TEORI PORTOFOLIO
Dosen Pengampu :Dr. Indarto, SE
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam pilihan alat untuk menganalisis
kondisi perusahaan tersebut. dalam perkembangannya perusahaan harus dapat
merencanakan strateginya, yang merupakan bagian yang terpenting dalam
kegiatan perusahaan mencari kesesuaian antara situasi internal (kekuatan dan
kelemahan) dengan situasi eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan dalam
memanfaatkan peluang pasar. Sepanjang umur produk, perusahaan setiap kali
harus menyesuaikan kembali strategi pemasaran untuk mengikuti situasi yang
selalu berubah. Banyak faktor yang bisa menyebabkan perusahaan harus
mengadakan perubahan besar-besaran strategi pemasaran dalam suatu perusahaan
mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat terhadap kelancaran arus barang
dan jasa yang dimulai dari produsen sampai ke konsumen akhir yang dapat
menciptakan permintaan yang begitu efektif.
Henderson juga beralasan bahwa uang yang diperlukan oleh bisnis unit yang
berkembang pesat dapat diperoleh dari unit lain perusahaan bisnis yang pada
tahap lebih dewasa dan menghasilkan kas yang signifikan. Dengan investasi untuk
menjadi pemimpin pangsa pasar di pasar yang berkembang pesat, unit bisnis bisa
bergerak sepanjang kurva pengalaman dan mengembangkan keunggulan biaya.
Dari alasan ini, BCG Growth-Share Matrix lahir.
Dalam hal ini Sumbu matriks BCG adalah Market Share (Pangsa Pasar) dan
Market Growth (Pertumbuhan pasar).
·
Matriks BCG terdapat 4 kuadran yang menggambarkan posisi suatu unit bisnis
dipandang dari segi pertumbuhan pasar serta pangsa pasarnya, keempat kuadran
atau kategori tersebut adalah :
2.6.1 Dog (Anjing)
Kategori Anjing memiliki pangsa pasar yang rendah dan tingkat
pertumbuhan yang rendah dan dengan demikian tidak menghasilkan atau
mengkonsumsi uang dalam jumlah besar. Unit ini biasanya 'impas', menghasilkan
sedikit uang untuk mempertahankan pangsa pasar bisnis. Pada posisi anjing,
produk berada pada pangsa pasar rendah dan kondisi pasar yang tumbuh sangat
sedikit. Posisi ini memerlukan beberapa investasi, karena sumber daya manusia
dan sumber uangnya sanagat rendah.Karena posisi internal dan eksternalnya
lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi, divestasi, atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi
strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat
kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang
mampu bertahan dan menguntungkan.
2.6.2 Question Mark (Pertanyaan Mark)
Kategori ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi
mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas
perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda
Tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini
dengan menjalankan strategi intensif atau menjualnya. Unit bisnis ini memerlukan
banyak uang untuk mempertahankan pangsanya, apalagi meningkatkannya.
Manajemen harus berpikir keras tentang tanda tanya mana yang harus dicoba
untuk dibangun menjadi bintang dan mana yang harus dibuang.
2.6.3 Star (Bintang)
Kategori ini memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk
pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar
relative yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya
menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi
dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan
memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak
uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.
2.6.4 Cash Cow (Kas sapi)/Sapi Perah
Kategori ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena
menghasilkan kas yang lebih dari yang dibutuhkannya, mereka sering kali
diperah. memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri
yang pertumbuhannya lambat. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa
lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama
mungkin. SBU yang terkenal dan berhasil ini memerlukan investasi yang lebih
kecil untuk mempertahkankan pangsa pasarnya. SBU ini menghasilkan banyak
uang yang digunakan perusahaan untuk membayar tagihannya dan untuk
mendukung SBU lain yang memerlukan investasi
2.7 Untuk lebih jelas dari masing-masing matriks adalah sebagai berikut:
2.8 Dalam analisis BCG Matriks ini adapun Kelebihan dan Kelemahannya,
sebagai berikut:
2.8.1 Kelebihan Matriks BCG
Matriks BCG adalah salah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah.
Hanya dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di
posisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks ini memusatkan perhatian
pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi.
Divisi dapat berubah dari waktu ke waktu: anjing menjadi tanda tanya, tanda
tanya menjadi bintang, bintang menjadi sapi perah, dan sapi perah menjadi anjing.
Namun yang jarang terjadi adalah perubahan yang searah jarum jam.
2.10.2 Dan untuk pangsa pasar relative ( relative market share ), secara
sederhana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
GE/McKinsey Matrix
Faktor Daya Tarik Pasar
Sumbu X menggambarkan Daya tarik Industri yang menunjukkan seberapa
menariknya atau mudahnya bagi perusahaan untuk bersaing di pasar untuk
mendapatkan keuntungan. Semakin menguntungkan industri tersebut maka
semakin menarik. Ketika mengevaluasi daya tarik industri, analis harus melihat
bagaimana sebuah industri akan berubah dalam jangka panjang, karena investasi
yang dibutuhkan untuk produk biasanya membutuhkan komitmen jangka panjang.
Faktornya antara lain :
- Ukuran pasar
- Tingkat pertumbuhan pasar
- Profitabilitas Pasar
- Tren Harga
- Intensitas persaingan
- Secara keseluruhan risiko kembali di industri
- Kesempatan untuk membedakan produk dan jasa
- Variabilitas permintaan
- Segmentasi
- Struktur Distribusi
Unit Bisnis 3 di koordinat (1.57, 2.24 ) berada di kotak Harvest/Divest. Apa yang
harus perusahaan lakukan dengan unit-unit bisnis ini?
Pertama, jika unit bisnis menghasilkan uang surplus, perusahaan harus
berinvestasi hanya cukup untuk menjaga mereka beroperasi dan mengumpulkan
semua uang yang dihasilkan olehnya. Dengan kata lain, hal itu layak untuk
berinvestasi dalam bisnis selama tidak melebihi kas yang dihasilkan dari itu.
Kedua, unit bisnis yang hanya membuat kerugian harus didivestasi. Jika itu tidak
mungkin dan tidak ada cara untuk mengubah kerugian menjadi keuntungan,
perusahaan harus melikuidasi unit bisnis.
Learning Point :
Demikian GE Matrix yang digunakan untuk memetakan dimana portofolio bisnis
berada dan mau kemana nantinya. Selanjutnya bagaimana strategi di dieksekusi
dengan visi, misi dan arahan direksi. Dengan demikian perusahaan dapat fokus
pada bisnis yang memberikan High Growth dan High Value
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. BCG (Boston Consulting Group) adalah perusahaan konsultan manajemen
swasta yang bebasis di Boston, ini merupakan pertumbuhan pangsar pasar yang
dikembangkan dan Pada awal tahun 1970, BCG ditemukan dan dipopulerkan oleh
seorang manajemen konsultan terkemuka oleh Bruce D. Henderson sebagai divisi
management dan konsultasi dari Boston Safe Deposit and Trust Company- yang
mana merupakan anak cabang dari perusahaan boston.
2. Matriks Boston Consulting Group merupakan suatu metode analisis untuk
menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategic (SBU) dengan melakukan
pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahan. Dan dalam hal ini
terdapat kuadran untuk menentukan Posisi setiap SBU yang terdiri dari ;
a. Dog yaitu pada kategori ini perusahaan berada dalam pangsa pasar yang rendah
dan pertumbuhan pasar yang lambat.
b. Cash Cow yaitu Kategori ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi
bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat
c. Star yaitu Divisi dengan pangsa pasar relative yang tinggi dan tingkat
pertumbuhan industri yang tinggi.
d. Question Mark yaitu Kategori ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang
rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat Biasanya
kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah.
3. Tujuannya adalah untuk mengetahui produk manakah yang layak mendapat
perhatian dan dukungan dana agar produk tersebut bisa bertahan dan menjadi
kontributor terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
SARAN
1. Dalam hal ini setiap perusahaan harus dapat memilih analisis yang tepat untuk
mengambil suatu keputusan strategi apa yang harus digunakan demi
keberlangsungan usahanya.
2. Dan untuk perusahaan Multidivisi agar mampu menerpakan strategi Unit Bisnis
dengan mengetahui Posisi Unit bisinisnya terdahulu melalui penerapan analisis
Matriks Boston Consulting Group dengan demikian perusahaan multidivisi yang
memiliki unit bisinis dapat memilih strategi dan tidakan yang tepat untuk produk
usahanya agar dapat bersaing dengan pesaing dan menjadi market leader
pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa pasar yang tinggi.