Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH METODE KHUSUS

CASE PRESENTATION & WORLD TOUR

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 8 :

1. SURIYANA
2. RESKY M.
3. SAHRAENI
4. MELISA

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN FAKULTAS


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Setiap guru yang akan mengajar harus selalu membuat
perencanaan, salah satu yang harus dilakukan adalah mampu membuat peserta
didik senang dengan suasana belajar melalui metode yang menarik. Penggunaan
metode belajar bertujuan membantu guru dalam menyampaikan materi agar
mudah ditangkap oleh peserta didiknya. Metode belajar menarik adalah metode
pembelajaran kreatif yang menanamkan pengetahuan sebanyak-banyaknya
dalam diri anak didik.
Ada beberapa metode pembelajaran kreatif untuk guru agar peserta didik
senang dengan suasana belajar, salah satu diantaranya adalah metode belajar
case presentation (presentasi kasus). Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas tentang metode case presentation dan world tour.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami metode case presentation dan world tour
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian metode presentasi kasus
2. Mampu menjelaskan langkah-langkah metode presentasi kasus
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kelebihan metode presentasi kasus
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kekurangan metode presentasi kasus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Presentasi adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter dengan
sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik atau
professional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan
media yang terencana.
Didalam kehidupan manusia sebagai pribadi maupun makhluk social
menemukan banyak kasus yang dihadapi yang perlu dipecahkan. Masalah
tersebut bisa dijadikan contoh untuk pembelajaran mahasiswa yaitu dengan
presentasi kasus yang diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran dengan
memanfaatkan kasus yang ditemui, digunakan sebagai bahan pembelajaran
kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian
atau jalan keluar.
Case presentation merupakan salah satu strategi pembelajaran secara
langsung. Strategi pembelajaran secara langsung sangat diarahkan oleh
pengajar. Metode yang cocok antara lan adalah ceramah, tanya jawab,
demontrasi dan latihan.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk
(biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh
seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang
yang ingin membantah pendapat tertentu).
Unsur presentasi yaitu adanya penyaji, moderator, audience/ peserta, dan
observer. Penyaji adalah orang yang membawakan materi kasus dalam
presentasi(case presentation). Moderator adalah orang yang memipin dan
mengatur jalannya suatu case presentation. Moderator mempunyai tugas
membuka acara presentasi, meguraikan latar belakang dan tujan case
presentation, memperkenalkan biodata penyaji dan tema case presentation,
menentukan waktu penyajian dan diskusi atau mekanisme tanya jawab,
memimpin jalannya diskusi, setelah itu merangkum pertanyaan yang telah
diberikan dan kesimpulan dari diskusi dari case presentation.

2.2 Jenis Case Presentation


1. Presentasi Teks (Reading Presentation)
Bentuk penyajian dimana penyaji sepenuhnya menggunakan teks
(membaca kata demi kata yang tertuang dalam media penyajian)
2. Presentasi Hafalan (Memorized Presentation)
Gaya penyajian dimana isi bahan sajian ditulis dalam bentuk teks tertulis
lalu dihafalkan. Contohnya laporan hasil studi singkat, hasil kunjungan
atau observasi.
3. Penyajian Spontan (The Impromptu Presentation)
Penyajian langsung informal tanpa persiapan yang matang dipihak
pembicara, Contohnya; pertemuan khusus anda diminta memberi
sambutan karena kapasitas dan posisi anda.
4. Penyajian dgn kartu (The Note Cards Presentation)
Penyajian dengan kartu berisi uraian penyajian sesuai nalar pendengar,
namun inti sajian tetap disesuaikan dengan tujuan penyajian. Teknik
penyajian bebas, natural, dipersiapkan dengan matang dan sesuai tingkat
respon pendengar.

2.3 Kriteria Keberhasilan Case Presentation dalam Mencapai Tujuan


 Menarik perhatian peserta
 Isi presentasi disajikan secara sistematis
 Penjelasan sesuaikan dengan tingkat nalar pendengar
 Berikan contoh dan argumen yang kuat
 Tentukan tindak lanjut

2.4 Media Case Presentation


 Charts merupakan grafik, biasanya untuk menampilkan data statistic
berbentuk angka.
 Vidio dan Film merupakan media yang di dalamnya terdapat unsur
audiovisual.
 Handouts merupakan media cetak tertulis berisi materi atau kasus yang
disampaikan
 Cartoons, Poster merupakan media cetak visual bertujuan untuk persuasi
 Studi Kasus digunakan untuk memberikan kasus nyata pada case
presentation
 Demonstrasi merupakan metode yang memberikan pengalaman kepada
para siswa dengan observasi dan interaksi aktif melalui demonstrasi.
 Slides merupakan media penayangan gambar dengan film. Pada
perkembangannya, slide sekarang merupakan betuk media presentasi
dengan program computer yaitu power point.

Syarat media case presentation yang efektif


 Mudah dilaksanakan penyaji dan diterima oleh audience
 Murah dibuat oleh penyaji, tanpa mengeluarkan biaya yang banyak
 Praktis digunakan untuk menyajikan case presentation
 Kesesuaian bahan dengan metode penyajian
 Kesesuaian media dengan karakteristik peserta/ audience
 Tepat, daya tahan (kuat),
 Tersedia

2.5 Langkah-Langkah Case Presentation yang Efektif


Sebelum mempersiapkan sebuah presentasi beberapa hal perlu diketahui
terlebih dahulu: (SPAM)
– Situation : Perhatikan waktu dan tempat Anda akan memberikan
presentasi
– Purpose (Tujuan) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi
yang dilakukan
– Audience : perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari
presentasi Anda
– Method : metode apa yang akan Anda pakai sehingga tujuan
presentasi dapat tercapai
Langkah-langkah case presentation:
 Tahap Pengumpulan Bahan
 Tahap seleksi dan penentuan inti presentasi
 Tahap memilih, mengembangkan dan menggunakan alat bantu
 Tahap pengembangan pembukaan presentasi
 Tahap penutupan
 Tahap latihan penyajian/Gladiresik
 Tahap Penyajian
 Evaluasi
2.6 Kelebihan teknik presentasi kasus (case presentation) :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna tentang
sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di dalam hidupnya,
sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih
terperinci persoalannya. Dengan mengamati, memikirkan dan bertindak
dalam mengahadapi situasi tertentu, mereka lebih meyakini apa yang
diamati dan menemukan jalan keluarnya. Pengamatan seperti diatas akan
membantu mahasiswa dalam mengembangkan daya berfikirnya secara
sistematis dan logis, sehingga ia mampu pula mengambil keputusan yang
tepat.
2. Ketika mahasiswa meniliti proses dalam mengambil keputusan mengenai
salah satu kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar
atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya kasus tersebut.
3. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu mahasiswa dalam
mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara
lisan maupun secara penulisan.
4. Dalam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasiswa dapat menggunakan
pendekatan secara “problem solving”. Kemudian teknik kasus ini dapat
memperlihatkan kepada mahasiswa tentang masalah atau persoalan hidup
yang dihadapi terutama dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

2.7 Kekurangan teknik presentasi kasus (case presentation) :


1. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang
ditemui.
2. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi
3. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak dan
kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD, laptop, ruang
dan listrik.

KONSEP DASAR CLNIC TOUR


A. DEFINISI CLINIC TOUR
Metode field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus
untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu,
suatu bengkel mobil, toko serba ada, peternakan, perkebunan, lapangan
bermain dan sebagainya (Roestiyah, 2001:85).

Menurut Syaiful Sagala (2006: 214) metode field trip ialah pesiar
(ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi
pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum
instansi pendidikan.

Menurut Djamarah (2002:105), pada saat belajar mengajar peserta didik


perlu diajak ke luar kampus, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang
lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karya
wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak
peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak
istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata,
study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan
ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

B. KEUNTUNGAN CLINIC TOUR


Metode karyawisata atau field trip mempunyai beberapa kelebihan antara
lain (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 94) :
a. Field trip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relavan dengan kenyataan dan
kebutuhan masyarakat.
c. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas peserta didik.
d. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Menurut Syaiful Sagala (2006: 215) mengemukakan bahwa kelebihan
metode field trip adalah :
a. Peserta didik dapat mengamati kanyataan-kenyataan yang beraneka ragam
dari dekat.
b. Peserta didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan
mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.
c. Peserta didik dapat menjawab masalah-masalah atau pernyataan pernyataan
dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan secara langsung.
d. Peserta didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan
wawancara atau mendengar ceramah yang diberikan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
e. Peserta didik dapat mempelajari sesuatu secara intensif dan komprehensif.
Sedangkan menurut Roestiyah (2001: 87) menyatakan kelebihan metode
karyawisata atau field trip yaitu:
a. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang tidak didapatkan di
kampus, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus
atau keterampilan peserta didik.
b. Peserta didik dapat melihat berbagai kegiatan di lingkungan luar sehingga
dapat memperdalam dan memperluas pengalaman peserta didik.
c. Dengan obyek yang ditinjau langsung, peserta didik dapat memperoleh
bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi dan tidak
terpisah-pisah dan terpadu.

Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-


trip) memiliki keuntungan:
a. Memberikan informasi teknis, kepada peserta didik secara langsung.
b. Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam
kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya.
c. Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari
sehingga lebih berhasil.
d. Membei kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta
ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.

C. KELEMAHAN CLINIC TOUR


Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 94) mengemukakan bahwa
metode field trip mempunyai kekurangan, yaitu :
a. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk
disediakan oleh peserta didik atau instansi pendidikan.
b. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
c. Memerlukan koordinasi dengan para pengajar agar tidak terjadi tumpang
tindih waktu selama kegiatan karyawisata.
d. Dalam field trip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur studinya
menjadi terabaikan.
e. Sulit mengatur peserta didik yang banyak dalam perjalanan dan sulit
mengarahkan mereka pada kegiatan yang menjadi permasalahan.
Sedangkan menurut Syaiful Sagala (2006: 215) mengemukakan bahwa
metode field trip mempunyai kekurangan, yaitu :
a. Memerlukan persiapan oleh banyak pihak.
b. Jika karyawisata sering dilakukan akan menganggu kelancaran pelaksanaan
pembelajaran, apalagi jika tempat-tempat yang dikunjungi jauh dari instansi
pendidikan.
c. Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam pengangkutan.
d. Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk diamatai, akibatnya peserta
didik menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan.
e. Memerlukan pengawasan yang tepat.
f. Memerlukan biaya yang relatif tinggi.

D. HAMBATAN
Menurut Suhardjono (2004:85) hambatan dalam metode field trip adalah
sebagai berikut :
a. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan,
b. Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor
yang akan dikunjungi,
c. Biaya transportasi dan akomodasi mahal.

E. PERAN PEMBIMBING
a. Merumuskan tujuan pembelajaran klinik
b. Membantu dan membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
c. Memberikan saran untuk penyelesaian masalah
d. Menindaklanjuti hasil diskusi dan mengevaluasi keberhasilan belajar
peserta didik secara terus-menerus berdasarkan tujuan

F. PELAKSANAAN
Untuk mewujudkan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip
ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pembimbing. Menurut
Sanders (2008: 2-13), ada 5 langkah untuk mewujudkan field trip yang
menakjubkan (the best field trip ever). Kelima langkah menurut Sanders
tersebut antara lain:
(1) Determine goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama).
(2) Explore all options (menjelajah semua pilihan).
(3) Create your itinenary (membuat rencana perjalanan).
(4) Check your checklist (memeriksa daftar cek).
(5) Follow-up in the classroom (tindak lanjut).
Langkah pertama dalam menerapkan metode field trip menurut Sanders
yaitu determine goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama).
Menentukan tujuan dan sasaran maksudnya yaitu pembimbing perlu
menentukan tujuan yang diharapkan dari field trip dan lokasi yang akan dituju.
Setelah menentukan tujuan dan lokasi field trip dapat menentukan kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan (explore all options).
Kemudian pembimbing menentukan tujuan dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan selanjutnya perlu membuat rencana perjalanan field trip
(create you itenenary). Rencana perjalanan berguna sebagai pemandu urutan
dan waktu kegiatan yang harus dilaksanakan. Rencana perjalanan berisi rincian
waktu kegiatan, tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik, dan peraturan
yang harus dipatuhi peserta didik. Setelah membuat rencana perjalanan,
selanjutnya pembimbing mempersiapkan peserta didik untuk melaksanakan
field trip dengan membagi peserta didik dalam kelompok. Tujuan dibentuknya
kelompok peserta didik yaitu supaya peserta didik belajar berinteraksi dengan
temannya untuk berdiskusi.
Setelah persiapan selesai, pembimbing dan peserta didik selanjutnya
melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi yang sudah ditentukan.
Pada saat pelaksanaan pembimbing perlu mengawasi aktivitas-aktivitas peserta
didik (check your checklist). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
peserta didik melaksanakan field trip sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Setelah kegiatan di lokasi field trip telah berakhir, pembimbing selanjutnya
mengajak peserta didik kembali ke kelas untuk memberikan tindak lanjut
(Follow-up in the classroom). Tindak lanjut dapat meliputi: pengoreksian tugas
yang telah dikerjakan peserta didik, pembahasan hasil diskusi peserta didik,
ataupun pemberian tugas lain yang berhubungan dengan pelaksanaan field trip.
Setelah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan juga dituntut untuk
memperhatikan beberapa hal saat menerapkan metode field trip dalam
pembelajaran. Mulyasa (2005) dalam Asmani (2010: 151) menyatakan ada 7
hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode field trip. Ketujuh hal
tersebut antara lain:
(1) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar
mengajar.
(2) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program
sekolah.
(3) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai pedagogis.
(4) Menghubungkan sumber belajar dalam field trip dengan kurikulum.
(5) Membuat dan mengembangkan program field trip secara logis dan
sistematis.
(6) Melaksanakan field trip sesuai dengan tujuan, materi, dan efek
pembelajaran, dalam iklim yang kondusif.
(7) Menganalisis tujuan, ketercapaian, kesulitan-kesulitan, dan hal-hal yang
perlu disusun sebelum dan sesudah pelaksanaan field trip.
Berdasarkan pendapat mengenai langkah-langkah dan hal-hal yang perlu
diperhatikan di atas, peneliti menyusun tahapan pembelajaran dengan
menerapkan metode field trip pada materi menulis deskripsi. Tahapan terbut
yaitu:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, pembimbing perlu melakukan beberapa hal antara
lain:
Menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, menghubungi pihak yang
bertanggung jawab pada lokasi yang akan menjadi tujuan field trip,
menyusun rencana pelaksanaan dan tata tertib, menyusun tugas-tugas yang
harus dikerjakan peserta didik, mempersiapkan sarana, dan membagi
peserta didik dalam kelompok.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan beberapa hal antara lain:
Menyampaikan tata tertib dan tugas peserta didik, memimpin rombongan
dan mengatur kegiatan field trip, memperingatkan peserta didik untuk
memenuhi tata tertib yang sudah disepakati bersama dan mengerjakan
tugas-tugas kelompok, mengawasi aktivitas-aktivitas peserta didik, dan
memberi petunjuk bagi peserta didik yang memerlukan penjelasan.

3) Tahap akhir
Pada tahap akhir, guru melakukan beberapa hal antara lain: menyuruh
peserta didik berdiskusi mengenai hasil kegiatan field trip, menyelesaikan
tugas kelompok, membahas hasil pekerjaan kelompok, dan menindaklanjuti
hasil kegiatan field trip dengan memberikan tugas secara individu untuk
menulis deskripsi lokasi yang telah dikunjungi.

CONTOH METODE PEMBELAJARAN CLINIC TOUR

Mahasiswa D-IV Kebidanan Makassar semester 4 akan melakukan pembelajaran


di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan metode pembelajaran “Clinic Tour”
1) Tahap Persiapan
a. Tujuan pembelajaran : peserta didik mampu mengamati tindakan penanganan
PEB secara tepat.
b. Pembimbing menghubungi pihak RSUD Dr. Soetomo yang akan menjadi
tujuan field trip.
c. Pembimbing menyusun rencana pelaksanaan dan tata tertib, menyusun tugas-
tugas yang harus dikerjakan peserta didik, mempersiapkan sarana, dan
membagi peserta didik dalam kelompok.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, pembimbing melakukan beberapa hal antara lain:
a. Menyampaikan tata tertib dan tugas yang dibebankan kepada peserta didik
(peserta didik hanya mengamati bagaimana prosedur penanganan PEB di
RSUD Dr. Soetomo Surabaya karena pengaplikasian pembelajaran labskill
pada perasat tersebut baru diberikan semester 5).
b. Memimpin rombongan dan mengatur kegiatan field trip.
c. Memperingatkan peserta didik untuk memenuhi tata tertib yang sudah
disepakati bersama
d. Mengingatkan peserta didik untuk mencatat pengetahuan/ilmu yang
diperoleh seperti tata laksana pemberian dosis awal pada pasien PEB,
pemberian dosis rumatan, tindakan yang dilakukan pada pasien kejang
berulang, dsb.
e. mengawasi aktivitas-aktivitas peserta didik, dan memberi petunjuk bagi
peserta didik yang memerlukan penjelasan.

3) Tahap akhir
a. Peserta didik berdiskusi mengenai hasil kegiatan field trip, menyelesaikan
tugas kelompok beupa laporan yang disertai contoh askeb pada pasien PEB.
b. Mengadakan post conference untuk mengevaluasi kegiatan clinic tour yang
telah dilakukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Case presentation adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter


dengan sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik
atau professional untuk satu tujuan meyajikan suatu kasus dengan
menggunakan teknik sajian dan media yang terencana.
2. Langkah-langkah case presentation diantaranya
a. Tahap Pengumpulan Bahan
b. Tahap seleksi dan penentuan inti presentasi
c. Tahap memilih, mengembangkan dan menggunakan alat bantu
d. Tahap pengembangan pembukaan presentasi
e. Tahap penutupan
f. Tahap latihan penyajian/Gladiresik
g. Tahap Penyajian
h. Evaluasi
3. Kelebihan case presentation
a. Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna
tentang sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di
dalam hidupnya, sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh
perhatian dan lebih terperinci persoalannya. Dengan mengamati,
memikirkan dan bertindak dalam mengahadapi situasi tertentu,
mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan jalan
keluarnya. Pengamatan seperti diatas akan membantu mahasiswa
dalam mengembangkan daya berfikirnya secara sistematis dan logis,
sehingga ia mampu pula mengambil keputusan yang tepat.
b. Ketika mahasiswa meniliti proses dalam mengambil keputusan
mengenai salah satu kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan
tentang dasar-dasar atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya
kasus tersebut.
c. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu mahasiswa
dalam mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan
berkomunikasi secara lisan maupun secara penulisan.
d. Dalam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasiswa dapat
menggunakan pendekatan secara “problem solving”. Kemudian
teknik kasus ini dapat memperlihatkan kepada mahasiswa tentang
masalah atau persoalan hidup yang dihadapi terutama dalam bidang
pendidikan dan pengajaran.

4. Kekurangan case presentation


a. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang
ditemui.
b. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi
c. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak dan
kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD, laptop,
ruang dan listrik.

5. Metode clinic tour/field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan


dengan mengajak peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di
luar kampus untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Adapun
dalam pelaksanaannya metode pembelajaran clinic tour dibagi ke dalam
tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
DAFTAR PUSTAKA

Roestiyah. 1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Surjadi. 1983. Membuat siswa Aktif Belajar. Bandung : Bina Cipta. (2011). Case
Presentation Method (CPM).
www.mapcb.com/user/Case%2520Presentation%2520Method.doc+case+presenta
tion+method

Djamarah, syaiful bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: rineke cipta

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Proffesional: Menciptakan Pembelajaran


Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosda

Sanders, Barbara J. (2008). The Best Field trip Ever. Online. Available at
http://www.nps.gov/gett/forteachers/planafieldtrip.htm [accessed
29/09/2016].

Roesiyah. Dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet

Anda mungkin juga menyukai

  • Anc CTR PTLG
    Anc CTR PTLG
    Dokumen29 halaman
    Anc CTR PTLG
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • Askeb Bayi
    Askeb Bayi
    Dokumen14 halaman
    Askeb Bayi
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • Plasenta Previa
    Plasenta Previa
    Dokumen32 halaman
    Plasenta Previa
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tilik
    Daftar Tilik
    Dokumen15 halaman
    Daftar Tilik
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tilik
    Daftar Tilik
    Dokumen15 halaman
    Daftar Tilik
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • Aplikasi Panduan Dan Monitoring
    Aplikasi Panduan Dan Monitoring
    Dokumen16 halaman
    Aplikasi Panduan Dan Monitoring
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen19 halaman
    PROPOSAL
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen19 halaman
    PROPOSAL
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat
  • Bab I Bu Qalbi
    Bab I Bu Qalbi
    Dokumen8 halaman
    Bab I Bu Qalbi
    Syahraeni Thamrin
    Belum ada peringkat