Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA

RSUD KELAS B MAJALAYA

KATA PENGANTAR

Berdasarkan undang-undang no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan dan


standar akreditasi KARS versi 2012 tentang tenaga kesehatan lainnya dalam standar
Kualifikasi dan Pendidikan Staf.

Dengan peraturan tersebut juga RSUD Kelas B Majalaya menerapkan model Komite Tenaga
Kesehatan Lainnya yang menjamin tata kelola profesi untuk melindungi pasien. Dengan
pengaturan tersebut diharapkan semua staf tenaga kesehatan lainnya di RSUD Kelas B
Majalaya dapat dikendalikan dengan mengatur kewenangan masing-masing profesi untuk
melakukan pelayanan sesuai dengan profesinya.

Pedoman penyelenggaraan Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSUD Kelas B


Majalaya digunakan sebagai pedoman yang mengatur profesionalitas setiap tenaga kesehatan
sesuai dengan standar kompetensi dan untuk meningkatkan mutu setiap profesi.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. KEWENANGAN PROFESI
D. PENUGASAN

BAB II KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA


A. KONSEP DASAR KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA
B. PERANAN KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA DALAM
MENEGAKKAN PROFESIONALISME
C. TUGAS KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA
D. PENGORGANISASIAN KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA

BAB III SUBKOMITE KREDENSIAL


A. TUJUAN
B. KONSEP
C. KEANGGOTAAN
D. MEKANISME KREDENSIAL DAN PEMBERIAN KEWENANGAN
PROFESI BAGI STAF PROFESI KESEHATAN LAINNYA DI RUMAH
SAKIT

BAB IV SUBKOMITE MUTU PROFESI


A. TUJUAN
B. KONSEP
C. KEANGGOTAAN
D. MEKANISME KERJA

BAB V SUBKOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI


A. TUJUAN
B. KONSEP
C. KEANGGOTAAN
D. MEKANISME KERJA

BAB VI PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi (high
risk), terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis
perubahannya. Salah satu pilar pelayanan medis adalah tata kelola profesi yang
dilaksanakan setiap profesi kesehatan. Direktur rumah sakit bertanggungjawab atas
segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit hal ini sesuai yang dimaksud dalam Pasal 46
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Keberadaan staf tenaga kesehatan lainnya dalam rumah sakit sangat penting
karena kualitas pelayanan rumah sakit ditentukan oleh kinerja para staf tenaga kesehatan
lainnya untuk menunjang pelayanan di rumah sakit tersebut.
Rumah sakit harus menerapkan model komite tenaga kesehatan lainnya yang
menjamin tata kelola profesi untuk menunjang pelayanan pasien di rumah sakit. Dalam
model tersebut setiap staf tenaga kesehatan/profesi lainnya dikendalikan dengan
mengatur kewenangan setiap profesi untuk melakukan pelayanan. Pengaturan
kewenangan profesi tersebut dilakukan dengan mekanisme pemberian untuk melakukan
pelayanan keprofesian, kewajiban memenuhi syarat-syarat kompetensi dan perilaku
tertentu untuk mempertahankan kemampuan profesi dan pencabutan izin. Komite tenaga
kesehatan lainnya di rumah sakit harus memiliki ketiga mekanisme diatas. Fungsi lain
diluar ketiga fungsi diatas dilaksanakan oleh kepala/direktur rumah sakit.

B. TUJUAN
Pedoman ini bertujuan untuk mengatur tata kelola profesi yang baik agar
pelayanan terhadap pasien lebih terjamin dan terlindungi sesuai dengan kemampuan
masing-masing profesi dan dalam rangka peningkatan profesionalisme staf tenaga
kesehatan lainnya.

C. KEWENANGAN PROFESI
Pada dasarnya semua pelayanan profesi kesehatan lainnya yang terjadi disebuah
rumah sakit dan akibatnya menjadi tanggungjawab institusi rumah sakit itu sendiri, hal
ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
perumahsakitan. Pengaturan ini didasarkan pada pemikiran bahwa rumah sakit berhak
melarang semua pelayanan keprofesian di rumahsakitnya, kecuali bila rumah sakit
mengizinkan staf tenaga kesehatan tertentu untuk melakukan pelayanan tersebut. Dengan
demikian, bila seorang staf tenaga kesehatan lainnya telah diizinkan melakukan
pelayanan dan prosedur lainnya disebuah rumah sakit berarti yang bersangkutan telah
diistimewakan dan memperoleh hak khusus (privilege) oleh rumah sakit.
Rumah sakit harus mengatur pemberian kewenanangan profesi setiap staf tenaga
kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya yang nyata. Dengan demikian
pemberian kewenangan profesi tersebut harus melibatkan komite tenaga kesehatan
lainnya.
Rincian kewenangan profesi setiap profesi kesehatan lainnya di rumah sakit
ditetapkan oleh komite profesi kesehatan lainnya dengan berpedoman pada norma
keprofesian yang ditetapkan oleh konsil setiap profesi tenaga kesehatan. Komite tenaga
kesehatan lainnya wajib menetapkan dan mendokumentasi syarat-syarat yang terkait
kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan sesuai dengan ketetapan
konsil/perhimpunan profesi setiap tenaga kesehatan lainnya.
Kewenangan profesi seorang staf tenaga kesehatan tidak hanya didasarkan pada
kredensial terhadap kompetensi keilmuan dan keterampilannya saja, akan tetapi juga
didasarkan pada kesehatan fisik, kesehatan mental dan perilaku (behavior) staf tenaga
kesehatan tersebut.

D. PENUGASAN
Komite tenaga kesehatan lainnya merekomendasikan seorang staf tenaga
kesehatan untuk kewenangan profesi tertentu setelah dikredensial dan kepala/direktur
rumah sakit dapat menyetujuinya maka kepala/direktur rumah sakit menerbitkan suatu
surat keputusan untuk menugaskan staf tenaga kesehatan yang bersangkutan untuk
melakukan pelayanan di rumah sakit.
Dengan memiliki surat penugasan, seorang staf medis tergabung menjadi anggota
kelompok staf tenaga kesehatan lainnya yang memiliki kewenangan profesi untuk
melakukan pelayanan di rumah sakit tersebut. Kepala/direktur rumah sakit dapat
mengubah, membekukan untuk waktu tertentu, atau mengakhiri penugasan profesi
seorang staf tenaga kesehatan berdasarkan pertimbangan komite tenaga kesehatan
lainnya atau alasan tertentu. Dengan dibekukan atau diakhirinya penugasan, seorang staf
tenaga kesehatan lannya tidak berewenang lagi melakukan pelayanan di rumah sakit
tersebut. Mekanisme penugasan ini merupakan salah satu instrumen utama tata kelola
profesi yang baik.
BAB II
KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA
A. KONSEP DASAR KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA
Komite tenaga kesehatan lainnya menjalankan fungsi untuk menegakkan
profesionalisme dengan mengendalikan staf tenaga kesehatan lainnya yang melakukan
pelayanan keprofesian di rumah sakit. Pengendalian tersebut dilakukan dengan mengatur
secara rinci kewenangan profesi. Pengendalian ini dilakukan secara bersama oleh
kepala/direktur rumah sakit dan komite tenaga kesehatan lainnya. Komite tenaga
kesehatan lainnya melakukan kredensial, meningkatkan mutu profesi, dan menegakkan
disiplin profesi serta merekomendasikan tidak lanjutnya kepada kepala direktur rumah
sakit, sedangkan kepala/direktur rumah sakit menindaklanjuti rekomendasi komite
tenaga kesehatan lainnya.

B. PERANAN KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA DALAM


MENEGAKKAN PROFESIONALISME
Komite tenaga kesehatan lainnya memegang peran utama dalam menegakkan
profesionalisme staf tenaga kesehatan yang bekerja dirumah sakit. Peran tersebut
meliputi rekomendasi pemberian izin melakukan pelayanan keprofesian dirumah sakit
termasuk rinciannya, memelihara kompetensi dan etika profesi, serta menegakkan
disiplin profesi. Untuk itu kepala/direktur rumah sakit berkewajiban agar komite tenaga
kesehatan lainnya senantiasa memiliki akses informasi rinci tentang masalah keprofesian
setiap staf tenaga kesehatan lainnya dirumah sakit.

C. TUGAS KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA


Komite tenaga kesehatan lainnya bertugas menegakkan profesionalisme staf
tenaga kesehatan yang bekerja dirumah sakit. Komite tenaga kesehatan lainnya bertugas
melakukan kredensial bagi seluruh staf tenaga/profesi kesehatan lainnya yang akan
melakukan pelayanan keprofesiannya di rumah sakit, memelihara kompetensi dan etika
para staf dan mengambil tindakan disiplin.
Komite tenaga kesehatan lainnya melaksanakan tugasnya melalui tiga hal utama
yaitu:
1. Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan pelayanan keprofesian,
dilakukan melalui subkomite kredensial
2. Memelihara kompetensi dan perilaku para staf tenaga/profesi kesehatan
lainnya yang telah memperoleh izin
3. Rekomendasi penangguhan kewenangan profesi tertentu hingga pencabutan
izin melakukan pelayanan keprofesian, dilakukan melalui subkomite etika dan
disiplin profesi.

D. PENGORGANISASIAN KOMITE PROFESI KESEHATAN LAINNYA


Pada dasarnya komite tenaga kesehatan lainnya merupakan wadah yang
mencakup berbagai tenaga profesi yang berbeda di rumah sakit meliputi Rekam Medis,
Gizi, Elektromedis, Sanitarian, Analis kesehatan, Radiografer, Fisioterapi, Terapis
Wicara, Apoteker, dan Asisten Apoteker. Komite tenaga kesehatan lainnya dibentuk oleh
kepala/direktur rumah sakit dan bertanggungjawab kepada kepala/direktur rumah sakit.
Organisasi komite tenaga kesehatan lainnya sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
sekretaris, dan anggota. Ketua komite tenaga kesehatan lainnya ditetapkan oleh
kepala/direktur rumah sakit, sekretaris dan anggota diusulkan oleh ketua komite tenaga
kesehata lainnya dan ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit. Dalam melaksanakan
tugasnya, komite tenaga kesehatan lainnya dibantu oleh subkomite kredensial, subkomite
mutu profesi dan subkomite etika dan disiplin profesi.
Ketua subkomite kredensial, subkomite mutu profesi, dan subkomite etika dan
disiplin profesi diusulkan oleh ketua komite medik dan ditetapkan oleh kepala/direktur
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai