Anda di halaman 1dari 4

PEMBUKTIAN :

Berdasarkan fakta–fakta dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Team


Gakumdu BAWASLU KAB. BADUNG dari keterangan para saksi, keterangan
pelaku, petunjuk, serta adanya barang bukti maka kami berpendapat kepada
pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana Pemilu yang diduga kepada
pelaku yaitu :

Pasal 490 UU RI No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemiluhan Umum dengan unsur-unsur
sebagai berikut :

a. Setiap kepala desa


b. Yang dengan sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan
c. yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu dalam masa
Kampanye

Ad.a. Unsur “ Setiap Kepala Desa”

Bahwa yang dimaksud dalam unsur ini adalah menunjuk pada Kepala Desa
sebagai subyek hukum atau Pelaku Tindak Pidana yang mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang
terungkap dalam pemeriksaan serta keterangan para saksi dan keterangan
pelaku sdr I MADE KARYANA, SE serta adanya petunjuk, telah jelas dan tegas
menunjuk pelaku yang di duga sdr I MADE KARYANA, SE yang identitasnya
sesuai dengan KTP yang telah kami bacakan, sebagai Palaku dari tindak pidana
pemilu yang kami duga. Selanjutnya, selama pemeriksaan tidak diketemukan
adanya alasan pembenar atau alasan pemaaf pada diri sdr I MADE KARYANA,
SE untuk menghapus pidana.
Dengan demikian unsur ”Setiap Kepala Desa” telah terpenuhi dan terbukti secara sah
dan meyakinkan menurut hukum.

Ad.b. Unsur “Yang dengan sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan


tindakan”

Bahwa untuk mengetahui niat dan kesengajaan dalam KUHP, terlebih dahulu
perlu dijelaskan unsur kesalahan dalam tindak pidana, karena pada unsur
kesalahan tindak pidana inilah terletak niat dan kesengajaan. Kita pernah
mendengar asas hukum yang berbunyi “tiada pidana tanpa kesalahan” yang
dalam bahasa Belanda berbunyi “Geen Straf Zonder Schuld”, biasanya ini dikenal
dalam bahasa Latin sebagai Nullum delictum nulla poena sine praaevia legi(tidak
ada delik, tidak ada pidana tanpa peraturan lebih dahulu).

Asas hukum ini bersumber dari pemikiran filosofis bahwa kalau tidak ada
aturan maka tidak ada yang salah, sehingga untuk menyatakan seseorang salah
ya harus ada aturannya dulu. Hal ini pun termuat dalam pasal 1 ayat (1) KUHP,
yang berbunyi “Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan
kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada.

Seseorang dapat dipidana tidak cukup hanya karena orang itu telah melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum.
Sehingga, meskipun perbuatannya memenuhi rumusan delik dalam peraturan
perundang-undangan dan tidak dibenarkan (an objective breach of a penal
provision) namun hal tersebut belum memenuhi syarat untuk penjatuhan
pidana (Prof. Sudarto,S.H.). Hal ini karena harus dilihat sikap batin (niat atau
maksud tujuan) pelaku perbuatan pada saat melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum tersebut

Unsur Yang dengan sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan


tindakan tidak terpenuhi dengan fakta yang terungkap dalam pemeriksaan
berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan pelaku sdr I MADE
KARYANA, petunjuk dan dihubungkan dengan barang bukti berupa Video
rekaman yang di tampilkan didapati fakta-fakta hukum sebagai berikut :

 Bahwa benar pelaku sdr I MADE KARYANA,SE selaku kepala desa


sembung mendapatkan undangan dari Pasangan Calon AN I WAYAN
REGEP dimana pelaku sdr I MADE KARYANA,SE sebagai Kepala Desang
Sembung masih aktif untuk menyaksikan Paslon I WAYAN REGEP
melakukan orasi/ mendeklarasikan diri di depan masyarakat Desa Sembung
yang di hadiri sekitar 400 pendukung.
 Bahwa benar pelaku sdr I MADE KARYANA,SE di panggil keatas
panggung oleh pembawa acara yang ditunjuk oleh ketua Ranting PDIP
untuk memberikan sambutan sekaligus sebagai tamu undangan , yang mana
di dalam kata-kata sambutan pelaku sdr I MADE KARYANA,SE tidak ada
melakukan suatu ajakan kepada masyarakat Desa Sembung untuk memilih
atau memenangkan Paslon IWAYAN REGEP.
 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku sdr I MADE KARYANA,SE
tidak ada membuat keputusan ataupun tindakan yang dengan
kesengajaannya untuk melakukan ajakan-ajakan kepada masyarakat Desa
Sembung ,
 Bahwa para saksi I MADE NADA , saksi MADE EDYANA benar berada di
lokasi Deklarasi Paslon AN. I WAYAN REGEP akan tetapi pada saat pelaku
sdr I MADE KARYANA,SE selaku Kepala Desa Sembung di panggil oleh
Ketua Ranting PDIP untuk memberikan sambutan-sambutan akan tetapi
dalam sambutan Kepala Desa Sembung tidak ada melakukan ajakan bahkan
yang di dengar oleh para saksi adalah himbauan dari Sdr I MADE
KARYANA untuk menentukan sikap netralitas dalam pencoblosan nanti.

Dengan demikian unsur ” Yang dengan sengaja membuat keputusan dan/atau


melakukan tindakan” tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum.

Ad.c. Unsur “Yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu
dalam masa Kampanye”

Unsur Yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu dalam
masa Kampanye tidak terpenuhi dengan fakta yang terungkap dalam
pemeriksaan berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan pelaku I MADE
KARYANA,SE, petunjuk dan dihubungkan dengan barang bukti didapati fakta-
fakta hukum sebagai berikut:

 Bahwa dalam keterangan saksi MADE NADA menerangkan sdr I


MADE KARYANA,SE tidak tebang pilih dalam bermasyarakat yang
mana dalam pada kesempatan tersebut diundang oleh salah satu Paslon
AN. IWAYAN REGEP yang menurut pandangan saksi sdr I MADE
KARYANA,SE sebagai Kepala Desa paslon I WAYAN REGEP hanya
menghormati sdr I MADE KARYANA,SE sebagai Pemimpin Desa
Sembung
 Bahwa didalam pidato yang disampaikan oleh sdr I MADE
KARYANA,SE tidak ada sama sekali kata-kata yang terucap untuk
menguntungkan Paslon I WAYAN REGEP atau merugikan salah satu
Paslon untuk mengajak masyarakat Desa sembung memenangkan
Salah satu Paslon.
 Bahwa benar sdr I MADE KARYANA,SE menerangkan karena
jabatannya sebagai Kepala Desa Sembung sehingga kegiatan
bermasyarakat sudah menjadi keseharian sdr I MADE KARYANA,SE
Dengan demikian unsur ” Yang menguntungkan atau merugikan salah satu
Peserta Pemilu dalam masa Kampanye” tidak terpenuhi dan terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum.
KESIMPULAN

Terkait dengan dugaan Kepala Desa Sembung sdr I MADE KARYANA,SE dalam video
yang terekam pada acara Deklarasi untuk Pemenangan salah satu Pasangan Calon
Legislatif An. I WAYAN REGEP pada tanggal 8 April 2019 yang dilaksanakan di rumah
paslon An. I WAYAN REGEP di wilayah Desa Kuwum, tidak terpenuhi subyek
hukumnya,”

Anda mungkin juga menyukai