Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No.

2 Desember 2016
EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera
cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA GORES
PADA KELINCI
Ferry Effendi¹*, Padmono Citroreksoko², Deo Subagyo³
1. Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
2. Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
3. Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
Korespondensi: f312ye@gmail.com

ABSTRAK
Anredera cordifolia (Ten.) Steenis yang dikenal dengan nama daun binahong memiliki khasiat obat
tradisional sebagai penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas salep
ekstrak daun binahong pada luka gores dan untuk mengetahui perbedaan efektivitas salep ekstrak
daun binahong sebagai penyembuhan luka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimental. Simplisia serbuk daun binahong diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi.
Hasil maserasi diekstraksi dengan alat rotary evaporator, ekstrak yang di dapat diformulasikan
kedalam sediaan salep. Salep ekstrak daun binahong dibuat dalam 5 konsentrasi yaitu konsentrasi
20%, 25%, 30%, 35% dan 40%. Subjek penelitian berupa kelinci berjumlah 3 ekor yang dibagi
dalam 7 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (basis salep), kontrol positif (Betadine salep),
salep ekstrak daun binahong 20%, salep ekstrak daun binahong 25%, salep ekstrak daun binahong
30%, salep ekstrak daun binahong 35% dan salep ekstrak daun binahong 40%. Kelinci dibuat luka
gores pada punggung dengan panjang luka 2 cm. Salep ekstrak daun binahong dengan berbagai
konsentrasi dilakukan pengujian efektivitas terhadap penyembuhan luka gores pada punggung
kelinci yang telah dilukai. Pengujian salep dilakukan uji organoleptik, uji homogenitas dan uji pH.
Data diolah secara statistik menggunakan analisa ANOVA dengan metode SPSS. Hasil dari
penelitian dan hasil analisis statistik bahwa salep ekstrak daun binahong memiliki efektivitas pada
penyembuhan luka gores. Konsentrasi salep ekstrak daun binahong 20%, 25% dan 30% telah
memberikan efek penyembuhan luka, sedangkan pada konsentrasi 35% dan 40% memberikan efek
penyembuhan yang lebih efektif. Efek yang mirip dengan kontrol positif yaitu salep ekstrak daun
binahong dengan konsentrasi 35%, sedangkan salep ekstrak daun binahong 40% memiliki efek
yang paling baik.

Kata kunci : Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), ekstrak, salep,


penyembuhan luka, kelinci.

54
55 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
ABSTRACT
Anredera cordifolia (Ten.) Steenis that is known by the name of binahong leaves have medicinal
properties traditionally as wound healing. This study aims to determine the effectiveness of leaf
binahong extract ointment on graze and to know the effectiveness of the leaf binahong extract
ointment as wound healing. This research used experimental research method. Simplicia powder of
binahong leaf was extracted using a maceration method. The result of maceration extracted by
using a rotary evaporator, the extract obtained are formulated into ointments. Binahong leaf extract
ointment made within 5 concentrations that is a concentration of 20%, 25%, 30%, 35% and 40%.
The subject of research in the form of a rabbits that amount 3 tails were divided into 7 treatment
groups ie negative control (ointment base), positive control (Betadine ointment), ointments leaf
extract binahong 20%, ointment leaf extract binahong 25%, ointment leaf extract binahong 30%,
ointment binahong 35% leaf extract and leaf extract ointment binahong 40%. Rabbits are scarred
on the back with a wound length of 2 cm. Ointment leaf extract with various concentrations carried
out the effectiveness test against the healing of scratch on the back of a rabbit that has been injured.
On testing ointment was done organoleptic test, homogeneity test and pH test. The data were
processed statistically using ANOVA analysis with SPSS method. Results of the research and the
results of statistical analysis that extract ointment. Binahong leaf had effectivity on a scratch
wound. Binahong leaf extract ointment concentration of 20%, 25% and 30% have given the effect
of wound healing, where as the concentration of 35% and 40% give a more effective healing effect.
Effects similar to the positive control, namely ointment binahong leaf extract with a concentration
of 35%, whereas the leaf extract ointment binahong 40% have the best effect.

Keywords: Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), extract, ointment,


wound healing, rabbit.

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016


56 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
PENDAHULUAN METODE PENELITIAN
Indonesia merupakan sebuah negara Bahan: Bahan-bahan yang digunakan dalam
dengan sumber daya alam yang melimpah. penelitian ini antara lain : ekstrak daun
Indonesia memiliki keanekaragaman tanaman binahong, etanol 96%, aquadest, Betadine
yang berkhasiat sebagai obat, salah satunya salep, vaselin album, adeps lanae, etanol 70%,
adalah binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Pereaksi Mayer, Pereaksi Wagner, Pereaksi
Steenis). Seluruh bagian tanaman menjalar ini Dragendorff, Pereaksi Bucharat, H2SO4 pekat,
berkhasiat mulai dari akar, batang dan daunnya. NH3, CHCl3, HCl pekat, serbuk magnesium
Secara empiris, tanaman binahong memiliki (Mg), FeCl3 dan 3 kelinci jantan putih dengan
beberapa khasiat di antaranya, mempercepat berat badan 2-3 kg.
pemulihan kesehatan setelah operasi,
melahirkan, khitan, segala luka-luka dalam, dan Alat: Alat-alat yang digunakan dalam
radang usus. [1] penelitian ini antara lain : timbangan analitik,
Tanaman binahong (Anredera cordifolia timbangan kelinci, cawan penguap, gelas ukur,
(Ten.) Steenis) merupakan salah satu tanaman kapas, kandang kelinci, lumpang, alu, gunting
yang bisa digunakan untuk pengobatan. Secara pencukur bulu, sigmat, surgical blade sterile,
empiris, masyarakat memanfaatkan tanaman bisturi nomor 15, pot salep, tabung reaksi,
binahong untuk meningkatkan stamina tubuh, batang pengaduk, gelas ukur, pipet tetes,
mengobati sakit maag, menyembuhkan memar, spatula, botol semprot, lemari es, corong,
reumatik, pegal linu, menghaluskan kulit, luka wadah ekstrak, pengayak 40 mesh, blender dan
setelah operasi dan menyembuhkan luka luar pisau bisturi.
akibat goresan senjata tajam. Berdasarkan
Metode
literatur dan pengalaman yang berkembang di
Preparasi Sampel
masyarakat, daun binahong digunakan untuk
menyembuhkan luka gores. Cara penggunaan Sampel yang digunakan adalah daun
masih sangat sederhana yaitu daun binahong binahong (Anredera cordifolia (Ten.). Sampel
ditumbuk sampai halus kemudian dibalurkan daun binahong segar yang berwarna hijau
pada tubuh yang terkena luka gores [2]. dibersihkan atau disortasi, kemudian dicuci
Penelitian mengenai aktivitas dengan air mengalir hingga bersih. Sampel
penyembuhan luka daun binahong dan daun binahong dikeringkan dengan diangin-
kandungan metabolit sekundernya pernah anginkan selama 3-5 hari. Sampel dihaluskan
dilakukan, bahwa dalam simplisia daun dengan blender serta diayak dengan pengayak
binahong terkandung senyawa flavonoid, tanin, ukuran 40 mesh.
dan saponin[3]. Senyawa flavonoid yang
terdapat dalam daun binahong dapat berperan Penentuan Kadar Air
langsung sebagai antibiotik dengan menganggu Pengerjaannya dilakukan dengan cara
fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan cawan porselin dikeringkan pada suhu 105°C
virus[4]. Tanin dapat mengkerutkan dinding sel selama 3 jam, kemudian didinginkan dalam
atau membran sel sehingga mengganggu eksikator selama 30 menit dan ditimbang untuk
permeabilitas sel itu sendiri. Akibatnya, mengetahui bobot kosong dari cawan.
terganggu permeabilitas, sel tidak dapat Sebanyak 2 gram sampel dimasukkan ke dalam
melakukan aktivitas hidup sehingga cawan porselin dan dimasukkan ke dalam oven
pertumbuhannya terhambat atau bahkan pada suhu 105°C selama 6 jam, kemudian
mati[5]. Saponin mempunyai kemampuan didinginkan dan ditimbang kembali. Rumus
sebagai pembersih dan mampu memacu perhitungan kadar air, sebagai berikut:
pembentukan kolagen pertama yang merupakan
suatu protein yang berperan dalam Kadar air (%) =
penyembuhan luka [6]
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh a = bobot sampel sebelum pemanasan (g)
pemanfaatan zat bioaktif dalam ekstrak daun b = bobot sampel setelah pemanasan (g)
binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
yang dibuat dalam sediaan salep sebagai zat Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Binahong
penyembuhan luka maka peneliti akan Serbuk daun binahong ditimbang sebanyak
melakukan pengujian efektivitas salep ekstrak 382 gram, kemudian di maserasi dengan
etanol ekstrak daun binahong terhadap proses menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak
penyembuhan luka gores pada kelinci. 3820 mL dengan perbandingan 1:10 yang

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016


57 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
disesuaikan dalam Farmakope Indonesia V. c. Uji Saponin
Maserasi dilakukan selama 3 hari dalam botol Sebanyak 500 mg sampel (ekstrak
kaca dan disimpan dalam ruangan yang etanol 96%, ekstrak etil asetat, dan ekstrak
terlindung dari sinar matahari langsung. Botol n-heksan)ditambahkan 5 ml akuades dalam
setiap hari diaduk sesekali, kemudian larutan tabung reaksi. Dikocok kuat-kuat, adanya
disaring dengan kain batis setiap 24 jam. saponin ditandai dengan terbentuk busa
Kemudian ditambahkan lagi pelarut etanol 96% yang stabil.
sampai 3 kali ulangan. Hasil maserasi kemudian
dipekatkan menggunakan rotary evaporator d. Uji Tanin
sampai diperoleh ekstrak kental. Sebanyak 500 mg sampel (ekstrak
Simplisia daun binahong sebanyak 382 etanol 96%, ekstrak etil asetat, dan ekstrak
gram yang telah dihaluskan dan diayak, n-heksan)direbus dengan 10 ml akuades
dimasukkan ke dalam 3 labu Erlenmeyer dan dalam tabung reaksi selama 5 menit,
ditambahkan pelarut etanol 96%. Ekstraksi kemudian disaring. Filtrat ditetesi FeCl 3 1%.
dengan pelarut tersebut menggunakan metode Uji positif ditandai dengan munculnya
maserasi selama 3x24 jam. Setiap 12 jam warna hijau kecoklatan atau biru kehitaman.
dilakukan penghomogenan dengan cara e. Uji Steroid
menggerakkan wadah secara perlahan- Sebanyak 500 mg sampel (ekstrak
lahan.Selanjutnya ekstrak disaring etanol 96%, ekstrak etil asetat, dan ekstrak
menggunakan corong butcher untuk n-heksan) ditambahkan etanol kemudian
memisahkan residu dengan filtrat. Filtrat yang dipanaskan selama 2 menit. Ekstrakdisaring
diperoleh selanjutnya dipekatkan dengan dalam keadaan panas kemudian filtrat
menggunakan rotaryevaporator pada suhu 50- diuapkan di waterbath sampai
70˚C. kering.Setelah kering ditambahkan 1 ml
Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dietil eter kemudian dihomogenkan
dihitung % rendemennya dengan rumus: selanjutnya ditambahkan 1 tetes H2SO4
pekat dan 1 tetes CH3COOH anhidrat. Uji
Rendemen = positif ditandai dengan munculnya warna
hijau atau biru.
Uji Fitokimia [7] Pembuatan Sediaan Salep Ekstrak Daun
a. Uji Alkaloid Binahong
Sebanyak 500 mg sampel (ekstrak etanol Ekstrak daun binahong yang
96%, ekstrak etil asetat, dan ekstrak n- diformulasikan dalam sediaan topikal
heksan)ditambahkan 1 ml asam klorida 2N berbentuk salep dengan konsentrasi ekstrak
dan 10 ml air, panaskan di penangas air daun binahong 20%, 25%, 30%, 35% dan
selama 2 menit, dinginkan dan saring. 40%
Kemudian dibagi menjadi 3 tabung reaksi. Tabel 1. Formulasi Salep
Pada tabung pertama dimasukkan pereaksi
Mayer, hasil dinyatakan (+) jika terbentuk Formulasi Salep
endapan putih. Pada tabung kedua I II III IV V
dimasukkan perekasi Dragendorff, hasil (20%) (25%) (30%) (35%) (40%)
dinyatakan (+) bila terbentuk endapan merah
g g G g G
jingga. Pada tabung ketiga dimasukkan
pereaksi Wagner, hasil dinyatakan (+) bila Ekstrak
terbentuk endapan coklat. Daun
2 2,5 3 3,5 4
Binahon
b. Uji Flavonoid g
Sebanyak 500 mg sampel (ekstrak Basis
etanol 96%, ekstrak etil asetat, dan ekstrak 8 7.5 7 6,5 6
Salep
n-heksan)dilarutkan dalam 5 ml air Basis
kemudian dipanaskan selama 5 menit setelah 8 7.5 7 6,5 6
Salep
itu disaring. Filtrat ditambahkan serbuk Basis salep yang telah dibuat,
magnesium serta HCl:etanol (1:1) dan amil ditambahkan dengan ekstrak daun binahong dan
alkohol. Hasil dinyatakan positif bila diaduk hingga homogen dengan menggunakan
terbentuk endapan warna jingga hingga lumpang dan alu yang panas yang disesuaikan
merah ungu. dengan masing-masing konsentrasi.

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016


58 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
Evaluasi Sediaan Salep luka gores, secara merata dengan pengolesan
dua kali sehari ± 0,3 g kemudian diamati dan
Uji Organoleptik
diukur luka setiap harinya.
Diamati bentuk, warna dan bau dari
sediaan salep ekstrak daun binahong. Pengujian Analisa Data
ini dilakukan untuk melihat secara visual
penampilan fisik dari sediaan salep [8]. Pengukuran rata-rata panjang luka terbuka
dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.
Uji Homogenitas Dihitung dengan rumus:
Salep dari masing-masing konsentrasi
diamati dengan cara dioleskan pada sekeping dx =
kaca transparan. Diambil sediaan pada bagian
atas, tengah dan bawah. Pengujian ini dilakukan untuk hasil pengukuran panjang rata-rata
untuk melihat secara fisik mengenai luka (cm) dari tiap hewan uji. Keterangan: d1,
keseragaman bentuk salep. Sediaan salep d2, dan d3 yaitu rata-rata luka setiap kali
dikatakan homogen apabila tidak terdapat pengulangan perlakuan sedangkan d adalah
gumpalan atau butiran kasar pada tiap-tiap banyaknya perlakuan. Secara statistik data
bagian dianalisis dengan metode ANOVA (Analysis Of
Variant) dengan α 0.05 atau 5%, dengan rumus:
Uji pH
Ditimbang 1 gram masing-masing salep x 100 %.
ekstrak daun binahong, kemudian diukur pH
salep menggunakan pH meter. Pengujian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan untuk mengetahui keasam-basaan
suatu sediaan. Nilai pH yang ideal bagi kulit Simplisia
adalah 4,5-6,5 [9]. Sampel yang digunakan pada penelitian ini
Penyiapan Hewan Uji adalah daun binahong Simplisia daun binahong
Hewan uji yang digunakan pada penelitian (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dibuat
ini adalah kelinci putih jantan sebanyak 3 ekor serbuk dan diayak dengan pengayak 40 mesh.
dengan umur 3-4 bulan dengan berat badan ± 2- Setelah pengayakan, serbuk daun
3 Kg. Sebelum pembuatan luka, kelinci binahongdiukur kadar airnya.
diaklimatisasi dengan lingkungan tempat
Penentuan kadar air berguna untuk
penelitian selama 7 hari. Dengan maksud agar
mengetahui batasan maksimal atau kisaran
hewan uji tersebut terbiasa dengan lingkungan
kandungan air dalam bahan. Hal ini
dan perlakuan yang baru. Hewan uji di
berhubungan dengan daya simpan simplisia,
tempatkan dalam kandang dan diberi makan
sehingga jika melebihi batas yang ditentukan
yang cukup setiap harinya.
sangat mempengaruhi waktu kadaluarsa dari
Pembuatan Luka simplisia tersebut. Semakin tinggi kadar air,
Sehari sebelum pembuatan luka hewan uji maka semakin mudah ditumbuhi jamur dan
dicukur bulunya sampai licin. Pada saat kapang sehingga dapat menurunkan aktivitas
pembuatan luka, kulit dibersihkan dengan biologi senyawa aktif selama penyimpanan.
alkohol 70%. Selanjutnya dibuat luka sayatan Jumlah kadar air yang baik pada daun, yaitu
dengan ukuran panjang 2 cm, dengan cara ≤10% [10].
mengangkat kulit kelinci dengan pinset dibuat
Hasil penetapan kadar air yang diperoleh
luka sampai bagian subkutan kulit kelinci
pada penelitian ini adalah 4,5% yang artinya
menggunakan pisau bisturi no. 15.
kadar air ekstrak daun binahong telah
memenuhi persyaratan sehingga tidak mudah
Uji Efektivitas Sediaan Salep Ekstrak Daun
ditumbuhi jamur dan kapang, serta dapat
Binahong
disimpan dalam waktu yang cukup lama atakan
Pengujian efektivitas sediaan salep ekstrak
kandungan zat dalam tumbuhan sebagai persen
daun binahong dilakukan pada kelinci yang
bahan kering.
sudah dilukai dengan ukuran panjang 2 cm.
Kemudian luka diolesi Betadine salep (kontrol Hasil Ekstraksi Daun Binahong
positif), basis salep (kontrol negatif) dan salep
ekstrak daun binahong 20%, 25%, 30%, 35% Sampel daun binahong diekstraksi dengan
dan 40%. Sediaan salep ini diberikan dengan tujuan untuk memisahkan komponen kimia
cara dioleskan pada bagian kelinci yang dibuat yang terdapat pada daun babadotan. Metode

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016


59 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
Ekstrasi yang digunakan pada penelitian ini, Hasil fitokimia Ekstrak Etanol Daun
yaitu maserasi dengan pelarut etanol 96%. Binahong
Penggunaan etanol sebagai pelarut disebabkan
karena etanol bersifat polar sehingga dapat Proses ini dilakukan untuk mengetahui zat
menarik senyawa-senyawa polar seperti kimia yang terkandung dalam sampel yang
flavonoid, saponin, tanin yang memiliki meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, tanin,
efektivitas terhadap penyembuhan luka terbuka. terpenoid dan steroid. Dari hasil skrining
Pemilihan metode maserasi dikarenakan fitokimia bahwa ekstrak daun binahong tidak
maserasi merupakan metode yang paling mudah mengandung alkaloid, mengandung flavonoid
dan sederhana, tidak memerlukan peralatan dengan intensitas warna tinggi, tanin dengan
yang khusus serta suhu yang digunakan rendah intensitas warna tinggi, saponin dengan
sehingga dapat mencegah penguraian senyawa intensitas warna tinggi, terpenoid dan steroid
yang tidak tahan panas. Ekstrak yang diperoleh dengan intensitas warna rendah.
dari hasil ekstraksi ini dipekatkan dan
dihasilkan ekstrak kental. Persen rendemennya
adalah 12.56%.
Tabel 2. Hasil uji fitokimia dari simplisia dan salep ekstrak daun binahong
Pengujian Ekstrak Daun Binahong
Alkaloid -
Flavonoid +++
Tanin +++
Saponin +++
Steroid +
Terpenoid +
Keterangan:
- : tidak mengandung senyawa
+ : mengandung senyawa (intensitas warna rendah)
++ : mengandung senyawa (intensitas warna cukup tinggi)
+++ : mengandung senyawa (intensitas warna tinggi)
Uji Organoleptik Sediaan Salep Ekstrak dasar dari warna daun binahong. Salep dengan
Daun Binahong konsentrasi 20%, 25% dan 30% memiliki warna
Pengujian organoleptik sediaan salep hijau agak kecoklatan, karena sediaan salep
ekstrak daun binahong, dasar salep dan tersebut mengandung ekstrak yang tidak terlalu
Betadine salep dilakukan dengan mengamati banyak, sehingga masih bercampur dengan
sediaan salep berdasarkan bentuk, warna dan basis salep. Sedangkan, salep dengan
bau. Salep ekstrak daun binahong memberikan konsentrasi 35% dan 40% memiliki warna hijau
bau yang khas dari daun binahong dan warna tua pekat karena kandungan ekstraknya banyak.
sediaan salep ini hijau tua yang merupakan

Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik Salep Ekstrak Daun Binahong

Jenis Salep Bentuk Bau Warna


Dasar salep Bau khas dari Putih kekuning-
Setengah padat
(kontrol negatif) salep kuningan
Betadine salep
Setengah padat Bau khas Betadine Coklat
(kontrol positif)
Salep ekstrak daun Bau khas daun Hijau agak
Setengah padat
binahong 20% binahong kecoklatan
Salep ekstrak daun Bau khas daun Hijau agak
Setengah padat
binahong 25% binahong kecoklatan
Salep ekstrak daun Bau khas daun Hijau agak
Setengah padat
binahong 30% binahong kecoklatan

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016


60 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
Salep ekstrak daun Bau khas daun
Setengah padat Hijau tua pekat
binahong 35% binahong
Salep ekstrak daun Bau khas daun
Setengah padat Hijau tua pekat
binahong 40% binahong

Uji Homogenitas Salep ekstrak daun Homogen dan


Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Salep Ekstrak binahong 40% tidak menggumpal
Daun Binahong

Jenis Salep Homogenitas Sediaan salep dinyatakan homogen jika


dasar salep, bahan aktif dan bahan tambahan
Homogen dan lain tercampur merata. Pengujian homogenitas
Dasar salep dilakukan dengan cara mengambil sedikit dari
tidak menggumpal
sediaan dan digoreskan pada sekeping kaca atau
Homogen dan bahan transparan lainnya.Dari hasil penelitian
Betadine salep
tidak menggumpal yang didapat, salep ekstrak daun binahong
Salep ekstrak daun Homogen dan dengan varian konsentrasi yang berbeda-beda
binahong 20% tidak menggumpal bentuk sediaannya homogen dan tidak
menggumpal.
Salep ekstrak daun Homogen dan
binahong 25% tidak menggumpal Uji pH
Salep ekstrak daun Homogen dan Dalam pengujian pH sediaan salep harus
binahong 30% tidak menggumpal disesuaikan dengan pH kulit manusia, yaitu 4,5-
6,5 sehingga aman untuk digunakan. Pengujian
Salep ekstrak daun Homogen dan
pH dilakukan dengan menggunakan pH meter
binahong 35% tidak menggumpal
dan hasilnya dapat dilihat pada monitor pH.

Tabel 5. Hasil Uji pH


Jenis salep pH
Dasar salep
5,50
(kontrol negatif)
Betadine salep
5,30
(kontrol positif)
Salep ekstrak daun
5,20
binahong 20%
Salep ekstrak daun
5,43
binahong 25%
Salep ekstrak daun
5,46
binahong 30%
Salep ekstrak daun
5,08
binahong 35%
Salep ekstrak daun
5,22
binahong 40%

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016


61 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
Hasil Pengamatan Penyembuhan Luka
2.5

2
Negatif
Panjang Luka

1.5 Positif
SEDB 20%

SEDB 25%
1
(cm)

SEDB 30%

SEDB 35%

SEDB 40%
Hari
0.50
0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 1. Diagram Perbedaan Rata-rata Penyembuhan Luka pada Kelinci

Hasil pengujian pH yang dilakukan pada berlemak sebagai bahan pembawa yang dapat
sediaan salep memenuhi persyaratan yang telah mempertahankan kelembapan dan menghambat
ditetapkan. Sehingga sediaan aman digunakan pengeluaran cairan dari kulit serta adanya efek
untuk kulit. peningkatan sirkulasi darah ke daerah luka
Penggunaan salep ekstrak daun binahong hingga dalam beberapa hari pertama luka
20%, 25% dan 30% memiliki efek masih tampak lembab.
penyembuhan di bawah dari salep ekstrak daun Faktor-faktor penyembuhan luka pada
binahong 35%, 40% dan kontrol positif. kelinci, pada hari pertama telah terjadi
Walaupun memiliki zat aktif tetapi jumlah yang penurunan penyembuhan luka pada setiap
terdapat di dalamnya hanya sedikit sehingga perlakuan. Pada hari ke-dua sampai ke-enam
lambat dalam penyembuhan luka gores. Pada juga terjadi penurunan penyembuhan luka dan
salep ekstrak daun binahong 40% lebih efektif pada hari ke-tujuh perlakuan yang diberi control
dan cepat daya penyembuhan luka goresnya, positif dan salep ekstrak daun binahong
kemudian diikuti dengan salep ekstrak daun konsentrasi 35% dan 40% mengalami
binahong 35% yang memiliki daya penyembuhan total.
penyembuhan yang sama dengan kontrol Penggunaan salep ekstrak daun binahong
positif, hal ini dikarenakan memiliki zat aktif 20%, 25% dan 30% memiliki efek
yang lebih banyak dan zat yang terkandung di penyembuhan di bawah dari salep ekstrak daun
dalamnya berupa flavonoid, tanin dan saponin. binahong 35%, 40% dan kontrol positif.
Senyawa flavonoid yang terdapat dalam dau n Walaupun memiliki zat aktif tetapi jumlah yang
binahong dapat berperan langsung sebagai terdapat di dalamnya hanya sedikit sehingga
antibiotik dengan menganggu fungsi dari lambat dalam penyembuhan luka gores. Pada
mikroorganisme seperti bakteri dan virus [4]. salep ekstrak daun binahong 40% lebih efektif
Tanin dapat mengkerutkan dinding sel atau dan cepat daya penyembuhan luka goresnya,
membran sel sehingga mengganggu kemudian diikuti dengan salep ekstrak daun
permeabilitas sel itu sendiri. Akibatnya, binahong 35% yang memiliki daya
terganggu permeabilitas, sel tidak dapat penyembuhan yang sama dengan kontrol
melakukan aktivitas hidup sehingga positif, hal ini dikarenakan memiliki zat aktif
pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati yang lebih banyak dan zat yang terkandung
[5]. Saponin mempunyai kemampuan sebagai didalamnya berupa flavonoid, tanin dan
pembersih dan mampu memacu pembentukan saponin. Senyawa flavonoid yang terdapat
kolagen pertama yang merupakan suatu protein dalam daun binahong dapat berperan langsung
yang berperan dalam penyembuhan luka [6]. sebagai antibiotik dengan menganggu fungsi
Pada keenam perlakuan (salep ekstrak dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus
daun binahong 20%, 25%, 30%, 35%, 40% dan [7]. Tanin dapat mengkerutkan dinding sel atau
dasar salep) permukaan lukanya selalu terlihat membran sel sehingga mengganggu
lembab, karena dalam pembuatan salep ini permeabilitas sel itu sendiri. Akibatnya,
menggunakan basis berlemak yaitu campuran terganggu permeabilitas, sel tidak dapat
vaselin album dan adeps lanae. Formulasi salep melakukan aktivitas hidup sehingga

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016


62 | Ferry Effendi, et.al (Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong ...)
pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati
[5]. Saponin mempunyai kemampuan sebagai DAFTAR PUSTAKA
pembersih dan mampu memacu pembentukan
kolagen pertama yang merupakan suatu protein [1] Jaerony. 2008. Tanaman Obat Indonesia.
yang berperan dalam penyembuhan luka [6]. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Pada keenam perlakuan (salep ekstrak
daun binahong 20%, 25%, 30%, 35%, 40% dan [2] Webb, H. J and K.C., Harrington. 2005.
dasar salep) permukaan lukanya selalu terlihat Control Strategies For Madeira Vine
lembab, karena dalam pembuatan salep ini (Anredera cordifolia). New Zealand: plant
menggunakan basis berlemak yaitu campuran protection.58:169-173
vaselin album dan adeps lanae. Formulasi salep
berlemak sebagai bahan pembawa yang dapat [3] Hidayati, Isnaini Wahyu. 2009. Uji
mempertahankan kelembapan dan menghambat Aktifitas Salep Ekstrak Daun Binahong
pengeluaran cairan dari kulit serta adanya efek (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) Sebagai
peningkatan sirkulasi darah ke daerah luka Penyembuh Luka Bakar pada Kulit
hingga dalam beberapa hari pertama luka Punggung Kelinci. [Skripsi]. Fakultas
masih tampak lembab. Faktor-faktor yang Farmasi : Universitas Muhammadiyah
mempengaruhi peningkatan absorbsi perkutan Surakarta.
ialah faktor pembawa yang dapat dengan
mudah menyebar di permukaan kulit. Pembawa [4] Manoi, F. 2009. Binahong (Anredera
yang meningkatkan jumlah uap air yang ditahan cordifolia(Ten)steenis) sebagai obat.
kulit umumnya cenderung baik bagi absorbsi Jurnal warta penelitian dan pengembangan
pelarut obat. Pembawa yang bersifat lemak tanaman industry jurnal artikel penelitian
bekerja sebagai penghalang uap air sehingga
keringat tidak dapat menembus kulit dan
tertahan pada kulit sehingga umumnya [5] Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella
menghasilkan hidrasi kulit di bawah pembawa. Typhimurium Terhadap Ekstrak
Oleh karena itu, keefektifan terapi topikal Daun.Vol. 1. No. 1 : 31-8. Psidium
dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu obat, Guajava L. Bioscientiae
bahan pembawa dan kulit.
Penggunaan formulasi sediaan salep basis [6] Suratman., S., Sumiawi, dan D., Gozali.
berlemak sebagai media pembawa bahan aktif 1996. Pengaruh Ekstrak Antanan Dalam
memperlihatkan hasil yang baik dalam proses Bentuk Salep Krim Dan Jelly Terhadap
penyembuhan luka gores, dimana dasar Penyembuhan Luka Bakar. Jakarta:
hidrokarbon (vaselin album) digunakan untuk Cermin Dunia kedokteran No.108 Hlm 31-
melembabkan permukaan kulit, dapat bertahan 36
pada kulit untuk waktu yang lama dan sukar [7] Harborne, 1996. Metode Fitokimia
dicuci sehingga mempersulit benda asing. Penuntun Cara Modern Menganalisis
Berdasarkan pada anailisis ANOVA didapatkan Tumbuhan. Terbitan kedua. Terjemahan
hasil p-value respon pada hari ke-1 sampai hari K. Padmawinata dan l. Soediro. Bandung:
ke-7 lebih kecil dari alpha 0.05 yang artinya ITB.
perlakuan berpengaruh terhadap respon mulai
dari hari ke-1 sampai hari ke-7. [8] Anief, M. 2005. Ilmu Meracik Obat :
Jogjakarta: Gadjah Mada University Press.
SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep [9] Budiman, C. 2008. Metodologi Penelitian
ekstrak daun binahong konsentrasi 35% Kesehatan. Jakarta: Kedokteran EGC.
memiliki efek hampir mirip dengan kontrol
positif. Penyembuhan luka gores dengan [10] Carballo JL, Hernandez-Inda ZL, Perez P.
pemberian perlakuan menggunakan salep Garcia-Gravaloz MD. 2002. Comparison
ekstrak daun binahong 40% memberikan efek between two brine shrimp assays to detect
penyembuhan yang paling efektif dan cepat, in vitro cytotoxicity in marine natural
dibandingkan sediaan salep lainnya. products. BMC Biotechnology. 2002;2:
1472-6570
SARAN
Perlu dilakukan uji sterilitas dan uji
stabilitas terhadap salep ekstrak daun binahong

Jurnal Farmamedika Vol. 1, No. 2 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai