Anda di halaman 1dari 10

Masker K2P

(Kunyit Putih, Kulit Manggis dan Daun Pegagan)

Arif Nur Latifah 24020116120003


Near Putri Faradila Ayu 24020116140088

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ABSTRAK
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakarang

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak serta
memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Indonesia disebut sebagai negara yang
kaya akan sumber daya, baik pada sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan sumber daya tersebut secara maksimal
sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara. Keadaan Indonesia sekarang tidak
sesuai yang diharapkan oleh warga negara karena pemerintah Indonesia yang belum dapat
mengefesiensikan sumber daya alam dan manusia yang tersedia. Warga negara Indonesia
yang tidak memiliki pekerjaan atau dengan kata lain menjadi pengangguran di negara
sendiri semakin banyak. Semakin tingginya tingkat kelahiran warga indonesia namun tidak
diiringi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia, membuat jumlah
pengangguran di Indonesia menjadi semakin tinggi. Langkah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut adalah menumbuhkan niat dalam jiwa warga negara untuk
mandiri, mengubah pemikiran awal sebagai pencari pekerjaan menjadi pencipta lapangan
pekerjaan, dan meningkatkan semangat warga negara dalam bidang kewirausahaan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut manusia
untuk terus berfikir kreatif. Penduduk Indonesia cenderung memiliki sifat mudah bosan
dengan produk yang ada dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
sebagai penduduk yang memiliki kemampuan dalam berwirausaha harus berfikir inovatif
untuk menghasilkan produk yang dapat menarik minat konsumen. Kesehatan dan
kecantikan kulit wajah merupakan aset penting bagi manusia. Perawatan wajah tidak harus
dilakukan di tempat tertentu dengan biaya mahal serta menggunakan bahan kimia yang
membahayakan kesehatan kulit wajah. Cara untuk merawat wajah yang aman salah
satunya adalah dengan menggunakan masker wajah berbahan alami.Masker kecantikan
merupakan masker wajah yang digunakan untuk tujuan kecantikan wajah. Masker ini
umumnya berbentuk serbuk dan biasanya digunakan pada kulit wajah dengan cara
dilarutkan terlebih dahulu dengan air.

Kulit wajah manusia dikelompokkan menjadi lima jenis yaitu kulit normal, kombinasi,
berminyak, kering, dan sensitif. Kulit normal ditandai dengan kulit tidak berminyak dan tidak
kering, sehingga kelihatan segar dan bagus, pori-pori hampir tidak kelihatan. Pengeluaran
kotoran dan penyerapan zat-zat yang berguna melalui kulit serta peredaran darah yang
berjalan dengan baik, akan jarang mendapatkan gangguan jerawat maupun timbulnya
cacat-cacat pada kulit muka. Masalah pada kulit dapat ditimbulkan oleh bakteri, jamur atau
virus yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi kulit (Santoso, 2012).

Jerawat muncul disebabkan oleh empat faktor yaitu kelenjar minyak yang terlalu aktif,
penyumbatan pori-pori, aktifitas bakteri kulit dan peradangan. Kelenjar minyak yang terlalu
aktif berkaitan dengan kulit dan pori-pori. Produksi minyak berlebih dari kelenjar minyak
membuat pori-pori menjadi tersumbat karena adanya penumpukan minyak, yang
menyebakan adanya aktivitas bakteri didalam pori-pori yang tersumbat. Aktivitas bakteri
mengakibatkan terjadinya infeksi, sehingga kulit mengalami peradangan. Peradangan pada
kulit berjerawat terjadi untuk melawan zat asing berupa bakteri atau senyawa lainnya.
Berdasarkan penyebab timbulnya masalah-masalah pada kulit, jerawat merupakan
masalah kulit wajah yang mudah muncul sehingga perlu dilakukan perawatan untuk
menyembuhkan jerawat (Irawati dan Sulandjari, 2013).

Masker wajah saat ini memiliki banyak bentuk seperti serbuk, pasta, ada juga yang
berbentuk gel. Berbagai perusahaan kosmetik besar saat ini banyak mengeluarkan produk
yang berbahan alami atau back to nature. Masyarakat saat ini banyak yang beralih pada
produk yang berbahan alami, keistimewaan masker dari bahan alami ini adalah tidak
menimbulkan iritasi dan efek samping. Produk yang terbuat dari bahan alamiah lebih
murah, aman, tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan bagi kulit
(Surtiningsih, 2005).

Masker berbahan dasar daun pegagan kulit manggis dan kunyit putih merupakan solusi
dan inovasi perawatan wajah alami. Penelitian yang dilakukan oleh Walter H. Lewis
menyatakan bahwa pegagan kulit manggis dan kunyit putih termasuk kelompok tanaman
yang menghasilkan zat seperti antibiotika dan asiaticoside. Daun pegagan memiliki manfaat
mengatasi tanda-tanda penuaan, mengatasi jerawat (antibakteri), antiinflamasi, dan
mempercepat penyembuhan serta merawat kulit yang luka. Kulit manggis memiliki manfaat
aktivitas farmakologi misalnya antiinflamasi, antihistamin dan anti oksidan. Kunyit Putih
memiliki manfaat Kandungan nutrisi dan vitamin serta pati kunyit putih disinyalir sangat baik
untuk membantu kulit wajah menjadi lebih cerah dan sehat. Bahan tambahan lain dalam
masker wajah alami, yaitu air mawar bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan
luka serta membantu mengatasi jerawat, selain itu aroma bunga mawar dapat memberikan
efek relaksasi pada kulit. Sheet mask ( masker wajah yang berbentuk lembaran dan
biasanya terbuat dari serat alami seperti kertas, katun, selulosa, ataupun pulp kelapa )
karena tren perawatan kulit ala Korea sedang menjadi pembicaraan hangat. Salah satu
produk perawatan kulit yang sedang naik daun yaitu sheet mask. Pemakaiannya yang
praktis disertai dengan berbagai varian kandungan menjadikan sheet mask salah satu
produk andalan yang banyak dimasukkan dalam rutinitas perawatan kulit harian.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis membuat inovasi produk sheet mask dengan bahan
dasar daun pegagan (Centella asiatica), kulit manggis (Garcinia mangostana Linn ), dan
kunyit putih (Kaempferia rotunda L).

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kunyit Putih (Kaempferia rotunda L)


Kunyit putih memiliki nama daerah kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa), kunir putih
(Sunda), konce pet (Madura), temu putri, temu rapet (Melayu). Nama asing – Nama
simplisia: Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).Perawakan herba, tinggi sampai
0,65 m. Batang berupa rimpang bercabang, pendek, sangat kuat, aromatik, warna putih
kekuningan, batang semu kokoh, merah kecoklatan, minimal 25 cm. Daun tunggal,
berpelepah 3-5, tegak, helaian; bentuk daun bulat memanjang lanset, pangkal runcing,
ujung meruncing, runcing, tumpul, daging daun tebal dan lunak, permukaan atas daun
gundul, permukaan bawah berambut sangat pendek, warna permukaan atas hijau dan
sering seperti terbakar, permukaan bawah ungu gelap, panjang helaian daun 10-30 cm,
lebar 4-10 cm, tangkai daun besar, sampai 4 cm, lidah-lidah daun (ligula) kira-kira 4 mm,
upih (pelepah) daun berambut, panjang 7-24 cm (Djojoseputro, 2011).

Bubuk kunyit putih murni yang digunakan sebagai masker bisa membantu Anda memiliki
kulit wajah lebih segar dan cerah. Untuk kulit berminyak, terapkan bubuk kunyit putih
sebagai masker bersama air mawar. Campur juga bubuk kunyit putih bersama susu dan
yogurt untuk masker yang lebih dingin dan nyaman saat digunakan. Kandungan nutrisi dan
vitamin serta pati kunyit putih disinyalir sangat baik untuk membantu kulit wajah menjadi
lebih cerah dan sehat. Gunakan masker kunyit putih secara teratur dan rutin 1 sampai 2 kali
dalam seminggu. Pastikan untuk menggunakan bubuk kunyit alami untuk hasil kulit wajah
cerah maksimal. Kunyit putih dikatakan sebagai rempah yang baik sebagai antioksidan dan
penghilang jerawat. Jika Anda memiliki masalah dengan jerawat membandel, cobalah untuk
melakukan perawatan alami di rumah menggunakan kunyit putih. Gunakan masker bubuk
kunyit putih sebelum mandi dan diamkan kira-kira 15 menit. Lakukan hal ini secara teratur 2
sampai 3 kali dalam seminggu untuk mendapatkan hasil terbaik (Dwikarya, 2003).

2.2 Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn)


Setelah diteliti kulit buah manggis ternyata mengandung sumber melimpah dari kelas
polifenol yakni xanthone. Senyawa xanthone yang telah teridentifikasi adalah mangostin,
trapezifolixan thone,tovophyllin B, α dan γ-mangostins, garcinone B, mangostinone,
mangostanol, flavonoid epicatechin, antosianin, asam folat dan tanin.Beberapa senyawa
memiliki aktivitas farmakologi misalnya antiinflamasi, antihistamin dan anti oksidan.
Penelitian melaporkan bahwa ekstrak kulit buah manggis berpotensi sebagai
antioksidan.Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisis radikal
bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal,
protein dan lemak. Kelas polifenol yang terdapat pada xanthone memiliki kemampuan
memberi atom hidrogen dengan mekanisme memutus rantai pembentuk radikal dan
mengikat ion logam transisi sehingga menghambat pembentukan radikal bebas
(Noorhamdani, 2013).

Komponen aktif utama dari buah manggis disebut xanthones. Xanthone adalah sejenis
senyawa polifenol yang baru ditemukan yang secara biologis aktif dan secara struktural
mirip dengan bioflavanoids. Senyawa ini jarang terdapat di alam, paling banyak ditemukan
hanya dalam dua keluarga tanaman. 200 jenis xhantones alami yang sejauh ini telah
diidentifikasi. Sekitar 40 jenis diantaranya telah ditemukan dalam buah
manggis. Xanthone dan turunannya telah terbukti memiliki beberapa manfaat, termasuk
anti-inflamasi dan anti-alergi. Ada juga komponen lain dari buah manggis yang memiliki
kualitas obat, termasuk polisakarida, sterol, proanthocyanidins dan catechin, sehingga baik
dikonsumsi untuk menjaga kesehatan fungsi tubuh.kulit manggis juga bermnfaat bagi
kecantikan antara lain Menghaluskan kulit wajah yang kasar, mencerahkan kulit wajah
kusam, memutihkan kulit, menghilangkan jerawat (Dwikarya, 2003).

2.3 Pegagan (Centella asiatica)


Pegagan(Centella asiatica)merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh
diperkebunan, tepi jalan,di daerah persawahan, di sela-sela rumput, di tanah yang agak
lembab ataupun agak ternaungi,dan dapat ditemukan di dataran rendah sampai dataran
tinggi (2500 m dpl). Pegagan termasuk salah satu tumbuhan yang paling banyak dipakai
sebagai bahan ramuan obat tradisional.Pegagan berasal dari daerah Asia tropik dan tumbuh
besar di berbagai negara seperti Filipina,Cina, India, Sri Langka, Madagaskar, Afrika, dan
Indonesia. Pegagan adalah tanaman tidak berbatang, menahun, mempunyai rimpang
pendek dan stolon-stolon yang merayap, panjang 10-80 cm, akar keluar dari setiap buku-
buku,banyak percabangan yang membentuk tumbuhan baru, daun tunggal,bertangkai
panjang, dan terdiri dari 2-10 helai daun.Helaian daun berbentuk ginjal, tepi bergerigi atau
beringgit dan agak berambut. Bunga tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau
3-5 bunga bersama-sama keluar dari ketiak daun ,dan berwarna merah muda atau
putih.Buah kecil bergantung berbentuk lonjong, pipih, panjang 2-2,5 mm, baunya wangi,dan
rasanya pahit (Prayoga, 1992).
Pegagan merupakan salah satu jenis tumbuhan herbal dengan banyak kandungan
yang berkhasiat untuk pengobatan herbal antara lain asiaticoside, thankuniside,
isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid,
meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral
seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi .Dan juga kandungan glikosida
triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra, kandungan anti bakteri yang
juga mampu menyembuhkan luka. Kandungan ini yang digunakan sebagai kandungan yang
mampu mengurangi peradangan dan timubulnya jerawat pada kulit. Pengobatan herbal
dikenal dengan biaya yang cukup terjangkau, namun dengan memilih perawatan
menggunakan pengobatan herbal ini perlu anda ketahui bahwa pengobatan herbal
membutuhkan proses yang cukup lama dan teratur dalam pemakaiannya. Namun
pengobatan herbal jauh dari efek samping yang dapat merusak kulit seperti pengobatan
menggunakan bahan kimia (Dwikarya, 2003).
BAB III

RINCIAN DANA
DAFTAR PUSTAKA

Djojoseputro. S. 2011. Hantam Stroke dan Kanker Dengan Kunyit Putih. Surabaya: Stomata.

Dwikarya Maria. 2003. Merawat Kulit & Wajah. Jakarta: Kawan Pustaka.

Irawati, dan sulandari 2013. Pengaruh Komposisi Masker Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) dan Pati Bengkuang Terhadap Hasil Penyembuhan Jerawat Jerawat
pada Kulit Wajah Berminyak. E-Journal. Volume 02. No. 02. Hal. 40-48

Noorhamdani, A.S., Endang, A., irwanto, A.R. 2013. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana l) Sebagai Antibakteri Terhadap Acinetobacter
baumannii Secara In Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya. pp. 29(11): 1-13

Prayoga, dan W Sutaryadi. 1992. Pegagan Herbal Multi Manfaat yang Hampir Punah. Warta
Tumbuhan Obat Indonesia 1 (2): 44-46.

Santoso, B. 2012. Buku Pintar Perawatan Kulit Terlengkap. Jogjakarta: Bukubiru.

Surtiningsih, 2005. Cantik dengan Bahan Alami. Jakarta :Pt elex media computindo.

Anda mungkin juga menyukai