PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah intra kurikuler yang
mahasiswa sebagai bekal hidup di masyarakat setelah lulus studi. Pada dasarnya
sendiri.
teknologi, seni dan agama untuk memberikan pengarahan agar dapat memecahkan
sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan serta menjadi program
kerja bagi mahasiswa. Dengan kata lain, melalui KKN ini, mahasiswa/i membantu
berbagai model dan corak pembangunan. Oleh karena itu, baik secara kelompok
maupun individual, dalam KKN ini mahasiswa mengamati dengan cermat apa
1
1.2 Letak dan Luas Wilayah
yang ada di Kabupaten Langkat, terletak pada ketinggian antara 1200 meter
diatas permukaan laut. Jarak ke ibu kota kecamatan sejauh 6 km. Secara
Lau Damak.
Desa Timbang Lawan Memiliki luas ± 3.104,32 Ha dengan curah hujan 450
– 500 mm per bulannya dimana jumlah bulan hujan sebanyak 4 bulan. Kondisi
beriklim tropis dengan suhu minimum 320C, curah hujan tinggi pada bulan
Maret sampai Juni. Umumnya di Desa Timbang Lawan daerah pertanian tanaman
1.3 RumusanMasalah
Lawan.
keluarga.
2
4. Kurangnya perilaku higenis dan sanitasi lingkungan.
3. Pembuatan hasil olahan pangan yang organik yang nantinya bisa menjadi
di sekolah dasar
3
BAB II
POTENSI WILAYAH
langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Desa Timbang Lawan
berada di sekitar hutan dengan luas wilayah 2.544 hektar, yang terdiri dari tanah
sawah irigasi 443 hektar, tegal atau lading 792 hektar dan perkantoran
pemerintahan 2,5 hektar. Luas hutan Negara di wilayah desa ini adalah 1000
hektar dengan potensi madu lebah 40 liter per tahun dan bambu 35.000 batang per
tahun. Di desa ini terdapat gua batu kapal yang merupakan salah satu objek wisata
yang terkait dengan objek wisata Bukit Lawang. Di desa Timbang lawan sendiri
Desa ini mempunyai lahan perkebunan rakyat yang cukup luas, yang
durian, manggis, jengkol, petai, langsat, duku, asam glugur, pinang, pisang dan
bambu. Akhir-akhir ini, banyak warga yang mengalih fungsikan kebun dan lahan
persawahannya menjadi kebun kelapa sawit. Pada tahun 2007 luas kebun kelapa
perubahan kebun dan sawah yang dialih fungsikan menjadi kebun monokultur,
tetapi dari kegiatan observasi beberapa kali dilapangan, aktifitas seperti ini terus
4
menjadi kebun kelapa sawit cukup besar, karena kebun sawit dianggap lebih
Desa Timbang Lawan memiliki beberapa sarana gedung sekolah, baik itu
milik negara maupun swasta. Sarana dan prasarana pendidikan tersebut ialah
Gedung PAUD dan TK, Gedung Sekolah Dasar, Gedung Sekolah Menengah
dikatakan bahwa Desa Timbang lawan telah memiliki beberapa sarana pendidikan
dengan mayoritas penduduk desa Timbang Lawan menganut agama Islam maka
sarana peribadatan didesa tersebut adalah mesjid dan musholah yang terbagi
5
2.3 Potensi Aspek/ Bidang Pertanian
Potensi yang dikembangkan di Desa Timbang Lawan adalah padi, karet dan
kelapa sawit dengan alasan iklim cocok, tanah baik dan curah hujan yang baik.
Penggunaan lahan di Desa Timbang Lawan digunakan untuk kebun, sawah dan
home industry yang menjadi asset desa yang bisa dianggarkan melalui Badan
dweker, leining serta jalan baru dan penyertuan dan pengaspalan. Pembangunan
6
2.5 Analisa Situasi Keadaan Wilayah
Keadaan desa Timbang lawan sudah cukup baik, karena sarana dan
tersebut menjadi lebih maju. Keberadaan populasi masyarakat yang cukup banyak
dan diimbangi dengan potensi lahan yang masih luas, desa Timbang Lawan dapat
di kembangkan menjadi desa yang maju. Kekayaan alam yang berada di desa
tersebut dapat menjadikan desa tersebut menjadi desa yang mandiri, khususnya
Potensi wisata yang sangat baik dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan
untuk menikmati keindahan alam yang berada di desa tesebut. Di tambah lagi
desa tersebut, hal tersebut menjadi nilai tambah bagi pemerintah daerah untuk
mengembangkan potensi wisata yang ada tersebut agar lebih dikenal dikanca
Desa Timbang Lawan memiliki luas sekitar 2504 M2 , desa ini memiliki 9
dusundan posko KKN berada di Dusun VIII. Desa Timbang Lawan sendiri
ini dilihat dari sebagian besar penduduknya yang berprofesi sebagai petani.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Desa Timbang Lawan tahun
anak usia 0 s/d 9 tahun sebanyak 756 jiwa, remaja usia 10 s/d 14 tahun sebanyak
450 jiwa, remaja sampai Dewasa usia 15 s/d 59 tahun sebanyak 3.004 jiwa dan
7
lansia dengan usia 60 keatas sebanyak 411 jiwa. Data dapat dilihat pada (Tabel 3)
di bawah ini :
2.400 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 2.231 jiwa berjenis kelamin. Data ini
diambil dari profil Desa Timbang Lawan tahun 2015 dan dapat dilihat pada (Tabel
4) dibawah ini :
kepercayaan terdapat pada (Tabel 5). Dimana dapat kita lihat ada 3 agama atau
kepercayaan yang dianut warga sekitar yaitu agama Islam sebanyak 4.289 orang,
agama Kristen sebanyak 85 orang dan agam Katolik sebanyak 11 orang. Dari data
ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Desa Timbang lawan beragama
islam.
8
Ada beragam etnis/suku yang dimiliki penduduk Desa Timbang lawan
seperti suku Melayu, Jawa, Karo, Tapanuli, Banjar, Aceh dan Minang. Menurut
data yang didapat dari profil Desa Timbang lawan pada (Tabel 6) dibawah ini,
yang luas. Sehingga banyak peduduk sekitar yang memanfaatkan lahan untuk
sebagai petani sebanyak 645 orang. Dapat dilihat pada (Tabel 7) dibawah ini :
9
BAB III
RENCANA PROGRAM KKN DAN METODE PELAKSANAAN
1. Kepala Desa
2. Perangkat Desa
3. PPL
4. Masyarakat
10
3.2 Prosedur Kerja
tidak layak guna, EM-4, air dan urine manusia. Alat yang digunakan seperti
Pada pembuatan pupuk cair organik ini, tong diisi dengan air sebanyak ½
tong atau 10 L. Sayuran hijau dipotong hingga halus. Sayuran hijau yang telah
halus dicampur dengan bahan lain seperti 1 ½ botol EM-4 dan urine manusia.
ditutup dengan rapat menggunakan plastik besar dan diikat dengan tali/karet ban.
Pembuatan pupuk cair organik ini akan berhasil bila dilakukan pengadukan setiap
hari pada dipagi hari dan petang hari. Pembuatan pupuk organik cair bisa
memakan waktu selama 21 hari atau lebih. Pupuk organik cair yang telah jadi
tidak akan berbau busuk dan dipermukaan cairan didapati gelembung jamur
berwarna putih.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan minunman instan jahe adalah jahe
merah ½ kg, jahe biasa ½ kg, gula pasir 1 kg, gula merah 100 gram, kayu masin
secukupnya dan air 1 lilter. Alat yang digunakan adalah blender, baskom,
penyaringan, panci, wajan, kompor, pengaduk, sendok, plastik kemasan, pisau dan
timbangan.
Pada metode ini, jahe dikupas dan ditimbang sebanyak 1 kg. Selanjutnya
jahe dicuci dan dihaluskan menggunakan blender. Jahe disaring hingga terpisah
11
antara filtrate (cairan) dengan ampasnya. Filtrate direbus dengan api sedang dan
kayu manis dapat ditambahkan secukupnya. Saat filtrate sudah mulai mendidih,
gula pasir dan gula merah dicampurkan ke dalam wajan yang berisi filtrate.
saja. Saat filtrat mendidih dan menimbulkan busa, api kompor sudah bisa
dikecilkan. Ketika busa mulai turun dan filtrate berubah menjadi bubuk, api
kompor dimatikan dan filtrate yang mulai mengkristal diaduk dengan cepat.
Filtrate yang sudah mengkristal dan menjadi bubuk kasar didinginkan dengan
suhu ruangan. Selanjutnya, bubuk kasar instan jahe disaring agar menghasilkan
bubuk yang lebih halus. Bubuk halus instan jahe dikemas dalam plastik klip atau
plastik kemasan.
Bahan yang diguakan adalah botol bekas, styrofoam buah bekas, benih,
media tanam, air dan pupuk cair organik. Alat yang perlu disiapkan untuk
pemanfaatan lahan perkarangan rumah adalah gergaji, bambu, kayu, paku, parang,
pisau, tali, solder, paranet dan kawat. Langkah-langkah kerjanya sebagai berikut :
dipotong menjadi 2 bagian dan bagian atas tutup botol dilubangi menggunakan
solder. Gelas plastik bekas dilubagi bagian samping dan bawahnya dengan solder
styrofoam buah bekas dilubangi dengan kawat panas berbentuk lingkarang yang
berdiameter ∅ 6,5 cm. Styrofoam bagian dalam dilapisi dengan plastik putih
sesuai dengan ukuran styrofoam. Botol bekas dan styrofoam diisi dengan cairan
12
nutrisi yang terdiri dari perbandingan pupuk cair organik dan air 1:1. Botol
digantung pada rak yang telah dibuat dan styrofoam disusun pada rak tersebut.
Sekam padi menjadi salah satu media tumbuh persemaian benih dan media
tanam system hidroponik. Benih kangkung, selada, cabai, bayam dan sawi
disemai dalam gelas plastik bekas. Benih yang telah berumur ± 2 minggu siap
Lawan. Surat izin sosialisai disiapkan dan diberikan kepada MIS Kampung Bukit.
Bahan dan alat disiapkan untuk mempermudah sosialisasi dan pelatihan materi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sosialisasi dilakukan dengan metode
13
Persiapan dan pembuatan
9 10-08-2018 10.00 WIB Posko KKN
media semai dan hidroponik
Persiapan dan penyemaian
10 11-08-2018 10.00 WIB Posko KKN
benih tanaman
Desa Timbang
11 Persiapan bahan hidroponik 13-08-2018 10.00 WIB
Lawan
Desa Timbang
16 HUT RI ke 73 17-08-2018 -
Lawan
Rapat persiapan perlomban
17 18-08-2018 09-00 WIB Posko KKN
HUT RI ke 73
Pelaksanaan Perlombaan
18 19-08-2018 13.00 WIB Dusun VIII
HUT RI ke 73
Ikut kumpul bersama
pemuda/i membahas
19 20-08-2018 11.00 WIB Dusun VIII
permasalahanyang ada di
lahan pertanian mereka
Membatu petani yang akan
20 21-08-2018 08.00 WIB Dusun VIII
memanen padi
14
Rapat pembentukan
25 KOMPETAN Timbang 25-08-2018 10.00 WIB Posko KKN
Lawan
Kunjungan Supervisi Dosen
26 26-08-2018 10.00 WIB Posko KKN
Pembimbing KKN
Persiapan bahan sosialisai
27 27-08-2018 10.00 WIB Posko KKN
PHBS
MIS Kampung
28 Pelaksanaan sosialisasi PHBS 28-08-2018 10.00 WIB
Bukit
Persiapan bahan pembuatan
29 29-08-2018 07.00 WIB Posko KKN
rumah jamur tiram
30,31-08-
2018 s/d
30 Pembuatan rumah jamur 10.00 WIB Posko KKN
01,02-09-
2018
Pemindahan dan perawatan
31 03-09-2018 08.00 WIB Posko KKN
baglog jamur tiram
Pembersihan aliran sungai
32 03-09-2018 16.00 WIB Posko KKN
sekitar posko dari sampah
Persiapan bahan pembuatan
33 04-09-2018 09.00 WIB Posko KKN
instan jahe
Perawatan tanaman
35 -Sanitasi gulma 06-09-2018 08.00 WIB Posko KKN
-Pengisian ulang nutrisi
Penjemputan mahasiswa
KKN dan pemberian
cindramata kepa Sekretaris
37 Desa Timbang Lawan 08-09-2018 10.00 WIB Posko KKN
sekaligus peresmian
pembentukan KOMPETAN
Timbang Lawan
15
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Nanda Ashari.
menyiapkan beberapa alat dan, seperti : drum, ember, parang, pengaduk. Bahan
yang akan di gunakan seperti : air, EM4, urine manusia dan sisa sayuran hijau
yang tidak layak pakai seperti bawang merah busuk, kulit jeruk, ampas tebu dan
16
Gambar 2. Pengisian air dan pemberian EM4 ke dalam drum
Drum disii dengan air sebanyak 10 L. EM-4 dan urine manusisa dicampur
dengan air didalam tong/drum. Bahan ini dapat membantu meningkatkan unsur
hara karena mengandung mikro organisme baik. EM-4 juga mengandung bakteri
fotosintetik, bakteri pelarut fosat dan juga ragi yang baik digunakan dalam
kecil. Tujuan pemotongan agar proses fermentasi dapat berlangsung secara baik
17
Gambar 4.Proses pengadukan pupuk cair
campur secara merata dan menyeluruh, serta dapat membantu proses penguraian
dalam pembuatan pupuk cair. Drum ditutup menggunakan kantong plastik besar
dan tali diikatkan di sekeliling tong/drum dengan rapat dan kuat, agar tidak ada
sawi dengan sistem hidroponik dengan rak vertikultur di Desa Timbang Lawan
18
Persemaian benih adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses
benih menjadi bibit/semai yang siap di tanam dilapangan. Pada kegiatan KKN
yang telah dilaksanakan, kami melakukan persemain benih. Benih yang disemai
atau sesuai dengan ukuran box tanam. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan
menggunakan kawat panas sebesar dasar gelas plastik, karena lubang tersebut
suatu tanaman. Nutrisi berupa pupuk cair organik dan air diberikan pada media
tanam dengan perbandingan 1 :1. Penggunaan pupuk cair yang terbuat dari sisa-
sisa sayuran yang sudah tidak terpakai serta penambahan urin manusia dan EM-4
dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman secara organik. Tanaman yang
tumbuh dengan bahan organik memiliki manfaat dan nutrisi yang baik bagi tubuh
manusia.
19
Gambar 7. Benih setelah pindah tanam dan sudah siap panen
Tujuan dari penanaman secara hidroponik adalah untuk memanfaatkan areal yang
tanam secara vertikultur atau vertikal dengan menyusun tanaman secara bertingkat
tentang cara pengolahan hasil pertanian menjadi produk yang lebih bernilai
20
Dalam proses pembuatan instan jahe, 1 orang dari anggota KOMPETAN
Desa Timbang Lawang dapat berpartisipasi. Tahap demi tahap kami lakukan
bersama dalam pembuatan instan jahe. Tahapan pembuatan isntan jahe dapat
Swasta (MIS) Kampung Bukit adalah seputar cuci tangan pakai sabun,
dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak
21
Gambar 9. Menerangkan materi PHBS
1. Basahi kedua telapak tangan dengan air mengalir, lalu pakaikan sabun ke
telapak tangan, usap dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan.
telapak tangan bergantian. Setelah itu bilas dengan menggunakan air bersih dan
22
Pada sesi uji-materi, siswa dipersilahkan angkat tangan apabila dapat
menjawab pertanyaan dari meteri yang diujikan. Pada sesi ini, siswa dinilai dapat
menangkap dengan baik materi yang disampaikan. Adapun materi yang diujikan
adalah :
siswi kelas II dan V Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kampung Bukit agar
menjadi lebih akrab dan materi yang disampaikan juga dapat diingat.
23
Dengan memberikan sedikit fasilitas kebersihan seperti keranjang sampah,
sapu lantai, pel dan mading PHBS sebagai tanda kenang-kenangan, juga
suasana lingkungan sekolah yang bersih, indah dan rapi, karena kebersihan itu
pemuda/i sekitar Desa Timbang lawan, didapati sebagian pemuda/i daerah tidak
memilik pekerjaan (pengangguran) dan sebagian lagi bekerja sebagai buruh tani.
Dari sebagian pemuda/i tersebut juga ada memiliki lahan kosong/tidur tetapi tidak
tahu lahan tersebut baiknya dimanfaatkan untuk budidaya apa. Maka dari itu,
tujuan dari pembentukan kelompok pemuda/i tani ini adalah untuk membuka
24
2018 kami melakukan rapat pembentukan kelompok bersama dengan Pak Saipul
Bahri selaku perangkat desa dan juga dengan pemuda/i Desa Timbang Lawan.
Dimana kami semua telah sepakat untuk memberi nama kelompok ini dengan
Timbang Lawan). Dan sebagai tanda awal pengembangan usaha budidaya dalam
kelompok tani yang kami bentuk bersama ini, kami memberikan 100 baglog
jamur tiram putih yang siap untuk dibudidaya oleh anggota kelompok tersebut.
25
Gambar 15.Pengarahan seputar budidaya dan pengolahan hasil jamur tiram
kami yaitu Ibu Ir. Suryani Sajar., MP, kepada ketua KOMPETAN yaitu Dedi
Irawan, sebagai langkah awal kerja sama untuk terus mengembangkan usaha dan
Gambar 16. Penyerahan Baglog Jamur Tiram Putih Kepada Ketua KOMPETAN
Desa Timbang Lawan
26
Setelah diberikan bantuan untuk pengembangan budidaya jamur tiram putih,
para anggota kelompok antusias untuk segera membuat rumah budidaya jamur
tiram. Pembutan rumah budidaya ini dilakukan di halaman belakang rumah Bapak
Saipul Bahri selaku perangkat Desa Timbang Lawan dan rumah Bapak Saipul
Kepala Desa yaitu Bapak Sekretaris Desa yaitu Bapak Ahmad Sarif dan Ibu PPL
yaitu Ibu Siti Ragilawati dan juga oleh Dosen Pembimbing KKN kami sendiri
yaitu Ibu Ir. Suryani Sajar, MP. Peresmian berjalan dengan lancar dan tanpa ada
suatu kendala apapun. Kelompok ini terdiri dari 1 ketua kelompok, 1 sekretaris
27
Gambar 18. Peresmian pembentukan KOMPETAN Desa Timbang Lawan
menanam berbagai macam tanaman obat-obatan. Negara kita kaya akan sumber
obatan.Tanaman Obat sangat banyak sekali jenisnya dan manfaatnya, salah satu
manfaat dari tanaman obat adalah untuk mengobati penyakit, mulai dari penyakit
yang ringan sampai penyakit berat. Dari dulu hingga sekarang tanaman herbal
rumah melainkan di sekitar pekarangan kantor desa. Ini adalah permintaan Bapak
Sekretaris Desa yaitu Bapak Ahmad Sarif agar kami dapat menanam sesuatu yang
bermanfaat di sekitar perkarangan kantor desa tersebut. Hal ini dilakukan karena
lahan perkarangan kantor desa cukup terbengkalai dan tidak didapati jenis
kantor desa. Antusias kami sangat tinggi untuk membuat apotek hidup di
28
sebagian kaur desa bersedia untuk merawat semua tanaman apotek hidup yang
Beberapa jenis apotek hidup yang ditanam seperti : sirih merah, jahe merah,
jahe gajah, kunyit, kencur dan masih banyak lagi. Pupuk kotoran kambing
digunakan sebagai campuran media tanam. Tidak hanya sampai disitu, plat nama
dibuat agar warga yang datang dan melintas di sekitar kantor desa dapat melihat
dan mengetahui nama-nama tanaman apotek hidup tersebut. Selain itu fungsi
karena, pemberian plat nama disertai dengan bahas latin setiap tanaman.
Mushollah Al-Iklas dan rumah Bu Siti yang bertempat di dusun VIII Desa
mengaji anak-anak kecil sekitar. Dari hasil peninjauan secara langsung, terlihat
29
anak-anak sekitar posko KKN kurang pandai dalam hal mengaji, karena kegiatan
belajar mengaji di daerah ini hanya dilakukan 1 kali dalam seminggu yaitu hari
ahad saja. Sehingga tergetarlah hati ini untuk memberikan sedikit ilmu yang kami
miliki kepada anak-anak kecil sekitar mushollah Al-Iklas dan posko KKN agar
ngaji kami selalu memberikan mereka hapalan surah-surah pendek yang ada di
Ma’un, dan Al-Kautsar agar mereka lebih mahir melantunkan dan menghapal
surah-surah tersebut. Antusias para anak-anak kecil ini mambuat kami kagum,
KKN dalam menghafal Ayat Suci Al-Qur’an. Materi yang diberikan untuk
walau dengan masih terbata-bata dan sembari mengingat sedikit demi sedikit.
Dengan mengajarkan hal-hal yang baik sejak dini, maka anak-anak akan terbiasa
untuk melakukan hal-hal tersebut ketika dewasa. Untuk itu, kami berharap
kedepannya Semoga anak-anak kecil ini bisa menjadi penghapal Al-Qur’an dan
juga bisa mengamalkan apa yang mereka pelajari dari Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
30
Gambar 20. Belajar mengaji di rumah Bu Siti
pada tanggal 19 Agustus 2018. Antusias kami sangat besar dalam mempersiapkan
segala keperluan yang dibutuhkan perlombaan ini. Dari rapat pengumpulan dana,
dengan sangat baik. Semua ini berkat dukungan dari Bapak Ahmad Sarif selaku
Sekretaris Desa Timbang Lawan dan Bapak Saipul Bahri selaku Perangkat Desa
73 ini berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan waktu yang singkat dan
31
Gambar 21. Rapat Persiapan Pelaksanaan Perlombaan HUT RI ke 73
Perlombaan berjalan dengan lancar serta peserta lomba pun turut senang dengan
acara yang diadakan. Hal ini dikarenakan, pengalaman pertama kali warga Dusun
Biasanya, perlombaan selalu diadakan di satu tempat atau satu dusun saja untuk
32
Gambar 22. Pelaksanaan Perlombaan Memperingati HUT RI ke 73
Sekretaris Desa Timbang Lawan yaitu Bapak Ahmad kepada para peserta
panitia perlombaan ini kami jadi semakin bisa berbaur dan banyak mengenal
dan wawasan.Jika sudah saling mengenal, untuk kedepannya mereka pun sudah
tidak sungkan lagi untuk bertanya-tanya tentang persoalan yang biasa mereka
4.1 Pembahasan
tambahan, kami mendapatkan pengetahuan baru mengenai warga dan alam sekitar
Desa Timbang Lawan ini. Dimana potensi daerah yang dimiliki adalah
33
agriculture, baik itu perkebunan nasional maupun perkebunan rakyat. Dengan
potensi alam yang baik ini, sudah semestinya masyarakat dapat memanfaatkan
semua yang ada dengan sebaik mungkin. Namun, karena kurangnya pengetahuan
masyarakat dengan hasil pertanian yang sering kali dirusak oleh hewan sekitar,
sehingga masyarakat tidak berani mengambil resiko untuk bercocok tanam dan
faktor utama dalam memanfaatkan lahan mereka menjadi lahan perkebunan. Hal
inilah yang membuat sebagian masyarakat menjadi buruh tani dan bukan petani.
memanfaatkan lahan perkarangan dan budidaya jamur tiram putih. Dimana untuk
budidaya ini tidaklah sulit, hanya kita harus teliti dan rajin merawatnya saja. Dan
dengan adanya budidaya jamur tiram putih ini juga bisa membuka peluang usaha
untuk para warga maupu pemuda/i yang masih kebingungan untuk memulai usaha
34
Ada salah satu masalah yang menjadi kebiasaan masyarakat setempat
dari perbuatan tersebut, tetapi banyak dari mereka menghiraukan dan tidak perduli
dengan dampak tersebut. Maka dari itu, kami mengajak dan menyarankan pada
warga setempat bahwa sampah organik bisa kita manfaatkan sebagai pupuk
organik baik berupa padat maupun cair. Hal yang dikembangkan bersama dengan
KOMPETAN Desa Timbang Lawan adalah Pupuk Organik Cair (POC) dari sisa
sayuran yang tak terpakai atau sudah tidak layak jual dipasaran. Dengan
menambahkan air, EM4 dan urine manusia PCO dapat dibuat dengan sempurna.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari kegiatan KKN yang kami laksanakan baik itu kegiatan
1. Kami sangat senang bisa membantu warga dan pemuda/i sekitar dengan
Cair (POC) dan dengan antusias beberapa warga sekiat posko KKN juga jadi
membuat warga dan pemuda/i sekitar menjadi penasaran dan ingin tahu
yang tidak memerlukan lahan yang luas, perawatan yang sangat mudahdan
pemuda/i sekitar untuk membuat instan jahe yang nanti hasilnya dapat dijual
menjadi satu langkah awal agar generasi penerus dapat menjaga kebersihan
dibiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun diluar
lingkungan sekolah.
36
5. Kelompok Tani yang kami buat, terdiri dari 1 ketua kelompok, 1 sekretaris
rata berstatus buruh tani. Untuk itu kami membantu mereka untuk
5.2 Saran
1. Sebaiknya Badan Penyuluh Pertanian(BPP) bersama Ibu PPL lebih giat lagi
2. Desa Timbang Lawan adalah desa yang berdekatan dengan Bukit Lawang
pertanian seperti instan jahe dapat dipasarkan kepada wisatawan dan turis
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Sanitasi Lingkungan masih
Lawan.
37
DAFTAR PUSTAKA
Diva, F. 2013.Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa SDN 29 Ulak
Karang Padang Tahun 2013.Padang. Politeknik Kemenkes Padang.
Diakses dari :https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/5809.
Pada Tanggal 18 September 2018
Istafid, W., 2006.Visibility Study Minuman Instan Ekstrak Jahe Dan Mengkudu
Sebagai Minuman Kesehatan. Skripsi.Fakultas Teknik Universitas
Semarang. Semarang.
Lina, H. P. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa DI SDN 42
Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang.Jurnal Promkes vol 4.no 1,
92-103. Diakses dari :https://ejournal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/
5809/3718. Pada Tanggal 19 September 2018
Maryunani, A. 2013, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Jakarta : Trans Info
Media. Proverawati, A dan E. Rahmawati, 2012, Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, Yogyakarta : Nuha Medika.
38
LAMPIRAN
39
Lampiran 4.Sanitasi aliran sungai sekitar posko KKN
40
Lampiran 7. Berfoto bersama dengan Bapak Kepala Desa Timbang Lawan dan
Istri di acara khitanan anak warga sekitar
Lampiran 8. Berfoto dengan Ibu Dosen Pembimbing di salah satu hasil program
kerja kami di Desa Timbang Lawan
41
Lampiran 9.Hasil intan jahe yang siap jual maupun dikonsumsi sendiri
Lampiran 11. Penampakan rumah budidaya jamur tiram yang sudah siap dan
baglog jamur tiram yang sudah disusun dirak dalam rumah jamur
42
Lampiran 12. Berfoto bersama KOMPETAN Timbang Lawan di rumah budidaya
jamur tiram usai acara peresmian Kelompok
Lampiran 13. Berfoto di Rumah Budidaya jamur Tiram dengan Bapak Sekdes,
Kaur Desa, Dosen Pembimbing KKN dan Ibu PPL
43
Lampiran 14. Berfoto Bersama Bapak dan Ibu kos selama tinggal di Desa
Timbang Lawan
Lampiran 15.Berfoto dengan Kepala sekolah dan para guru Madrasah Ibtidaiyah
Swasta (MIS) Kampung Bukit Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok.
44
Lampiran 16.Berfoto dengan siswa-siswi kelas II dan V Madrasah Ibtidaiyah
Swasta (MIS) Kampung Bukit Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahoro.
Lampiran 17. Acara kumpul dan makan bersama dengan Mahasiswa PKM STPP
dan Bapak Ketua Gapoktan Desa Timbang Lawan
45
Lampiran 18. Acara kumpul dan makan bersama dengan pemuda/i setempat
sekaligus rapat pembentukan panitia perlombaan HUT RI Ke 73
46
Lampiran 20. Menjelajahi indahnya alam Bahorok bersama dengan Bapak Saipul,
Sekdes dan Istri ke Air Terjun Selang Pangeran
47