Anda di halaman 1dari 16

1.

ARAH UTARA

Arah utara pada peta selalu ke arah atas, seperti yang terlihat pada gambar.

Gambar 1.1 Mata angin

Diagram Arah Utara pada Peta

Gambar 1.2 diagram arah utara

Setiap peta mempunyai informasi yang digunakan untuk menentukan arah


sebenarnya, arah grid dan arah magnetik pada peta.
1.1Macam –macam arah utara : Arah Utara Grid, utara Magnetis dan Utara
Sebenarnya.

a. Utara Peta atau Utara Grid

Yaitu arah yang ditunjukkan oleh garis tegak lurus/vertikal dari suatu peta.

b. Utara Sebenarnya atau Utara Geografis

Yaitu arah yang menunjukkan kutub utara bumi.

c. Utara Magnetis

Utara Magnetis adalah arah utara yang ditunjukkan oleh jarum magnet kompas.

Gambar 1.3
Diagram: Arah utara sebenernya, utara grid dan utara magnetik
Karena pengaruh rotasi bumi maka utara magnetik bumi ini bergeser dari
tahun ke tahun yang disebut Variasi Magnetis, untuk di Indonesia pergeseran
tersebut rata-rata 21 pertahun,Untuk keperluan praktis di lapangan (khususnya di
Indonesia) antara utara peta, utara sebenarnya, dan utara magnetis dapat dianggap
sama.

2.SKALA PETA
Skala pada peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya dari wilayah yang digambarkan dalam peta. Ada beberapa cara untuk
menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya
tersebut.Skala sangat berguna untuk menghitung jarak antara dua lokasi di dalam
peta, sehingga memungkinkan kita untuk dapat langsung mengukur jarak dengan
hanya melihat pada peta tanpa harus mendatangi langsung lokasi dan mengukurnya.

2.1Macam-macam Skala Peta


Berdasarkan ukuran skalanya peta dibedakan menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

a. Peta skala kadaster atau peta teknik

Peta ini dengan skala 1 : 100 sampai 1 : 5000. Peta ini biasa digunakan untuk
pengukuran tanah.

b. Peta berskala besar

yaitu peta berskala 1 : 5000 sampai 1 : 250.000. Peta ini umumnya digunakan untuk
menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya desa atau kecamatan.

c. Peta berskala sedang

yaitu peta berskala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000. Peta ini digunakan untuk
menggambarkan wilayah yang agak luas seperti pemetaan kabupaten atau kota.
d. Peta berskala kecil

yaitu peta berskala 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan
untuk menggambarkan daerah yang luas seperti provinsi.

e. Peta geografi berskala lebih dari 1 : 1.000.000.

Biasa digunakan untuk menggambarkan wilayah negara, regional, benua, atau dunia.

2.2 Bentuk-bentuk skala peta


Selain berdasarkan ukurannya, jenis skala yang lazim ditemui dalam
kartografi adalah berdasarkan bentuknya. Bentuk-bentuk skala dibedakan sebagai
berikut.

Gambar 2.1: Contoh Bentuk-bentuk skala peta

a. Skala Verbal
Skala verbal adalah skala yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam
suatu kalimat langsung yang tegas.

Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 cm untuk 1 km. Ini berarti bahwa
setiap jarak 1 cm dalam peta setara dengan jarak 1 km pada jarak sesungguhnya.
Contoh lainnya 1 inci = 1 mil, artinya 1 inci di peta mewakili 1 mil di lapangan. Jadi,
skalanya adalah 1 : 63.360 (1 mil = 63.360 inci).

b. Skala Angka
Skala angka menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam perhitungan angka.
Skala ini paling lazim ditemui dalam kompilasi peta.

Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 : 1.000.000. Ini berarti bahwa setiap
jarak 1 satuan jarak dalam peta setara dengan jarak 1.000.000 satuan yang sama pada
jarak sesungguhnya.
Misalkan satuan yang digunakan adalah cm, maka 1 : 1.000.000 berarti setiap jarak 1
cm di peta mewakili jarak 1.000.000 cm atau 10.000 meter atau 10 km pada wilayah
sesungguhnya.
Skala jenis ini dengan satuan centimeter telah dijadikan sebagai sistem skala peta
resmi internasional. Namun, ada pula beberapa negara yang menggunakan satuan inci
berbanding satuan mil.

c. Skala Batang atau Skala Grafis


Skala batang menggunakan batang garis lurus yang memiliki beberapa ruas dengan
jarak yang sama di antara ruas-ruas tersebut, seperti halnya garis bilangan. Skala
tersebut dapat pula berbentuk grafis (gambar) yang menunjukkan jarak antarbagian.

Contoh soal:

Jarak antara kota C dan kota E adalah pada peta adalah 6 cm. Sedangkan jarak
sebenarnya adalah 24 km, maka berapa skala yang digunakan?

Jawab:

Skala = (jarak sebenarnya / jarak pada peta)


= 2.400.000 / 6

= 400.000

Skala 1 : 25.000

3. Legenda

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada pada
permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya
simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan
penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.

Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol dibuat :

1. Sederhana
2. Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek
aslinya tersebut

Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol dibedakan menjadi dua, yaitu


sebagai berikut.

1. Simbol budaya,

Adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya, misalnya jalan, rel, kotadan lain-
lain
Gambar 2.2

2. Simbol alam,

Adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai, gunung, danau
dan lainnya

Gambar 2.3
Berdasarkan bentuknya simbol dibedaka nmenjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Simbol Garis

Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh
:sungai, jalan, rel dan batas wilayah

Gambar 2.3

2. SimbolTitik

Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh :kota, gunung dan objek-onjek
penting lainnya

3. Simbol Area

Digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan
hutan
Gambar 2.4

Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Simbol Piktorial

Adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang sebenarnya

2. SimbolAbstrak

Adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan yang sebenarnya

3. Simbol Huruf / Angka

Adalah simbol yang berupa huruf / angka.

4.POLA PENGALIRAN
pola aliran adalah merupakan pola dari organisasi atau hubungan keruangan dari
lembah-lembah, baik yang dialiri sungai maupun lembah yang kering atau tidak
dialiri sungai. Pola aliran dipengaruhi oleh lereng, kekerasan batuan, struktur,
sejarah di astrofisme, sejarah geologi dan geomorfologi dari daerah alairan sungai.
Dengan demikian pola aliran sangat berguna dalam interpretasi kenampakan
geomorfologis batuan dan struktur geologi.

4.1Macam-macam pola pengaliran :


1. Dendritik adalah seperti percabangan pohon yang tidak teratur dengan arah
dan sudut yang beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan tidak
terkontrol oleh struktur, umumnya pada batuan sedimen dengan perlapisan
horizontal,atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang homogeny.

Gambar 4.1

2. Rectangular adalah pola aliran dari pertemuan antar alirannya membentuk


siku-siku.dan berkembang pada daerah rekahan dan patahan.

Gambar 4.2
3. Parallel adalah anak sungai utama saling sejajar /hamper sejajar,bermuara
pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip/ langsung bermuara ke laut
.berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal,
isoklinal, sesar yang saling sejajar)atau dekat pantai.

Gambar 4.3
4. Trellis adalah percabangan anak sungai dan sungai utama yang hamper tegak
lurus,sungai –sungai utama sejajar / hamper sejajar,berkembang di batuan
sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi yang berselang-seling antara
lunak dan resisten.

\
Gambar 4.4

5. Deranged adalah pola aliran tidak teratur dengan sungai pendek yang arahnya
tidak menentu, payau dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial bagian
bawah.

Gambar 4.5
6. Radial sentrifugal adalah sungai yang mengalir kesegala arah dari satu titik ,
berkembang pada vulkab / dome.

Gambar 4.6
7. Radial centripetal adalah sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah ,
berkembang di kaldera, karate / cekungan tertutup.

Gambar 4.7
8. Annular adalah sungai utama yang melingkar dengan anak sungai yang
membentuk suduh hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan
yang berseling antara lunak dan keras.

Gambar 4.8

9. Painnate adalah aliran sungai yang muara anak sungainya membentuk sudut
lancip dengan sungai induk , terdapat pada bukit dan lereng yang terjal.
Gambar 4.9

10. Memusat / multibasinal adalah percabangan sungai tidak bermuara pada


sungai utama, melainkan hilang kebawah permukaan .

Gambar 4.10
PETA TOPOGRAFI DI DAERAH DESA TABAK KANILAN

SKALA

NAMA: ELIA MARETINA


NIM :A 020318008

Dataran tinggi Rawa

Dataran rendah jalan raya

Sungai besar

Aliran sungaill

Gunung

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARMASIN
2019
DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org,com

http://beritake.com

http://www.berpendidikan.com

http://www.skepticalinquirer.wordpress.com
TUGAS BESAR

GEOOGI FISIK

DOSEN PENGAJAR :

DESSY LESTARI SAPTARINI, M.Eng

NIP :19781209 200604 2002

DISUSUN OLEH :

ELIA MARETINA

NIM : A020318008

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERTAMBANGAN

BANJARMASIN

2019

Anda mungkin juga menyukai