Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
Salah satu sumber daya manusia yang paling penting dalam pelayanan
Rumah Sakit adalah Perawat karena perawat selain jumlahnya yang dominan
menerus kepada pasien setiap hari. Perawat harus bekerja sigap dan
tanggap sehingga situasi dan kondisi kerja ini menunjukkan bahwa tugas
perawat rentan mengalami stress kerja, sesuai dengan survey dari Persatuan
berkeinginan untuk pindah kerja, dengan tanda-tanda sering tidak hadir kerja
2007).
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berada pada posisi
perawat, terdiri dari standar pelayanan, uraian tugas, indikator kerja perawat,
yang baik yang meliputi penguasaan ilmu, ketrampilan dan evidence based
practice. Ketiga hal tersebut menjadi bekal bagi perawat untuk memberikan
menghasilkan kinerja (Nasser & Saadeh, 2013). Motivasi yang dimiliki oleh
individu bisa bersumber dari faktor intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik
rasa tanggung jawab pada pasien, keinginan untuk prestasi dan kompetisi
bersumber dari gaji yang tinggi, lingkungan yang nyaman, hubungan antar
manusia, dan supervisi dari atasan. Menurut Ransdell (2010) Motivasi akan
tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan
utama bekerja adalah memperoleh upah atau gaji yang dapat digunakan
balas jasa yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya. Dengan
tertentu dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
organisasi akan dipengaruhi oleh kinerja para karyawan itu sendiri (Rivai,
2009).
Suatu organisasi harus memiliki kinerja yang baik untuk tetap eksis dan
sebaliknya jika kinerja turun maka dapat merugikan organisasi. Kinerja adalah
pekerjaan, dan hal itu bisa terwujud dengan memenuhi kondisi berikut, yaitu
diberikan kebebasan sebesar mungkin melalui cara dan metode yang dapat
masih berada di dalam batasan yang wajar (Hasibuan Malayu SS, 2006).
Kinerja diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya
ditetapkan, kinerja dinyatakan baik dan sukses apabila tujuan yang diinginkan
kinerja yaitu: faktor kemampuan yang terdri dari kemampuan potensi (IQ) dan
sikap pekerja dalam menghadapi situasi kerja. Banyak cara yang ditempuh
2005).
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap
psikologi yang akan menyebabkan frustasi. Karyawan seperti ini akan sering
melamun, semangat kerja yang rendah, cepat bosan dan lelah, emosi tidak
stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya
Manfaat kepuasan kerja sebagai hasil dari penilaian prestasi kerja akan
terus maju dan berkembang dengan memberikan hasil pekerjaan yang lebih
baik lagi. Selain itu, kepuasan kerja pegawai akan menekan tingkat turnover
tersebut. Apabila pegawai merasa sudah nyaman dan dari sisi ekonomis
merasa sejahtera, maka pegawai akan bekerja dengan baik, sehingga dapat
yaitu kerja yang menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang
7
tugas yang diberikan, maka hal tersebut tidak menjadi suatu beban kerja.
Namun, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan kegiatan tersebut menjadi
suatu beban kerja. Beban kerja adalah volume dari hasil kerja atau catatan
dengan memperhatikan beban kerja, baik itu beban kerja fisik maupun beban
itu sendiri, karena beban kerja sangat penting bagi sebuah perusahaan.
B. Identifikasi Masalah
1) Apakah motivasi kerja, kepuasan kerja dan beban kerja ada hubungan
2) Apakah motivasi kerja, kepuasan kerja dan beban kerja secara bersama-
perawat.
C. Pembatasan Masalah
telah diuraikan di atas, maka permasalahan ini dibatasi pada Motivasi dan
Kepuasan kerja yang diterapkan pada Rumah Sakit yang belum optimal
D. Rumusan Masalah
1. Kegunaan Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengelolaan
perusahaan.
b. Bagi Instansi
Sebagai kritik dan saran bagi Rumah Sakit tempat penelitian
dilaksanakan.
9