Keterangan Jaksa
Keterangan Jaksa
Pasal 490 UU RI No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemiluhan Umum dengan unsur-unsur
sebagai berikut :
Bahwa yang dimaksud dalam unsur ini adalah menunjuk pada Kepala Desa
sebagai subyek hukum atau Pelaku Tindak Pidana yang mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang
terungkap dalam pemeriksaan serta keterangan para saksi dan keterangan
pelaku sdr I MADE KARYANA, SE serta adanya petunjuk, telah jelas dan tegas
menunjuk pelaku yang di duga sdr I MADE KARYANA, SE yang identitasnya
sesuai dengan KTP yang telah kami bacakan, sebagai Palaku dari tindak pidana
pemilu yang kami duga. Selanjutnya, selama pemeriksaan tidak diketemukan
adanya alasan pembenar atau alasan pemaaf pada diri sdr I MADE KARYANA,
SE untuk menghapus pidana.
Dengan demikian unsur ”Setiap Kepala Desa” telah terpenuhi dan terbukti secara sah
dan meyakinkan menurut hukum.
Bahwa untuk mengetahui niat dan kesengajaan dalam KUHP, terlebih dahulu
perlu dijelaskan unsur kesalahan dalam tindak pidana, karena pada unsur
kesalahan tindak pidana inilah terletak niat dan kesengajaan. Kita pernah
mendengar asas hukum yang berbunyi “tiada pidana tanpa kesalahan” yang
dalam bahasa Belanda berbunyi “Geen Straf Zonder Schuld”, biasanya ini dikenal
dalam bahasa Latin sebagai Nullum delictum nulla poena sine praaevia legi(tidak
ada delik, tidak ada pidana tanpa peraturan lebih dahulu).
Asas hukum ini bersumber dari pemikiran filosofis bahwa kalau tidak ada
aturan maka tidak ada yang salah, sehingga untuk menyatakan seseorang salah
ya harus ada aturannya dulu. Hal ini pun termuat dalam pasal 1 ayat (1) KUHP,
yang berbunyi “Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan
kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada.
Seseorang dapat dipidana tidak cukup hanya karena orang itu telah melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum.
Sehingga, meskipun perbuatannya memenuhi rumusan delik dalam peraturan
perundang-undangan dan tidak dibenarkan (an objective breach of a penal
provision) namun hal tersebut belum memenuhi syarat untuk penjatuhan
pidana (Prof. Sudarto,S.H.). Hal ini karena harus dilihat sikap batin (niat atau
maksud tujuan) pelaku perbuatan pada saat melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum tersebut
Ad.c. Unsur “Yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu
dalam masa Kampanye”
Unsur Yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu dalam
masa Kampanye tidak terpenuhi dengan fakta yang terungkap dalam
pemeriksaan berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan pelaku I MADE
KARYANA,SE, petunjuk dan dihubungkan dengan barang bukti didapati fakta-
fakta hukum sebagai berikut:
Terkait dengan dugaan Kepala Desa Sembung sdr I MADE KARYANA,SE dalam video
yang terekam pada acara Deklarasi untuk Pemenangan salah satu Pasangan Calon
Legislatif An. I WAYAN REGEP pada tanggal 8 April 2019 yang dilaksanakan di rumah
paslon An. I WAYAN REGEP di wilayah Desa Kuwum, tidak terpenuhi subyek
hukumnya,”