Waktu : 30 menit
VI. Media :
1. Leaflet
VII. Evaluasi
a) Evaluasi Cara
1. Saat penyuluhan berlangsung tidak ada pekerja yang meninggalkan
tempat.
2. Pekerja mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari penyuluh
dengan benar.
b) Evaluasi Hasil
1. Klien mengerti bahaya apa saja yang ditimbulkan dari cat semprot dan
juga serbuk kayu.
2. Klien mampu mengetahui gejala apa saja yang timbul dari paparan cat
semprot dan serbuk kayu selama bertahun-tahun.
3. Klien mampu melakukan pencegahan dari adanya penyakit yang timbul
dari paparan cat semprot dan serbuk kayu.
4. Klien mampu melakukan proteksi diri untuk menghindari cidera fisik
dengan cara menggunakan APD.
5. Klien mampu menggunakan APD berupa masker respiratori, sarung
tangan dan kacamata dengan benar.
Lampiran:
A. Bahan Cat Semprot, Bahaya, dan Cara Mencegah dari Bahaya tersebut
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan
tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut. Setelah dikenakan
pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat
pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak
cara : diusapkan, dilumurkan, dikuas, diseprotkan, dsb. (Fajar Anugerah, 2009).
Komponen atau bahan penyusun dari cat terdiri dari binder (resin), pigmen, solvent dan
isosianat.
a) Binder
Zat pengikat atau binder merupakan bahan yang mengikat antara partikel
pigmen cat, sehingga cat dapat membentuk lapisan tipis yang rapat ketika
digunakan.Binder bertugas merekatkan partikel-partikel pigmen kedalam lapisan film
cat dan membuat cat merekat pada permukaan.Tipe binder dalam suatu formula cat
menentukan banyak hal dari performa cat. Binder dibuat dari material bernama resin
yang biasa dari bahan alam juga sintetis. Cat dapat berbinder natural oil, alkyd, nitro
sellulosik, poliester, melamin, akrilik, epoksi, poliurethane, silikon, fluorokarbon, vinil,
sellulosik, dan lain-lain.
1. Iritasi mata,
Iritasi mata, dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti alergi, asap rokok,
debu, dan juga cat semprot. Tanda dan gejala jika seseorang terkena iritasi
mata yaitu mata berair, merah, dan gatal. Dapat diatasi dengan cara
membersihkan cairan yang terus menerus keluar, kompres dingin, dan
memakai pengaman yaitu kacamata.
2. Iritasi hidung
Iritasi hidung (Rhinitis) dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti terpapar
bahan kimia ditempat kerja(cat), debu, kuman dan bakteri atau virus. Berbagai
macam tanda gejala yang muncul seperti bersin-bersin, hidung tersumbat,
kurangnya sensitivitas hidung dan juga munculnya iritasi di sekitar
hidung.Untuk mengatasi hal ini diperlukan alat pelindung yaitu Masker
respirator.
3. Iritasi Kulit
Iritasi kulit dapat menimbulkan gejala beragam mulai dari kulit gatal,
kemerahan, radang, hingga kulit terasa perih.Tidak hanya produk seperti
sabun cuci, bahan pakaian tertentu dan cat ternyata juga dapat menyebabkan
iritasi pada kulit.Untuk mengatasi hal ini diharapkan para pekerja selalu
menggunakan pelindung diri berupa baju panjang yang cukup tebal.
b) Pigmen
Pigmen berperan sebagai zat pemberi warna utama pada cat.Pigmen dapat dibagi
menjadi 2 yaitu organik dan non organik. Pigmen non organik dibuat dari beberapa 5
logam (oksida logam) sedangkan pigmen organik dibuat dari bahan minyak bumi
(carbon based). Pigmen lebih jauh lagidapat dibagi menjadi pigmen utama dan
pigmen extender.Pigmen utama memberikan cat dengan daya tutup dan
warna.Sedangkan pigmen extender membantu memperkuat pigmen utama.
c) Solvent
Solvent atau pelarut berfungsi untuk menjaga kekentalan cat agar tetap cair saat
digunakan, selain itu juga sebagai media pendispersi.Sebuah cat membutuhkan
bahan cair agar patikel pigmen, binder dan material padat lainnya dapat
mengalir.Cairan pada suatu cat disusun oleh solvent minyak dan atau
diluent.Keduanya adalah suatu cairan yang dapat melarutkan (dissolve) suatu
material.Keduanya juga disebut thinner karena keduanya mempunyai kemampuan
untuk mengencerkan cat ke kekentalan yang diinginkan.
Semua cat mengandung pelarut/solvent yang biasanya berupa tiner. Tiner akan
menguap segera setelah cat dioleskan, saat itu pekerja cat dapat mengisap bahan
berbahaya yang terkandung dalam solven. Pajanan terhadap solvent dapat
menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah
reproduksi dan kanker.
d) Isosianat
Cat semprot berupa partikel halus yang dapat terisap ke dalam saluran napas.Lokasi
deposisi partikel di saluran napas ditentukan oleh konsentrasi, kelarutan dan
ukurannya. Partikel berukuran 10 µm atau lebih akan mengendap di hidung dan
faring, yang berukuran kurang dari 5 µm dapat penetrasi sampai ke alveoli, dan
partikel berukuran sedang (5-10µm) akan mengendap di beberapa tempat di saluran
napas besar. Lokasi deposisi partikel akan memberikan respons atau penyakit yang
berbeda. Faktor manusia juga berperan penting dalam berkembangnya penyakit,
seperti kebiasaan merokok, kecepatan aliran udara, pernapasan, ukuran paru dan
faktor familial.
Isosianat merupakan bahan kimia reaktif yang dapat mengiritasi saluran napas dan
membran mukosa.Dahulu toluene diisocyanate (TDI) sering digunakan dalam
komponen cat semprot kendaraan bermotor.
Pajanan isosianat yang tinggi dapat menyebabkan iritasi mata, sensitisasi dan
inflamasi kulit serta edema paru. Pada pekerja yang telah tersensitisasi oleh
isosianat, pajanan dosis kecil (kurang dari 1 ppb = parts per billion) dapat
menyebabkan asma yang dapat tetap diderita bertahun-tahun setelah pajanan
dihentikan.
Tanda dan gejala yang sering yaitu batuk dengan atau tanpa produksi sputum, sesak
atau rasa berat di dada, mengi, mengigil, malaise, nyeri otot, dan gejala seperti
flu (flu like symptoms) pada saat bekerja.Demam disertai lekositosis dapat juga
dijumpai pada asma kerja (5%).Pada beberapa pasien dapat dijumpai gejala yang
tidak khas seperti batuk kronik atau bronkitis.Foto dada biasanya normal walaupun
dapat juga ditemukan infiltrat interstisial atau menyebar.Pada pemeriksaan arus
paksa ekspirasi serial (APE) didapatkan nilai APE yang lebih rendah saat berada di
lingkungan pekerjaan. Penyakit yang bisa ditimbulkan :
a) Asma
Merupakan salah satu penyakit tidak menular yang berbahaya.Hal ini terjadi
Karena penyempitan saluran pernapasan, dan juga ada timbunan sputum/lendir
di saluran pernapasan yang mebuat aliran oksigen ke paru-paru tidak adekuat.
Munculnya tanda dan gejala seperti batuk pada malam pagi hari, mengi(suara
seperti siulan yang muncul saat bernapas), dan sesak napas. Hal ini disebabkan
karena pajanan isosianat yang terdapat dalam cat terhirup secara terus menerus
oleh para pekerja.Cara mencegahnya dengan menggunakan masker respiratori.
Debu kayu dibagi ke dalam dua jenis, yaitu softwood dan hardwood. Klasifikasi jenis
debu kayu tersebut dibuat berdasarkan:
a. apakah timber (kayu yang sudah dipotong) berwarna hijau atau berubah
warna akibat musim
b. apakah karakter kayu keras, lunak, atau campuran keduanya
c. seberapa kuat dan tajam mesin pemotong kayu yang digunakan
Risiko terbesar sebenarnya berasal dari debu kayu yang halus. Debu halus
yang terhirup bisa masuk dan merusak paru-paru Anda.
Asma akibat kerja atau occupational asthma terjadi karena pekerja
menghirup debu kayu di tempat kerja. Debu kayu ini disebut sebagai “respiratory
sensitisers” atau asthmagens, yakni agen biologi dan kimia penyebab penyakit
pernapasan pada manusia. Kebanyakan pekerja memang tidak menyadari bahwa
dirinya bisa terkena asma akibat paparan debu kayu terus-menerus. Namun, setelah
mereka mengalami gejalanya, justru inilah yang berbahaya karena bisa memicu
serangan pada pernapasan.
Gejala occupational asthma:
a. Batuk
b. Nyeri pada dada
c. Mengi, kadang terjadi pada malam hari
d. Sesak napas
e. Hidung sengau atau tersumbat
f. Ingusan
g. Iritasi mata dan berair
Maurits. 1999. Manajemen Penerapan Hiperkes di Perusahaan dan Rumah Sakit, Naskah
Seminar Penerapan K3 dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Menyongsong
Akreditasi Rumah Sakit.
Rohery, B. 1985. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000. PT Pustaka Binaman
Pressindo: Jakarta.
Soegiarto. Diktat Kuliah Keselamatan Kerja dan Higiene Perusahaan,
Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT Toko Gunung
Agung: Jakarta