Perbedaan Bali 1910
Pada sektor lingkungan Bali tahun Dalam lingkungan Bali saat ini, sudah
1910 ini masih relatif alami. Dimana
lingkungan pada saat ini masih hijau
dan belum ada tanda-tanda pencemaran
lingkungan. Hutan dan pepohonan
Lingkungan masih hijau, udara segar, sungai dan
perairan juga jernih disana masyarakat
melakukan aktivitas MCK
Teknologi pada zaman dahulu bisa
dilihat pada transfortasi dan teknologi
dalam membajak sawah petani masih
menggunakan kerbau. Dalam
transfortasi masyarakat menggunakan
grobak, andong (dokar) yang energinya
Teknologi
masih dari binatang. Dalam teknologi
tradisional ini dalam kinerjanya
tergolong lambat dan sulit tapi disisi
lain teknologi tradisional ini tidak
memberikan efek pencemaran pada
lingkungan.
Pada sektor perekonomian Bali tahun 1910
bisa dibilang relatif menengah. Bisa dilihat
dimana dalam ruang lingkup pasar
tergolong tradisional. Begitu juga barang
Ekonomi
yang dijual belikan masih dalam ruang
lingkup lokal.
Budaya Bali tahun 1910 masih tradisional.
Dimana dalam cara berpakaian baik laki-
laki dan perempuan belum menggunakan
baju. Dulu hanya menggunakan kain pada
Budaya
bagian bawah saja. Begitu juga alas kaki
pun belum ada. Selain itu tajen (adu ayam)
dilakukan masyarakat pada saat ada
upacara keagamaan. Selain itu dalam
upacara ngaben masih menggunakan kayu
bakar sebagai sarana membakar mayat.
Bali Sekarang
banyak terjadi pencemaran, baik itu
tanah, air, dan udara yang disebabkan
oleh manusia itu sendiri. Di Hutan pun
banyak terjadi penebangan liar
mengakibatkan hutan gundul, sungai
sudah tercemar limbah dan sampah.
Sehingga sedikit masyarakat yang
memanfaatkan sungai sebagai sarana
MCK. Begitu juga dengan udara
sekarang tercemar banyak polusi.
Teknologi sekarang sudah modern dimana
semua teknologi menggunakan sumber
daya alam sebagai energi. Seperti halnya
alat pembajak sekarang adalah traktor, alat
transfortasi seperti truk, bus, dll. Itu semua
dapat mempermudah dan mempercepat
proses kerja yang dilakukan masyarakat.
Tapi disisi lain penggunaan teknologi
sekarang sangat berdampak pada
pencemaran lingkungan yang kini kita
kenal dengan pemanasan global.
Bali sekarang, dalam perekonomiannya
sudah maju. Baik dari segi bangunan sudah
terlihat modern dan mewah. Meskipun ada
beberapa masyarakat di Bali yang
perekonomiannya menengah ke bawah.
Bisa diliat dalam suasana pasar sekarang
sudah banyak terdapat barang-barang
inport.
Bali sekarang, dalam cara berpakaian
sudah rapi bersih dan sopan. Dimana
masyarakat sekarang sudah menggukan
baju dan alas kaki. Budaya tajen (adu
ayam) masih dilakukan hingga sekarang
tapi disertai atau dikaitkan dengan judi.
Selain itu budaya ngaben sekarang dalam
proses pembakaran sudah menggunak
kompor. Sehingga proses pembakaran
mayat menjadi cepat.
 Kesenian Bali pada tahun 1910
tergolong tradisional. Dimana alat
Kesenian musik, tari-tarian pun tergolong
sederhana. Baik itu tempat dan kreasi
penyelenggaraan masih sederhana.
Masyarakat Bali dalam menjalankan
ritual keagamaanya masih tradisional.
Masyarakat Bali dulu dalam
melaksanakan upacara tergolong
sederhana seperti halnya upacara di
Agama
Pura. Disamping itu bangunan-
bangunan Pura pun masih sederhana.
Baik itu dari sarana dan sesajen ritual
masih tradisional. Seperti halnya pada
sesajen masyarakat menggungakan
barang lokal baik dari segi buah dan
sarana yang lain.
Sekarang di sektor kesenian sudah
banyak yang modern baik itu musik
daerah maupun tari-tarianya yang
dihubungakan dengan sarana yang
modern. Dimana tempat dan suasana
pentas seni sudah modern.
Pada Masyarakat Bali sekarang dalam
menjalanakan ritual sudah disertai hal yang
modern. Baik itu dari sarana seperti
bangunan pura sudah bagus disertai unsur
seni yaitu ukiran. Begitu juga dengan
sesajen ritual yang dipersembahkan banyak
menggunakan barang inport seperti buah-
buahan salah satunya. Bali sekarang,
masyarakatnya jarang yang menggunakan
buah lokal. Mungkin dikarenakan
gengsinya yang berlebihan.
PERBEDAAN ANTARA BALI TAHUN 1910
DENGAN BALI SEKARANG

Oleh:

I Made Sudarman Utama 1113041041

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA
2011