LP Gerontik PSTW
LP Gerontik PSTW
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
C. PENATALAKSANAAN
- MANIFESTASI KLINIS
Menurut Rokhaeni ( 2001 ) beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
Mengeluh sakit kepala, pusing
Tegang/sakit pada tengkuk leher belakang
Lemas, kelelahan
Sesak nafas
Gelisah
Mual
Muntah
Epistaksis
Kesadaran menurun
- ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
b. Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
c. Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
d. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d. Merokok
e. Minum alcohol
f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit seperti Ginjal,
Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor, Vascular, Aterosklerosis,
Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin,
DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis. Selain itu dapat juga
diakibatkan karena Obat–obatan Kontrasepsi oral, Kortikosteroid
E. PATOFLOW/WOC
F. PENGKAJIAN
Pemeriksaan Fisik
A. Head to Toe
Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, thorak, abdomen, genetalia, ekstremitas,
integumen, status neurologi.
B. Kebutuhan Dasar Manusia
- Nutrisi
- Eleminasi
- Tidur dan istirahat
- Gerak dan aktivitas
- Rasa aman dan nyaman
- Personal hygiene
1. Aktivitas / istirahat
Gejala :
Ø Kelemahan
Ø Letih
Ø Napas pendek
Ø Gaya hidup monoton
Tanda :
Ø Frekuensi jantung meningkat
Ø Perubahan irama jantung
Ø Takipnea
2. Sirkulasi
· Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup, penyakit
serebrovaskuler
· Tanda :
Ø Kenaikan TD
Ø Nadi : denyutan jelas
Ø Frekuensi / irama : takikardia, berbagai disritmia
Ø Bunyi jantung : murmur
Ø Distensi vena jugularis
3. Ekstermitas
Perubahan warna kulit, suhu dingin( vasokontriksi perifer ), pengisian kapiler mungkin
lambat
4. Integritas Ego
· Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor
stress multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan )
· Tanda :
Ø Letupan suasana hati
Ø Gelisah
Ø Penyempitan kontinue perhatian
Ø Tangisan yang meledak
Ø otot muka tegang ( khususnya sekitar mata )
Ø Peningkatan pola bicara
5. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat penyakit ginjal )
6. Makanan / Cairan
· Gejala :
Ø Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol
Ø Mual
Ø Muntah
Ø Riwayat penggunaan diuretik
· Tanda :
Ø BB normal atau obesitas
Ø Edema
Ø Kongesti vena
Ø Peningkatan JVP
Ø Glikosuria
7. Neurosensori
· Gejala :
Ø Keluhan pusing / pening, sakit kepala
Ø Episode kebas
Ø Kelemahan pada satu sisi tubuh
Ø Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia )
Ø Episode epistaksis
· Tanda :
Ø Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau memori ( ingatan )
Ø Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman
Ø Perubahan retinal optik
8. Nyeri/ketidaknyamanan
· Gejala :
Ø nyeri hilang timbul pada tungkai
Ø sakit kepala oksipital berat
Ø nyeri abdomen
9. Pernapasan
· Gejala :
Ø Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas
Ø Takipnea
Ø Ortopnea
Ø Dispnea nocturnal proksimal
Ø Batuk dengan atau tanpa sputum
Ø Riwayat merokok
· Tanda :
Ø Distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan
Ø Bunyi napas tambahan ( krekles, mengi )
Ø Sianosis
10. Keamanan
· Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
· Tanda : Episode parestesia unilateral transien
11. Pembelajaran / Penyuluhan
· Gejala :
Ø Factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM , penyakit
serebrovaskuler, ginjal
Ø Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon lain
Ø Penggunaan obat / alkohol
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intoleran aktivitas
b.d kelemahan Setelah dilakukan asuhan 1. Anjurkan pasien 1. Teknik
umum keperawatan diharapkan untuk teknik menghemat
ketidakseimbangan klien mampu melakukan penghematan energi, energi
antara suplai dan aktifitas dengan misalnya ; mengurangi
kebutuhan oksigen normal,dengan kriteria menggunakan kursi penggunaan
hasil : saat mandi, duduk energi, juga
- Melaporkan saat menyisir rambut membantu
peningkatan dalam atau menyikat gigi keseimbangan
toleransi aktivitas dan melakukan antara suplai dan
yang dapat diukur aktivutas dengan kebutuhan
- Berpartisipasi perlahan. oksigen
dalam aktivitas 2. Kaji respons pasien
yang diinginkan / terhadap aktivitas, 2.Menyebutkan
diperlukan perhatikan frekuensi parameter
nadi lebih dari 20 x / membantu dalam
menit diatas frekuensi mengkaji respons
istirahat fisiologi terhadap
stres aktivitas
dan bila ada
merupakan
indikator dari
kelebihan kerja
yang berkaitan
dengan tingkat
aktivitas.
1. Untuk
Nyeri (sakit Setelah dilakukan asuhan 1. Mempertahankan tirah baring meminimalkan
kepala) b/d keperawatan diharapkan selama fase akut stimulasi dan
peningkatan nyeri meningkatkan
tekanan vaskuler berkurang/hilang,dengan 2. Berikan tindakan nonfarmakologi relaksasi
serebral kriteria hasil : untuk menghilangkan sakit kepala 2. Tindakan yang
- Klien melaporkan menurunkan
nyeri/ketidaknyam 3. Kolaborasi untuk pemberian obat tekanan vaskular
anan sesuai indikasi seperti analgesik dan serebral dan yang
hilang/terkontrol antiansietas memperlambat /
memblok
respons simpatis
efektif dalam
menghilangkan
sakit kepala dan
komplikasinya
3. Menurunkan /
mengontrol nyeri
dan menurunkan
rangsang sistem
saraf simpatis,
dapat
mengurangi
tegangan dan
ketidaknyamanan
yang diperberat
oleh stres.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar:Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. Jakarta EGC
Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 (Edisi 8).
Jakarta:EGC
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan pasien. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://bangsalsehat.blogspot.co.id/2017/10/asuhan-keperawatan-pada-lansia-dengan-
hipertensi.html