12 - 15101120012 PASA MUARIF N. PENJADWALAN PROYEK (Menkon)
12 - 15101120012 PASA MUARIF N. PENJADWALAN PROYEK (Menkon)
BAB I
PENDAHULUAN
mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu aspek
yang ditinjau dari kajian manajemen konstruksi dalam kaitan percepatan pelaksanaan
pekerjaan adalah sistem lembur (penambahan jam kerja), dan juga dengan sistem
penambahan tenaga kerja. Langkah efisiensi dalam suatu proyek merupakan modal
dalam pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan jalan penentuan
peralatan yang tepat serta penggunaan biaya dan waktu terampil dan efisien dalam
dalam proses pelaksanaannya, namun juga harus tetap memperhatikan faktor biaya.
penambahan jam kerja, alat bantu yang lebih produktif, penambahan jumlah pekerja,
menggunakan material yang lebih cepat pemasangannya, dan metode konstruksi yang
Dengan adanya keterbatasan tenaga kerja, maka alternatif yang biasa digunakan
penambahan tenaga kerja sehingga berpengaruh pada biaya total proyek. Untuk
mengetahui hal ini perlu dipelajari tentang jaringan kerja yang ada, dan
hubungan antara waktu dan biaya, hal tersebut disebut sebagai Analisis
Pertukaran Waktu dan Biaya. (Time Cost Trade Off Analysis ) ( Ariany, 2010 ).
Pada penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada Proyek Pembangunan
penambahan tenaga kerja, serta menganalisis metode percepatan yang lebih tepat
antara penambahan jam kerja dengan penambahan tenaga kerja pada proyek
tersebut.
4. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan pertimbangan bagi penyedia jasa
proyek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1
Project Control Triangle
Cost Schedule
Scope
Pada gambar di atas digambarkan biaya ( cost), mutu (scope) dan waktu
(schedule) sebagai sisi-sisi dari segitiga sama sisi yang saling terkait. Perubahan
pada satu sisi akan berdampak pada sisi lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan
pengelolaan dari ketiga hal tersebut. Selain pengelolaan biaya, mutu dan waktu,
dibutuhkan pula pengelolaan berupa manajemen sumberdaya, lingkungan, resiko
dan sistem informasi. Kegiatan pengelolaan tersebut diwujudkan melalui kegiatan
perencanaan (planning), pengorganisasian ( organizing), pelaksanaan ( actuating),
dan pengendalian (controlling).
1. Perencanaan (Planning)
Sebuah proyek memerlukan suatu perencanaan yang matang untuk mencapai
tujuan, yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek
sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat
diimplementasikan. Hasil dari perencanaan sebagai acuan dari pelaksanaan
dan pengendalian harus terus disempurnakan untuk menyesuaikan dengan
perubahan dan perkembangan yang terjadi pada proses selanjutnya.
2. Pengorganisasian ( Organizing)
Pada kegiatan ini dilakukan identifikasi dan pengelompokkan jenis jenis
pekerjaan, menentukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
perorangan serta meletakkan dasar bagi hubungan masing-masing unsur
organisasi.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Merupakan implementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan. Berupa
tindakan menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan
pelaksanaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam
pencapaian tujuan bersama. Proses monitoring dan updating selalu dilakukan
untuk mendapatkan jadwal pelaksanaan yang realistis agar sesuai dengan
tujuan proyek. Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka
dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada di jalur yang
diinginkan.
4. Pengendalian ( Controlling)
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama dari
kegiatan pengendalian yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat
terjadi selama berlangsungnya proyek. Kegiatan yang dilakukan dalam proses
pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan dan koreksi yang
dilakukan selama proses implementasi.
a. Terdapat lebih dari satu kegiatan yang mulai dan selesai pada event yang
sama, diilustrasikan pada gambar berikut.
b. Apabila suatu kegiatan, misal A dan B, harus selesai sebelum kegiatan C dapat
dimulai, tetapi kegiatan D sudah dapat dimulai bila kegiatan B sudah selesai,
maka digunakan dummy seperti berikut :
TL = latest event occurrence time, yaitu saat paling lambat terjadinya event
. ES = earliest activity start time, yaitu saat paling cepat dimulainya
aktivitas.
EF = earliest activity finish time , yaitu saat paling cepat diselesaikannya aktivitas.
LS = latest activity start time , yaitu saat paling lambat dimulainya aktivitas.
LF = latest activity finish time , yaitu saat paling lambat diselesaikannya aktivitas.
t = activity duration time , yaitu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu
aktivitas.
S = total slack/float
SF = free slack/float
Adapun cara perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu:
1. Perhitungan maju (forward computation)
Pada perhitungan ini, perhitungan bergerak dari initial event menuju ke
terminal event . Tujuannya adalah untuk menghitung saat yang paling
cepat terjadinya events dan saat paling cepat dimulainya serta
diselesaikannya aktivitas-aktivitas ( earliest event time ).
Keterangan:
a = nomor event
2. Free float/slack aktivitas dihitung dengan cara mencari selisih antara saat
tercepat terjadinya event di ujung aktivitas dengan saat tercepat
diselesaikannya aktivitas tersebut.
Gambar 2.2
Penggunaan Bagan
Balok
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A
B
C
D
E
F
G
H
BAB III
METOLOGI PENELITIAN
31. Umum
Dengan adanya keterbatasan tenaga kerja, maka alternatif yang biasa digunakan
penambahan tenaga kerja sehingga berpengaruh pada biaya total proyek. Untuk
mengetahui hal ini perlu dipelajari tentang jaringan kerja yang ada, dan hubungan
antara waktu dan biaya, hal tersebut disebut sebagai Analisis Pertukaran Waktu dan
Mulai
Pengumpulan Data
Data Primer
Data Sekunder
2.Pelaksanaan bekisting
Pengolahan Data
Selesai
Data-data yang diperlukan untuk penyelesaian pembuatan penjadwalan proyek ini adalah
data primer dan data sekunder untuk data primer di ambil dari RAB sementara untuk data
sekunder di ambil dari analisa satuan dan kurva S yang sudah ada
.
BAB IV
Suatu kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan,
bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas.
Berikut ini adalah sumber daya proyek yang yang berkaitan dengan penjadawalan
proyek:
Ø Peralatan, yang biasanya digunakan untuk menunjukan tipe, ukuran dan jumlahnya,
dalam beberapa kasus, peralatan dapat ditukar tempatkan untuk perbaikan jadwal, tetapi
tidak selalu. Peralatan sering dianggap sebagai pembatas. Kesalahan yang paling sering
adalah asumsi adanya sumber daya berlebi dalam proyek.
Ø Modal Kerja, dalam stuasi proyek tertentu seperti kontruksi, modal kerja di perlukan
sebagai sumber daya karena jumlahnya yang terbatas. Jika modal kerja udah tersedia,
menejer proyek dapat bekerja pada beberapa pekerjaan secara bersamaan.
Berkaitan dengan factor ketersediaan sumber daya, hal lain yang perlu di perhatikan
adalah fluktuasi penggunaan tenaga kerja dan peralatan, untuk menghindari kebutuhan yang
naik dan turun secara tajam, adalah dengan mengadakan pemerataan sumber daya. Dalam
penerapannya, metode penjadwalan recources dengan ms project.
BAB V
PENUTUP
Pada bagian penutup berisi kesimpulan dan saran dari penulis yang berkaitan dengan
tugas besar yang sudah penulis buat sesuai dengan bab I hingga ban IV pembahasan. Lantas
dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1 KESIMPULAN
Jadi pengaplikasian MS PROJECT adalah serangkaian proses penjadwalan untuk
membuat menenetapkan , mengontrol , suatu proyek pekerjaan terterntu agar sesuai dengan
target dan sesuai dengan apa yang di
Tujuan penjadwalan pada ms project adalah untuk memudahkan pelaksana mengontrol
sejauh mana progess pekerjaan yang telah di buat.
Serlain itu, penyusun dapat menyimpulkan sebagai berikut :
5.2 SARAN
Dalam bab akhir ini,kiranya penyusun dapat menyampaikan saran-saran dengan maksud
agar dapat memanfaatkan ms project dengan sebaik-baiknya antara lain sebagai berikut :
Dalam pengelolaan dan pemanfaatan hendaknya membuat penjadwalan yang rinci
dan lengkap sehinggga memudahkan dalam penggunaan nya ssehimggga bisa
mengurangi agar tidak terjadi human error saat pengaplikasian