PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas setiap membuat perencanaan kegiatan mulai dari RUK (Rencana Usulan
Kegiatan) berjalan. Setelah RUK tahun yang akan datang selesai dibuat diakhir tahun
berjalan, kemudian mulai dilakukan persiapan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) yang
dibicarakan di lokakarya mini bulanan pertama bulan Januari tahun berjalan. Kegiatan yang
dilaksanakan puskesmas mencakup kegiatan pelayanan kesehatan dan kegiatan manajemen
puskesmas. Kegiatan yang ada di RPK dijadikan panduan pelaksanaan kegiatan untuk 1 tahun
berjalan.
Kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas Sei Pancur terdiri dari Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Kegiatan manajemen puskesmas Sei Pancur
terdiri dari Manajemen alat dan obat, manajemen keuangan dan manajemen ketenagaan.
Kegiatan yang ada di puskesmas Sei Pancur dilakukan penilaian kinerja sekali
setahun pada akhir desember di tahun berjalan. Penilaian kinerja puskesmas menjadi dasar
untuk menilai puskesmas apakah kinerjanya baik atau tidak.
Penilaian kinerja puskesmas Sei Pancur dapat dijadikan acuan untuk membuat
perencanaan usulan kegiatan puskesmas di tahun yang akan datang.
Untuk menilai kinerja puskesmas Sei Pancur diperlukan pedoman yang sudah baku
tertuang dalam permenkes nomor 4 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
B. Teknis Pelaksanaan
1. Pengumpulan data
Dalam melakukan pengumpulan data untuk penilaian kinerja puskesmas diambil dari
rekapan capaian pelaksanaan kegiatan puskesmas Sei Pancur selama setahun dimana
rekapitulasi setiap bulan dari januari sampai desember tahun berjalan. Pengumpulan
data capaian kegiatan puskesmas baik itu kegiatan pelayanan kesehatan maupun
kegiatan manajemen puskesmas Sei Pancur
2. Pengolahan data
Data yang sudah dikumpulkan dari bulan januari sampai desember diolah diakhir
tahun dan dibuatkan grafik sarang laba-laba.
Grafik 1
Cakupan Kegiatan UKM Esensial
UPAYA PROMOSI
KESEHATAN
90
88
86
84
82
80
78
UPAYA P2PM 76 UPAYA KIA KB
74
72
70
68
Grafik 2.
Cakupan Kegiatan UKM Pengembangan
CAKUPAN
USILA
100
80
60
JIWA UKS/UKGS
40
20
CAKUPAN
0
HAJI UKK
PKPR
B. Hasil kinerja
1. Manajemen operasional puskesmas (nilai 1 – 10) 9,3
a. Membuat data cakupan kegiatan pokok tahun lalu 10
b. Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah 10
berdasarkan prioritas
c. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap 10
d. Melaksanakan lokakarya mini bulanan 10
e. Melaksanakan lokakarya mini triwulan 7
f. Membuat laporan bulanan ke dinkes kota tepat waktu 10
g. Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan 10
2. Manajemen alat dan obat (nilai 1 – 10) 8,2
a. Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing 7
ruangan
b. Melaksanakan updating daftar inventaris alat 7
c. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat disetiap unit pelayanan 10
d. Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat dan bahan di gudang 10
obat secara rutin
e. Menerapkan FIFO dan FEFO 7
3. Manajemen keuangan 10
a. Membuat catatan bulanan uang masuk – keluar dalam buku kas 10
b. Kepala puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala 10
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil yang dipaparkan pada bab sebelumnya, hasil penilaian puskesmas
Sei Pancur adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pelayanan kesehatan
Kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas Sei Pancur dikategorikan dengan nilai
cukup dengan cakupan 85,1 %. Ada pun rincian variabel dari variabel kegiatan pelayanan
kesehatan, kegiatan UKM esensial dengan nilai cukup (82,2 %), kegiatan UKM
pengembangan dengan nilai cukup (80,1 %), dan UKP dengan nilai baik (92,9 %).
a. Kegiatan UKM Esensial
Dari kegiatan UKM esensial, kegiatan yang memiliki cakupan tertinggi adalah
upaya perbaikan gizi masyarakat dengan cakupan 88,1 %, sedangkan kegiatan
yang memiliki cakupan terendah adalah upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular dengan cakupan 75,5 %. Angka capaian yang rendah
disebabkan adanya angka capaian yang rendah pada sub variabel antara lain
pada program TB dan program DBD. Pencapaian pada program TB untuk
kegiatan pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA hanya 25,9%. Sedangkan
pada program DBD, capaian angka bebas jentik (ABJ) hanya 22,6 %.
b. Kegiatan UKM pengembangan
Pada kegiatan UKM pengembangan, kegiatan yang diunggulkan adalah upaya
kesehatan kerja (UKK) dengan capaian kegiatan 100 %. Sedangkan upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi hanya mencapai 57,1 %. Untuk
kegiatan posbindu, capaian yang didapat 69,9 %.
c. UKP
Untuk upaya kesehatan perorangan (UKP), hasil yan didapat adalah 92,9 % yang
dikategorikan tingkat kinerja baik. Adapun capaian yang terendah dari UKP
adalah pada kegiatan pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan hemoglobin
pada ibu hamil (14,2 %)
2. Manajemen puskesmas
3. Mutu pelayanan
Penilaian mutu pelayanan puskesmas Sei Pancur adalah 8,9 (kategori tingkat
pelayanan baik.
B. Analisa Masalah
Dari hasil penilaian puskesmas Sei Pancur pada pelayanan kesehatan, ada beberapa
upaya kesehatan yang masih dibawah target pada tiap upaya kesehatan esensial, antara lain :
1. Promosi kesehatan
Pada upaya promosi kesehatan, cakupan kegiatan penyuluhan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) hanya mencapai 74,5 %. Rendahnya angka ini terkait
dengan tidak tercapainya kegiatan penyuluhan pada tingkat rumah tangga dan
tingkat sekolah, yang terlihat dari angka capaian hanya 66 % dan 66,7 %.
2. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan upaya kesehatan lingkungan yang tercapai hanya 66 % pada kegiatan
pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan.
3. Upaya KIA KB
Pada upaya KIA KB, capaian yang terendah terdapat pada kegiatan upaya
kesehatan anak usia sekolah dan remaja, yaitu 55,4 %. Kegiatan ini terutama
pada program PKPR, yang hanya dapat mencapai 10,9 %.
Berikut ini adalah tabel analisis rendahnya capaian kegiatan yang telah diuraikan
diatas, yaitu :
S (strength) W (weakness)
Kekuatan Kelemahan
- Adanya kekuatan hukum pelayanan kesling di - Tenaga kesling dilibatkan dalam kegiatan
Internal masyarakat keuangan
- Tenaga kesling yang sesuai kualifikasi pendidikan - Media promkes untuk program kesling masih
- Kegiatan kesling yang termasuk target rencana minim
Eksternal strategis - Tidak tersedianya sarana seperti ruang konseling
kesling
O (opportunity) - Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak - Pimpinan sebaiknya melakukan analisa jabatan
Peluang tentang program kesling, kegiatan kesling harus untuk menyesuaikan fungsi ketenagaan agar
- Adanya keinginan masyarakat dapat dilaksanakan pelaksanaan kegiatan kesling menjadi prioritas
untu dibimbing terkait masalah - Pelaksanaan kegiatan dapat diwujudkan secara dibandingkan kegiatan tambahan
kesehatan lingkungan maksimal karena dilaksanakan oleh tenaga yang - Memanfaatkan teknologi untuk mencari media
- Dukungan lintas sektor sesuai kualifikasi pendidikan penyuluhan kesling dan menyampaikan informasi
- Teknologi yang maju mendukung - Adanya terget nasional menjadikan program kegiatan kesling
akses pencarian media penyuluhan kesling kegiatan yang wajib dilaksanakan dengan - Ruang konseling kesling bertujuan untuk
kesling rutin, terutama pada kegiatan pemeriksaan memberikan konseling dan membina pasien
S (strength) W (weakness)
Kekuatan Kelemahan
- Jumlah tenaga terlatih sudah cukup - Kurangnya kerja sama dalam merangkul
Internal - Sudah memiliki ruang konseling kelompok masyarakat untuk mendapatkan pasien
- Menjadi program prioritas TB
Eksternal
O (opportunity) - Menjaring pasien TB paru dengan kerjasama - Bekerjasama dengan rumah sakit rujukan dalam
Peluang dokter spesialis pelayanan pasien
- Adanya kerjasama dengan dokter
spesialis paru
T (threat) - Dibentuknya tim puskesmas yang terdiri dari - Meningkatkan kerjasama lintas sektor seperti
Penghambat promkes, kesling, gizi, dan program terkait kawasan perindustrian agar dapat menjaring
- Kurangnya dukungan lintas sektor lainnya untuk menawarkan kerjasama di bidang pasien suspek TB
kesehatan, terutama pada perusahaan yang ada di
wilayah kerja puskesmas Sei Pancur
a. Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa
efektif dan efisien pelayanan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta
sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas
b. Dari hasil penilaian, kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas Sei Pancur dikategorikan
cukup (85,7 %)
c. Ada beberapa kegiatan yang dianalisa untuk dilakukan tindak lanjut dikarenakan angka
capaian tidak sesuai target. Empat kegiatan tersebut adalah :
1. Promosi kesehatan
Pada upaya promosi kesehatan, cakupan kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) hanya mencapai 74,5 %. Rendahnya angka ini terkait dengan tidak
tercapainya kegiatan penyuluhan pada tingkat rumah tangga dan tingkat sekolah, yang
terlihat dari angka capaian hanya 66 % dan 66,7 %.
2. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan upaya kesehatan lingkungan yang tercapai hanya 66 % pada kegiatan
pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan.
3. Upaya KIA KB
Pada upaya KIA KB, capaian yang terendah terdapat pada kegiatan upaya kesehatan
anak usia sekolah dan remaja, yaitu 55,4 %. Kegiatan ini terutama pada program PKPR,
yang hanya dapat mencapai 10,9 %.
4. Upaya pemberantasan dan penanggulangan penyakit menular
Upaya pemberantasan dan penanggulangan penyakit menular memiliki capaian yang
terendah, yaitu 75,5 %. Dari uraian sub variabel, kegiatan pengobatan penderita TB paru
(DOTS) BTA positif hanya mencapai 25,9 %.
d. Persiapan kegiatan Keluarga Sehat untuk menjaring angka derajat kesehatan masyarakat