Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TUREN
Jln. Panglima Sudirman No. 210 Telp. (0341) 824214
e-mail: puskesmas.turen@gmail.com
MALANG

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUKESMAS TUREN


NOMOR: 440/ /KEP/35.07.103.018/2017

TENTANG
KEBIJAKAN KESELAMATAN PENGGUNA LAYANAN DI UPT PUSKESMAS
TUREN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS TUREN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas


pelayanan kesehatan dibutuhkan tindakan yang
komprehensif dan responsif terhadap kejadian tidak
diinginkan di fasilitas pelayanan kesehatan agar
kejadian serupa tidak terulang kembali;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan
keputusan kepala UPT Puskesmas Turen.

Mengingat : 1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25


Tahun 2009 tentang pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan
Pasien.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TUREN


TENTANG KEBIJAKAN KESELAMATAN PENGGUNA
LAYANAN DI UPT PUSKESMAS TUREN.
Kesatu : Kebijakan keselamatan pengguna layanan di UPT
Puskesmas Turen sebagaimana tercantum pada
Lampiran 1 merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat keputusan ini.
Kedua : Seluruh tenaga klinis dan karyawan di UPT Puskesmas
Turen wajib melaksanakan kebijakan keselamatan
pengguna layanan baik yang bersifat proaktif maupun
reaktif.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Keempat : Dengan diberlakukannya surat keputusan ini maka
Kebijakan keselamatan pengguna layanan dalam surat
keputusan Kepala UPT Puskesmas Turen Nomor 15
Tahun 2016 Tentang Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien di UPT Puskesmas Turen
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di : Turen
Pada Tanggal : Juli 2017
KEPALA UPT PUSKESMAS TUREN

T. PRAYITNO NOTOHUSODO
Lampiran 1 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA
UPT PUKESMAS TUREN
Nomor : 440/ /KEP/35.07.103.018/2017
Tentang : KEBIJAKAN KESELAMATAN
PENGGUNA LAYANAN DI UPT
PUSKESMAS TUREN

KEBIJAKAN KESELAMATAN PENGGUNA LAYANAN DI UPT


PUSKESMAS TUREN

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar


menjadi ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia.
Puskesmas memberikan perhatian berkaitan dengan keselamatan pengguna
layanan. Keselamatan pengguna layanan merupakan system yang membuat
asuhan terhadap pasien maupun pengguna layanan lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko, pelaporan dan analisas
insiden dan tindak lanjutunya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien, maka Puskesmas
perlu melakukan pembentukan sistem pelayanan yang menerapkan:
1. Standar keselamatan pasien yang terdiri dari tujuh standar yaitu :
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
2. Sasaran keselamatan pasien
Sasaran keselamatan pasien disini antara lain:
a. Identifikasi pasien dengan benar, yakni melakukan
identifikasi dengan minimal 2 cara yang relatif tidak
berubah pada saat pendaftaran dan sebelum melakukan
prosedur diagnosis, tindakan, pemberian obat.
b. Komunikasi efektif dalam pelayanan, yakni dengan
penyampaian pesan verbal lewat telepon atau media
komunikasi dengan SBAR (Situation,
background,assesment, recomendation) pada pelaporan
kasus dan TBK (tulis, baca, konfirmasi) pada saat
menerima instruksi dokter
c. Keamanan obat yang perlu diwaspadai, yang dilakukan
dengan cara melakukan penyimpanan obat secara
alfabetical dan pelabelan obat high alert, obat yang
mempunyai nama, bunyi, dan sediaan hampir sama
(LASA/ Look alike Sound alike).
d. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar yang
diukur dengan data petugas yang melakukan double
check terhadap prosedur pembedahan untuk
memastikan lokasi pembedahan yang benar dan pasien
yang benar.
e. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
yang diukur dengan tingkat kepatuhan petugas
Puskesmas melakukan hand hygiene prosedur cuci
tangan sesuai dengan ketentuan (6 langkah cuci tangan
dan 5 momen).
f. Mengurangi risiko cedera pada pasien jatuh, yakni
dengan cara melakukan pentapisan pada pasien dengan
risiko jatuh melalui upaya dan penandaan untuk
mengurangi risiko jatuh pada pasien dari situasi dan
lokasi yang dapat mengakibatkan pasien jatuh.
3. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien.
Dalam pelaksanaannya, tujuh langkah tersebut tidak harus
berurutan dan tidak harus serentak. Pilih langkah-langkah yang
paling strategis dan paling mudah dilaksanakan di Puskesmas.
Bila langkah-langkah ini berhasil maka kembangkan langkah-
langkah yang belum dilaksanakan. Bila tujuh langkah ini telah
dilaksanakan dengan baik Puskesmas dapat menambah
penggunaan metoda metoda lainnya.
Uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah
sebagai berikut:
a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
b. Pimpin dan dukung staf
c. Integrasikan aktivitas
d. Kembangkan sistem pelaporan
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
g. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien.

Ditetapkan di : Turen
Pada tanggal : maret 2017
KEPALA UPT PUSKESMAS TUREN

T. PRAYITNO NOTOHUSODO

Anda mungkin juga menyukai