Tugas Operasi Teknik Kimia 1
Tugas Operasi Teknik Kimia 1
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat memahami pengoperasian boiler
2. Menentukan efesiensi boiler
3. Menghitung BHP
Jenis-jenis boiler
Berdasarkan bahan
Jenis boiler berdasarkan bahan bakar dapat dikelompokkan menjadi :
- Boiler bahan bakar padat
- Boiler bahan bakar cair
- Boiler bahan bakar gas
Berdasarkan posisi air dan gas panas
Jenis boiler berdasarkan posisi air dan gas panas dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
- Boiler pipa air ( water tube )
- Boiler pipa api ( fire tube )
- Boiler kombinasi
Berdasarkan tekanan
Jenis boiler berdasarkan tekanan dapat dibagi menjadi :
- Boiler tekanan rendah
- Boiler tekanan sedang
- Boiler tekanan tinggi
Berdasarkan sirkulasi
Jenis boiler berdasarkan sirkulasi air dapat dibagi atas :
- Boiler sirkulasi alami
- Boiler sirkulasi paksa
NALCOH.
Reference
Masalah-masalah pada Boiler
Suatu boiler atau pembangkit uap yang dioperasikan tanpa kondisi air
yang baik, cepat atau lambat akan menimbulkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan kinerja dan kualitas dari sistem pembangkit uap. Banyak
masalah-masalah yang ditimbulkan akibat dari kurangnya penanganan dan
perhatian khusus terhadap penggunaan air umpan boiler.
Akibat dari kurangnya penanganan terhadap air umpan boiler akan
menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Pembentukan kerak
2. Peristiwa korosi
3. Pembentukan deposit
4. Terjadinya terbawanya uap (steam carryover)
Karakteristik Boiler
Ada beberapa petunjuk yang memberi gambaran spesifik dari boiler
dapat diketahui melalui karakteristiknya sebagai berikut :
1. Tekanan effektif dari boiler dinyatakan dalam bar ( kg/ cm2 )atau N/m 2
atau Pa (pascal).
2. Suhu uap panas lanjut
Suhu uap kondisi kering dimana besarnya lebih kecil dari suhu 550°C
hal ini untuk menyelamatkan pipa boiler.
3. Produksi uap tiap jam atau kapasitas penyimpanan untuk boiler untuk
Boiler kapasitas rendah besarnya antara 10 kg/jam sampai 250 Kg/ jam.
Untuk boiler kapasitas besar bisa mencapai 4000 ton/ jam.
4. Luas panas pengumpan adalah luas metalik dari pemproduksi uap yang
berhubungan langsung dengan gas panas. Untuk kapasitas rendah
mencapai 2 m2 untuk kapasitas besar mencapai 2000 m2
5. Produksi uap spesifik adalah produksi uap tiap jam tiap m2 dari luas
panas penguapan untuk kapasitas kecil 10 kg/ jam m2 dan kapasitas besar
60 Kg/ jam m2.
6. Randemen termis dari boiler adalah perbandingan antara jumlah kalor
yang diserap oleh boiler untuk penguapan dengan jumlah kalor yang
diberiknan bahan bakar/jam.
V. LANGKAH KERJA
a. Menyalakan boiler
1. Menyalakan aliran listrik (panel utama, panel boiler dan saklar darurat)
2. Memutar saklar kendali pompa air ke arah on
3. Membuka katup blow down untuk beberapa saat (5-10 detik) guna membuang
kerak yang mengendap di bagian bawah boiler. Memeriksa permukaan air dari
gelas pengamat supaya tidak dibawah batas terendah, bila melewati pompa air
harus menyala untuk mengisi boiler sampai batas atas.
4. Bila sudah siap dan aman, memutar saklar pengendali blower dan burner ke arah
on. Menekan tombol yang menyala pada blower untuk mengaktifkan blower dan
burner.
5. Mengamati bahwa blower menyala lebih dahulu disusul burner 1 dan burner 2.
Bila blower dan burner mati dengan tiba-tiba. Memeriksa lagi aliran bahan bakar
solar.
6. Mengamati sampai tekanan didalam boiler tercapai sesuai yang diinginkan
(cocokan dengan pengetesan di kontrol tekanan) dan pembakaran berhenti.
7. Menggunakan uap/steam yang dihasilkan atau dicoba dibuang dengan membuka
saluran ke unit pemakaina atau saluran pembuangan sehingga tekanan dalam
boiler turun sampai pembakaran mulai lagi diinginkan (cocokan dengan
pengesetan di kontrol tekanan)
8. Apabila kontrol tekanan tersebut bekerja dengan baik, boiler bisa ditinggal
beberapa waktu sampai unit proses selesai menggunakan.
ANALISA PERCOBAAN
Pada minggu pertama ini yaitu bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja
boiler tipe pipa api. Dimana di dalam peralatan boiler tersebut terdapat ruang
pembakaran di bagian tengah diantara pipa-pipa kecil yang berisi air umpan.
Keuntungan jenis boiler ini yaitu hemat dalam segi waktu dan biaya karena
waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan dan merubah fase cair menjadi fase
uap tidak terlalu lama. Hal ini dikarenakan adanya ruang pembakaran(burner 1
dan burner 2) yang terdapat dalam tanki boiler tersebut sehingga air dalam pipa
lebih cepat mendidih diibandingkan menggunakan boiler jenis pipa air.
Setelah itu air akan masuk ke dalam boiler dan mengisi pipa-pipa kecil
yang terletak di dinding-dinding boiler. Kemudian mengoperasikan boiler. Air
mendidih diakibatkan adanya perpindahan panas secara radiasi dan konveksi
yang dipancarkan oleh api yang berasal dari burner 1 dan burner 2 dalam tangka
boiler.
Jika temperature air telah melebihi temperature didihnya maka air akan
menguap sampai mencapai titik kesetimbangan (berubah menjadi fase uap
kenyang/ uap saturated). Kemudian uap tersebut akan dialirkan menuju
separator untuk di pisahkan antara fase uap dan fase cair yang masih terkandung
didalamnya. Sehingga yang keluar berupa uap kering yang terbebas dari
kandungan air yang akan dinaikkan lagi tekanan dan temperaturnya di dalam
superheater agar berubah menjadi uap saturated yang siap digunakan untuk
keperluan proses. Sedangkan untuk fase cair yang telah dipisahkan dari uap
kering tersebut akan kembali ke dalam boiler untuk dipanaskan kembali (di-
recycle).
KESIMPULAN
1. Boiler merupakan alat yang digunakan untuk mendidihkan air dan menghasilkan
steam yang akan digunakan untuk keperluan proses peralatan yang ada di Industri,
2. Tipe boiler yang diamati merupakan boiler pipa api, dimana air umpan berada di
dalam pipa-pipa kecil dan dipanaskan dengan api yang dipancarkan dari burner.
3. Boiler pipa api sangat efektif digunakan daripada boiler jenis pipa air, karena suhu
yang dihasilkan lebih tinggi dan waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan dan
menguapkan air lebih cepat.