Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Konsep Diri adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya
sendiri. Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter
individu, dan motivasi diri. Pandangan diri atau konsep diri ini mencakup
berbagai kekuatan individual dan juga kelemahannya, bahkan termasuk
kegagalannya.
Konsep diri (self concept) adalah inti dari kepribadian dalam diri
seseorang. Inti kepribadian individu punya peranan yang sangat penting
dalam menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta
perilaku seseorang di tengah-tengah masyarakat. Secara sederhana,
pengertian konsep diri adalah pandangan, penilaian atau pandangan seseorang
pada dirinya sendiri. Salah satu dari para ahli seperti Atwater membagi
konsep diri menjadi tiga bentuk, antara lain;
 Body image, kesadaran seseorang melihat tubuh dan dirinya sendiri
 Ideal self, harapan dan cita-cita seseorang tentang dirinya sendiri
 Social self, bagaimana ia berpikir orang lain melihat dirinya

Konsep diri sangat berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari
sosial hingga lingkungan pekerjaan sekalipun. Seseorang memiliki konsep
diri negatif bila memandang dirinya tidak berdaya, lemah, malang, gagal,
tidak disukai, tidak kompeten dan sebagainya.
Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri, menurut Burns (1993:vi)
konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan
orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita
yang kita inginkan.
Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan
itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang
diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7).

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki


individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi
dari orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik,
pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.
Sebaliknya individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada
informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam
kehidupan sehari-hari secara tidak langsung individu telah menilai dirinya
sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain

1
dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang
berpenampilan menarik, cantik atau tidak

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian proses diri?
2. Apa pengertian citra diri?
3. Apa manfaat proses diri,citra diri dan identifikasi kekuatan dan
kelemahan personal dalam keperawatan?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari proses diri
2. Untuk mengetahui pengertian dari citra diri
3. Untuk mengetahui manfaat proses diri,citra diri dan identifikasi kekuatan
dan kelemahan dalam keperawatan

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Citra Diri dan Proses Diri
Cintra diri adalah ganbaran mengenai diri individu,berdasarkan
kamus psikologi self image atau gambaran diri adalah adalah jati diri seperti
yang digambarkan atau yang dibayangka.
Citra diri (self image) adalah persepsi tentang diri kita sendiri,dan
seringkali tidak kita sadari, karena memiliki bentuk yang sangat halus atau
abstrak. Citra diri lebih bersifat global dan bersifat sebagai payung besar
yang menaungi seluruh kecenderungan tindakan kita dalam berpikir atau
bertindak. Citra diri juga sering dianalogik sebagai kartu identitas diri yang
kita perkenalkan kepada semesta alam.
Penyesuaian diri adalah kemampuan individu dalam memenuhi salah
atu kebutuhan psikologis dan mampu menerima dirinya serta mampu
menikmati hidupnya tanpa jenis konflik dan mampu menerima kegiatan
sosial serta mau ikut berpatisipasi dalam kegiatan sosial di salam lingkungan
sekitarnya (Khatib, 2012). Menurut Arkoff (Vidyanindita, dkk.,2015).
Mendefinisikan penyesuaian diri penguruan tinggi mencermikan seberapa
maupun mahasiswa melalui dan adanya efek pada pertumbuhan pribadinya
(Sharma, 2012).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
penyesuaian diri adalah proses yang terjadi secara terus menerus yang
dilakukan oleh sesorang dengan dirinya sendiri kepada orang lain, serta
lingkungannya untuk mengatasi konflik,kesulitan, dan rasa frustasi sehingga
tercipta suatu hubungan yang serasi antara dirinya dengan lingkungan.
Proses diri adalah inti dari kepribadian dalam diri seseorang. Inti
kepribadian individu punya peranan yang sangat penting dalam menentukan
dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku seseorang di
tengah-tengah masyarakat. Secara sederhana, pengertian konsep diri adalah
pandangan, penilaian atau pandangan seseorang pada dirinya sendiri
2.2 Tanda-tanda Seorang Individu Memiliki Proses Diri Positif
1. Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi berbagai masalah
2. Merasa setara dengan orang lain
3. Menerima pujian tanpa rasa malu
4. Menyadari bahwa setiap orang memiliki perasaan, keinginan dan juga
perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat
5. Dapat memperbaiki dirinya sendiri sebab dia mampu mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan juga berusaha
mengubahnya

2.3 Tanda-tanda Seorang Individu Memiliki Proses Diri Negatif


1. Peka terhadap kritik

3
2. Sangat responsive terhadap pujian
3. Cenderung bersikap hiperkritis
4. Cenderung merasa bahwa dirinya tidak disukai oleh orang lain
5. Cenderung bersikap pesimis terhadap kompetisi

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Proses Diri dan Citra Diri


Dalam istilah psikolog, proses diri disebut dengan istilah isjusment
yang berarti suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri
dan tuntunan lingkungan (Davidoff,1991).

4
Proses diri merupakan satu proses dinamis yang berjuan untuk
mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara
diri individu dengan lingkungannya (Mu’tadin,2002).
Schneiders (1964) mendefinisikan proses diri yaitu proses yang
melibatkan respon-respon mental serta perilaku dalam upaya mengatasi
kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan,kekecewaan dan
konflik-konflik untuk mencapai keadaan yang harmonis antara dorongan
pribadi dengan lingkunganya.
Citra diri (self image) adalah persepsi tentang diri kita sendiri, dan
seringkali tidak kita sadari, karena memiliki bentuk yang sangat halus atau
abstrak.
Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa citra diri adalah gambaran
individu mengenai penampilan fisik dan perasaan yang menyertainya baik
dalam bagian-bagian tubuhnya maupun terhadap keseluruhan tubuh
berdasarkan penilaiannya sendiri yang dipengaruhi oleh beberapa aspek dan
dapat dibentuk sesuai yang keinginan individunya.
3.2 Aspek-Aspek
3.2.1 Proses Diri
Menurut Alberlt & Emmons (2002) proses diri memiliki 4 (empat)
aspek, yang terdiri dari:
1. Aspek self-knowledge dan self-insight. Aspek self-knowledge dan
selfinsight yaitu kemampuan dalam memahami dirinya sendiri bahwa
dirinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini dapat diketahui
dengan pemahaman emosional pada dirinya, yang berarti adanya
kesadaran akan kekurangan dan disertai dengan sikap yang positif
terhadap kekurangan tersebut maka akan mampu menutupinya.
2. Aspek self-objectifity dan self-acceptance, bersikap realistik setelah
dirinya sehingga mampu menerima keadaan dirinya.
3. Aspek self-development dan self-control, mampu mengarahkan
diri,
menyaring rangsangan-rangsangan dari luar, ide-ide, prilaku, emosi,
sikap, dan tingkahlaku yang sesuai. Kendali diri dapat mencerminkan
individu tersebut matang dalam menyelesaikan masalah kehidupannya.
4. Aspek Satisfaction, menganggap bahwa segala sesuatu yang dikerjakan
merupakan pengalaman yang apabila tercapai keinginannya maka
menimbulkan rasa puas dalam dirinya.
3.2.2 Citra Diri
1. Kesadaran (awareness) adanya kesadaran tentang citra diri keseluruhan
baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
2. Tindakan (action) melakukan tindakan untuk mengembangkan potensi diri
yang dianggap lemah dan memanfaatkan potensi diri yang menjadi
kelebihannya.
3. Penerimaan (acceptance) menerima segala kelemahan dan kelebihan
dalam dirinya sebagai anugrah dari sang pencipta.

5
4. Sikap (attitude) bagaimana individu menghargai segala kelemahan dan
kelebihan yang dimilikinya.
3.3 Manfaat memiliki proses diri
1. Faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar
pribadi
2. Dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir
3. Membuat diri seseorang baik dan akan selalu optimis, berani mencoba hal-
hal baru, berani sukses, berani gagal, antusias, merasa dirinya berharga,
berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positif, dan dapat
menjadi seorang pemimpin yang handal
3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi proses diri
3.4.1 Faktor internal
1. Motif, merupakan dorongan-dorongan sosial seperti dorongan untuk
berprestasi, dorongan untuk menjadi lebih unggul didalam lingkungan,
dorongan untuk bersosialisasi.
2. Konsep diri, bagaimana individu memandang dirinya sendiri serta sikap
yang dimilikinya, baik terkait degan dimensi fisik, karakteristik
individual dan motivasi diri.
3. Persepsi, adalah proses pengamatan dan penilaian melalui kognitif
maupun afeksi individu terhadap objek, peristiwa dalam pembentukan
konsep baru.
4. Sikap, merupakan kesiapan atau kesediaan individu untuk bertindak.
Individu dengan sikap yang baik cenderung lebih mudah dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan dibandingkan dengan individu
yang memiliki sikap tidak baik.
5. Intelegensi dan minat, intelegensi sebagai langkah awal dalam
berinteraksi atau proses penyesuaian diri, dengan intelegensi individu
dapat menganalisis dan menalar, selain itu degan adanya minat terhadap
sesuatu akan membatu mempercepat proses penyesuaian diri individu.
6. Kepribadian, prinsipnya individu yang memiliki kepribadian ekstrovert
cenderung mudah menyesuaiakan diri dibandingkan dengan individu
yang memiliki kepribadian introvert.

3.4.2 Faktor eksternal


1. Keluarga merupakan pintu awal individu dalam belajar berinteraksi
dengan individu lainnya. Pada dasarnya pola asuh akan menentukan
kemampuan penyesuaian diri individu, keluarga yang menganut pola
asuh demokrasi akan memberikan kesempatan lebih kepada individu
untuk berproses dalam penyesuaian diri secara lebih baik.
2. Kondisi Sekolah dengan lingkungan kondusif akan sangat mendukung
individu agar dapat bertindak dalam proses penyesuaian diri dengan
lingkungannya secara selaras.
3. Kelompok sebaya akan mempengaruhi proses penyesuaian diri
individu, kelompok sebaya dapat menjadi sarana yang baik dalam

6
proses penyesuana diri. Namun, ada juga yang sebaliknya sebagai
penghambat proses penyesuaian diri individu.
4. Prasangka Sosial Prasangka sosial akan menghambat proses
penyesuaian diri individu apabila masyarakat memberikan label yang
negatif kepada individu seperti nakal, suka melanggar peraturan,
menentang orang tua dan sebagainya.
5. Hukum dan Norma akan membentuk penyesuaian diri yang baik
apabila masyarakat konsekuen dalam menegakkan hokum dan norma
yang berlakku di dalam masyarakat.
3.5 Komponen-komponen citra diri diantaranya :
1. Perceptual Component Komponen ini merupakan image yang dimiliki
seseorang mengenai penampilan dirinya, terutama tubuh dan ekspresi yang
diberikan pada orang lain. tercakup didalamnya adalah
attracttiviness,appropriatiness, yang berhubungan dengan daya tarik
seseorang bagi orang lain. Hal ini dapat dicontohkan oleh seseorang yang
memiliki wajah cantik atau tampan, sehingga seseorang tersebut disukai
oleh orang lain, komponen ini disebut physical self image.
2. Conceptual Component Komponen ini merupakan konsepsi seseorang
mengenai karakteristik dirinya, misalnya kemampuan, kekurangan, dan
keterbatasan dirinya. Komponen ini disebut psychological self image.
3. Attitudional Component Komponen ini merupakan pikiran dan perasaan
seseorang mengenai dirinya, status, dan pandangan terhadap orang lain.
komponen ini disebut sebagai social self image
3.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Diri
1. Faktor Perilaku
a. Perhatian selektif (selective attention) terhadap masukan yang
mendukung citra diri individu. Individu cenderung memilah- milah,
masukan mana yang ingin diperhatikanya.
b. Melumpuhkan diri sendiri, individu memunculkan sendiri perilaku
tertentu yang mengeluarkan kekurangannya.
c. Pemilihan tugas yang memperlihatkan usaha positif. Individu
cenderung lebih melihat masukan yang bersifat menunjukkan kelebihan
mereka, daripada kemampuan mereka sebenarnya (kemampuan yang
kurang baik).
d. Bukti yang memperjelas perilaku mencari info strategis, individu
cenderung menghindari situasi dimana kekurangannya dapat terlihat
dan individu cenderung mencari masukan untuk hal yang mudah
diperbaiki dari hasil kemampuan mereka.
2. Faktor Sosial
a. Interaksi Selektif, individu bisa memilih dengan siapa ia ingin
bergaul.
b. Perbandingan Sosial yang bias, individu cenderung membandingkan
dirinya dengan orang lain yang menurutnya lebih rendah
kemampuanya daripada dirinya.

7
3.8 Citra Diri positif dan Citra Diri Negatif
1. Citra Diri Positif
a. Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
b. Berorientasi pada ambisi yang kuat dan mampu menentukan sasaran
hidup.
c. Terorganisir dengan baik dan efisien (tidak terombangambing lagi tanpa
tujuan dari hari ke hari). Bersikap mampu. Memiliki kepribadian yang
menyenangkan. Mampu mengendalikan diri.
2. Citra Diri Negatif
a. Merasa rendah diri.
b. Kurang memiliki dorongan dan semangat hidup.
c. Lebih suka menunda waktu.
d. Memiliki landasan yang pesimistik dan emosi negatif.
e. Pemalu dan menyendiri (karena mendapat kritik dari orang lain, hinaan
dan ejekan dari teman).
f. Hanya memiliki kepuasan sendiri
3.9 Manfaat Citra Diri
1. Rasa percaya diri
Mengetahui potensi diri sendiri, maka akan membuat seseorang lebih percaya
diri dan inilah kunci utama keberhasilan seseorang
2. Semangat dan gairah hidup
Apabila seseorang mengetahui potensi terhadap dirinya sendiri, maka
seseorang akan memiliki hidup yang lebih semangat dan penuh gairah
3. Keberanian
Ketika rasa percaya diri itu tumbuh seseorang akan berani merealisasikan apa
yang telah menjadi tujuan dan sasaran hidup seseorang, dan akan membuat
seseorang berani mengambil resiko
4. Kebebasan
5. Harga diri
Apabila seseorang menerima keberadaan diri seseorang, menerima kelebihan
maupun kekurangan dirinya, mencintai diri sendiri, rasa cinta pada diri sendiri
inilah yang menjadi landasan untuk menjadi diri sendiri, makan hargaa diri
seseorang akan meningkat
6. Kedamaian dan kebahagiaan
7. Keberhasilan dalam hidup
Kunci keberhasilan dalam hidup adalah percaya pada diri sendiri untuk
mempercayai diri sendiri, seseorang perlu menggali dari dalam diri untuk
menemukan potensi diri yang tersembunyi. Dengan membangun citra diri yang
memadai, realistic dan positif, sesungguhnya anda membangun jalan
keberhasilan diri seseorang sendiri
3.10 Cara Mengenali kekuatan dan kelemahan Personal
1. Menghargai usaha diri sendiri
2. Menulis hal-hal yang dilakukan
3. Renungkan kembali nilai-nilai hidup
4. Perhatikan respon anda terhadap tema-tema dan pola-pola yang anda hadapi

8
5. Menentukan apakah hidup anda telah berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut
6. Mempertimbangkan makna situasional yang ada

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses diri merupakan satu proses dinamis yang berjuan untuk
mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara
diri individu dengan lingkungannya (Mu’tadin,2002).
Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa citra diri adalah gambaran
individu mengenai penampilan fisik dan perasaan yang menyertainya baik
dalam bagian-bagian tubuhnya maupun terhadap keseluruhan tubuh
berdasarkan penilaiannya sendiri yang dipengaruhi oleh beberapa aspek dan
dapat dibentuk sesuai yang keinginan individunya. Sangatlah penting bagi
seorang perawat untuk memahami proses diri, citra diri dan mengetahui
bagaimana cara mengenal kekuatan dan kelemahan personal terlebih dahulu
harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab
keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi proses diri, citra diri dan
kelemahan dan kekuatan personalnya. Disinilah peran penting perawat setelah
memenuhi kebutuhan fisiknya.
4.2 Saran
Untuk proses diri dan citra diri rendah sebaiknya:
1. Hayalkan suatu perilaku/kegiatan tentang pencapaian suatu usaha yang
berhasil

9
2. Tetapkan tujuan jangka pendek dari usaha seseorang dan susun rencana
kegiatan harian
3. Cari orang lain untuk menyusun/mengoreksi rencana usaha anda
4. Meminta umpan balik

DAFTAR PUSTAKA
Dustin,Hayes.2014.Proses diri. https://www.scribd.com /document/241475063/
proses-diri.
Kekuatan.kelemahan.htmlhttp://pharzone.com/materi%20kuliah/ 202/pdf
MMWR Morb Mortal Wkly Rep.57(10):258-60/27 Februari 2019.
Gohen J.I.” Varicella-zoester Virus. The virus” Infect Dis Clin North Am.
10(3):45768/September 1996.

10

Anda mungkin juga menyukai