Anda di halaman 1dari 4

1.1.

HAKDEWUFHU
1.2. GDDUWHD

1.3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Dalam usaha pengendalian dan penanggulangan masalah dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
Pembangunan Perumahan Griya Asri terhadap lingkungan terdapat serangkaian peraturan
perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya. Adapun peraturan perundangan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah dalam upaya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
adalah sebagai berikut:

1) Undang-Undang Republik Indonesia


a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya digunakan sebagai pedoman untuk melihat
apakah kegiatan ini tidak menyalahi aturan tentang konservasi sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan digunakan
untuk melihat apakah kegiatan ini tidak menimbulkan gangguan kesehatan terhadap
masyarakat.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
digunakan sebagai acuan dalam hal pembangunan gedung di lokasi kegiatan.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
digunakan sebagai acuan dalam hal penggunaan serta perlindungan terhadap sumber daya
air yang ada di sekitar lokasi kegiatan.
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
digunakan sebagai pedoman untuk mengeluarkan kewenangan pemerintah daerah.
f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan digunakan
untuk melihat apakah kegiatan ini tidak mengganggu aturan tentang lalu lintas jalan.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
digunakan sebagai pedoman dalam hal penggunaan ruang agar tidak menyalahi kebijakan
tentang Tata Ruang.
h. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup digunakan sebagai pedoman untuk mematuhi aturan-
aturan tentang pengelolaan lingkungan hidup bagi rencana usaha dan/atau kegiatan.

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1982 tentang Tata Pengaturan
Air digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan tata pengaturan air seperti pemilikan,
penguasaan, pengelolaan, penggunaan, pengusahaan, dan pengawasan atas air beserta
sumbernya.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 35 Tahun 1991 Tentang Sungai digunakan
sebagai acuan dalam rangka pemanfaatan dan pelestarian sungai dipandang perlu
melakukan pengaturan mengenai sungai yang meliputi perlindungan, pengembangan,
penggunaan, dan pengendalian sungai.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan
Lalu Lintas Jalan digunakan sebagai acuan dalam hal penggunaan sarana dan prasarana
Lalu Lintas Jalan.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 199 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan digunakan sebagai pedoman proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaram Udara digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui baku mutu udara
ambien yang diperbolehkan.
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air digunakan sebagai pedoman untuk
mengetahui baku mutu kualitas air sungai yang diperbolehkan.
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan
Pemerintaan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kab/Kota sebagai acuan terhadap kewenangan pemerintah daerah Kab/Kota.

3) Keputusan Kepala Bapedal dan Menteri Negara Lingkungan Hidup


a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep. 13 / MENLH / 1994 tentang
Baku Mutu Emisi Sumber tidak Bergerak sebagai pedoman untuk mengetahui nilai
ambang batas yang diperbolehkan untuk sumber emisi tidak bergerak.
b. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 56 tahun 1994
tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Lingkungn Nomor 56 tahun 1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting sebagai pedoman dalam penentuan sifat
penting dampak.
c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep. 48/MENLH/11/1996 tentang
Baku Mutu Tingkat Kebisingan pedoman untuk mengetahui nilai ambang batas yang
diperbolehkan untuk kebisingan.
d. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-49 MENLH/11/1996 tentang
Baku Mutu Tingkat Getaran pedoman untuk mengetahi nilai ambang batas yang
diperbolehkan untuk tingkat getaran.
e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 tahun 2000 tentang Pandun Penilaian
Dokumen AMDAL digunakan sebagai acuan dalam hal penilaian AMDAL oleh Tim
Komisi Amdal Kota Medan.
f. Keptusan Kepala Bapedal Nomor 08 tahun 2000 tentang keterlibatan masyarakat dan
keterbukaan Informasi dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
g.
h. digunakan sebagai acuan dan panduan dalam hal sosialisasi masyarakat dalam rangka
Studi AMDAL.
i. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 23 Tahun 2003 tentang Metode
Analisis Kualitas Air dan Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan digunakan
sebagai pedoman dalam dalam hal sampling air permukaan.
j. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 111/2003 tentang Pedoman
Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah
ke Air atau Sumber Air digunakan sebagai pedoman dalam hal pengelolaan dan
pengelolaan limbah.
k. Keputuasn Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Limbah
Domestik sebagai pedoman untuk nilai ambang batas dan limbah domestik yang akan
dibuang ke badan air penerima.
l. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 205 tahun 1999
tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak
digunakan sebagai acuan dan panduan dalam hal pengendalian pencemaran udara di
lokasi kejadian.
m. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkunagn Nomor 299/11/1996 tentang
Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL digunakan sebagai
pedoman untuk mengetahui komponen dan parameter aspek sosial masyarakat yang akan
dikaji dalam penyusunan AMDAL.
n. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 105 Tahun 1997
tentang Pedoman Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup digunakan sebagai pedoman dalam dokumen RKL dan
RPL.
o. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 124/12/1997 tentang
Pedoman untuk Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL, sebagai pedoman untuk
mengetahui komponen dan parameter aspek kesehatan masyarakat yang akan dikaji
dalam penyusunan AMDAL.
p. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi AMDAL. Sebagai acuan untuk
mengetahui jenis rencana usaha yang wajib melakukan studi AMDAL.
q. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Analisi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup sebagai Pedoman yang
digunakan dalam Menyusun AMDAL.

4) Keputusan dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/Per/IX/ tahun 1990 Tentang Syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air digunakan sebagai acuan menentukan Nilai Ambang
Batas Kualitas Air Bersih.
b. Peraturan Menteri Kesehatan No. 261/Menkes/SK/II1990 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja perkantoran digunakan sebagai pedoman tentang persyaratan
kesehatan lingkungan kerja dan perkantoran di Lokasi kegiatan.
c. Peraturan Menteri Kesehatan No. 829/Menkes/SK.II/1999 tentang Persyaratan keseharab
perumahan digunakan sebagai pedoman tentang persyaratan kesehatan lingkungan di
lingkungan perumahan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/V1I/2002 tentang Syarat-syarat
dan Pengawasab Kualitas Air Minum digunakan sebagai acuan menentukan persyaratak
dari Kualitas Air Minum.

5) Keputusan Menteri Perhubungan


Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Manajemen dan Rekayasa
Lalu Lintas digunakan sebagai pedoman dalam hal analisa transportasi dalam penyusunan
AMDAL.

Anda mungkin juga menyukai