Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber

daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir

dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai derajat

kesehatan yang tinggi. Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek

jasmani dan kejiwaannya di samping spiritual, kepribadian , dan kejuangan. Untuk

itu, menurut Sujudi (1997), pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan

manusia sehat , cerdas, dan produktif. (Adisasmito,2010)

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah satu sarana

pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan

kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang

menyeluruh dari suatu wilayah. Menurut Muninjaya (2004), Puskesmas merupakan

unit teknis pelayanan dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan

yang mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat

pemberdayaan masyarakat , dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam

rangka pencapaian keberhasilan fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak

pembangunan bidang kesehatan. Menurut Notoatmodjo (2003), fungsi puskesmas

dalam melaksanakan dapat mewujudkan empat misi pembangunan kesehatan yaitu

menggerakan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan , mendorong

kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat, memelihara dan

meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta

1
2

memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, kelompok dan masyarakat serta

lingkungannya.

Manajemen Puskesmas didifinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja

secara sistematis untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien.

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan puskesmas yakni perencanaan,

Pelaksanaan dan pengendalian, serta Pengawasan dan pertanggungjawaban. Semua

fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinabungan

(Departemen Kesehatan, 2004).

Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa manajemen puskesmas diselenggarakan sebagai :

1. Proses pencapaian tujuan Puskesmas;

2. Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai pukesmas.

3. Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan

efektivitas puskesmas;

4. Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah;

5. Proses kerjasama dan kemitraan dalam tujuan puskesmas;

6. Proses mengelola lingkungan

Untuk mencapai tujuan yang efektif dan baik diperlukan suatu manajemen.

Manajemen itu sendiri terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerak,

pengawasan, dan evaluasi. Begitu pula di institusi pelayanan kesehatan terutama

pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) membutuhkan campur adil dari proses

manajemen dalam pelaksanaan untuk meningkatkan kinerjanya. Adapun proses-

proses dalam manajemen yaitu planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), controlling (pengawasan dan pengendalian), evaluating

(penilaian) (Alamsyah, 2011)


3

1.2 Pengertian

Planning (Perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan

merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menempatan alternatif kegiatan untuk

mencapainya. Tanpa ada fungsi perencanaan puskesmas maka tidak ada kejelasan

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan puskesmas. Melalui

fungsi perencanaan puskesmas akan ditetapkan tugas tugas pokok staf dan dengan

tugas-tugas pokok staf dan dengan tugas-tugas ini pimpinan puskesmas akan

mempunyai pedoman supervisi dan menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh

staf untuk menjalankan tugas-tugasnya (Alamsyah, 2011)

Fungsi perencanaan dalam manajemen kesehatan adalah fungsi terpenting

dalam manajemen, karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen

lainnya, ada sebuah nasehat yang mengatakan, orang gagal merencanakan adalah

orang yang merencanakan untuk gagal.Perencanaan merupakan proses pemilihan

altrenatif tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan juga

merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang

yaitu suatu tindakan yang digambarkan di masa yang akan datang. Perencanaan

manajemen akan memeberikan cara pandang secara meyeluruh terhadap semua

pekerjaan yang akan dilaksanakan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan

dilakukan. Perencanaan merupakan tuntunan terhadap proses pencapaian tujuan

secara efektif dan efesien. Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk

merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat,

menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program

yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan

tujuan yang telah ditetapkan tersebut.


4

1.3 Tujuan Perencanaan

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di puskesmas dalam menyusun

perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.

b. Tujuan Khusus

1. Tersusunnya rencana usulan kegiatan (RUK) puskesmas untuk tahun berikutnya

dalam upaya menganalisa masalah serta menyusun pemecahan masalah kesehatan

masyarakat.

2. Tersusunnya rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) setelah diterimanya alokasi

dana kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.

1.4 Manfaat Perencanaan

Manfaat sebuah perencanaan adalah dengan membuat sebuah perencanaan maka anda

akan mengetahui :

a. Tujuan yang ingin dicapai.

b. Jenis dan struktrur organisasi yang dibutuhkan.

c. Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya.

d. Sejauh mana efektifitas kepemiminan dan pengarahan yang diperlukan. Bentuk

dan stndar pengawasan yang akan dilakukan.

1.5 Kelemahan Perencanaan

Selain memberikan manfaat ada beberapa kelemahan dengan adanya sebuah perencanaan,

yaitu:

a. Perencanaan mempunyai keterbatasan mengukur informasi dan fakta-fakta dimasa

yang akan datang dengan tepat.

b. Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana.


5

c. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pimpinan dan staf karena

harus menunggu dan melihat hasil yang akan dicapai.

d. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif. Gagasan baru untuk mengadakan

perubahan harus ditunda sampai tahap perencanaan berikutnya.

e. Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yang harus diambil oleh staf

1.6 Langkah-Langkah Perencanaan

Langkah-langkah dalam perencanaan dalam managemen kesehatan ada lima langkah

yang perlu dilakukan pada proses penyusunan sebuah perencanaan, yaitu:

a. Analisa situasi

b. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya.

c. Menentukan tujuan program.

d. Menyusun rencana kerja operasional

1.7 Ruang Lingkup

Perencanaan tingkat puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam upaya

kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan peninjang.

Perencanaan ini disusun oleh puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah daerah, pusat

serta sumber dana lainnya.

Yang termasuk upaya kesehatan wajib adalah:

a. Promosi kesehatan.

b. Kesehatan lingkungan.

c. Kesehatan ibu dan anak.

d. Perbaikan gizi masyarakat.

e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

f. Program pengobatan dasar dan rujukan.


6

Upaya kesehatan pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten.

Dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat, kondisi wilayah dan

kemampuan Puskesmas sendiri baik dari segi sarana dan prasarana yang dimiliki.

Upaya kesehatan pengembangan antara lain:

a. Upaya kesehatan sekolah.

b. Upaya kesehatan olahraga.

c. Upaya Kesehatan kerja.

d. Upaya kesehatan gigi dan mulut.

e. Upaya kesehatan jiwa.

f. Upaya kesehatan mata.

g. Upaya kesehatan usia lanjut.

h. Pembinaan pengobatan tradisional.

i. Perawatan kesehatan masyarakat dll.

Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat ) dan upaya

pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan

pelayanan penunjang dari setiap upaya kesehatan wajib dan upaya

kesehatan pengembangan puskesmas.


7

Anda mungkin juga menyukai