah satu Dokumen pembangunan yang
mejadi sarana dari Pembangunan Kabupaten.

B. Maksud Dan Tujuan


Maksud disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des)
adalah sebagai pedoman bagi setiap Perangkat Desa dalam menyusun sasaran, program
dan kegiatan Pembangunan Desa.
Tujuan disusunnya Rencana pembangunan Jangka Menegah Desa adalah untuk
meningkatkan pelaksanaan Pemerintah dan Pembangunan serta pelayanan kepada
masyarakat yang lebih berdaya guna, serta lebih untuk memantapkan pelaksanaan
akuntabilitas kinerja Pemerintah Desa sebagai wujud pertanggung jawaban dalam
mencapai Visi, Misi dan tujuan Pemerintah Desa.

C. Landasan Hukum
1. Dasar Hukum
Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa Sungai Bengkal didasarkan pada beberapa
peraturan perundang-undangan, antara lain :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 1


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

Tentang Pengelolaan Keuangan Desa


d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pembangunan Desa
e. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
f. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2018
g. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 50/Pmk.07
/2017 Tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa

2.GambaranUmum

Pada tahun 1286 Masehi berlayarlah Datuk Tumenggung bersama


keluarganya dari Pagaruyung melalui Sunagi Batanghari dengan perlengkapan
seadanya dan kepergian mereka tersebut menurut kabar Sayang Tebuang bersama
dengan kepergian Tiang Bungkuk Rajo Kerinci dari Pagaruyung Alam Minang
Kabau Menuju Kerinci, Sedangkan Datuk Tumenggung mengikuti Sungai
Batanghari Kehilir. “Datuk Tumenggung pergi dengan membawa adat Harto
Pusako Bapak balik Ke anak serta dua ekor binatang peliharaan yang patuh dan
sanagt disayanginya, kedua ekor binatang tersebut yaitu berupa Ayam jantan

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 2


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

bernama kinantan dan itik putih yang keduanya memiliki kemampuan terelatih
sebagai pentu perjalanan dan pelayaran datuk tumenggung dengan menjadikannya
pedoman.

Adapun keluarga yang berangkat bersamanya ialah Tuan Putri Tumenggung,


Bujang Slamet sesuruhannya Datuk Tumenggung, Si Kemban sesuruhan
perempuannya, dan Putri Selaro Pinang Masak.” Tujuan dilakukannya perjalanan ini
konon ialah untuk mencari tempat yang sesuai dengan keinginannya yaitu Tanah
yang Subur, Aman, dan Lancar Perhubungannya (Transportasi), sementara itu,
Kedua ternak tersebut berfungsi sebagai pedoman yaitu Ayam Kinantan untuk
menunjukkan arah dalam mencari tempat yang cocok di Daratan dan Itik Putih
untuk pemandu dalam perjalanannya melalui sungai. “Maksudnya, sewaktu perahu
berlayar, Itik dilepaskan ke air mendahului perahu menyusuri tepi Batanghari dan
dimana Itik mendarat maka perahupun menuruti pula dan Ayampun di Lepaskan ke
Daratan maksudnya jika Ayam berkokok berarti tempat tersebut bagus dibuat dusun.

Namun, setelah beberapa hari pelayaran pertama kali Itik menepi di Tebo Ulu
tepatnya di Rambahan, Namun setelah ayam dilepaskan Datuk Tumenggung sambil
merambah-rambah memperhatukan ayam, ayam tidak kunjung berkokok. Tempat
yang ditemui Datuk Tumenggung tersebut airnya olak diatasnya renah, sebelah
ulunya terdapat Sungai Tanjung yang pohonnya sedang berbunga, sebelah ilirnya
terdapat olak gedang diatas daratan malako intan (Indah Maksudnya) dan sungai
tersebut di sebut sebagai temontan tempat tidemuinya Ayam Kinantan. “Tempat itu
akhirnya dijadikan dusun dan diberi nama sebagai Olak Renah Tanjung Bungo
Olak Gedong Malako Intan yang letaknya disebalah Hulu Sungai Bengkal”. Kian
hari tempat itu kian ramai, selain tanahnya yang subur, masyarakat yang datangpun
kian terus bertambah dan sangatlah patuk kepada datuk tumenggung, bahkan datuk
tumenggungpun dalam memimpin rakyat selalu menggunakan musyawarah dalam
mengambil keputusan apapun. “Seperti kata petitih tua-tua, Rajo Sedaulat, Pengulu
Seantiko tuo Sepakat Alim Seugamo.

Kelahiran anak dikandungan istrinya ditanah Olak Renah Tanjung Bungo


Olak Gedong Malako Intan. Bahwa putranya ini ialah putranya yang ke 11, Namun
dibalik kegembiraan tersebut terseliplah kesedihan penghuni kerajaan tersebut,

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 3


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

pasalnya menurut nujum anak tersebut adalah anak celako, maka dengan hati yang
pedih, suami istri tersebut menyuruh bujang slamet sesuruhannya Datuk
Tumenggung membawa bayi tersebuk ke kandang kerbau. Dan diakui Datuk
Tumenggung sangat sayang dengan bayi tersebut begitupun dengan bujang slamet
dan Datuk Tumenggung memberikannya gelar “Sayang Tebuang”.

Namun, anehnya selama tujuh hari dibuang, Sayang Tebuang masih hidup
dan sehat rupanya, adapun alasan dibuang bayi tersebut karena Datuk Tumenggung
mersa khawatir dengan kata-kata nujumnya yang mengatakan bahwa si bayi tersebut
akan membawa kehancuran bagi kerajaan Olak Renah Tanjung Bungo Olak Gedong
Malako Intan. Melihat bayi masih hidup, Bujang Slamet segera membawanya
kehadapan Datuk Tumenggung.

Dengan sangat sayang maka bujang slamet membawa bayi tersebut ketepi
sungai Batanghari dilubuk kembang Muaro Jambi yang kini dikenal sebagai Teluk
Putih. “Namun setelah berjalan tujuh hari, ketika bujang slamet melihat bayi
tersebut, tepak olehnya bayi tersebut masih sehat dan makin besaryang disusui oleh
buaya kembang beranak mudo dan dipelihara oleh Antu Aek bernama nenek Leter
dan Datuk dan si gulung Ijuk yang punyo anak namonyo Putri Ayu dengan rasa
sayang membawa bayi tersebut kehadapan Datuk Tumenggung”. Datuk
Tumenggung setelah melihat bayi tersebut, maka diperintahkannya pula bujang
slamet membuang bayi tersebut kerimbo gano bernama Limau Ssundai gading
dibukit lancaran Tedung diatas batu hamparan dalam sungai ketalo, namun setelah
dilihat kembali oleh bujang slamettujuh hari kumidan bayi tersebut ternyata masih
hidup dan sehat.

Akhirnya Datuk Tumenggung semakin khawatir dan cemas, maka setelah


dibawa kembali kehadapan oleh Bujang Slamet, Datuk Tumenggung meletakkan
bayi tersebut dipangkal pohon kelapa dan menghunuskan pedangnya namun bayi
terpelantung dan pohon kelapa roboh karena putus terkena pedang, lalu
dipancungnya sekali lagi tapi pedang patah mematah labuh ketiang, sedangkan bayi
tersebut selamat. Alhasil melihat kejadian tersebut, Datuk Tumenggung timbul
pikirannya apa sebab bayi ini sudah tiga kali dibuang dan dua kali di pancung tidak
celaka sama sekali dan yakin bayinya dilindungi oleh

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 4


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

Tuhan Yang Maha Kuasa dengan rasa penuh keyakinan anaknya mempunyai
tuah dan rasa penuh penyesalan dengan ahli nujumnya maka anak tersebut dirangkul
dan dibawanya pulang. “Tuah ayam dapat dilihat, tapi tuah manusia siapa yang tau,
dan Datuk Tumenggung berjanji akan merawat dan dididik menjadi anak yang baik-
baikuntuk mewarisi kerajaan Olak Renah Tanjung Bungo Olak Gedong Malako
Intan, setelah diasuh oleh kerbau, buaya kumbang, Harimau Cempo, Gajah Putih,
Ular Tadung, dan Antu Aek, Sayang Tebuang dapat bertahan Hidup dan tumbuh
semakin besar, apalagi ketika Ayahnya menyadari bahwa tak pantas baginya
membuang anak tersebut. Sayang Tebuang sangat disayang dan terus tumbuh
dewasa. Sayang Tebuang pada masa dewasa sangat haus akan ilmu dan
pengetahuan, awalnya Sayang Tebuang di didik oleh ayahnya sendiri dan beberapa
ahli-ahli silat yang dipercayainya.

Namun, meski demikian Sayang Tebuang dengan disetujui oleh orang


tuanya, maka berangkatlah Sayang Tebuang bersama Bujang Slamet ke Negeri
Joang Ampo dengan memegang pesan Datuk Tumenggung berjalan terus berkata
benar serta dibekali keris dan Ayam kinantan. Konon di Negeri Joang Ampo
Tekenal orang Tua yang sangat pandai bersilat dan diakui kesaktiannya, belia
bernama Datuk Syeh Panjang Janggut, setelah melakukan perjalanan yang cukup
lama Sayang Tebuang akhirnya bertemu dengan Datuk tersebut. “melihat sayang
tebuang membawa ayam, maka datuk syeh mengajak sabung ayam, awalnya Sayang
Tebuang menolak.

Namun, konon diketahuinya bahwa setiap orang yang ingin menuntut ilmu
dengannya harus menunjukkan kepandaiannya, ayam pun di sabung dan ayam datuk
syeh pun kalah, melihat ayamnya kalah, Datuk Syeh Panjang Janggut tidak tinggal
diam, justru diambilnya tombak dan dilemparkannya kearah Sayang Tebuang,
namun tidak kena dan tombak menancap ketanah dan dihunuskannya pula pedang
ke arah Sayang Tebuang, namun lagi-lagi tidak kena.

Akhirnya sayang tebuang di terima menjadi muridnya. Setelah setahun


berjalan dengan Datuk Syeh Panjang Janggut, Sayang Tebuang meminta izin ntuk
melanjutkan perjalanan dan Diapun dibekali oleh Datuk Syeh Panjang janggut
dengan sebuah perahu yang namanya Dendang Lai Bangun Melayu, perahu tersebut

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 5


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

konon memiliki kesaktian yang dapat menempuh perjalanan 3 hari menjadi 3 jam.
“Dalam perjalanan tersebut Sayang Tebuang di cegat oelh bajak laut Cina yang
bernama kuan tung dengan perahu singset.

Namun sayang tebuang selamat dan setiap ada halangan sedemikian dia
selalu dibantu oleh makhluk-mahkluk yang pernah menyusui dan memeliharanya
selama masa pembuangan. Setelah melakukan perjalanan panjang, Sayang Tebuang
sampailah ke Tanah Aur Bersurat dan diNegeri pamannya tersebut Sayang Tebuang
akan dinikahkan dengan seorang putri bukit siguntung. Namun, karena mengingat
janjinya bahwa dia tidak akan beristri selama kakaknya selaro pinang masak belum
bersuami dan dia bermimpi behwa junjungan sirih menimpa serambi rumahnya.

Menurut pamannya mimpi tersebut mimpi buruk, maka Sayang Tebuang


disuruh pulang ke Olah Renah. Sesampai di Olak renah tanjung bungo, di dapatinya
kabar bahwa ayah dan ibu serta kakaknya putri selaro pinang masak di tawan oleh
rajo pasemah dengan tujuan untuk menikahi kakaknya, Sayang Tebuang pun
menyusul kekerajaan rajo pasemah. “Sayang tebuang berhasil membawa ayah dan
ibu serta kakaknya pada malam hari, raja pasemah sangat murka dan sudah barang
pasti hanya Sayang Tebuanglah yang berani melakukan itu.

Setelah kejadian tersebut Sayang Tebuang bermaksud mencarikanjodoh


untuk kakaknya, maka disampaikanlah niatnya tersebut kepada kincir gilo anak rajo
pasemah di gunung sumpuh palembang, namun dengan syarat harus membantunya
pelang melawan rajo pasemah dan kincir gilo pun setuju. Perang terjadi, kincir gilo
menang akhirnya perjanjian tersebut diresmikan, salero pinang masak menikah
dengan kincir gilo dengan di karuniai seorang putra yang diberi nama rajo kecik
bayang sakti”. Selama Sayang tebuang memimpin kerajaan setelah ayahnya
meninggal, segala diatur menurut adat lembago yang telah diwariskan ayahnya dan
selanjutnya kerajaan tersebut akhirnya diserahkan ke keponakannya rajo kecik
bayang sakti karna sayang tebuang tidak punya anak.

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 6


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

D. Kegiatan yang dilaksanakan


a. Uraian kegiatan
Program pemberdayaan masyarakat kelurahan sungai bengkal, merupakan

kegiatan mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan


meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,
kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat Dusun.
b. Jenis Kegiatan
Pendidikan, pembelajaran, sosialisasi, penyuluhan, pelatihandan
pendampingan
c. Batasan kegiatan
Perencanaan, pengelolaan, penatausahaan, pelaksanaan dan pelaporan

E. Pelaksana, Penanggungjawab Kegiatan dan Penerima Manfaat


a. Pelaksana kegiatan
Kelurahan Sungai Bengkal bekerjasama dengan APBD Kabupaten Tebo
b. Penanggungjawab Kegiatan
c. Pemerintah Daerah Kabupaten Tebo
d. Pemerintah Kecamatan Kabupaten Tebo Ilir
e. Pemerintah Kelurahan Sungai Bengkal
f. APBD Kabupaten Tebo
F. Penerimaan Manfaat kegiatan
a. Perubahan Objek Wisata Pemandian Air Panas
b. Perlindungan Makam Sayang Tebuang beserta sejarahnya
c. Menjadi pusat wisata alam
d. Tersedianya informasi wisata alam, tradisi dan budaya masyarakat yang
terdaftar dan membantu pemerintah dalam penyusunan perencanaan
pembangunan secara baik

G. Indikator keluaran dan keluaran


a. Indikator keluaran (kualitatif)
a. Pembentukan Kelompok Pengurus cagar budaya Nenek Sayang Tebuang
dan Wisata Sayang Tebuang
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 7
Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

b. Penetapan Wisata Alam Pemandian Air Panas


c. Pusat Pengembangan dan adat istiadat budaya kelurahan sungai bengkal
1. Pembelajaran sejarah tentang Nenek Sayang Tebuang
2. Pengembangan Wisata Alam
b. Keluaran (kuantitatif)
a. 1 Surat Keputusan sejarah nenek sayang tebuang
b. Peresmian Wisata pemandian air panas

H. Waktu Pencapaian Keluaran


Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sungai Bengkal dapat
dicapai dalam waktu 2 tahun anggaran

I. Tempat pelaksanaan kegiatan


Tempat pelaksanaan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan Sungai Bengkal di Keluarah Sungai Bengkal Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 8


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

J. Awal mula wisata alam pemandian air panas

Sumber air panas yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal Kecamatan Tebo Ilir yang
selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Tebo, padahal sumber air
panas tersebut sering menjadi tujuan masyarakat dam anak-anak pada saat libur sekolah.
Namun dengan kondisi yang semak dan tidak terurus, hal tersebut membuat masyarakat
kesulitan saat ingin mengunjungi sumber air panas tersebut. Padahal lahan yang seluas 1,5
hektar tersebut sudah dibebaskan oleh masyarakat setempat sejak tahun 2011 lalu.
Sumber air panas ini terdapat dua titik dengan masing-masing berdiameter 2 Meter
dengan kedalam 5 Meter. Selain itu, lokasinya yang tidak jauh dari pemukiman warga
setempat membuat sumber air panas ini berpotensi menjadi objek wisata yang bagus di
Kabupaten Tebo.
Setelah beberapa tahun, Pemerintah Kabupate Tebo melalui Kepala Bagian Ekonomi dan
Pembangunan Setda Tebo, Hendri Nora mengatakan bahwa sumber air panas di Kelurahan
Sungai Bengkal akan segera di bangun menjadi Objek Wisata Alam Pemandian air panas.

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 7


Eko Haryadi 171016165201075 Ilmu Pemerintahan

Pembangunan ini dialokasikan dari dana APBD Tebo dengan nilai berkisar Rp 600 juta
atas pengajuan oleh Bupati Tebo dan sudah di setujui DPRD Tebo beberapa waktu lalu. Dan
dijelaskan, dana sebesar Rp 100 juta untuk pembersihan, pembentukan jalan dan lokasi air
panas yang dikerjakan secara swakelola. Sedangkan yang Rp 500 juta untuk pebangunan
akses jalan termasuk kolam dan jembatan pedestarian di lokasi air panas.
Selain itu juga, saat ini selain adanya kolam air panas yang telah di pagari, juga terdapat
mushola tempat bilas, pragola (penjaga), dan wc umum. Dan agar dapat membuat
pengunjung semakin tertarik untuk datang, akan adanya di bangun taman bunga dan kolam
renang dan lain sebagainya.
Untuk rincian anggran biaya apa saja yag telah di pakai belum dapat di pastikan, karena
wisata ini masih dalam proses pembangunan yang lebih baik bagi pengunjung.

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Page 8

Anda mungkin juga menyukai