MMD
MMD
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Musyawarah
Masyarakat Desa tepat waktu dan sesuai dengan harapan. Makalah ini dapat diselesaikan
tepat waktu berkat bantuan semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................3
2.1 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 3
2.2 Plan Of Action (POA) 4
2.3 Praplanning /Laporan Pendahuluan 9
2.4 Tingkat Kemandirian Askep Komunitas 9
2.5 Pemerdayaan Peran Stakeholder 10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan lingkunagan internal dan exsternal. Asuhan keperawatan komunitas
menggunanakan pendekatan proses keperawatan komunitas, yang terdiri atas
pengkajiaan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan entry point pada individu,
keluarga, kelompok, atau komunitas
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder
untuk memperkuat garis pertahanan normal, dan pencegahan tersier untuk memperkuat
garis pertahanan resisten (Anderson & McFarlane, 2000).
Tujuan terdiri atas tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Penetapan tujuan
jangka panjang (tujuan umum/TUM) mengacu pada bagaimana mengatasi
problem/masalah (P) di komunitas, sedangkan penetapan tujuan jangka pendek (tujuan
khusus/TUK) mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi (E). Tujuan jangka pendek
harus SMART (S= spesifik, M= measurable/dapat diukur, A= achievable/dapat dicapai,
R= reality, T= time limited/ punya limit waktu).
4
Rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama masyarakat dijabarkan secara operasional
dalam planning of action (POA) yang disusun dan disepakati bersama masyarakat saat MMD
atau lokakarya mini masyarakat.
5
institusi
pendidikan
formal dan
informal untuk
melaksanakan
program terkait
pencegahan dan
penanggulangan
TB.
6
Tabel Planning of Action
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber dana Media Pj
Keperawatan
Risiko TUM 1. Melakukan Remaja di Minggu Balai warga Swadaya Leaflet,
meningkatnya 1. Tidak terjadi di gangguan pendidikan kesehatan RW … pertama booklet,
kejadian infertilitas pada agregat reproduksi kepada poster
infertilitas pada remaja putri di remaja terkait materi
agregat remaja wilayah…. kesehatan reproduksi
Dana sekolah
putrid di dan pemeliharaanya. Guru BP Minggu
wilayah … TUK sekolah … kedua
2. Bekerja sama dengan
1. Pengetahuan remaja Sekolah Leaflet,
guru BP dalam
terkait kesehatan poster
memberikan materi
reproduksi meningkat
kesehatan reproduksi.
dari …% menjadi …%.
2. Jumlah siswa yang
mengalami keputihan
menurun dari …%
menjadi … %.
3. Perilaku remaja terkait
kebiasaan perawatan
orang reproduksi sehari –
hari meningkat dari …%
menjadi ….%.
Risiko TUK
Pelatihan dan penyegaran Kader di Minggu RW ….. Swadaya
meningkatnya 1. Pengetahuan kader tentang Lembar
7
kasus TB di pengertian, penyebab, tanda kader RW …. keempat balik,
wilayah … dan gejala, akibat, dan poster,
penanggulangan TB leaflet
meningkat dari …%
menjadi …%
8
2.3 Praplanning /Laporan Pendahuluan
Setiap akan melakukan kegiatan dimasyarakat/implementasi program, sebaiknya
dibuat dahulu laporan pendahuluan (LP) kegiatan asuhan keperawatan komonitas yang
meliputi:
1. Latar belakang yang berisi kriteria komonitas, data yang perlu dikaji lebih lanjut
terkait implementasi yang akan dilakukan,dan masalah keperawatan komonitas yang
terkait dengan implementasi saat ini.
2. Proses keperawatan komonitas yang berisi diagnose keperawatan komonitas, tujuan
umum, dan tujuan khusus.
3. Implementasi tindakan keperawatan, yang berisi topik kegiatan, target kegiatan,
metode, strategi kegiatan, media dan alat bantu yang dipergunakan , waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan, pengorganisasian petugas kesehatan beserta tugas,
susunan acara, setting tempat acara.
4. Kriteria evaluasi, yang berisi evaluasi struktur, evaluasi proses, dan evaluasi hasil
dengan menyebutkan target persentase pencapaian hasil yang diinginkan.
Pada hakekatnya pemberdayaan berada pada diri manusia sedangkan faktor di luar
diri manusia hanyalah berfungsi sebagai stimulus, perangsang munculnya semangat, rasa
atau dorongan pada diri manusia untuk memberdayakan dirinya sendiri, untuk
mengendalikan dirinya sendiri, untuk mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan
potensi yang dimilikinya. Jadi memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak
mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan, yang
merupakan upaya memampukan dan memandirikan masyarakat (Kartasasmita, 1996 :
144-145).
Arah pemberdayaan masyarakat secara umum berpangkal pada dua sasaran utama,
yaitu : (1) melepaskan belenggu kemiskinan dan keterbelakangan, serta (2) mempererat
posisi masyarakat dalam struktur kekuasaan (Sumodiningrat, 1998 : 177). Untuk sampai
kepada sasaran tersebut maka proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui
tiga tahapan, yaitu : (1) Inisial : dari pemerintah, oleh pemerintah dan untuk rakyat, (2)
Partisipatoris : dari pemerintah bersama masyarakat, oleh pemerintah bersama
masyarakat, untuk rakyat, (3) Emansipatori : dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, dan
didukung oleh pemerintah bersama rakyat (Prijono dan Pranarka, 1996). Dengan
demikian peran serta pemerintah untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian
masyarakat sangat diperlukan dalam setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkup praktik keperawatan komunitas berupa asuhan keperawatan langsung
dengan fokus pemenuhan dasar kebutuhan dasar komunitas yang terkait
kebiasaan/prilaku dan pola hidup tidak sehat sebagai akibat ketidakmampuan
masyarakat beradaptasi dengan lingkunagan internal dan exsternal. Asuhan
keperawatan komunitas menggunanakan pendekatan proses keperawatan komunitas,
yang terdiri atas pengkajiaan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan entry
point pada individu, keluarga, kelompok, atau komunitas
3.2 Saran
3.2.1 Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat bekerja sama dengan komunitas
dan populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan.
3.2.2 Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat memperhatikan standar evaluasi
atau penilaian dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
3.2.3 Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat terlibat dalam koordinasi dan
organisasi dalam merespons isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika
Henny, Achjar Komang Ayu. 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan Praktek .
Jakarta : EGC