Anda di halaman 1dari 4

SOP IMUNISASI LENGKAP

A. IMUNISASI BCG

1. Pengertian Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang


mengandung Mycobacterium bovis hidup yang
dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin),
untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
Penyuntikan BCG.

3. Prosedur / NILAI
Langkah-langkah
Cara Pemberian dan Dosis Vaksin BCG :
 Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih
dahulu. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril
(ADS 5 ml).
 Dosis pemberian 0,05 ml, sebanyak 1 kali.
 Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas
(insertio musculus deltoideus), dengan menggunakan ADS
0,05 ml.
 Sebelum vaksin dipergunakan, periksa dahulu masa kadaluarsa.
 Vaksin yang telah dilarutkan tidak segera digunakan maka
disimpan pada suhu 2 s.d 8oC selama maksimal 3 jam.:
Cara Penyuntikan Vaksin BCG
1. Suntikan diberikan intrakutan pada lengan kanan atas
bagian luar dengan dosis 0,05 cc
2. Letakkan bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu
dan lepas baju bayi dari lengan dan bahu.
3. Ibu sebaiknya memegang bayi dekat dengan tubuhnya,
menyangga kepala bayi dan memegang lengan dekat
dengan tubuh.
4. Pegang alat suntuik dengan tangan kanan anda dengan
lubang pada ujung jarum menghadap ke depan.
5. Buatlah permukaan kulit menjadi datar dengan
menggunakan ibu jari kiri dan jari telunjuk anda.
6. Letakkan alat suntik dan jarum dengan posisi hampir datar
dengan kulit bayi.
7. Masukkan ujung jarum tepat di bawah permukaan kulit
tetapi di dalam kulit yang tebal – cukup masukkan bevel
(lubang di ujung jarum).
8. Jaga agar posisi jarum tetap datar di sepanjang kulit
sehinnga jarum masuk ke dalam lapisan atas kulit saja. Jaga
agar lubang di ujung jarum menghadap ke depan.
9. Jangan menekan jarum terlalu dalam dan jangan
menurunkan jarum karena jarum akan masuk di bawah
kulit, sehingga yang terjadi suntikan di dalam otot
(subcutaneous) bukan suntikan intrakutan.
10. Untuk memegang jarum dengan posisi yang tepat, letakkan
ibu jari kiri anda pada ujung bawah alat suntik dekat jarum,
tetapi jangan menyentuh jarum.
11. Pegang ujung penyedot antara jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan anda. Tekan penyedot dengan ibu jari anda.
12. Suntikkan 0,05 ml vaksin dan lepaskan jarum.
Catatan :
Jika suntikan intrakutan diberikan secara tepat, alat penyedot akan sulit didorong.
Jika vaksin mudah masuk anda mungking menyuntik terlalu dalam. Segera hentikan
suntikan, betulkan posisi jarum, dan berikan sisa dosis, tetapi tidak ditambah lagi.
Jika suntikan BCG tepat, akan timbul pembengkakan dengan puncak yang datar (flat-
topped) pada kulit. Pembengkakan ini kelihatan pucat dengan lubang sangat kecil
seperti kulit jeruk. Jika teknik yang digunakan tidak tepat, vaksin akan masuk dengan
mudah dan tidak terlihat adanya pembengkakan.
B. IMUNISASI CAMPAK

1. Pengertian Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.


Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective
unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu
kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.’
untuk pemberian kekebalan aktif terhadap campak.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
Penyuntikan Campak.
3. Prosedur / NILAI
Langkah-langkah
Cara Pemberian dan Dosis Vaksin Campak :
 Sebelum disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus
dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml
cairan pelarut.
 Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan
kiri atas, pada usia 9-11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 2-3
tahun
 Sebelum vaksin dipergunakan, periksa dahulu masa kadaluarsa dan
label VVM.
 Vaksin yang usdah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 6
jam. Cara Penyuntikan Vaksin Campak :
1. Suntikan diberikan pada lengan kiri atas, pertengahan M.Deltoideus
secara subkutan dengan dosis 0,5 cc.
2. Atur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan
seluruh lengan telanjang.
3. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi. Gunakan jari-jari kiri
anda
untuk menekan ke atas lengan bayi.
4. Pegang lengan seperti mencubit menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk. Kemudian jarum suntik disuntikkan dengan sudut 45o.
5. Terhadap permukaan kulit, dengan kedalaman jarum tidak lebih
dari ½
inchi. (lakukan aspirasi sebelumnya untuk memastikan jarum tidak
menembus pembuluh darah).
6. Suntikkan vaksin pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.

Mataram, Juni 2019


Penguji

( )
IMUNISASI DPT COMBO

1. Pengertian Vaksin DPT/HB/Hib adalah vaksin jerap Difteri Pertusis Tetanus,


Hepatitis B Rekombinaan, Haemophilus influenza tipe B, berupa
suspensi homogen yang mengandung toksoid tetanus dan difteri
murni, bakteri pertusis (batuk rejan) inaktif, antigen permukaan
hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak
infeksius, dan komponen HiB sebagai vaksin bakteri.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pemberian
dan Penyuntikan Vaksin DPT/HB/HiB.
3. Prosedur / NILAI
Langkah-langkah
Cara Pemberian dan Dosis Vaksin DPT/HB/Hib :
 Vaksin harus disuntikkan secara intramuscular.
 Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada anterolateral paha atas.
 Penyuntikan pada bagian bokong anak dapat menyebabkan luka
saraf siatik dan tidak dianjurkan.
 Suntikan yang digunakan adalah spuit 0,5 ml.
 Sebelum vaksin dipergunakan, periksa dahulu masa kadaluarsa dan
label VVM.
Cara Penyuntikan Vaksin DPT/HB/Hib :.
1. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
2. Suntikan vaksin dengan posisi jarum suntik 90o terhadap
permukaan kulit (lakukan aspirasi sebelumnya untuk memastikan
jarum tidak menembus pembuluh darah).
3. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga
masuk
ke dalam otot.
4. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurang rasa sakit.

Mataram, Juni 2019


Penguji

( )
IMUNISASI POLIO ORAL

1. Pengertian Vaksin Oral Polio hidup (Oral Polio Vaccine = OPV) adalah Vaksin
Polio
Trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1, 2
dan 3 (Strain Sabin) yang sudah dilemahkan.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pemberian dan Penyuntikan Vaksin Polio.
3. Prosedur / NILAI
Langkah-langkah
Cara Pemberian dan Dosis :
 Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis adalah 2 (dua) tetes
sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis
minimal 4 minggu.
 Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper)
yang baru.
 Sebelum vaksin dipergunakan, periksa dahulu masa kadaluarsa dan
label
VVM.

Mataram, Juni 2019


Penguji

( )

Anda mungkin juga menyukai