Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Photon Vol. 4 No.

1, Oktober 2013

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA


(Tamarindus Indica Linn) TERHADAP ENZIM ALFA GLUKOSIDASE

Hasmalina Nasution, Musyirna Rahmah Nst, Reza Abdifi

Universitas Muhamadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru, Riau, Indonesia

ABSTRAK

Secara empiris tanaman obat tradisional terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah. Salah
satunya daun asam jawa (Tamarindus Indica Linn). Telah dilakukan pengujian penentuan
aktivitas antidiabetes daun asam jawa terhadap enzim α-glukosidase. Hasil skrining fitokimia
ekstrak etanol daun asam jawa mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, fenolik dan
saponin. Pengujian aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun asam jawa terhadap enzim alfa
glukosidase dilakukan dengan menggunakan metoda spektrofotometri. Pada konsentrasi 1000
ppm ekstrak etanol memiliki efek antidiabetes melalui penghambatan enzim α-glukosidase
sebesar 20,8%. Efek antidiabetes daun asam jawa lebih kecil dibanding glukobay.

Kata kunci: antidiabetes,asam jawa, α-glukosidase

1. PENDAHULUAN para ahli mengembangkan sistem


Diabetes melitus adalah salah satu pengobatan tradisional untuk diabetes
penyakit atau kelainan metabolisme yang melitus yang relatif aman (Lee, 2007:
paling sering dijumpai dalam masyarakat. Modak, et al, 2007).
Diabetes melitus ini merupakan penyakit Makin populernya perilaku back to
degeneratif yaitu penyakit akibat fungsi atau nature, pengobatan alternatif merupakan
struktur dari jaringan atau organ tubuh yang salah satu sumber pelayanan kesehatan yang
secara progresif menurun karena usia atau mudah diperoleh dan terjangkau oleh
pengaruh gaya hidup. Penderita diabetes masyarakat luas dan memiliki efek samping
pada umumnya menjalani hiperglikemia. yang relatif kecil. Salah satu cara untuk
Aktivitas antidiabetes dapat terjadi mengatasi diabetes adalah dengan
berdasarkan beberapa mekanisme yaitu memanfaatkan potensi tanaman obat.
dengan menstimulasi sel β-Langerhans Salah satunya tanaman obat tradisional
untuk menghasilkan insulin dan adalah daun asam jawa (Tamarindus Indica
penghambatan aktivitas enzim (Matsumoto, Linn). Secara empiris, menurut Soedibjo
et al, 2002). α-glukosidase (1998), tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai
bertanggungjawab dalam memecah penurun gula darah dengan cara meminum
karbohidrat menjadi glukosa pada usus halus air rebusan daun asam jawa. Secara invivo,
manusia. Dengan penghambatan aktivitas ekstrak metanol biji asam jawa berkhasiat
enzim tersebut, dapat menunda pemecahan menurunkan gula darah tikus yang diinduksi
karbohidrat di usus dan menurunkan streptozotosin (Diabetes melitus tipe 1)
absorbsi gula darah. Oleh karena obat (Rachmander, et all, 2010 ). Akan tetapi
antidiabetes oral kebanyakan memberikan belum ada penelitian yang melaporkan efek
efek samping yang tidak diinginkan seperti antidiabetes daun asam jawa melalui
kembung, diare, dan kejang perut, maka mekanisme penghambatan enzim alfa

FMIPA-UMRI 71
Vol. 4 No.1, Oktober 2013 Jurnal Photon

glukosidase. Oleh karena itu, penelitian ini dikentalkan dengan rotary evaporator
bertujuan untuk mendapatkan data ilmiah sampai didapat ekstrak kental. Kemudian
aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun ekstrak kental etanol tersebut di fraksinasi
asam jawa terhadap enzim α-glukosidase menggunakan pelarut n-heksan dan
secara invitro. residunya difraksi dengan etil asetat. Hasil
dari fraksinasi dipekatkan dengan rotary
2. METODOLOGI PENELITIAN evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental
Alat dan Bahan fraksi n-heksan dan etil asetat. Hasil dari
Alat-alat yang digunakan: alat destilasi, masing-masing ekstrak ditimbang dan
rotary evaporator, pH meter, microplate dilakukan uji fitokimia diantaraya uji
reader 96 wells, inkubator, timbangan senyawa saponin, fenolik, flavonoid,
analitik (Acculab), sentrifuse, vortex mixer terpenoid, steroid dan alkaloid.
(VM-2000), pipet mikro 10-100 µl dan 100- Uji inhibisi enzim α-glukosidase
1000 µl (Eppendorf), eppendrorf tube dan secara in vitro (Sancheti et al, 2009)
peralatan gelas yang biasa digunakan di Pada microplat 96 well, 10 μL ekstrak
laboratorium. 1000 ppm ditambah dengan 50 μl buffer
Bahan yang digunakan adalah aquadest, fosfat (pH 7), 25 μl 20 mM PNPG, 25 μl α-
etanol, etil asetat, n-heksan, larutan buffer glukosidase (0,2 U/ml) lalu inkubasi selama
fosfat pH 7 (Sigma-aldrich, USA), Bovin 30 menit pada suhu 37°C. Setelah 30 menit
serum albumin (BSA) (Merck, jerman), reaksi dihentikan dengan penambahan 100
enzim α-glukosidase (Sigma-aldrich, USA), µl larutan 0,1 M Na2CO3, lalu absorban dari
substrat p-nitrofenil-α-D-glukopiranosa p-nitrofenol diukur pada panjang gelombang
(Sigma-aldrich, USA), acarbose 410 nm dengan spektrofotometer. Dengan
(Glucobay®), dimetilsulfoksida (Sigma- prosedur yang sama dilakukan untuk 10 ppm
aldrich, USA), larutan Na2CO3 (Sigma- glukobay sebagai kontrol.
aldrich, USA).
Pengambilan dan Identifikasi Sampel Tabel 1.
Sampel yang digunakan adalah daun Kondisi reaksi uji inhibisi α-glukosidase
Reagen Volume (μl)
asam jawa yang diambil di daerah
Bo B1 So S1 Ao A1
Pekanbaru.
Sampel - - 10 10 10 10
Pembuatan Ekstrak, Fraksinasi DMSO 10 10 - - - -
sampel dan Uji Fitokimia Bufer 50 50 50 50 50 50
Daun asam jawa segar dikumpulkan dan fosfat
dicuci bersih, kemudian dikering anginkan, PNPG 25 25 25 25 25 25
dirajang dan ditimbang. Lalu dimaserasi Enzim - 25 - 25 - 25
dengan menggunakan pelarut etanol hingga Inkubasi 37°C, 30 menit
terendam dengan sempurna. Wadah ditutup Na2CO3 100 100 100 100 100 100
Keterangan: Bo= kontrol blanko, B1= blanko, So= kontrol
rapat dan campuran disimpan di tempat yang sampel, S1= sampel, Ao= kontrol glukobay, A1= glukobay
terlindung dari cahaya selama 3-5 hari Persen inhibisi(% I) dihitung dengan rumus:
sambil diaduk berulang. Selanjutnya filtrat %I = Akontrol – Asampel x 100%
diambil melalui penyaringan dan ditambah Akontrol
kembali dengan pengekstrak ke dalam
wadah sampel, maserasi dilakukan sebanyak
tiga kali. Maserat yang didapat kemudian

72 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 4 No.1, Oktober 2013

3. HASIL DAN PEMBAHASAN kandungan metabolit sekundernya. Hasil


Hasil identifikasi sampel yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak etanol
di laboratorium biologi Universitas Riau mengandung senyawa flavonoid, fenolik dan
menunjukkan bahwa sampel merupakan saponin. Keberadaan senyawa flavonoid,
tumbuhan asam jawa (Tamarindus indica fenolik dan terpenoid pada daun keji beling
Linn) dengan famili Fabaceae (Gambar 1). diduga berperan sebagai inhibitor enzim α-
glukosidase. Berdasarkan phrmacognosy
review yang ditulis Kumar et al (2011),
flavonoid dan fenolik berperan dalam
menghambat enzim α-glukosidase.

Tabel 2.
Hasil pemeriksaan kandungan metabolit
sekunder Eksrak etanol daun asam jawa
Kandungan Pereaksi Ekstrak
Kimia Etanol
Alkaloid Mayer tidak terbentuk
endapan putih (-)
Gambar 1. Tumbuhan Asam Jawa Flavonoid Logam terbentuk larutan
Mg+ HClp merah (+)
Sampel kemudian diekstraksi dan Terpenoid LB Tidak terbentuk
Steroid LB larutan merah(-)
difraksinasi dan diperoleh data persen
Fenolik FeCl3 Tidak terbentuk
rendemen. Rendemen merupakan presentasi Saponin Air/busa larutan. Biru (-)
untuk bagian yang dapat diekstrak dari Terbentuk
bahan mentah. Besar rendemen hasil larutan biru (+)
ekstraksi 250 g daun asam jawa dihitung Terbentuk busa
dalam persen rendemen yang dapat dilihat (+)
Ket: LB ( Lieberman-Bouchard)
pada tabel 1. Hasil menunjukkan bahwa
sebagai berikut fraksi etil asetat memiliki % Untuk mengetahui aktivitas
rendemen tertinggi yaitu 3,733%. Perbedaan penghambatan senyawa fenolik, flavonoid
rendemen yang diperoleh dapat disebabkan dan saponin pada ekstrak etanol terhadap α-
karena perbedaaan kandungan metabolit glukosidase pada daun asam jawa, maka
sekunder pada daun asam jawa dan jenis dilakukan ekstraksi bertingkat untuk
pelarut yang berbeda juga dapat memisahkan senyawa berdasarkan
mempengaruhi jumlah rendemen yang kepolarannya. Hasil uji aktivitas antidiabetes
dihasilkan. ekstrak etanol terhadap enzim α-glukosidase
pada konsentrasi 250-1000 ppm
Tabel 2. Rendemen ekstrak daun asam jawa
menunjukkan bahwa semakin tinggi
Jenis sampel Rendemen % konsentrasi semakin tinggi pula % inhibisi.
Ekstrak n-heksan 1,446 Berdasarkan data tabel 3 diketahui bahwa
Ekstrak etil asetat 3,733 aktivitas penghambatan (% Inhibisi)
Esktraketanol 1,781
tertinggi pada konsentrasi 1000 ppm
kategori lemah yaitu sebesar 20%. Aktivitas
Daun asam jawa yang telah diekstraksi
ekstrak etanol pada konsentrasi tertinggi
dan difraksinasi kemudian diperiksa
1000 ppm belum dapat menghambat 50 %

FMIPA-UMRI 73
Vol. 4 No.1, Oktober 2013 Jurnal Photon

aktivitas enzim sehingga tidak dapat dilakukan dengan alat spektrofotometer pada
diketahui nilai Inhibition concentration 50% panjang gelombang 410 nm. Semakin
atau IC50. Suatu ekstrak dikatakan sedikit p-nirofenol yang terbentuk maka
berpotensi memiliki aktivitas biologis pada semakin kecil nilai absorbansi dan semakin
konsentrasi ≤1000 ppm. tinggi aktivitas penghambatannya.

Tabel 3.
Hasil inhibisi ekstrak etanol dan ekstrak etil
4. KESIMPULAN
asetat terhadap enzim α-glukosidase 1. Senyawa metabolit sekunder ekstrak
Konsentrasi Daya Inhibisi (% ) etanol adalah senyawa flavonoid, fenolik
(ppm) Ekstrak Etanol dan saponin
1000 20,8 2. Aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun
500 5,06 asam jawa terhadap penghambatan enzim
250 2,67 α-glukosidase pada konsentrasi 1000 ppm
adalah 20,8%
Berdasarkan data tabel 4 menunjukkan
bahwa aktivitas glukobay lebih besar
5. DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan aktivitas ekstrak etanol. Pada
Kumar, S., Narwal, S., Kumar, V., and
konsentrasi 10 ppm ppm, glukobay memiliki
Prakash, O., 2010, -Glucosidase
daya inhibisi sebesar 92,927% %. Aktivitas
Inhibitor from plants: A natural
inhibisi berkurang dengan semakin kecilnya
approach to treat diabetes,
konsentrasi. Glukobay adalah obat inhibitor
pharmacognosy review, vol 5
α-glukosidase dan digunakan dalam
Lee, 2007, Inhibitory activity of Euonymus
pengobatan penyakit diabetes. Glukobay
alatus against α-glucosidase in vitro and
memiliki senyawa aktif akarbose. Satu tablet
invivo, J.Nutr Re Pract, 1-1. 84-188
glukobay mengandung senyawa akarbose
Matsumoto, K, et al, 2002, A novel method
100 mg. Efek inhibisi glukobay lebih besar
for the assay of a-glukosidase inhibitory
dibanding ekstrak etanol daun asam jawa.
activity using a multi-chanel oxygen
Tabel 4. Hasil inhibisi Glukobay terhadap α- sensor, J anal Sci,18:1351-1319
glukosidase Modak, M, Dixn, P, Londir, J, Ghaskadai, S
Konsentrasi ppm % inhibisi dan Devasagayam,TPA, 2007, Indian
herbs and herbal drugs used for the
10 92,927 treatment of diabetes, Journal Clinical
5 78,894
Biochemistry Nutrition,40:163-173
1 60,384
0,1 41,384 Ramchander. T, Rajkumar. D, Ravanfasad.
M, Venkateswarlu Goli,
Prinsip analis pengujian ini adalah suatu Dhanalakshmi.CH, Arjun, 2012,
zat yang bertindak sebagai inhibitor akan Antidibetic actitivity of Aqueous
berikatan dengan enzim α-glukosidase Methanolic Extracts o leaf of
sehingga aktivitas enzim dalam Tamarindus Indica, International Journal
menghidrolisis substrat pNPG (p-nitrofenil- of Pharmacognosy and Phytochemical
α-D-glukopiranosida) menjadi p-nitrofenol Research 4 (1): 5-7
yang berwarna kuning akan terhambat. Soedibyo. M, 1998, Alam Sumber
Absorbansi yang diukur berdasarkan jumlah Kesehatan, Manfaat dan Kegunaan,
p-nirofenol yang terbentuk. Pengukuran Jakarta: Balai Pustaka

74 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 4 No.1, Oktober 2013

Sancheti, Sh., Sancheti, Sa., Yum Seo, S., American Journal of Pharmacology and
2009., Chaenomeles Sinenesis: A Potent Toxicology 4(1):8-11., ISSN1557-4962
α and β –Glucosidase Inhibitor.,

FMIPA-UMRI 75

Anda mungkin juga menyukai