Anda di halaman 1dari 2

PERAN BUDAYA DALAM ORGANISASI

Oleh
Rusmin Tumanggor

1. Proposisi Konseptual

Agus Joko Purwanto (2008: 1.10) berkomentar “Setiap organisasi pasti memiliki
budaya organisasi sendiri. Budaya organisasi mengacu kepada nilai-nilai umum,
kepercayaan, norma dan perilaku yang ditunjukkan opeh para anggota organisasi. Budaya
organisasi juga meliputi simbol-simbol yang muncul dalam bentuk logo, seragam, upacara-
upacara, design gedung dan sebagainya. Budaya organisasi penting dalam bahasan teori
organisasi karena budaya organisasi mempengaruhi semua aspek operasional organisasi
seperti bagaimana tujuan dirumuskan, bagaimana pekerjaan dibentuk, bagaimana hubungan
personal, dan bagaimana perilaku budaya kerja organisasi.

2. Kontribusi Budaya Terhadap Organisasi

a. Budaya sebagai suatu bentuk kehidupan


1) Ada idea bersama
2) Ada aktivitas bersama
3) Ada budaya materi yang diproduksi
4) Ada unsur –unsur universal dari budaya itu yang jadi aspek nyata dalam berilmu,
bersikap dan berprilaku yakni:
a) Agama
b) Ilmu pengetahuan
c) Tekhnologi
d) Ekonomi
e) Organisasi sosial
f) Bahasa dan komunikasi
g) Kesenian
5) Ada rutinitas yang sama setiap warga masyarakat pendukung kebudayaan
6) Ada penghargaan dan hukuman bagi warga secara patut atas kebaikan dan
penyimpangannnya dari nilai dan norma kebudayaan itu
7) Ada upaya peningkatan tarap hidup bersama
8) Ada pembahagian peran dan tugas antar warga dalam kehidupan
9) Ada tolong menolong dalam suka duka warga pendukung kebudayaan

b. Eksistensi Organisasi

1) Ada Visi, Misi, Tujuan dan Program Bersama mewujudkan visi dan misi itu
2) Ada Manajemen Untuk Produksi bersama
3) Ada Pembagian peran dalam hak dan kewajiban masing-masing
4) Ada rutinitas dalam aktivitas
5) Ada upaya peningkatan kesejahteraan lembaga dan personalianya

1
6) Ada upaya memperkenalkan organisasi ke dunia luar (eksternal)

c. Ciri Budaya Yang Melekat Dalam Organisasi

1) Idea dan Aktivitas Bersama


2) Kelanggengan hidup warganya
3) Memajukan tarap hidup dan berjejaring dengan eksternal
4) Dalam Organisasi melekat nilai budaya: religi, ilmu pengetahuan, tekhnologi,
ekonomi, organisasi sosial, bahasa dan komunikasi, serta kesenian.

d. Proposisi teoritis

“Semakin kuat nilai budaya dalam suatu organisasi akan semakin bertahan bahkan
berkembang organisasi tersebut”. Demikian sebaliknya, “semakin longgar nilai budaya
dalam suatu organisasi akan semakin rapuh bahkan hancur atau bubar organisasi
tersebut”.
3. Peran Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku (dalam ilmu jiwa “psychology” disebut behaviour dan dalam ilmu pendidikan
“paedagogy” disebut psychomotoric) adalah penampilan (actualization) diri baik gerak gerik,
materi dan cara berbicara, cara memandang, cara merespond sesuatu stimulus, dan cara
pengambilan keputusan. Biasanya perilaku lahir sebagai mewujudkan sikap (psikologi:
attitude dan pendidikan : afektif) dimana afektif sebagai perwujudan dari pengetahuan
(Dalam Ilmu Jiwa “psikologi”: disebut knowledge; sementara dalam ilmu pendidikan
“paedagogi” disebut: kognitif).
a. Perilaku sebagai energi untuk bekerja
b. Perilaku sebagai penata manajemen
c. Perilaku sebagai penyalur idea (kognitif) mengaktualkan perubahan yang diperlukan
d. Perilaku sebagai potensi mengkomunikasikan pelbagai kebutuhan kepada orang lain
e. Perilaku sebagai penarik dan peyakin orang lain terhadap diri kita
f. Perilaku sebagai penarik dan peyakin orang lain terhadap suatu produk
g. Perilaku aktualisasi keputusan yang diambil oleh sikap yang bersumber dari keilmuan.
h. Perilaku cermin kepuasan dalam hidup
i. Perilaku menyatakan rasa syukur pada Tuhan YME (Allah SWT).

===000===

Anda mungkin juga menyukai