Family Folder

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

Universitas Kristen Krida Wacana

Fakultas Kedokteran

Laporan Hipertensi di UPTD Puskesmas DTP PONED Klari Kabupaten


Karawang dengan Pendekatan
Pelayanan Kedokteran Keluarga

Oleh:

Akrestivany Tandilimbong

112017053

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta Mei 2019


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Penyakit hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang mengalami
peningkatan terusmenerus dari tahun ke tahun. Hipertensi dikenal secara luas
sebagai penyakit kardiovaskular.Diperkirakan telah menyebabkan 4.5% dari
beban penyakit secara global, dan prevalensinyahampir sama besar di negara
berkembang maupun di negara maju. Pada kebanyakan kasus,hipertensi terdeteksi
saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga seringdisebut
sebagai silent killer.
Hipertensi merupakan salah satu pencetus terjadinya penyakit jantung, ginjal
dan stroke.!erdasarkan riset kesehatan dasar (riskedas) 2017 prevalensi hipertensi
di Indonesia sangat tinggi, yakni mencapai 31,7% dari total jumlah penduduk
dewasa. Hamid menjelaskan prevalensi Hipertensi di 'ndonesia lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 27,3%, Thailand dengan 22,7%
dan Malaysia mencapai 20%. Namun demikian, banyak orang yang tidak
mengetahui dan menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari
120/80 mmHg didefinisikan sebagai normal. .Pada tekanan darah tinggi, biasanya
terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada
tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus meningkatsampai usia 55 tahun sampai 60 tahun, kemudian
berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
BAB II
Laporan Hasil Kunjungan Rumah

Puskesmas : UPTD Puskesmas DPT PONED Klari


Tanggal Kunjungan : 20 Mei 2019

Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny. E
Usia : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Babakan Sumur Kondang no. 76 RT 007/002, Klari,
Karawang
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD

Riwayat Biologis Keluarga


Keadaan Kesehatan Sekarang : Baik
Kebersihan Perorangan : Cukup
Penyakit yang Sering Diderita : Pilek, Batuk
Penyakit Keturunan : Hipertensi
Penyakit Kronis/Menular : Hipertensi
Pola Makan : Teratur 3x sehari
Pola Istirahat : Baik
Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang
Psikologis Keluarga
Kebiasaan Buruk : jarang mencuci rambut, anak merokok,
saat makan mencuci tangan tidak
menggunakan sabun
Pengambilan Keputusan : Ibu
Ketergantungan Obat : Tidak ada
Tempat Mencari Pelayanan Kesehatan : Bidan praktek swasta
Pola Rekreasi : Kurang

Keadaan Rumah/Lingkungan
Jenis Bangunan : Permanen
Lantai Rumah : Keramik
Luas Rumah : 60m2
Penerangan : Kurang
Kebersihan : Kurang
Ventilasi : Cukup
Dapur : Ada
Jamban Keluarga : Ada
Sumber Air Minum : Air yang dimasak
Sumber Pencemaran Air : Tidak ada
Pemanfaatan Pekarangan : Tidak ada
Tempat Pembungan Sampah : Ada
Sanitasi Lingkungan : Cukup

Spiritual Keluarga
Ketaatan Beribadah : Baik
Keyakinan Tentang Kesehatan : Baik
Keadaan Sosial Keluarga
Tingkat Pendidikan Terakhir : SD
Hubungan Antarkeluarga : Baik
Hubungan dengan Orang Lain : Baik
Kegiatan Organisasi Sosial : Tidak ada
Keadaan Ekonomi : Kurang

Kultural Keluarga
Adat yang Berpengaruh : Jawa

Keluhan Utama
Kepala sering pusing

Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu mengatakan sering mengalami pusing, ibu juga mengatakan bahwa dia
memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Ibu mengaku bahwa sejak 2
tahun yang lalu dia meminun obat hipertensi satu kali sehari tetapi tidak rutin
diminum setiap hari karena saat obat habis ibu tidak segera membeli obat hipertensi,
alergi obat disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Frekuensi Nadi : 88 kali/menit
Tekanan Darah : 170/110 mmHg
Frekuensi Napas : 20 kali/menit
Suhu : 36,70C

Pemeriksaan Lokalis
Kepala
Bentuk dan Ukuran : Normocephali
Rambut : Rambut berwarna hitam, distribusi merata, terapat telur
kutu pada helaian rambut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, pernapasan cuping hidung(-)
Bibir : Merah, tidak kering, sianosis (-)
Gigi-geligi : Ada karies gigi dan karang gigi
Mulut : Bentuk normal, tidak ada stomatitis.
Lidah : Bentuk normal, lidah tidak kotor
Tonsil : Tonsil T1-T1 tenang, tidak hiperemis
Faring : Tidak hiperemis

Leher
Tiroid dan kelenjar getah bening tidak teraba membesar.

Toraks
Paru :
Inspeksi : Gerak dinding dada simetris
Palpasi : Vocal fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Pekak pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung :
Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi iktus kordis
Palpasi : Teraba pulsasi iktus kordis di sela iga IV garis
midclavicularis sinistra
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop

Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, tidak tampak pelebaran vena
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar

Anus dan Rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan


Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anggota gerak : Akral hangat (+), Edema (-)
Tulang Belakang : Tidak ada kelainan
Kulit : Tidak ada kelainan
Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar

Pemeriksaan Neurologis : Tidak dilakukan pemeriksaan

Diagnosa : Hipertensi

Binaan Pada Pasien :


 Promotif : Harus rutin memeriksakan diri ke bidan, guna mengontrol kadar
tekanan darah untuk mencegah terjadinya komplikasi
 Kuratif : Atur pola makan/dietnya, kurangi makan makanan yang bergaram
tinggi, banyak berolahraga dan beraktivitas sehari-hari
 Kuratif : Amlodipin 1 x 10mg
 Rehabilitatf : Edukasi (tentang penyakit, gejala penyakit, cara menangani dan cara
pencegahan), exercise, nutrisi dengan gizi yang lengkap dan
pengaturan makanan menceah peningkatan tekanan darah.

Prognosis
Pasien : ad bonam
Keluarga : ad bonam
Masyarakat : ad bonam
Pembahasan

Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan


komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur
pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Pelayanan kesehatan holistic dan
komprehensif berkesinambungan dengan memandang pasien adalah bagian dari
keluarganya adalah bentuk pelayanan yang akan ditetapkan pada laporan ini, yang
dengan fasilitas terbatas namun ditunjang pengetahuan secara praktis klinis terkini,
maka kasus ini dapat diselesaikan. Pasien sebagai komponen keluarganya dengan
tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kamampuan sosialnya.
Sesuai dengan defisini tersebut pelayanan kesehatan harus mencakup lima tingkat
pengetahuan, dilaksanakan bersama dokte dengan pasiennya meliputi semua aspek
kehidupan (jasmani, mental dan sosial) dan terus menerus meningkatkan fungsi
keluarga sesuai dengan sumber-sumber yang dimiliki.

Laporan kasus ini memerlukan pembahasan dalam multi disiplin ilmu yang pada
operasionalnya merupakan disiplin ilmu kedokteran keluarga mendalami bidang ilmu
penyakit dalam, farmakologi dan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
strata pertama (Primary Health Care). Sesuai dengan bidang kedokteran yang pada
implementasinya berupa pelayanan kedokteran pada komnitas keluarga, maka
intervensi dilaksanakan dengan sasaran pasien dan keluarganya.

1. Bentuk pelayanan menyeluruh (holistic), paripurna (komprehensif), terpadu,


berkesinambungan, tidak saja dilaksanakan pada saat awal namun juga
selanjutnya.
2. Sassaran adalah pasien dengan memandang kemampuan sosial pasien
(manusiawi) dan memandang kemampuan diri (merujuk bila tidak mampu),
serta bersifat ilmiah yaitu ditunjang dengan pengetahuan kedokteran dan
kemampuan praktis klinis mutakhir.
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari hasil kunjungan ke rumah pasien ny. E di desa Sumur Kondang,


Karawang, pasien menderita penyakit Hipertensi dan dengan melakukan
pendekatan kedokteran keluarga diketahui ada riwayat keturunan dalam keluarga.
Dalam menegakkan diagnosis, pasien ini menjelaskan beberapa gejala yang
membantu dalam penegakkan diagnosis, seperti sering sakit kepala, dan badan
pegal-pegal. Namun karena masih kurangnya kesadaran pasien tentang kesehatan
diri, sehingga pasien jarang mengontrol kesehatannya ke bidan desa dan tidak
teratur mengkonsumsi obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

3.2 Saran
3.2.1 Puskesmas
Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat
melalui penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan
masyarakat.
3.2.2 Pasien
 Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya dan tetap
menjagakesehatan melalui pola hidup sehat dan minum obat secara teratur.
 Tetap rajin mengontrol kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai