Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya pengetahuan keluarga untuk merawat anggota keluarga


yang menderita hipertensi.
Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Keluarga
Waktu : 30 Menit
Tanggal : 27 April 2019
Tempat : Mushola

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami bagaimana merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pencegahan dan perawatan hipertensi dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet.
2. Menyebutkan tujuan diet pada hipertensi dengan benar tanpa melihat catatan/ leaflet
3. Menyebutkan macam dan indikasi pemberian diet pada hipertensi dengan benar tanpa
melihat catatan/ leaflet
4. Menyebutkan jenis makanan untuk hipertensi dengan benar tanpa melihat catatan/
leaflet.

III. POKOK MATERI


1. Pencegahan dan perawatan hipertensi
2. Tujuan diet hipertensi
3. Macam dan indikasi pemberian makanan
4. Jenis makanan untuk hipertensi

IV. MEDIA PENYULUHAN


Media : LCD, Laptop, Leaflet, dan SAP
V. SETTING TEMPAT
Keterangan :
1. Leader : 6. Speaker :
2. Co. Leader : 7. LCD :
3. Fasilitator :
4. Observer :
5. Peserta :

VI. STRATEGI PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PESERTA


1 3 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 4. Memperhatikan
kesehatan
4. Kontrak waktu bersama warga
2 20 menit Pelaksanaan :
1. Penyuluh menyampaikan pertanyaan 1. Memperhatikan
mengenai Hipertensi. 2. Menjawab
2. Pendengar menjawab pertanyaan 3. Mengikuti
sesuai pengetahuan. penyampaian dari
3. Penyuluh menjelaskan materi materi dari awal
hipertensi sampai akhir
4. Pendengar menyimak pembahasan 4. Antusias dalam
materi. mengikuti
penyampaian materi
3 5 menit Evaluasi :
1. Memotivasi peserta untuk bertanya 1. Bertanya
seputar hipertensi dan 2. Mendengarkan
mengungkapkan apa yang 3. Mendengarkan
dirasakannya

1
2. Penyuluh menyampaikan jawaban. 4. Menjawab
3. Penyuluh memberikan pertanyaan pertanyaan
seputar hipertensi kepada peserta
4. Peserta menjawab pertanyaan yang
diberikan
4 2 menit Terminasi :
1. Memberikan motivasi dan pujian 1. Memperhatikan
kepada seluruh warga yang telah 2. Mendengarkan
mengikuti penyuluhan kesehatan 3. Menjawab salam
2. Mengucapkan terima kasih kepada
warga
3. Mengucapkan salam penutup

VII. KRITERIA EVALUASI


A. Evaluasi struktur
1. Warga hadir ditempat minimal 5 orang
2. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di Mushola
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan kesehatan dilakukan
sebelumnya.
B. Evaluasi Proses
1. Warga antusias dalam kegiatan terapi bermain
2. Warga mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir

VIII. PENGORGANISASIAN

1. Pembimbing Akademik : Theresia Ivana, S.Kep, Ners, MSN

2. Pembimbing Klinik : Mahyudin S.Kep, Ners

3. Leader : Elta Nora, S.Kep

4. Co. Leader : Lolla Vita Loka, S.Kep

5. Operator : Yuni Riama, S.Kep

6. Observer : Fahrudin, S.Kep.

7. Fasilitator : Sita Andriani, S.Kep

2
I Nyoman Adi Pramana, S.Kep

Tegar Silawrobai Purba, S.Kep

8. Konsumsi : Eva Fraspilla, S.Kep

Nomi, S.Kep

Benedictus, S.Kep

9. Dokumentasi : Stephani Pinka Swastika, S.Kep

3
Lampiran Materi
HIPERTENSI

A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau
lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan
tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik
140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison
1997).
B. PENYEBAB
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah
meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran
pembuluh darah.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
2. Sakit kepala
3. Epistaksis
4. Pusing / migrain
5. Rasa berat ditengkuk
6. Sukar tidur
7. Mata berkunang kunang
8. Lemah dan lelah
9. Muka pucat
D. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA HIPERTENSI
Jika mengalami tanda – tanda Hipertensi, sarankan penderita hipertensi agar :
1. Hentikan kegiatan terutam bila sedang mengemudi
4
2. Minta pertolongan orang terdekat atau hubungi tenaga kesehatan terdekat
3. Jika memungkinkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat seperti
4. Puskesmas/ Rumah Sakit . Pengobatan sesegera mungkin dapat
5. Menyelamatkan nyawa atau meningkatkan untuk pulih sepenuhnya
E. KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Kerusakan gagal ginjal
4. Kebutaan
F. TUJUAN PENATALAKSANAAN DIET
1. Membantu menurukan tekanan darah
2. Mempertahnkan tekann darah menuju normal
3. Menurunkan faktor resiko lain (berat badan berlebih, tinggi kadarlemak kolesterol dan
asam urat dalam darah)
4. Mencegah timbulnya penyakit degenarafip lain (jantung, ginjal, diabetes melitus)
G. MAKANAN YANG HARUS DI HINDARI DAN DI BATASI
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi ( otak, ginjal, paru, minyak kelapa, dan
gajih)
2. Makanan yang di olah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, creker, keripik
dan makan kering dan asin)
3. Makanan dan minumam dalam kaleng (sardren, sosis, cornet, sayuran serta buah dalm
kaleng)
4. Makan yang diawetkan( dendeng, asinan, abon, pndang, udang keripik kentang, telur
asin, dan selai kacang)
5. Susu full crem, mentega, keju, mayones, serta sumber hewani yang tinggi kolesterol
seperti daging merah ( sapi/ kambing) kuning telur /kulit
6. Bumbu seperti kecap ,meji, terasi, saos tomat, saus sambal, tauco, serta
bumbu penyedap.
H. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN HIPERTENSI
1. Pengobatan dengan obat-obatan penurun darah tinggi sesuai anjuran dokter
2. Merubah pola hidup :
a. Berhenti merokok
b. Mengurangi berat badan bagi penderita yang gemuk

5
c. Menghindari konsumsi garam berlebih (mengurangi makanan yang mengandung
lemak dan garam)
d. Menghindari makanan/ minuman yang mengandung alcohol
e. Istirahat yang cukup
f. Mengurangi stress :
1) Latiahan meditasi
2) Olahraga pernapasan
g. Olahraga teratur :
1) Aerobik
2) Jalan kaki
3) Bersepeda
4) Berenang
I. OBAT TRADISIONAL YANG DAPAT DI GUNAKAN
Bagi penderita hipertensi yang penanganannya memerlukan obat-obat untuk
menurunkan tekanan darah agar kembali normal atau terkontrol.Asupan obat kimia
antihipertensi yang terus- menerus juga kurang baik bagi kesehatan karena mungkin ada
efek samping pada penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu sangat disarankan untuk mencoba obat-obat alternatif non-kimia
yang banyak ditemukan dari alam. Beberapa obat alami yang kandungannya dapat
mengurangi bahkan menyembuhkan Penyakit Hipertensi, jika dikomsumsi dengan benar
dan teratur, diantaranya :
1. Daun Salam (Syzigium polyanthum)
Khasiat : menurunkan koesterol dan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula
darah tinggi.
Cara Penggunaan : Ambil Daun salam segar sebanyak kurang lebih 10 lembar.
Daun salam dicuci, lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, air disaring lalu diminum sekaligus pada malam hari.Lakukan rutin
setiap hari untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
2. Ketimun
Khasiat: Kadar mineral potassium yang tinggi berguna untuk mengurangi
tekanan darah yang tinggi, serta berguna juga untuk mengurangi batu ginjal. cara
penggunaan bisa di komsumsi langsung ( sebagai lalapan ), atau di buat jus, boleh juga
di tambah dengan buah-buahan lain, asal saja komposisi ketimun lebih banyak dari
buah lainnya.
6
3. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Khasiat : menurunkan kolesterol tinggi, menurunkan tekanan darah tinggi,
menurunkan kadar gula darah. Pilihlah buah mengkudu yang sudah matang dan ambil
airnyadengan cara di blender. Kemudian air mengkudu di campur dengan madu dan
minum setiap pagi sebelum sarapan.
J. JENIS MAKANAN UNTUK HIPERTENSI
Golongan Makanan Yang Tidak Boleh
Makanan Yang Boleh Diberikan
Bahan Makanan Diberikan
Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, Roti biskuit dan makanan yg
makanan yg diolah tanpa garam dimasak dg garam dapur
seperti mie, biskuit, kue kering.
Protein hewani Daging, ikan, telur dan susu Ikan asin, keju, kornet, telur
asin, pindang dendeng, udang.
Protein nabati Semua kacang-kacangan yg diolah Kacang tanah dan semua
tanpa garam dapur kacang yg dimasak dg garam
dapur
Sayuran Semua sayuran segar dan sayuran Sayuran yg diawetkan dg
yang diawetkan tanpa garam garam seperti : sayuran
kaleng, asinan
Buah-buahan Semua buah-buahan segar dan Durian dan buah-buahan yg
diawetkan tanpa garam dan soda diwetkan dg garam dan soda

Lemak Minyak margarin dan mentega Margarin dan mentega biasa


tanpa garam
Bumbu Semua bumbu segar dan kering yg Garam dapur, soda, vetsin dan
tidak mengandung garam dapur bumbu yg mengandung garam
dapur, kecap asin, tersai, tauco
Minuman Air putih Kopi dan coklat

K. OBAT-OBATAN ANTIHIPERTENSI
Dikenal lima kelompok obat lini pertama (first line drug) yang digunakan untuk
pengobatan awal hipertensi yaitu : diuretik, penyekat reseptor beta adrenergik (β-

7
blocker), penghambat angiotensin converting enzyme (ACE-inhibitor), penghambat
reseptor angiotensin (Angiotensin-receptor blocker, ARB), dan antagonis kalsium.
1. Diuretik
Mekanisme kerja : Diuretik menurunkan tekanan darah dengan
menghancurkan garam yang tersimpan di alam tubuh. Pengaruhnya ada dua tahap
yaitu : pengurangan dari volume darah total dan curah jantung yang
menyebabkan meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer dan ketika curah
jantung kembali ke ambang normal, resistensi pembuluh darah perifer juga
berkurang. Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah Bumetanide, Furosemide,
Hydrochlorothiazide, Triamterene, Amiloride, Chlorothiazide, Chlorthaldio.
2. Penyekat Reseptor Beta Adrenergik (β-B locker)
Berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian β-blocker
dapat dikaitkan dengan hambatan reseptor β1, antara lain : penurunan frekuensi
denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah jantung,
hambatan sekresi renin di sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat penurunan
Angiotensin II, dan efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis,
perubahan pada sensitivitas baroresptor, perubahan neuron adrenergik perifer dan
peningkatan biosentesis prostasiklin. Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah
Propano lol, Metoprolol, Atenolo l, Betaxo lo l, Bisoprolo l, Pindo lo l, Acebut
olo l, Penbut olo l, Labetalol.
3. Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-I nhibitor)
Kaptopril merupakan ACE-inhibitor yang pertama banyak digunakan di klinik
untuk pengobatan hipertensi dan gagal jantung. Mekanisme kerja : secara langsung
menghambat pembentukan Angiotensin II dan pada saat yang bersamaan
meningka tkan jumlah bradikinin. Hasilnya berupa vasokonstriksi yang berkurang,
berkurangnya natrium dan retensi air, dan meningkatkan vasodilatasi
(melaluibradikinin). Contoh antihipertensi dari go longan ini adalah Kaptopril,
Enalapril, Benazepril, Fosinopril, Moexipril, Quianapril, Lisinopril.
4. Penghambat Reseptor Angiotensin
Mekanisme kerja : inhibitor kompetitif dari resptor Angiotensin II (tipe 1).
Pengaruhnya lebih spesifik pada Angiotensin II dan mengurangi atau sama sekali
tidak ada produksi ataupun metabolisme bradikinin. Contoh antihipertensi dari
golongan ini adalah Losartan, Valsartan, Candesartan, Irbesartan, Telmisartan,
Eprosartan, Zolosartan.
8
5. Antagonis Kalsium
Mekanisme kerja : antagonis kalsium menghambat influks kalsium pada
sel otot polos pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, antagonis
kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang
dipengaruhi. Penurunan resistensi perifer ini sering diikuti efek takikardia dan
vasokonstriksi, terutama bila menggunakan golongan obat dihidropirin
(Nifedipine). Sedangkan Diltiazem dan Veparamil tidak menimbulkan takikardia
karena efek kronotropik negatif langsung pada jantung. Contoh antihipertensi dari
golongan ini adalah Amlodipine, Diltiazem, Verapamil, Nifedipine.
Efek SampingAntihipertensi dari golongan diuretik, ACE-inhibitor dan beberapa β-
Blocker dapat menyebabkan reaksi likenoid. ACE-inhibitor juga diasosiasikan dengan
kehilangan sensasi pada lidah dan rasa terbakar pada mulut. ACE–inhibitor dan
penghambat reseptor angiotensin II pernah diimpliksikan bahwa keduanya
menyebabkan angioedema pada rongga mulut pada sekelompok 1% dari pasien yang
mengonsumsinya. Meskipun oedema pada lidah, uvula, dan palatum lunak yang
paling sering terjadi, tetapi oedema larynx adalah yang paling serius karena
berpotensi menghambat jalan nafas. Efek samping obat – obatan antihipertensi pada
rongga mulut adalah xerostomia, reaksi likenoid, pertumbuhan gingiva yang
berlebih, pendarahan yang parah, penyembuhan luka yang tertunda. Sedangkan efek
samping yang sistemik yang paling sering dilaporkan adalah konstipasi, batuk, pusing,
mengantuk, letih, frekuensi berkemih yang meningkat, berkuranya konsentrasi, disfungsi
seksual dan rasa tidak enak pada perut.

9
DAFTAR PUSTAKA
Adib., M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan Stroke.
Yogyakarta : Dianloka Dianloka Pustaka Populer.
Martha. K. 2012. Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi. Jakarta: Araska
Sutanto, 2010. Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes.
Yogyakarta : CV Andi.

10

Anda mungkin juga menyukai