Partus Normal
Partus Normal
bulan atau hamper cukup bulan, dan di susul dengan pengeluaran plasenta
2. Etiologi
Sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai factor-faktor yang
lain :
Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di
keluarkan.
3. Klasifikasi
a. Persalinan biasa (normal) disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya
bayi dengan kekuatan ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai
b. Pertus luar biasa (abnormal) adalah persalinan dengan bantuan alat-alat atau
a. Permulaan persalinan
b. Inpartum
dalam 24 jam
5. Tahap-tahap Persalinan
lebih kuat dan paling sering selama fase aktif, durasi rata-rata kala satu
persalinan adalah 10 -12 jam pada primigarvida dan sekitan 4-6 jam
multigravida.
b. Kala II
Pengeluaran janin, his (kontraksi uterus) terkodinir cepat dan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali, kepala janin telah turun dan masuk ruang
secara reflek menimbulkan rasa ngeden dan tekanan pada rectum sehingga
merasa seperti BAB dengan tanda anus terbuka pada waktu HIS kepala
mengedan yang terpimpin akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala II pada primigravida berlangsung selama 1,5 – 2 jam, pada multi 2,5
jam.
c. Kala III
Setelah bayi lahir, kontraksi, Rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras
tebal dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul HIS, dalam waktu
5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalem vagina dan akan
d. Kala IV
6. Patofisiologi
prostaglandin dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi , maka bayi
pembukaan servites. Penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap
antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal ekstensi,
ekspulsi kepala janin , rotasi eksterna. Semakin menurun nya kepala bayi
Setelah bayi lahir kontraksi Rahim akan berhenti 5-10 menit kontraksi akan
Kehamilan 36 - 40 minggu
Proses persalinan
Nyeri akut
8. Tanda-tanda mulai persalinan
a. Kontraksi (HIS)
tidak terlalu sering dan tidak teratur, semakin lama tidak ada peningkatan
makin kuat terasa, diserta mulas atau nyeri seperti kram perut. Perut bumil
dirasakan terjadi pada bagian atas atau bagian tengah perut atas atau
bawah. Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi (His) palsu. Kontraksi
mengadapi persalinan.
multi (lebih dari satu kali hamil) 2,2cm. Biasanya pada bumil
panggul saat kepala janin turun ke area tulang panggul sebagai akibat
Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur
darah. Itu terjadi karena pada saat menjelang persalinan terjadi pelunakan,
pelebaran, dan penipisan mulut rahim. Bloody show seperti lendir yang
bercampur darah yang ada di leher rahim tsb akan keluar sebagai akibat
terdapat cairan ketuban sebagai bantalan bagi janin agar terlindungi, bisa
bergerak bebas dan terhindar dari trauma luar. Terkadang ibu tidak sadar
bening, tidak berbau, dan akan terus keluar sampai ibu akan melahirkan.
Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi secara normal
namun bias juga karena ibu hamil mengalami trauma, infeksi, atau bagian
ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan pecah. Setelah ketuban
pecah ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.
Terjadinya pecah ketuban merupakan tanda terhubungnya dengan dunia
itulah harus segera di lakukan penanganan dan dalam waktu kurang dari 24
jam bayi harus lahir apabila belum lahir dalam waktu kurang dari 24 jam
terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Agar janin
dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
menonjol kedalam, sudut arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata
vera (ukuran muka belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah simpisis ke
melintang pintu atas panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran sserong
pintu atas panggul) 12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang
10-10,5 cm. Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat
tumor dalam panggul. Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-
macam jaringan, untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-
otot harus lemas dan mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada
jaringan, maka otot-otot ini akan mudah ruptur. Kelainan pada jalan lahir
lunak diantaranya disebabkan oleh serviks yang kaku (pada primi tua primer
atau sekunder dan serviks yang cacat atau skiatrik), serviks gantung (OUE
terbuka lebar, namun OUI tidak terbuka), serviks konglumer (OUI terbuka,
panggul, sehingga serviks terjepit diantara kepala dan jalan lahir dan timbul
b. Power (kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan
tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi
dan retraksi otot-otot Rahim. His adalah kontraksi otot-otot rahim pada
menetap setelah adanya kontraksi. His yang normal adalah timbulnya mula-
mula perlahan tetapi teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada
lemah. His tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai
menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot
tidak dapat diatur oleh parturient, Tenaga meneran merupakan kekuatan lain
atau tenaga sekunder yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan
pada saat kala 2 dan untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini
berasal dari otot perut dan diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik.
penting adalah kepala, karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling
sering menghambat dari pihak passanger adalah kelainan ukuran dan bentuk
seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti
d. Psyche (psikologis)
Faktor psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab
lancer. Menurut Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor
lama.
10. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Ultrasonografi (USG)
fungtum maksimun
d. NST
11. Penatalaksanaan
b. Melahirkan kepala
e. Potong tali pusat (15 cm dari bayi, 2 cm dari klem pertama, potong diantara
klien)
j. Mengobservasi TTV
tinggi.
c. Dehidrasi: Ibu bias mengalami Mual – muntah akibat respon reflex dilatasi
serviks lengkap.
2.1. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Partus Normal
1. KALA I
a. Pengakajian
2) Riwayat penyakit
Keluhan utama
kandung kemih oleh janin dan hal tersebut normal di rasakan oleh
keluarga berencana.
menyusui bayinya
Pola aktivitas
setelah melahirkan.
Pola eliminasi
keluarga, orang lain dan peran sebagai ibu dari bayi yang
dilahirkan.
Klien sering merasa cemas dan akan merasa lebih baik setelah
resiko infeksi.
Pola persepsi dan konsep diri
5) Pemeriksaan fisik
1. Kepala
2. Leher
3. Mata
sclera kuning
4. Telinga
5. Hidung
Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang-
6. Dada
7. Abdomen
8. Anus
Kadang-kadang pada klien nifas ada luka pada anus karea rupture
9. Ekstremitas
8) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda kecoklatan atau
b. Diagnosa Keperawatan
tenang dan
kondusif
2. KALA II
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan
relaksasi
2) Sirkulasi
3) Integritas ego
4) Eliminasi
kemih
5) Nyeri / ketidaknyamanan
7) Seksualitas
b. Diagnosa Keperawatan
presentasi
gangguan tidur
3. KALA III
a. Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
2) Sirkulasi
- Nadi melambat
4) Nyeri / ketidaknyamanan
5) Seksualitas
b. Diagnosa keperawatan
perdarahan
RENCANA KEPERAWATAN KALA III
normal intravena
1. Kala IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
2) Sirkulasi
3) Integritas Ego
4) Eliminasi
5) Makanan/cairan
spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
8) Keamanan
9) Seksualitas
b. Diagnosa keperawatan