(RPP)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri ilmu ekonomi sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka
pemenuhan kebutuhan
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan
analitis dalam mengatasi masalah ekonomi
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
3.5 Menganalisis peran, fungsi dan manfaat pajak
3.5.1 Menjelaskan pengertian pajak
3.5.2 Menyebutkan fungsi dan manfaat pajak
3.5.3 Menjelaskan perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
4.5 Mengevaluasi peran, fungsi dan manfaat pajak
4.5.1 Menganalisis peran, fungsi dan manfaat pajak
4.5.2 Menilai peran, fungsi dan manfaat pajak
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pajak dengan benar setelah melalui
kegiatan pembelajaran
2. Siswa dapat menyebutkan fungsi dan manfaat pajak dengan benar setelah
melalui kegiatan pembelajaran
3. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
dengan benar setelah melalui kegiatan pembelajaran
D. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian pajak
2. Fungsi dan manfaat pajak
3. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
E. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab,
3. Model : Diskusi Kelompok
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Powerpoint
2. Alat : Laptop, Whiteboard, spidol, Penghapus, soal kasus
3. Sumber : Buku Pelajaran
a. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas Mulyani,
Sri Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
b. Supriyanto. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
c. Eko, Yuli. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
d. Arifin, Imamul. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
e. Widjajanta, Bambang dan Widaningsih, Aristanti. 2009. Ekonomi.
Jakarta: BSE Depdiknas
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Kesatu : 2 x 45 menit
Indikator : 3.5.1 Menjelaskan pengertian pajak
3.5.2 Menyebutkan fungsi dan manfaat pajak
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Pendahuluan 15 menit
1. Memulai pelajaran dengan salam, mempresensi siswa dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran.
2. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan sungguh-sungguh.
3. Apersepsi
Guru menanyakan materi yang lalu
4. Tujuan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Pre tes ( lisan)
Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan
pengertian, fungsi dan manfaat pajak untuk membangun
pengetahuan awal pada siswa.
6. Rambu-rambu pembelajaran
Menyampaikan model pembelajaran yang dilakukan
yaitu Diskusi Kelompok
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing
kelompok diberi satu soal kasus.
b. Kegiatan Inti : 60 menit
Mengamati
7. Siswa membaca materi tentang pengertian, fungsi dan
manfaat pajak
Menanya
8. Siswa bertanya mengenai hal-hal yang kurang dipahami
tentang materi yang sudah dibaca
Mengumpulkan Informasi
9. Siswa mencari informasi dari sumber buku yang relevan
untuk menjelaskan soal kasus yang diberikan guru
Mengasosiasikan
10. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
untuk mencari solusi atas kasus yang diberikan guru.
Mengkomunikasikan
11. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok secara
bergiliran.
12. Guru memberikan penguatan dan evaluasi terhadap hasil
diskusi yang dipresentasikan siswa.
13. Guru melengkapi atau menambahkan materi yang
berkaitan dengan materi yang presentasikan siswa.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
14. Evaluasi
Guru mengevaluasi penyampaian materi dengan memberikan
soal.
15. Refleksi
Guru dan siswa merefleksi pembelajaran yang dilakukan hari
ini.
16. Kesimpulan
Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah di
pelajari.
17. Tindak Lanjut
Guru meminta siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan
selanjutnya dan memberikan tugas kepada siswa untuk
dikerjakan di rumah.
18. Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
H. Evaluasi
1. Prosedur Evaluasi : Tanya Jawab, Presentasi Mandiri, Latihan Soal
2. Aspek yang dinilai
1) Afektif :
Sikap siswa ketika guru menjelaskan materi.
Sikap siswa ketika presentasi.
Sikap siswa ketika teman menyampaikan pendapat.
2) Kognitif :
Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Kemampuan siswa dalam presentasi.
Kemampuan siswa mengerjakan soal.
3) Psikomotor :
Ketrampilan siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi dan
data.
3. Alat Penilaian
a. Soal tertulis : guru memberikan tugas pada lembar tugas.
b. Soal non tertulis : guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan
kepada siswa.
PAJAK
a) Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran yang wajib dibayar oleh rakyat kepada negara tanpa
mendapat balas jasa (kontraprestasi) secara langsung, dan digunakan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif negara. Contoh pajak yang wajib
dibayar rakyat adalah pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, serta bea
meterai.
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, pajak adalah iuran wajib
yang dibayarkan wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran kolektif, guna meningkatkan kesejahteraan umum yang
balas jasanya tidak diterima secara langsung. Yang dimaksud pengeluaran kolektif
adalah pengeluaran untuk kepentingan bersama.
Dari pengertian pajak di atas, pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. merupakan iuran wajib (dapat dipaksakan oleh pemerintah);
b. dipungut berdasarkan norma-norma hukum (undang-undang);
c. tidak mendapat balas jasa secara langsung; dan
d. digunakan untuk membiayai pengeluaran kolektif pemerintah.
b) Fungsi pajak
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,
khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber
pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran
pembangunan. Berdasarkan hal di atas maka pajak mempunyai beberapa fungsi,
yaitu:
Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan
melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh
dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti
belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk
pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni
penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari
tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang
semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.
Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan
pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri
maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam
rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang
tinggi untuk produk luar negeri.
Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran
uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
Fungsi distribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga
dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
c) Manfaat Pajak
Suparmoko (2000) menyebutkan manfaat pajak digunakan untuk :
Membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang
bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran untuk proyek produktif
barang ekspor)
Membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang memberikan
keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan dan
pertanian)
Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak
reproduktif (contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek
rekreasi).
a. Pertemuan satu
Jawablah soal dibawah ini dengan sinngkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian dari pajak!
2. Sebutkan ciri-ciri pajak!
3. Sebutkan dan jelaskan 2 fungsi dari pajak!
4. Sebutkan manfaat pajak!
5. Sebutkan 5 contoh pengeluaran dari pajak!
Jawaban.
1. Pajak adalah iuran yang wajib dibayar oleh rakyat kepada negara tanpa mendapat
balas jasa (kontraprestasi) secara langsung, dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran kolektif negara.
2. ciri-ciri pajak sebagai berikut:
a. merupakan iuran wajib (dapat dipaksakan oleh pemerintah);
b. dipungut berdasarkan norma-norma hukum (undang-undang);
c. tidak mendapat balas jasa secara langsung; dan
d. digunakan untuk membiayai pengeluaran kolektif pemerintah
3. Fungsi pajak :
Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan
melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh
dari penerimaan pajak.
Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan
pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri
maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak.
4. Manfaat Pajak:
a. Membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang
bersifat self liquiditing
b. Membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang memberikan
keuntungan ekonomis bagi masyarakat)
c. Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak
reproduktif.
d. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif
5. Contoh pengeluaran pajak
a. pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor
b. pengeluaran untuk pengairan dan pertanian
c. pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek rekreasi
d. pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang
b. Pertemuan dua
Jawablah soal dibawah ini dengan sinngkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian retribusi!
2. Sebutkan contoh dari cukai!
3. Jelaskan pengertian bea masuk!
4. Sebutkan contoh sumbangan yang bersifat rutin dan wajib!
5. Sebutkan perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya!
Jawaban.
1. Retribusi adalah iuran rakyat yang disetorkan melalui kas negara atas dasar
pembangunan tertentu dari jasa atau barang milik negara yang digunakan oleh
orang-orang tertentu.
2. minyak tanah, bensin, minuman keras, rokok, atau tembakau
3. Bea masuk adalah bea yang dikenakan terhadap barangbarang yang dimasukkan
ke dalam daerah pabean Indonesia dengan maksud untuk dikonsumsi di dalam
negeri.
4. pajak kendaraan bermotor
Gemar membaca
Jumlah nilai
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Jujur
Kerja keras
Kreatif
Toleransi
Disiplin
Nilai
Karakte
r
N
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
2. Aspek Psikomotor
a Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
fungsi dan manfaat pajak serta perbedaan pajak dengan pungutan resmi
lainnya dalam penerapan kehidupan bernegara.
b Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang
fungsi dan manfaat pajak serta perbedaan pajak dengan pungutan resmi
lainnya dalam penerapan kehidupan bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
3. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaskan pengertian pajak.
Menyebutkan fungsi dan manfaat pajak.
Menyebutkan perbedaan pajak dengan pngutan resmi lainnya.
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Ketepatan Kemampuan
. siswa skor
jawaban presentasi
70-100 70-85 185
Nilai =
x 100
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
Lampiran 4
MEDIA PEMBELAJARAN
a. Pertemuan 1
KELOMPOK ......
1. …........................................................
2. …........................................................
3. …........................................................
4. …........................................................
5. …........................................................
Jawab.
b. Pertemuan 2
KELOMPOK ......
1. ...........................................................
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
5. ...........................................................
1. Jelaskan pengertian retribusi cukai, bea masuk dan bea keluar, sumbangan!
2. Sebutkan contoh dari retribusi dan cukai!
3. Sebutkan perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya!
Jawab.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri ilmu ekonomi sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka
pemenuhan kebutuhan
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan
analitis dalam mengatasi masalah ekonomi
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
3.5 Menganalisis peran, fungsi dan manfaat pajak
3.5.4 Menjelaskan asas pemungutan pajak
3.5.5 Menyebutkan jenis-jenis pajak
4.5 Mengevaluasi peran, fungsi dan manfaat pajak
4.5.1 Menganalisis peran, fungsi dan manfaat pajak
4.5.2 Menilai peran, fungsi dan manfaat pajak
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan asas pemungutan pajak dengan benar setelah
melalui kegiatan pembelajaran
2. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pajak dengan benar setelah melalui
kegiatan pembelajaran
D. Materi Pembelajaran :
1. Asas pemungutan pajak
2. Jenis-jenis pajak
E. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya
jawab,
3. Model : Diskusi kelompok dan Make a match
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ketiga : 2 x 45 menit
Indikator : 3.5.4 Menjelaskan asas pemungutan pajak
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Pendahuluan 15 menit
1. Memulai pelajaran dengan salam, mempresensi siswa dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran.
2. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan sungguh-sungguh.
3. Apersepsi
Guru menanyakan materi yang lalu
4. Tujuan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Pre tes ( lisan)
Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan asas
pemungutan pajak untuk membangun pengetahuan awal pada
siswa.
6. Rambu-rambu pembelajaran
Menyampaikan model pembelajaran yang dilakukan yaitu
Diskusi Kelompok
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar dan masing-masing
kelompok diberi satu soal kasus.
b. Kegiatan Inti : 60 menit
Mengamati
7. Siswa membaca materi tentang asas pemungutan pajak
Menanya
8. Siswa bertanya mengenai hal-hal yang kurang dipahami
tentang materi yang sudah dibaca.
Mengumpulkan Informasi
9. Siswa mencari informasi dari sumber buku yang relevan
untuk menjelaskan soal kasus yang diberikan guru
Mengasosiasikan
10. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk
mencari solusi atas kasus yang diberikan guru.
Mengkomunikasikan
11. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok secara
bergiliran.
12. Guru memberikan penguatan dan evaluasi terhadap hasil
diskusi yang dipresentasikan siswa.
13. Guru melengkapi atau menambahkan materi yang
berkaitan dengan materi yang presentasikan siswa.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
14. Evaluasi
Guru mengevaluasi penyampaian materi dengan memberikan soal.
15. Refleksi
Guru dan siswa merefleksi pembelajaran yang dilakukan hari ini.
16. Kesimpulan
Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah di
pelajari.
17. Tindak Lanjut
Guru meminta siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan
selanjutnya dan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan
di rumah.
18. Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
H. Evaluasi
1. Prosedur Evaluasi : Tanya Jawab, Presentasi Mandiri, Latihan Soal
2. Aspek yang dinilai
1) Afektif :
Sikap siswa ketika guru menjelaskan materi.
Sikap siswa ketika presentasi.
Sikap siswa ketika teman menyampaikan pendapat.
2) Kognitif :
Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Kemampuan siswa dalam presentasi.
Kemampuan siswa mengerjakan soal.
3) Psikomotor :
Ketrampilan siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi dan
data.
3. Alat Penilaian
a. Soal tertulis : guru memberikan tugas pada lembar tugas.
b. Soal non tertulis : guru memberikan beberapa pertanyaan secara
lisan kepada siswa.
PAJAK
Asas Pemungutan Pajak
Agar negara dapat mengenakan pajak kepada warganya atau kepada orang
pribadi atau badan lain yang bukan warganya, tetapi mempunyai keterkaitan dengan
negara tersebut, tentu saja harus ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya. Sebagai
contoh di Indonesia, secara tegas dinyatakan dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-
Undang Dasar 1945 bahwa segala pajak untuk keuangan negara ditetapkan
berdasarkan undang-undang. Untuk dapat menyusun suatu undang-undang
perpajakan, diperlukan asas-asas atau dasar-dasar yang akan dijadikan landasan oleh
negara untuk mengenakan pajak.
Terdapat beberapa asas yang dapat dipakai oleh negara sebagai asas dalam
menentukan wewenangnya untuk mengenakan pajak, khususnya untuk pengenaan
pajak penghasilan. Asas utama yang paling sering digunakan oleh negara sebagai
landasan untuk mengenakan pajak adalah:
1. Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan (domicile/residence
principle)
Berdasarkan asas ini negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan
yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan, apabila untuk kepentingan
perpajakan, orang pribadi tersebut merupakan penduduk (resident) atau
berdomisili di negara itu atau apabila badan yang bersangkutan berkedudukan di
negara itu. Dalam kaitan ini, tidak dipersoalkan dari mana penghasilan yang akan
dikenakan pajak itu berasal. Itulah sebabnya bagi negara yang menganut asas ini,
dalam sistem pengenaan pajak terhadap penduduk-nya akan menggabungkan asas
domisili (kependudukan) dengan konsep pengenaan pajak atas penghasilan baik
yang diperoleh di negara itu maupun penghasilan yang diperoleh di luar negeri
(world-wide income concept).
2. Asas sumber
Negara yang menganut asas sumber akan mengenakan pajak atas suatu
penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan hanya apabila
penghasilan yang akan dikenakan pajak itu diperoleh atau diterima oleh orang
pribadi atau badan yang bersangkutan dari sumber-sumber yang berada di negara
itu. Dalam asas ini, tidak menjadi persoalan mengenai siapa dan apa status dari
orang atau badan yang memperoleh penghasilan tersebut sebab yang menjadi
landasan pengenaan pajak adalah objek pajak yang timbul atau berasal dari negara
itu. Contoh: Tenaga kerja asing bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang
didapat di Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.
3. Asas kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas
kewarganegaraan (nationality/citizenship principle)
Dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status
kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan.
Berdasarkan asas ini, tidaklah menjadi persoalan dari mana penghasilan yang
akan dikenakan pajak berasal. Seperti halnya dalam asas domisili, sistem
pengenaan pajak berdasarkan asas nasionalitas ini dilakukan dengan cara
menggabungkan asas nasionalitas dengan konsep pengenaan pajak atas world
wide income.
Lampiran 2
INSTRUMEN EVALUASI
a. Pertemuan tiga
Jawablah soal dibawah ini dengan sinngkat dan jelas!
1. Sebutkan 3 asas pemungutan pajak!
2. Jelaskan Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan dalam pemungutan
pajak!
3. Jelaskan Asas sumber dalam pemungutan pajak!
4. Jelaskan Asas kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas
kewarganegaraan dalam pemungutan pajak!
Jawaban.
1. Asas pemungutan pajak :
a. Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan
b. Asas sumber
c. Asas kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas
kewarganegaraan
2. Berdasarkan asas ini negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang
diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan, apabila untuk kepentingan
perpajakan, orang pribadi tersebut merupakan penduduk (resident) atau
berdomisili di negara itu atau apabila badan yang bersangkutan berkedudukan di
negara itu. Dalam kaitan ini, tidak dipersoalkan dari mana penghasilan yang akan
dikenakan pajak itu berasal. Itulah sebabnya bagi negara yang menganut asas ini,
dalam sistem pengenaan pajak terhadap penduduk-nya akan menggabungkan asas
domisili (kependudukan) dengan konsep pengenaan pajak atas penghasilan baik
yang diperoleh di negara itu maupun penghasilan yang diperoleh di luar negeri
(world-wide income concept).
3. Negara yang menganut asas sumber akan mengenakan pajak atas suatu
penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan hanya apabila
penghasilan yang akan dikenakan pajak itu diperoleh atau diterima oleh orang
pribadi atau badan yang bersangkutan dari sumber-sumber yang berada di negara
itu. Dalam asas ini, tidak menjadi persoalan mengenai siapa dan apa status dari
orang atau badan yang memperoleh penghasilan tersebut sebab yang menjadi
landasan pengenaan pajak adalah objek pajak yang timbul atau berasal dari negara
itu. Contoh: Tenaga kerja asing bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang
didapat di Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.
4. Dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status
kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan.
Berdasarkan asas ini, tidaklah menjadi persoalan dari mana penghasilan yang
akan dikenakan pajak berasal. Seperti halnya dalam asas domisili, sistem
pengenaan pajak berdasarkan asas nasionalitas ini dilakukan dengan cara
menggabungkan asas nasionalitas dengan konsep pengenaan pajak atas world
wide income.
b. Pertemuan empat
Jawablah soal dibawah ini dengan sinngkat dan jelas!
1. Sebutkan jenis-jenis pajak!
2. Jelaskan pengertian pajak langsung dan berikan contohnya!
3. Jelaskan pengertian pajak negara dan berikan contohnya!
4. Jelaskan pengertian pajak daerah dan berikan contohnya!
5. Jelaskan pengertian pajak subjektif dan berikan contohnya!
Jawaban.
1. Jenis jenis pajak dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
a. Berdasarkan pihak yang menanggung dibagi menjadi 2 adalah pajak langsung
dan juga pajak tidak langsung.
b. Berdasarkan pihak yang memungut pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak
negara dan juga pajak daerah.
c. Berdasarakan sifatnya dibagi menjadi dua yaitu pajak obyektif dan juga pajak
subyektif.
2. Pajak Langsung adalah pajak yang pembayarannya
dimana harus ditanggung
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat atau tidak bisa dialihkan kepada pihak
lain. Contoh pajak langsung adalah : PPh, PBB.
3. Pajak Subjektif adalah pajak yang memperhatikan kondisi keadaan sang wajib
pajak itu sendiri. Dalam ini penentuan dalam besarnya pajak harus ada alasan
objektif yang berhubungan erat dalam kemampuan membayar wajib
pajak/sipembayar pajak . Contoh : PPh/pajak pengahasilan.
4. Pajak Negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Pajak pusat
merupakan sumber penerimaan negara indonesia .
Contoh : PPh/pejak penghasilan ,PPN/pajak pertambahan nilai , PPn dan Bea
Materai/ pajakpenjualan atas barang mewah .
5. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah.
Pajak daerah merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintahan daerah.
Contoh : Pajak tontonan, pajak reklame, PKB (Pajak Kendaraan Bermotor/PKB)
PBB/pajak bumi dan bangunan,Iuran kebersihan, Retribusi parkir,
Retribusi galian pasir dan lainya .
Lampiran 3
TEKNIK PENSKORAN
1. Aspek Afektif
a. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
Tanggung jawab
Kerja sama
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Religius
Kerja keras
Gemar membaca
Jumlah nilai
Jujur
Kreatif
Disiplin
Toleransi
Nilai
Karakte
r
N
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
2. Aspek Psikomotor
a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
asas pemungutan pajak dan jenis-jenis pajak dalam penerapan kehidupan
bernegara.
b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang asas
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajak dalam penerapan kehidupan
bernegara.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
3. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaskan asas pemungutan pajak.
Menyebutkan jenis-jenis pajak.
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Ketepatan Kemampuan
. siswa skor
jawaban presentasi
70-100 70-85 185
Nilai =
x 100
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
Lampiran 4
MEDIA PEMBELAJARAN
a. Pertemuan 3
KELOMPOK ......
1. …........................................................
2. …........................................................
3. …........................................................
4. …........................................................
5. …........................................................
b. Pertemuan 4
Kartu Soal
Soal Jawaban
Sebutkan jenis-jenis pajak! a. Berdasarkan pihak yang menanggung
dibagi menjadi 2 adalah pajak langsung
dan juga pajak tidak langsung.
b. Berdasarkan pihak yang memungut
pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak
negara dan juga pajak daerah.
c. Berdasarakan sifatnya dibagi menjadi
dua yaitu pajak obyektif dan juga pajak
subyektif.
Jelaskan pengertian pajak langsung pajak yang pembayarannya dimana harus
dan berikan contohnya! ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat atau tidak bisa dialihkan
kepada pihak lain. Contoh pajak langsung
adalah : PPh, PBB
Jelaskan pengertian pajak tidak pajak yang pembayarannya dapat
langsung dan berikan contohnya! dialihkan kepada pihak lain.
Contoh : Pajak Penjualan, PPN/pajak
pertambahan nilai , PPn-BM/pajak
penjualan atas barang mewah , Bea
Materai (BM) dan Cukai.
Jelaskan pengertian pajak negara dan pajak yang dipungut oleh pemerintah
berikan contohnya! pusat. Pajak pusat merupakan sumber
penerimaan negara indonesia.
Contoh : PPh/pejak penghasilan,
PPN/pajak pertambahan nilai, PPn dan
Bea Materai/ pajakpenjualan atas barang
mewah
Jelaskan pengertian pajak daerah dan pajak yang dipungut oleh pemerintah
berikan contohnya! daerah. Pajak daerah merupakan salah
satu sumber penerimaan pemerintahan
daerah. Contoh : Pajak tontonan, pajak
reklame, PKB (Pajak Kendaraan
Bermotor), PBB,Iuran kebersihan,
Retribusi parkir, Retribusi galian pasir
dan lainya
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia dengan benar
setelah melalui kegiatan pembelajaran
2. Siswa dapat menjelaskan alur administrasi perpajakan di Indonesia dengan
benar setelah melalui kegiatan pembelajaran
D. Materi Pembelajaran :
1. Sistem pemungutan pajak di Indonesia
2. Alur administrasi perpajakan di Indonesia
E. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab,
3. Model : I ask you answer dan diskusi kelompok
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Kelima : 2 x 45 menit
Indikator : 3.5.6 Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Pendahuluan 15 menit
1. Memulai pelajaran dengan salam, mempresensi siswa dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran.
2. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan sungguh-sungguh.
3. Apersepsi
Guru menanyakan materi yang lalu
4. Tujuan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Pre tes ( lisan)
Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan sistem
pemungutan pajak di Indonesia untuk membangun
pengetahuan awal pada siswa.
6. Rambu-rambu pembelajaran
Menyampaikan model pembelajaran yang dilakukan yaitu I
Ask You Answer
H. Evaluasi
1. Prosedur Evaluasi : Tanya Jawab, Presentasi Mandiri, Latihan Soal
2. Aspek yang dinilai
1) Afektif :
Sikap siswa ketika guru menjelaskan materi.
Sikap siswa ketika presentasi.
Sikap siswa ketika teman menyampaikan pendapat.
2) Kognitif :
Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Kemampuan siswa dalam presentasi.
Kemampuan siswa mengerjakan soal.
3) Psikomotor :
Ketrampilan siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi dan
data.
3. Alat Penilaian
a. Soal tertulis : guru memberikan tugas pada lembar tugas.
b. Soal non tertulis : guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan
kepada siswa.
4. Instrumen Evaluasi (terlampir)
5. Teknik Penskoran (terlampir)
7. Media Pembelajaran (terlampir)
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
Pertemuan 5
PAJAK
Lampiran 2
INSTRUMEN EVALUASI
a. Pertemuan lima
Jawablah soal dibawah ini dengan sinngkat dan jelas!
1. Sebutkan sistem pemungutan pajak di Indonesia!
2. Jelaskan sistem pemungutan pajak Offsicial Assessment System!
3. Jelaskan sistem pemungutan pajak Self Assessment System!
4. Jelaskan sistem pemungutan pajak With Holding System!
Jawaban.
1. Sistem pemungutan pajak di Indonesia, yaitu Official Assessment System, Self
Assessment System dan With holding Tax System.
2. Official Assessment System
Adalah sistem pemungutan pajak yang wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang oleh wajib pajak terletak pada fiskus atau aparat pemungut
pajak. Sistem ini pada umumnya diterapkan pada pengenaan pajak langsung.
Dalam hal ini wajib pajak bersifat pasif karena utang pajak baru timbul setelah
dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. Dan dalam hal ini wajib pajak
bersifat pasif.
3. Self Assessment System
Adalah sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terletak pada pihak wajib pajak yang
bersangkutan. Dalam sistem ini wajib pajak sifat aktif untuk menghitung,
menyetor dan melaporkan pajaknya sendiri, sedangkan fiskus hanya memberi
penerangan, atau sebagai verifikasi.
4. With Holding System
Yaitu system pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang
terutang dihitung oleh pihak ketiga ( yang bukan wajib pajak dan juga bukan
aparat pajak / fiskus ). Sebagai bukti atas pelunasan pajak ini biasanya berupa
bukti potong atau bukti pungut.
b. Pertemuan enam
Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan fungsi Account Representative (AR)!
2. Sebutkan fasilitas yang diberikan Direktorat Jenderal Pajak untuk kemudahan dan
kenyamanan pelayanan kepada Wajib Pajak!
3. Sebutkan karakteristik sistem administrasi perpajakan modern!
4. Sebutkan manfaat yang diperoleh wajib pajak dalam reformasi administrasi
perpajakan!
Jawaban.
1. Account Representative (AR) berfungsi untuk menjembatani antara KPP dengan
Wajib Pajak serta mengoptimalkan fungsi bimbingan, konsultasi, dan pembinaan
kepada Wajib Pajak.
2. Fasilitas untuk kemudahan dan kenyamanan pelayanan kepada Wajib Pajak antara
lain Website, Call Centre, Complaint Centre, e-Filling, e-SPT, One-Line Payment.
3. Karakteristik sistem administrasi perpajakan modern ini adalah:
a. Seluruh kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem administrasi yang
berbasis teknologi terkini
b. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan membayar melalui kantor penerima
pembayaran secara on-line
c. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan melaporkan kewajiban perpajakannya dengan
menggunakan media komputer (e-SPT).
d. Monitoring kepatuhan Wajib Pajak dilaksanakan secara intensif dengan
pemanfaatan profit Wajib Pajak
e. Wajib Pajak yang diadministrasikan di KPP Madya hanya wajib pajak tertentu
saja, yaitu sekitar 500 WP
4. Dengan reformasi administrasi perpajakan, diharapkan Wajib Pajak dapat
memperoleh manfaat antara lain:
Wajib Pajak akan memperoleh pelayanan yang lebih baik karena didukung oleh
pegawai yang profesional.
Permasalahan perpajakan yang dihadapi Wajib Pajak dapat diselesaikan secara
lebih cepat sehingga kepastian hukum lebih terjamin.
Hak dan Kewajiban perpajakan Wajib Pajak dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Lampiran 3
TEKNIK PENSKORAN
1. Aspek Afektif
a. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
Tanggung jawab
Kerja sama
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Religius
Kerja keras
Gemar membaca
Jumlah nilai
Jujur
Kreatif
Disiplin
Toleransi
Nilai
Karakte
r
N
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
2. Aspek Psikomotor
a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang
sistem pemungutan pajak di indonesia dalam penerapan di masyarakat.
b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang sistem
pemungutan pajak di indonesia dalam penerapan di masyarakat.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
3. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia.
Menjelaskan alur administrasi perpajakan di Indonesia.
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
. siswa Ketepatan Kemampuan skor
jawaban presentasi
70-100 70-85 185
Nilai =
x 100
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
Lampiran 4
MEDIA PEMBELAJARAN
a. Pertemuan lima
Kartu Arisan
1. …........................................................
2. …........................................................
3. …........................................................
4. …........................................................
5. …........................................................
Jawab.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan Objek dan tarif pengenaan pajak dengan benar
setelah melalui kegiatan pembelajaran
2. Siswa dapat menjelaskan tantangan pemungutan pajak dengan benar setelah
melalui kegiatan pembelajaran
D. Materi Pembelajaran :
1. Objek dan tarif pengenaan pajak
2. Tantangan pemungutan pajak
E. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab,
3. Model : Make a match dan Diskusi kelompok
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ketujuh : 2 x 45 menit
Indikator : 3.5.8 Menjelaskan Objek dan tarif pengenaan pajak
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Pendahuluan 15 Menit
1. Memulai pelajaran dengan salam, mempresensi siswa dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran.
2. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan sungguh-sungguh.
3. Apersepsi
Guru menanyakan materi yang lalu
4. Tujuan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Pre tes ( lisan)
Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan Objek
dan tarif pengenaan pajak untuk membangun pengetahuan
awal pada siswa.
6. Rambu-rambu pembelajaran
o Menyampaikan model pembelajaran yang dilakukan yaitu
Make a match.
o Siswa dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A dan
kelompok B. Kemudian berhadap-hadapan didepan kelas.
H. Evaluasi
1. Prosedur Evaluasi : Tanya Jawab, Presentasi Mandiri, Latihan Soal
2. Aspek yang dinilai
1) Afektif :
Sikap siswa ketika guru menjelaskan materi.
Sikap siswa ketika presentasi.
Sikap siswa ketika teman menyampaikan pendapat.
2) Kognitif :
Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Kemampuan siswa dalam presentasi.
Kemampuan siswa mengerjakan soal.
3) Psikomotor :
Ketrampilan siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi dan
data.
3. Alat Penilaian
a. Soal tertulis : guru memberikan tugas pada lembar tugas.
b. Soal non tertulis : guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan
kepada siswa.
4. Instrumen Evaluasi (terlampir)
5. Teknik Penskoran (terlampir)
8. Media Pembelajaran (terlampir)
PAJAK
1. Objek Pajak
a. Objek Pajak Penghasilan (PPh)
Objek PPh adalah penghasilan itu sendiri. Penghasilan sebagai objek pajak PPh
diartikan secara luas yaitu “ setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima
atau diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib
pajak dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Menurut ketentuan UU No. 7 Tahun 1983 yang telah diperbaharui oleh UU No.
36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 1 yang termasuk dalam penghasilan adalah :
1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan
lain dalam undang-undang ini.
2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan.
3. Laba usaha.
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta.
5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
6. pembayaran tambahan pengembalian pajak.
7. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian
8. utang.
9. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
10. asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
11. Royalty atau imbalan atas penggunaan hak.
12. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
13. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.
14. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
15. Keuntungan selisih kurs mata uang asing.
16. Karena penilaian kembali aktiva
17. Premi asuransiIuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari
18. anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas.
19. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak.
20. Penghasilan dari usaha berbasis syariah.
21. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengtur
mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
22. Surplus Bank Indonesia.
e. Objek pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan,
meliputi :
1) Pemindahan hak karena :
a) Jual beli
b) Tukar menukar
c) Hibah
d) Hibah wasiat
e) Waris
f) Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya
g) Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan
h) Penunjukan pembeli dalam lelang
i) Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap
j) Penggabungan usaha
k) Peleburan usaha
l) Pemekaran usaha
m) Hadiah.
2) Pemberian hak baru karena :
a) Kelanjutan pelepasan hak
b) Di luar pelepasan hak
Adapun yang dimaksud hak atas tanah diantaranya adalah :
1) Hak milik
2) Hak guna usaha
3) Hak guna bangunan
4) Hak pakai,
5) Hak milik atas satuan rumah susun
6) Hak pengelolaan.
Sedangkan objek pajak yang tidak dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan adalah objek pajak yang diperoleh :
1) Perwakilan diplomatic, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik
2) Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau untuk pelaksanaan
pembangunan guna kepentingan umum
3) Badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan
keputusan Menteri dengan syarat tidak menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan lain di luar fungsi dan tugas badan atau perwakilan organisasi tersebut
4) Orang pribadi atau badan karena konversi hak atau karena perbuatan hukum lain
dengan tidak adanya perubahan nama
5) Orang pribadi atau badan karena wakaf
6) Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah.
1. Tarif Progresif
Adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin besar bila jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak juga semakin besar.
Contoh :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Untuk penghasilan s/d Rp. 25.000.000 5%
Di atas Rp. 25.000.000 s/d Rp. 50.000.000 10%
Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 100.000.000 15%
Di atas Rp. 100.000.000 s/d Rp. 200.000.000 25%
Di atas Rp. 200.000.000 35% 35%
2. Tarif Degresif
Adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin kecil bila jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar. Sekalipun persentasenya
semakin kecil, tidak berarti jumlah pajak yang terutang menjadi kecil, tetapi bisa
menjadi besar karena jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya juga semakin
besar. Tarif ini tidak pernah dipergunakan dalam praktik perundang-undangan
perpajakan.
Contoh :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Untuk penghasilan s/d Rp. 10.000.000 30%
Di atas Rp. 10.000.000 s/d Rp. 50.000.000 25%
Di atas Rp. 50.000.000 15%
3. Tarif Proporsional
Adalah tarif pemungutan pajak yang menggunakan persentase tetap tanpa
memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian
semakin besar jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak, akan semakin besar
pula jumlah pajak terutang (yang harus dibayar).
Contoh :
a. Untuk PPN terhadap barang kena pajak dikenakan tarif 10%
Jumlah Penjualan Tarif Pajak
Rp. 500.000,- 10%
Rp. 1.000.000,- 10%
Rp. 5.000.000,- 10%
Rp. 10.000.000,- 10%
4. Tarif Tetap
Adalah tarif pemungutan pajak yang besar nominalnya tetap tanpa
memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Tarif ini diterapkan
dalam undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai (BM). Dalam
undang-undang Bea Materai, tarif digunakan adalah Bea Materai dengan nilai
nominal sebesar Rp 500 dan Rp 1.000. Nilai nominal dalam perkembangannya selalu
berubah-ubah. Berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1995 tarif Bea Materai diatas
dinaikkan menjadi Rp 1.000 dan Rp 2.000 yang selanjutnya dengan PP Nomor 24
Tahun 2000 tarifnya dinaikkan lagi menjadi Rp 3.000 dan 6.000.
5. Tarif Advalorem
Adalah suatu tarif dengan persentase tertentu yang dikenakan/ditetapkan pada
harga atau nilai suatu barang.
Contoh :
Tarif Bea Masuk atas Impor Barang dengan besaran tarif menggunakan prosentase.
6. Tarif Spesifik
Adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau
suatu satuan jenis barang tertentu.
Contoh:
Tarif Bea Masuk atas Impor Barang dengan besaran tarif menggunakan suatu jumlah
tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu.
b. Materi Pembelajaran Pertemuan 8
1. Perlawanan Pasif
Perlawanan terhadap pajak berarti melibatkan para wajib pajak. Tapi untuk
perlawanan pasif, adalah perlawanan yang inisiatifnya atau bukan kemauan dan
usaha dari para wajib pajak itu sendiri. Perlawanan pasif ini disebabkan oleh struktur
ekonomi, perkembangan moral dan intelektual penduduk, dan teknik pemungutan
pajak itu sendiri.
a. Struktur Ekonomi
Struktur eknonomi suatu Negara mempengaruhi pemungutan pajak di Negara
tersebut. Hal ini terkait dengan penghitungan sendiri pendapatan netto oleh wajib
pajak sendiri. Contohnya pajak penghasilan yang diterapkan pada masyarakat
agraris. Dalam hal ini, wajib pajak harus menghitung sendiri. Namun, menghitung
pendapatan netto akan sangat sulit dilakukan oleh masyarakat agraris. Karena itu,
timbullah perlawanan pasif terhadap pajak.
b. Perkembangan moral dan intelektual penduduk
Yaitu perlawanan pasif yang timbul dari lemahnya system kontrol yang
dilakukan oleh fiskus ataupun karena objek dari pajak itu sendiri yang sulit untuk
dikontrol. Contohnya di Belgia terdapat pajak yang dikenakan terhadap permata.
Dikarenakan ukuran permata yang kecil dan sulit dikontrol keberadaannya maka
bisa saja pemilik permata ini menyembunyikannya agar terhindar dari pengenaan
pajak.
c. Teknik pemungutan pajak itu sendiri
cara perhitungan pajak yang rumit dan memerlukan pengisian formulir yang
rumit menyebabkan adanya penghindaran pajak, prosedur yang berbelit-belit dan
menyulitkan wajib pajak dan membuka celah untuk negosiasi antara petugas dan
pembayar pajak juga dapat mengakibatkan adanya penghindaran pajak.
2. Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif adalah perlawanan yang inisiatifnya berasal dari wajib pajak
itu sendiri. Hal ini merupakan usaha yang secara langsung dan bertujuan untuk
menghindari pajak atau mengurangi kewajiban pajak yang seharusnya dibayar.
Perlawanan aktif terhadap pajak ada 2 cara, yaitu:
a. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance).
Penghindaran yang dilakukan wajib pajak masih dalam kerangka peraturan
perpajakan. Penghindaran pajak terjadi sebelum SKP keluar. Dalam penghindaran
pajak ini, wajib pajak tidak secara jelas melanggar undang-undang sekalipun
kadang-kadang dengan jelas menafsirkan undang-undang tidak sesuai dengan
maksud dan tujuan pembuat undang-undang. Penghindaran dari pajak dilakukan
dengan 3 cara, yaitu:
1. Menahan Diri
Maksudnya adalah para wajib pajak ini tidak ingin terkena pajak, maka
mereka melakukan sesuatu yang nantinya bisa dikenai pajak. Contohnya jika
tidak mau terkena cukai tembakau, maka tidak merokok.
2. Pindah Lokasi
Maksudnya, para wajib pajak yang memiliki usaha, karena mereka ingin
mendapatkan pajak yang kecil untuk usaha mereka, maka mereka pindah
lokasi ke daerah yang tarif pajaknya rendah seperti di Indonesia Timur.
3. Penghindaran Pajak secara Yuridis
Melakukan perbuatan sedemikian rupa sehingga perbuatan-perbuatan yang
dilakukan tidak terkena pajak. Ini disebabkan karena para wajib pajak
memanfaatkan celah dan ketidakjelasan yang terdapat dalam undang-undang.
Kenapa tidak jelas? Ini disebabkan karena undang-undang tersebut dibuat
dengan kepentingan-kepentingan tertentu. Kepentingan tersebut bisa datang
dari mana saja, dan kepentingan tersebut bisa saja berbeda-beda tiap orang.
Maka sang pembuat undang-undang akan mencari jalan kompromi yang
hasilnya bisa memuaskan semua kepentingan. Akhirnya undang-undang ini
akan menjadi tidak jelas. Dan akibatnya, bisa saja wajib pajak menafsirkan
undang-undang tersebut sesuai dengan kepentingannya dan fiscus
menafsirkannya sesuai dengan kepentingan Negara.
a. Pertemuan tujuh
Jawablah soal dibawah ini dengan sinngkat dan jelas!
1. Sebutkan macam-macam objek pajak!
2. Sebutkan objek PPnBM menurut UU No.18 tahun 2000!
3. Berikan penjelasan mengenai objek pajak bumi dan bangunan!
4. Sebutkan macam-macam tarif pengenaan pajak!
5. Jelaskan tarif pajak progresif dan berikan contohnya!
Jawaban.
1. Macam-macam objek pajak yaitu :
a. Objek Pajak Penghasilan (PPh)
b. Objek pajak PPN
c. Objek Pajak PPn BM
d. Objek Pajak Bumi dan Bangunan
e. Objek pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
f. Objek pajak Bea Materai
2. Menurut UU No. 18 tahun 2000 yang termasuk objek PPn BM adalah :
a. Penyerahan barang kena pajak yang tergolong mewah yang dilakukan oleh
penguasaha yang mengasilkan barang kena pajak yang tergolong mewah
tersebut di dalam daerah pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.
b. Impor barang yang kena pajak yang tergolong mewah.
3. Dalam Pajak Bumi dan Bangunan yang menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau
bangunan. Pengertian bumi disini adalah permukaan bumi yang meliputi tanah
dan perairan pedalaman, serta laut wilayah Indonesia, dan tubuh bumi yang ada di
bawahnya. Sementara itu, bangunan adalah konstruksi teknik yang ditananm atau
dilekatkan secara tetap pada tansh atau perairan.
4. Macam-macam tarif pengenaan pajak:
a. Tarif Progresif
b. Tarif Degresif
c. Tarif Proporsional
d. Tarif Tetap
e. Tarif Advalorem
f. Tarif Spesifik
5. Tarif Progresif adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin besar
bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak juga semakin besar.
Contoh :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Untuk penghasilan s/d Rp. 25.000.000 5%
Di atas Rp. 25.000.000 s/d Rp. 50.000.000 10%
Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 100.000.000 15%
Di atas Rp. 100.000.000 s/d Rp. 200.000.000 25%
Di atas Rp. 200.000.000 35% 35%
c. Pertemuan delapan
Jawablah soal dibawah ini dengan sinngkat dan jelas!
1. Sebutkan penyebab perlawanan pasif dalam pemungutan pajak!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan penghindaran pajak (Tax Avoidance)!
3. Sebutkan dan Jelaskan 3 cara penghindaran dari pajak!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan pengelakan pajak (Tax Evation)!
5. Sebutkan penyebab terjadinya penghindaran pajak oleh wajib pajak besar!
Jawaban.
1. Perlawanan pasif ini disebabkan oleh struktur ekonomi, perkembangan moral dan
intelektual penduduk, dan teknik pemungutan pajak itu sendiri.
Lampiran 3
TEKNIK PENSKORAN
1. Aspek Afektif
a. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, peduli
dalam melakukan kegiatan ekonomi
3 Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
4 Menghargai pendapat orang lain
Kerja sama
Tanggung jawab
Religius
Gemar membaca
Jumlah nilai
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Jujur
Kerja keras
Kreatif
Toleransi
Disiplin
Nilai
Karakte
r
N
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
2. Aspek Psikomotor
a. Penilaian projek : Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang objek
pajak, tarif pengenaan pajak dan tantangan pemungutan pajak dalam penerapan
di masyarakat.
b. Penilaian produk: Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang objek
pajak, tarif pengenaan pajak dan tantangan pemungutan pajak dalam penerapan
di masyarakat.
Tabel Penilaian Psikomotor
No Aspek yang dinilai Nilai Paraf guru
1 Hasil penelitian
2 Mempresentasikan hasil kegiatan
3. Penilaian Kognitif
Aspek : Kognitif
Indikator :
Menjelaskan objek dan tarif pengenaan pajak.
Menjelaskan tantangan pemungutan pajak.
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Ketepatan Kemampuan
. siswa skor
jawaban presentasi
70-100 70-85 185
Nilai =
x 100
Nilai tertinggi = (185:185) x 100 = 100
Nilai terendah = (140:185) x 100 = 76
Lampiran 4
MEDIA PEMBELAJARAN
a. Pertemuan 7
Kartu Soal
Soal Jawaban
Jelaskan mengenai objek pajak penghasilan itu sendiri. Penghasilan
penghasilan! sebagai objek pajak PPh diartikan secara
luas yaitu “ setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh
wajib pajak baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia
yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
untuk menambah kekayaan wajib pajak
dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Sebutkan objek PPnBM menurut UU a. Penyerahan barang kena pajak yang
No.18 tahun 2000! tergolong mewah yang dilakukan oleh
penguasaha yang mengasilkan barang
kena pajak yang tergolong mewah
tersebut di dalam daerah pabean dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya.
b. Impor barang yang kena pajak yang
tergolong mewah.
Berikan penjelasan mengenai objek Dalam Pajak Bumi dan Bangunan yang
pajak bumi dan bangunan! menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau
bangunan. Pengertian bumi disini adalah
permukaan bumi yang meliputi tanah dan
perairan pedalaman, serta laut wilayah
Indonesia, dan tubuh bumi yang ada di
bawahnya. Sementara itu, bangunan
adalah konstruksi teknik yang ditananm
atau dilekatkan secara tetap pada tansh
atau perairan.
Sebutkan dokumen yang dikenakan a. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya
bea materai! yang dibuat dengan tujuan untuk
digunakan sebagai alat pembuktian
mengenai perbuatan, kenyataan, atau
keadaan yang bersifat perdata.
b. Akta-akta notaris termasuk salinannya.
c. Akta-akta yang dibuat oleh pejabat
pembuat akta tanah termasuk rangkap-
rangkapnya.
d. Surat yang memuat jumlah uang
e. Surat berharga seperti wesel, promes,
aksep, dan cek.
f. Dokumen yang akan digunakan sebagai
alat pembuktian di muka pengadilan.
Jelaskan yang dimaksud dengan tarif tarif pemungutan pajak yang
progresif! persentasenya semakin besar bila jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak
juga semakin besar.
Jelaskan yang dimaksud dengan tarif tarif pemungutan pajak yang
degresif! persentasenya semakin kecil bila jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak
semakin besar. Sekalipun persentasenya
semakin kecil, tidak berarti jumlah pajak
yang terutang menjadi kecil, tetapi bisa
menjadi besar karena jumlah yang
dijadikan dasar pengenaan pajaknya juga
semakin besar.
Jelaskan yang dimaksud dengan tarif tarif pemungutan pajak yang
proporsinal! menggunakan persentase tetap tanpa
memperhatikan jumlah yang dijadikan
dasar pengenaan pajak. Dengan demikian
semakin besar jumlah yang dijadikan
dasar pengenaan pajak, akan semakin
besar pula jumlah pajak terutang (yang
harus dibayar).
Jelaskan yang dimaksud dengan tarif tarif pemungutan pajak yang besar
tetap! nominalnya tetap tanpa memperhatikan
jumlah yang dijadikan dasar pengenaan
pajak.
Jelaskan yang dimaksud dengan tarif suatu tarif dengan persentase tertentu yang
advalorem dan berikan contohnya! dikenakan/ditetapkan pada harga atau
nilai suatu barang.
Contoh :
Tarif Bea Masuk atas Impor Barang
dengan besaran tarif menggunakan
prosentase.
Jelaskan yang dimaksud dengan tarif tarif dengan suatu jumlah tertentu atas
spesifik dan berikan contohnya! suatu jenis barang tertentu atau suatu
satuan jenis barang tertentu.
Contoh:
Tarif Bea Masuk atas Impor Barang
dengan besaran tarif menggunakan suatu
jumlah tertentu atas suatu jenis barang
tertentu atau suatu satuan jenis barang
tertentu.
b. Pertemuan 8
KELOMPOK ......
1. …........................................................
2. …........................................................
3. …........................................................
4. …........................................................
5. …........................................................
Jawab.