Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK DEWASA ATAU


PELEPASAN (LAUNCHING CENTER FAMILIES)

DOSEN:

Satri Gobel, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom

DISUSUN OLEH:

Angga Darmawan RP (201433006)


Syientiya Tasya Bilitaria (201433055)
Yanissa (201333022)

PROGRAM STUDI NERS (AKADEMIK)

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2016
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulisan Makalah “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Dewasa Atau
Pelepasan (Launching Center Families)” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa saran, kritik, bimbingan maupun bantuan
lainnya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Satri Gobel, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom yang telah memberikan bimbungan dan
pengarahan dalam penulisan makalah ini.
2. Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan
3. Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan Makalah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karuniaNya kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada penulis.

Demikian penulisan Makalah ini, penulis menyadari banyak keterbatasan dan


kekurangan pada di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi peningkatan wawasan kami dalam memberikan penulisan makalah
selanjutnya. Semoga proposal bisnis ini bermanfaat pada semua pihak.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
PENGKAJIAN.......................................................................................................... 4
ANALISA DATA..................................................................................................... 14
SKORING................................................................................................................. 16
DIAGNOSA PRIORITAS........................................................................................ 18
INTERVENSI KEPERAWATAN............................................................................ 19
IMPLEMENTASI & EVALUASI............................................................................. 21

3
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA LABORATORIUM
MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP AKADEMIK

PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. S
2. Usia : 46 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wirausaha
5. Alamat : Jl. Haji Sanusi Taming
6. Kompsisi anggota keluarga:

No Nama Jenis Hub TTL/umur Pendidikan Pekerjaan Status


(inisial) Kelamin dg KK Imunisasi
1 Ny. H P Istri 48th SMA Ibu
Rumah
Tangga

2 Nn. F P Anak 18th SMP Ibu


Rumah
Tangga

3 An. D P Anak 11th SD Pelajar Lengkap

4 An. F L Anak 2,5th - - Lengkap

Keteranagan Genogram:
Laki-Laki Pasien Diidentifikasi
Peremuan Kawin
Meninggal Dunia Cerai
Tinggal Serumah
4
GENOGRAM

Penyebab
kematian
Penyebab dan usia
kematian dan tidak
usia tidak diketahui
Penyebab Penyebab kematian dan diketahui
Kematian dan usia usia tidak diketahui
tidak diketahui

49th 51th
54th 44th 30th
Ny. A Tn. W
Ny. S Ny.T Ny. D

46th 48th
Tn. S Ny.H

21th 2,5th
18th 11th
Tn.I An.F
Nn.F An. D

5
7. Type Keluarga
Keluarga Inti terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak.
8. Suku :
Keluarga Bp. S berasal dari suku jawa. Bapak berasal dari solo sedangkan ibu berasal
dari semarang bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Indonesia dan jawa.
Tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi
kesehatan
9. Agama :
Keluarga Bp. S seluruhnya beragama islam. Menjalankan ibadah agama tetapi tidak
rutin dilaksanakan. Tidak rutin mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan
10. Status Sosial ekonomi keluarga:
Penghasilan keluarga Bp. S diperoleh dari Bp. S berjualan soto pada siang hari dan
nasi goreng pada malam hari dengan rata-rata penghasilan bersih Rp.500.000,- / hari
yang digunakan untuk membayar sewa kontraan, biyaya sekolah anak, dan kebutuhan
sehari-hari. Keluarga tidak memiliki tabungan khusus. Barang yang dimiliki di rumah
barang sederhana seperti TV, Kipas Angin, Kompor, Handphone, Kulkas
11. Aktivitas rekreasi keluarga:
Keluarga Bp. S tidak pernah melakukan aktifitas rekreasi keluarga, kecuali anak ke
dua yang sering berpergian ke mall dekat rumah seperti taman anggrek

RIWAYAT & TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


12. Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa (Launching Center Families)
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
 Mempertahankan keintiman pasangan.
 Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
 Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
 Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
 Berperan suami istri, kakek dan nenek.
 Menciptakan lingkungan rumah yang dapat mejadi contoh bagi anak – anaknya.
13. Tahap perkembangan keluarga anak dewasa (Launching Center Families) yang belum
terpenuhi
 Mempertahankan keintiman pasangan.
 Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
 Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
 Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
 Berperan suami istri, kakek dan nenek.
 Menciptakan lingkungan rumah yang dapat mejadi contoh bagi anak – anaknya.
14. Riwayat keluarga inti
Pernikahan keluarga Bp. S dan Ibu. H tidak melalui masa pacaran pernikahan di restui
oleh kedua belah pihak keluarga. Usia pernikahan sudah 20th atas pilihan sendiri serta
tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Riwayat kesehatan keluarga inti pada saat
ini adalah keluarga dalam kondisi sehat.
15. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat keluarga Bp. S dan Ibu. H tidak memiliki penyakit turunan dan orang tua
sudah meninggal. Keluarga tidak memiliki riwayat kawin cerai. Penyebab kematian
dan usia orang tua dari Bp. S dan Ibu H tidak diketahui.

LINGKUNGAN
16. Karakteristik rumah (termasuk denah rumah)
Rumah yang dihuni Bp. S merupakan rumah kontrakan yang berukuran kurang lebih
8m X 4m persegi. Yang terdiri atas ruang tamu dan juga berfungsi sebagai ruang
tidur, ruang tidur anak serta dapur. Jarak septick tank berada dekat sumber air ± 50
cm. Kondisi WC kurang bersih dengan model WC jongkok. Lantai berkeramik dan
berminyak, bentuk rumah tembok permanen. Ventilasi udara hanya di dapat dari atas
pintu utama rumah yang berukuran 40cm x 20cm. Sinar matahari dan Sirkulasi udara
kurang baik yang hanya di peroleh dari ventilasi pintu utama dan pintu depan saja.
Keluarga tidak memiliki halaman rumah. Sampah di letakan di samping kiri rumah.
Tempat sampah dalam kondisi terbuka, Kebersihan rumah cukup. Air minum yang
digunakan berasal dari gallon isi ulang. Air bersih di dapatkan dari sanyo di gunakan
untuk keperluan MCK. Saluran air tidak lancar.

7
W
TV Kasur Lmri c
A
I
jen
R
del
a

Pi
ntu Dapur
Ruang Tamu Ruang Tidur

17. Karakteristik Tetagga Dan Komunitas


Keluarga Bp. S tinggal di lingkungan padat. Mereka tinggal di lingkungan pendatang
dari suku Jawa tetapi mayoritas bersuku betawi, mayoritas pedagang dan usaha kos-
kosan lingkungan keluarga berkelompok antara pedagang dan suku betawi.
18. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bp. S sudah lama mengontrak di lingkungan tersebut kurang lebih 17th
rumah Bp. S kurang lebih berjarak 100m dari gerbang belakang kampus Universitas
Esa Unggul dan berjarak 300m dari jalan raya. Jenis kendaraan yang sering di
gunakan yaitu motor
19. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bp. S tidak mengikuti arisan RT/RW dan pengajian rutin yang diadakan di
lingkungan
20. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bp. S tidak memiliki sanak saudara kandung yang berada di Jakarta.
Keluarga Bp. S hanya mengandalkan bantuan Ibu angkat / mantan majikan Ibu H dulu
yang tinggal di karawaci bila ada kesusahan.

STRUKTUR KELUARGA
21. Pola komunikasi keluarga
Interaksi dalam keluarga Bp. S dilakuakan di sore hari setelah pulang dari berjualan
soto. Pola komunikasikeluarga Nn. F cenderung lebih tertutup dan pendiam di
bandingkan An. D yang lebih terbuka. Nn. F saat ini sedang berpisah tempat tinggal
dengan suami beliau. Nn. F pada saat dikaji hanya menjelaskan bahwa dalam keluarga
mereka ada masalah biasa dalam rumah tangga tetapi ketika kami mengkaji lebih
dalam Nn. F tidak mau meyebutkan masalahnya.
8
22. Struktur kekuatan keluarga
Legitimate Power (hak) keluarga Bp. S membebaskan untuk menuntut hak dalam
berpendapat namun semua keputusan di selesaikan secara diskusi.
Referen power (ditiru) keluarga Bp. S cenderung lebih indiviualis
Expert power (keahlian) keluarga Bp. S semua keputusan di alihkan kepada Bp. S
Reward power (hadiah) keluarga Bp. S menganggap semua yang telah di lakukan
biasa – biasa saja
Coercive power (paksaan) keluarga Bp. S dalam mengambil keputusan tidak ada
paksaan selama dalam batasan normal
Affektif power keluarga Bp. S termasuk orang tua yakni Bp. S dan Ibu H selalu
mendukung keinginan anak-anaknya selama dalam hal positif
23. Struktur peran
Dikeluarga Bp. S sebagai kepala keluarga pencari nafkah yang berjualan soto di siang
hari dan berjualan nasi goreng di malam hari. Ibu H sebagai ibu rumah tangga dan
pengasuh anak dengan membantu Bp. S berjualan juga. An. F belum bekerja dan
sudah bercerai juga dengan suaminya, tampak diam dan tertutup. An. D sebagai anak
sekolah lebih terbuka dan kadang kadang juga ikut membantu berjualan
24. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bp. S kurang dalam memperhatikan dan menerapkan nilai dan norma yang
ada. Hanya An. D yang meminta izin jika pulang terlambat dan di hokum bila
bersalah. Dalam sisi agama keluarga Bp. S kurang dalam melakukan sholat 5 waktu
tetapi masih mengikuti puasa di bulan ramadhan. Jika anak memiliki kesalahan Ibu. H
selalu memarahi anaknya agar tidak melakukan kesalahan yang sama

FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi Afektif
Bp. S dan Ibu.H selalu mendukung keinginan anaknya selama hal tersebut positif.
Keluarga bersedih bila ada yang sakit dan memiliki masalah
26. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. S membiasakan anak-anaknya bermain dengan anakanak tetangga
disekitar rumah dan An. D mudah bersosialisasi dengan lingkunagan

27. Fungsi perawatan kesehatan


9
Keluarga Bp. S tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Penyakit yang di derita
keluarga hanya penyakit biasa dan ringan seperti demam, batuk, pilek, dan jika tidak
sembuh dengan obat warung keluarga Bp. S pergi berobat ke klinik terdekat.
 Mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan:
Penyakit yang diderita seperti demam, batuk, pilek. Namun keluarga hanya
menganggap hanya penyakit biasa karena makanan, keletihan dan faktor
cuaca.
 Mengetahui kemampuan dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan:
Keluarga Bp. S jika anggota keluarga mengalami sakit keputusan diambil oleh
Bp. S. Keluarga Bp. S tidak mengetahui bahwa penyakit yang sering dialami
Keluarga Bp. S adalah tanda dan gejala penyakit ISPA.
 Mengetahui kemampuan keluarga merawat anggota keluarga:
Keluarga Bp. S jika ada anggota keluarga yang mengalami sakit di rawat oleh
Ibu H, penanganan awal ketika demam datang Ibu H yang merawat hanya di
kompres air hangat dan di berikan obat-obat warung begitupun pada batuk dan
pilek. Bp. S dan Ibu H merasa sedih jika anggota keluarga ada yang sedang
sakit.
 Mengetahui kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
Keluarga Bp. S mengetahui bahwa kebersihan di lingkungan rumah sangat
penting namun keluarga pun pasrah pada kondisi rumah yang mengontrak,
karena hanya terdapat satu ventilasi udara. Ibu H mengatakan bahwa tidak
mempunyai banyak waktu dalam membersihkan rumah. Keluarga Bp. S tidak
mengetahui bahwa kondisi lingkungan yang kotor, ventilasi yang tidak cukup
dapat menyebabkan penyakit.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
28. Stressor jangka pendek
Keluarga Bp. S bersumber pada masalah keuangan seperti Nn. D meminta uang jajan
besar. Penghasilan dagang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan masalah Nn.
F yang belum bekerja dan belum biasa hidup mandiri. Pengambil keputusan dalam
keluarga Bp. S adalah Bp. S sendiri.

10
29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Kemampuan menyelesaikan masalah ada dipihak Bp. S sedangkan Ibu. H hanya
memilih untuk diam dan tidur
30. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bp. S tidak menanggapi masalah yang ada di keluarga, cenderung
individualis. Jika keluarga Bp. S mendapat masalah tidak menemukan jalan keluar
maka Ibu H meminta bantuan seperti saran dan solusi kepada ibu anggkat dari Ibu H
yang berada di karawaci.
31. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga dalamn mengatasi
masalah secara maladaptif.
32. Pemeriksaan fisik
head to toe secara inspeksi, palpasi, auskutasi dan perkusi dan tanda vital temasuk
tinggi badan dan berat badan (lampirkan) Hasil pemeriksaan fisik yang di lakukan
pada tanggal 26 September 2016

ASPEK Bp. S Ibu. H Nn. F An. D An. F


Tensi 120/80 mmHg 120/70 mmHg 110/70 mmHg Tidak Tidak
mmHg diperiksa diperiksa
TB dan BB 165 cm, 70 kg 150 cm, 60 kg 155 cm, 50 kg Tidak Tidak
diperiksa diperiksa
Suhu o C 36,5 o C 36,0 o C 37,0 o C Tidak Tidak
diperiksa diperiksa
Nadi 80 x/menit 72 x/menit 77 x/menit Tidak Tidak
(x/menit) diperiksa diperiksa
Rambut Normal, rambut Normal, mudah Normal, mudah Tidak Tidak
Kepala lepek, mudah rontok dan rontok dan tidak diperiksa diperiksa
patah mudah patah, mudah patah
rambut
berminyak

11
Mata, telinga, Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak Tidak
mulut, gangguan pada gangguan pada gangguan pada diperiksa diperiksa
hidung, mata, telinga, mata, telinga, mata, telinga,
tenggorokan mulut dan gigi mulut dan gigi mulut dan gigi
bersih dan bersih dan bersih dan
tenggorokan tenggorokan tenggorokan
normal normal normal
Leher Tidak ada kaku Tidak ada kaku Tidak ada kaku Tidak Tidak
leher, tidak ada leher, tidak ada leher, tidak ada diperiksa diperiksa
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar
jugularis jugularis jugularis
Thorax Simetris,bunyi Simetris,bunyi Simetris,bunyi Tidak Tidak
jantung normal, jantung normal, jantung normal, diperiksa diperiksa
suara napas suara napas suara napas
vesicular vesicular vesicular
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak
pembengkakan pembengkakan pembengkakan diperiksa diperiksa
hepar,ginjal, hepar,ginjal, hepar,ginjal,
limpa, tidak ada limpa, tidak ada limpa, tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak
atas dan kelainan kelainan kelainan diperiksa diperiksa
bawah, pergerakan, pergerakan, pergerakan,
persendian kekakuan kekakuan kekakuan
sendi, ROM sendi, ROM sendi, ROM
aktif aktif aktif
System Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak Tidak
Genetalia diperiksa diperiksa

Kesimpulan Sehat Sehat Sehat - -

12
HARAPAN KELUARGA TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Keluarga Berharap kedatangan Perawat dapat menjadi pendidik kesehatan terutama pada
lingkungan rumah Bp. S. Ibu H mengharapkan setelah diberkan pendidikan kesehatan
Keluarga Bp. S dapat lebih sehat dan tidak terjadi masalah kesehatan di Keluarga Bp.S.

FORMAT ANALISA DATA


NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Data Subyektif: Ketidakefektifan komunikasi
 Klien Nn. F Lebih senang membicarakan masalah antara anak dan orang tua
kepada teman – teman nya. dikeluarga Bp. S b.d.
 Klien Nn.F Lebih tertutup kepada keluarga nya. ketidakmampuan keluarga
Data Obyektif: menciptakan komunikasi
 Klien Nn. F terlihat jarang berkomunikasi kepada efektif antara keluarga.
keluarga
 Keluarga Bp. S tidak mengetahui komunikasi
efektif
 Keluarga Bp. S tidak mengetahui tugas-tugas
perkembangan keluarga

2 Data Subjektif: Kerusakan penatalaksanaan


 Keluarga Bapak S mengatakan bahwa ruang tamu pemeliharaan rumah b.d
digunakan sebagai ruang tidur ketidakmampuan Keluarga
 Keluarga Bapak S mengatakan rumah dibersihkan menentukan keputusan yang
sehari sekali tepat untuk menangani masalah
Data Objektif : pemeliharaan rumah keluarga.
 Kondisi rumah Bapak S tampak gelap, ventilasi
kurang hanya terdapat di atas pintu rumah, lantai
berminyak
 Pada Ruang tamu digunakan sebagi ruang tidur
keluarga bapak S
 Keluarga Bp. S tidak mengetahui ciri-ciri

13
lingkungan rumah sehat
 Keluarga Bp. S tidak tahu bagaiman menciptakan
lingkungan sehat

FORMAT SKORING
1. Diagnosa keperawatan: Ketidakefektifan komunikasi antara anak dan orang tua
dikeluarga Bp. S b.d. ketidakmampuan keluarga menciptakan komunikasi efektif antara
keluarga
NO BOBOT SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah 3/3X1=1 1 Klien Nn. F Lebih senang
(Aktual) membicarakan masalah
kepada teman – teman
nya.

Klien Nn.F Lebih tertutup


kepada keluarga nya.
2. Potensi diubah 1/2X2=1 1  Keluarga Bp. S
(Sebagian) khususnya ibu. H mau
mendukung perubahan
komunikasi
 Sumber daya perawat
mamu membantu
memperbaikinya
3. Potensi dicegah 2/3X1=1/2 1/2 Keluarga Tn. S tidak
(Cukup) menanggapi adanya
masalah komunikasi yang
tidak efektif di dalam
anggota keluarganya
4. Menonjolnya masalah 0/2X1=0 0 Keluarga Tn. S tidak
(Masalah Tidak menyadari adanya
Dirasakan) masalah yang muncul
14
akibat tidak efektifnya
komunikasi

Jumlah 2½ 2½

2. Diagnosa Keperawatan: Resiko terjainya penyakit ISPA pada keluarga Bp. S b.d
ketidakmampuan Keluarga menentukan keputusan yang tepat untuk menangani masalah
pemeliharaan rumah keluarga.
NO BOBOT SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah 3/3X1=1 1  Terdapat tempat
(Aktual) sampah di samping kiri
rumah tidak ada
ventilasi udara, rumah
pengap, gelap
 Ruang Tamu berfungsi
sebagai ruang tidur
 Kondisi wc kurang
bersih
 Lantai berminyak
2. Potensi diubah 2/2X2=2 2  Sumber daya keluarga
(Sebagian) biasa saja kurang
mendungung adanya
perubahan
 Sumber daya
lingkungan dan
masyarakat sudah
terbiasa dengan kondisi
tersebut
3. Potensi dicegah 3/3X1=1 1 Keluarga tidak
(Tinggi) mengetahui dan pasrah
terhadap bentuk rumah
karena rumah tersebut
sewa

15
4. Menonjolnya masalah 0/2X1=0 0 Keluarga menganggap
(Masalah tidak di bahwa masalah tersebut
rasakan) adalah masalah yg lazim
Jumlah 4 4

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Resiko terjainya penyakit ISPA pada keluarga Bp. S b.d ketidakmampuan Keluarga
menentukan keputusan yang tepat untuk menangani masalah pemeliharaan rumah
keluarga.
2. Ketidakefektifan komunikasi antara anak dan orang tua dikeluarga Bp. S b.d.
ketidakmampuan keluarga menciptakan komunikasi efektif antara keluarga

16
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS RENCANA
1. Resiko terjainya penyakit Penatalaksanaan Setelah ........., 1. Bantu keluarga Bapak S mengenal masalah
ISPA pada keluarga Bp. S pemeliharaan rumah keluarga mampu: 2. Bantu keluarga Bapak S Meningkatkan status
b.d ketidakmampuan efektif 1. Keluarga Bapak S mampu pendidikan keluarga dengan memberikan
Keluarga menentukan mengidentifikasi adanya pendidikan pada keluarga tentang rumah sehat
keputusan yang tepat untuk ancaman dalam lingkungan dan tata ruang rumah yang baik
menangani masalah rumah 3. Kaji kemampuan anggota keluarga Bapak S
pemeliharaan rumah 2. Keluarga Bapak S mengerti dalam memodifikasi lingkungan
keluarga. bahwa Tata ruang yang buruk 4. Ajarkan dan demontrasikan keluarga Bapak S
dapat menyebabkan berbagai cara modifikasi lingkungan rumah
penyakit dan mengurangi 5. Diskusikan kepada keluarga Bapak S tentang
kenyamanan. pelayanan yang ada sebagai tempat rujukan
3. Penataan ruang rumah yang
baik dapat menciptakan
lingkungan yang nyaman dan
bersih.
4. Dengan menggunakan fasilitas
kesehatan seperti puskesmas
dapat membantu memberikan
masukan untuk mengatur tata

17
ruang rumah yang sehat dan
sebagai tempat rujukan jika ada
anggota keluarga yang sakit.
2. Ketidakefektifan Komunikasi keluarga Setelah ........., 1. Jelaskan ke pada keluarga Bapak S karakteristik
komunikasi antara anak dan membaik terutama pada keluarga mampu: pemberi pesan dan pendengar
orang tua dikeluarga An. F bisa terbuka 3. Jelaskan 2 dari 3 point 2. Ajarkan keluarga bapak S cara berkomunikasi
Bp. S b.d. ketidakmampuan kepada keluarga. karakteristik pemberi pesan efektif
keluarga menciptakan 4. Jelaskan 2 dari 3 poin 3. Beri dorongan An. F agar mau terbuka kepada
komunikasi efektif antara karakteristik sebagai pendengar orang tua / Jalin hubungan saling percaya dan
keluarga 5. An. F mampu terbuka dan terbuka
berbicara jujur kepada orang tua 4. Hindari komunikasi yang mengarah ke hal
6. Keluarga bapak S mampu negative atau yang menjatuhkan / judge mental
mengemukakan pesan secara 5. Fokuskan pembicaraan pada satu hal
terbuka dan jelas serta 6. Ajarkan cara musyawarah keluarga tidak dengan
berkualitas isu atau pendapat sendiri
7. Keluarga bapak S mau meminta
dan mampu menerima umpan
balik

18
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
TANGGAL DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
28 1 Diskusikan bersama keluarga S :
september Bapak S untuk :  Klien Nn. F Lebih
2016 1. Menjelaskan ke pada senang
keluarga Bapak S membicarakan
karakteristik pemberi masalah kepada
pesan dan pendengar teman – teman nya.
2. Mengajarkan keluarga  Klien Nn.F Lebih
bapak S cara tertutup kepada
berkomunikasi efektif keluarga nya.
3. Memberi dorongan An. F
agar mau terbuka kepada O:
orang tua Jalin 
/ Klien Nn. F terlihat
hubungan saling percaya jarang
dan terbuka berkomunikasi
4. Menganjurkan untuk kepada keluarga
menghindari komunikasi
yang mengarah ke hal A :
negative atau yang TUK 1 tercapai sesuai
menjatuhkan / judge rencana
mental
5. Mengajarkan untuk P:
memfokuskan Evaluasi kembali TUK
pembicaraan pada satu 1 lalu melanjutkan ke
hal TUK 2
6. Mengajarkan cara
musyawarah keluarga
tidak dengan isu atau
pendapat sendiri

19
TANGGAL DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

28 2 Diskusikan bersama S :
september keluarga Bapak S untuk :  Keluarga Bapak S
2016 1. Membantu keluarga menyatakan bahwa
Bapak S mengenal ruang tamu
masalah digunakan sebagai
2. Membantu keluarga ruang tidur
Bapak S Meningkatkan  Keluarga Bapak S
status pendidikan mengatakan rumah
keluarga dengan dibersihkan sehari
memberikan pendidikan sekali
pada keluarga tentang
rumah sehat dan tata O :
ruang rumah yang baik  Keluarga menyimak
3. Mengkaji kemampuan penjelasan dengan
anggota keluarga Bapak baik.
S dalam memodifikasi  Keluarga berusaha
lingkungan menjawab setiap
4. Mengajarkan dan pertanyaan yang
demontrasikan keluarga diajukan.
Bapak S cara modifikasi 
lingkungan rumah A:
5. Mendiskusikan kepada TUK 1 tercapai sesuai
keluarga Bapak S rencana
tentang pelayanan yang
ada sebagai tempat P:
rujukan Evaluasi kembali TUK 1
lalu melanjutkan ke
TUK 2

20

Anda mungkin juga menyukai