Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.sy)
Oleh:
Nurlaelatul Afifah
107046302333
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.sy)
Oleh:
Nurlaelatul Afifah
107046302333
Di Bawah Bimbingan
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Hidayatullah Jakarta.
NURLAELATUL AFIFAH
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Rasa syukur serta rangkaian puji senantiasa penulis panjatkan kepada tuhan
pemelihara dan pengatur semesta alam, Allah yang maha kuasa, berkat kehendak dan
kuasanya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam
selalu tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW, suri tauladan kita dalam
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis juga mengharapkan segala bentuk masukan berupa kritik atau saran-
Disadari pula bahwa dalam penulisan skripsi ini serat dengan dialektika yang
tidak mungkin terlupakan antara keyakinan dan kekhawatiran, serta harapan dan
kenyataan yang menjadi satu dalam membentuk mozaik penulisan skripsi ini.
Seperti juga perjalanan studi yang penulis lalui, tidak ada pekerjaan yang sukses
dilakukan dalam kesendirian. Dibalik keberhasilan selalu ada lingkaran lain yang
memberi semangat, bimbingan, bantuan dan do’a. untuk penulis sangat bersyukur
vi
kepada Allah SWT dan mengucap beribu banyak terima kasih atas bantuan dan jasa
yang diberikan oleh semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya
bapak/Ibu:
1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA,. MM., selaku dekan Fakultas Syariah
2. Dr. Euis Amalia, M. Ag., ketua Jurusan Muamalat Program Study Manajemen
Zakat dan Wakaf Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
4. Dr. Asep Saepudin jahar, MA., dosen pembimbing yang tidak kenal lelah
5. Bapak Edisman Adiguna, Ibu Niken, bapak Ade dan bapak Jamal pihak
Rumah Zakat yang telah membantu dan memberikan informasi dalam proses
6. Ayahanda tercinta Moh. Nasik Murdamuri dan Ibunda Yumaini tercinta yang
telah mencurahkan doa, kasih sayang, kesabaran dan dorongan spirit maupun
dijadikan kebanggaan.
vii
7. Kakak-kakaku dan adik-adikku tersayang terima kasih banyak atas dukungan
8. Sahabat kosanku Tia, Maryam, Key, Desi serta sahabat INVOL Monong,
Syaeful, Syahiru, Reza, Riyan, Desi Adami dan Nisa yang selalu mendukung
9. Teman-Teman ZISWAF angkatan 2007 Sifa, Faiz, Marni, Dyah, Ucriet, Tea,
Put3, Icha, Nova, Sela dan teman-teman laki-laki yang tidak mungkin penulis
10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah
memberikan bantuan dan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat
Hidayatullah Jakarta,
Alamin….
NURLAELATUL AFIFAH
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENYATAAN.......................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................. v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
ix
BAB II LANDASAN TEORITIS
2. Tahapan Strategi........................................................................... 23
1. Pengertian Fundraising................................................................. 25
2. Tujuan Pemberdayaan.................................................................. 40
3. Pola-Pola Pemberdayaan.............................................................. 41
4. Tahap-Tahap Pemberdayaan........................................................ 43
5. Indikator Pemberdayaan............................................................... 45
x
BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING PROGRAM
RUMAH ZAKAT
(Sunyum Mandiri).............................................................................. 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 81
B. Saran................................................................................................... 82
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat.1
potensi zakat yang bisa digali dari masyarakat. Potensi kemudian bisa digunakan
mampu. Sejak tahun 2006 hingga sekarang angka pengumpulan zakat cenderung
naik walaupun masih jauh dari potensi zakat nasional. Pada 2006 pengumpulan
zakat secara nasional mencapai Rp300 miliar, tahun 2007 meningkat mencapai
Rp700 miliar dan pada 2008 naik menjadi 900 miliar. Grafiknya menunjukkan
kenaikkan, namun tetap saja tidak sebanding dengan potensi zakat yang mencapai
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, h.
20
2
http://www.antaranews.com/view/?i=1235991716&c=NAS&s, diakses pada hari Senin,02
Mei 2011.
1
Dalam satu dekade terakhir ini, penghimpunan dana zakat cenderung
meningkat dari waktu ke waktu, seperti terlihat dalam table di bawah ini. Dari
data yang berhasil dihimpun oleh the Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ),
terlihat tren positif dalam penghimpunan dana zakat, terutama melalui organisasi
penghimpunan dana zakat 2010 ini didasarkan pada data urutan waktu (time
series) dari dana zakat yang terhimpun melalui lembaga dari tahun 2001 hingga
2008.
terjadi antara kurun tahun 2004 ke 2005. Dalam rentang waktu tersebut,
penghimpunan OPZ mengalami kenaikan sebesar hampir 71,75 persen, dari total
2
miliar rupiah. Sementara itu, peningkatan jumlah persentase penghimpunan
terendah terjadi antara tahun 2006 ke 2007. Dalam selisih tahun tersebut, terjadi
penghimpunan tahun 2006 sebesar 413,92 miliar rupiah menjadi 444,07 miliar
rupiah.
penghimpunan dana zakat yang dilakukan oleh OPZ. Dalam asumsi umum,
asumsi ini masih belum bisa diyakini mengingat belum ada satupun kajian yang
3
http://hanumisme.wordpress.com/2009/12/28/potensi-zakat-2010/, diakses pada hari Senin,
02 Mei 2011.
3
oleh kemampuan menghimpun dana sebagai modal untuk melakukan kegiatan
nirlaba juga ditentukan oleh jumlah dana yang dihimpun untuk melaksanakan
penghimpunana dana dilakuan untuk mencapai target capaian dana yang harus
terkumpul. Lahirlah strategi fundraising sebagai cara atau upaya untuk menarik
operasional lembaga yang pada akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan
4
Hendra Sutisna, Fundraising Database, (Depok: 2006) Cet 1, Hal 11
4
Fundraising sangat berhubungan dengan kemampuan perseorangan,
organisasi, badan hukum untuk mengajak dan mempengaruhi orang lain sehingga
hidup semua organisasi membutuhkan dana (uang) untuk dapat berlanjut dan
tidak hanya uang, tapi fundraising juga membutuhkan pendukung dalam jangka
strategi-strategi modern dan inovatif untuk menggalang zakat, direct mail, media
lainnya dalam menggalang dana Zakat. Mereka juga melakukan beragam upaya
5
http://www.slideshare.net/IBSetiawan/teknik-perencanaan-program-fundraising, diakses
pada hari Jum’at tanggal 03-11-2010
5
laporan pertanggungjawaban secara rutin dan kontinyu. Tidak heran jika
sejumlah lembaga amil zakat nasional memiliki donatur dalam jumlah besar dan
Oleh karena itu, bagi organisasi pengelola zakat yang tidak memiliki dana
awal yang cukup, maka pengumpulan dana untuk membiayai program dan
Rumah Zakat berbeda dengan lembaga amil zakat yang lainnya. Dengan
kini ada pada tingkat yang lebih tinggi; yakni sebagai organisasi sosial
6
http://myzone.okezone.com/content/read/2009/12/24/38/, diakses pada hari Senin, 02 Mei
2011.
7
Setiyo Iswoyo, Seri Panduan Menggalang Dana, In Kina Fundraising, (Depok: Piramedia,
2006), h. 45
6
organisasi baru; trusted, progressive, dan humanitarian, serta mengusung
adalah Rumah Zakat keyakinan kuat untuk berbagi dan menciptakan masyarakat
global madani yang lebih baik, dengan menjadi organisasi terdepan di kawasan
Secara singkat, Rumah Zakat yakin bahwa dengan saling berbagi, akan
tercapai sebuah masyarakat yang lebih baik. Seiring dengan perubahan tersebut,
untuk terus memberi dan berbagi kepada masyarakat. Rumah dengan pintunya
dari dan untuk masyarakat. Bentuk rumah yang tampak seperti tanda panah
8
http://rumahzakat.org/profilnya.php?id=201005030001&cat=2, Diakses pada hari Minggu,
22 Mei 2011.
7
menandakan cinta kasih yang menjadi landasan bagi Rumah Zakat dalam
Salah satu program yang ada pada rumah zakat adalah program
layak. Untuk mencapai kehidupan yang layak itulah rumah zakat berupaya untuk
mandiri, empowering center, sarana usaha mandiri, water well, pelatihan skill
dan pemberdayaan potensi lokal dan budidaya agro. Dari sini kita dapat melihat
betapa banyaknya program senyum mandiri Rumah Zakat, dalam hal ini untuk
ekonomi (senyum mandiri), Rumah Zakat harus selalu aktif dan kreatif dalam
wakaf ataupun zakat akan kurang efektif. Bahkan lebih jauh dapat dikatakan
bahwa aktivitas fundraising yang tidak menghasilkan dana sama sekali adalah
pada akhirnya apabila fundraising tidak menghasilkan dana maka tidak ada
9
http://rumahzakat.org/profilnya.php?id=201005030001&cat=2.
8
menjaga kelangsungan programnya, sehingga pada akhirnya lembaga akan
melemah.
ekonomi (senyum mandiri) yang merupakan solusi dalam hal membantu Rumah
Zakat dalam menjalankan programnya. Untuk itu kiranya penulis tertarik untuk
ZAKAT”
B. Pembatasan Masalah
luas. Demi terselesaikannya penulisan ini, maka dalam penelitian penulis hanya
C. Perumusan Masalah
9
2 Bagaimana pengaruh strategi fundraising terhadap program pemberdayaan
1. Tujuan Penelitian
Mandiri).
senyum mandiri.
2. Manfaat penelitian
pencerahan dan daya guna bagi pihak-pihak terkait, yakni sebagai berikut:
a. Bagi Praktisi
menerapkannya.
10
b. Bagi Akademisi
c. Bagi Masyarakat
fundraising.
memperkaya wawasan dan wacana dalam ekonomi Islam pada umumnya dan
1. Kerangka Teori
tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah
11
saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik
operasionalnya.10
tujuan.
awlan ber- yang menjadi kata ”berdaya” artinya memiliki atau mempunyai
10
Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992) Cet. Ke-4, h. 32
11
David Faulkner dan Gerry Johnson, Strategi Manajemen, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 1995). h. 3
12
http://www.slideshare.net/IBsetiawan/teknik-perencanaan-program-fundraising, diakses
pada Jum’at tanggal 03-11-2010.
12
kekuatan, pemberdayaan dalam bahasa indonesia merupakan terjemahan dari
2. Kerangka Konsep
kajian terdahulu. Sebelum membuat skripsi ini penulis melakukan kajian pustaka
yang berupa judul-judul skripsi yang telah ada sebagai pembanding dari skripsi
13
http://file.upi.edu/Direktori/A%20-
%20FIP/JUR.%20PEND.%LUAR%20SEKOLAH/MUSTOFA%20KAMIL/Pengertian%20Pemberda
yaan. Pdf.diakses pada hari senin tanggal 29-1-2010
13
No Nama Skripsi Isi Perbedaan
14
masyarakat.
terhadap peningkatan
15
DKI Jakarta yang
produksi agar
masyarakat bisa
mengembangkan
usahanya.
a. Jenis Penelitian
dalam analisis.
16
b. Sumber data penelitian ini yaitu:
1). Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari beberapa pihak
terstruktur.
2). Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai literatur dan
referensi lain seperti buku, majalah, makalah serta anual report RZI
berikut:
ini adalah data perkembangan jumlah rumah mandiri Rumah Zakat dan
17
3. Metode pengolahan dan analisis data
H. Sistematika Penulisan
analisa materi dan penulisan skripsi ini, maka penulis menjelaskan dalam
sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang di
bagi dalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembatasan masing-masing
yang akan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:
18
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan hal-hal yang terkait dengan latar
penulisan.
Rumah Zakat.
19
BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING PROGRAM
RUMAH ZAKAT.
BAB V PENUTUP
ini.
20
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk
memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman dahulu yang sering
angkatan perang.14
sebagai pola kegiatan dan strategi sebagai ”penipuan” (ploy) yaitu muslihat
dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
14
Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Manajement: Bact To Basic Approach
(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003), h. 19.
21
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi
adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk
panjang suatu organisasi, karena organisasi tanpa adanya strategi tidak akan
jangka panjang adalah meletakan tujuan-tujuan yang jelas, secara teoritis hal
sesuatu halangan yang harus ditakuti atau bahkan dimusuhi. Justru sebaliknya,
Pesaing bisa kita jadikan sebagai sumber inspirasi dalam memperbaiki kinerja
15
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092
16
David Faulkner dan Gerry Johnson, Seri Strategi Manajemen Strategi Manajemen The
Challenge Of Strategic Management, ( Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 1992), h. 5.
22
menghasilkan produk ataupun jasa dengan bekerja secara lebih efisien dan
efektif.17
adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan
lingkungan secara efektif yang terbaik, karena strategi merupakan kunci dari
terlaksananya misi yang ada dalam suatu perusahaan atau lembaga untuk
2. Tahapan Strategi
a. Perumusan Strategi
17
Abdullah Amrin, S.E, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah (Memenangkan Persaingan
Usaha Bisnis Asuransi Dan Bank Syariah Secara Syariah), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2007), h. 7-8
18
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 30
23
menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu
b. Implementasi Strategi
sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat,
c. Evaluasi strategi
yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat
24
strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat
lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.
dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang
B. Konsep Fundaraising
1. Pengertian Fundarising
upaya atau proses kegiatan dalam rangka menghimpun dana zakat, infaq dan
shodaqoh serta sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok,
25
organisasi dan perusahaan yang akan disalurkan dan didayagunakan untuk
mustahik.19
menghimpun dana dari masyarakat dan sumber daya lainnya dari masyarakat
amal kebajikan dalam bentuk penyerahan dana atau sumber daya lainnya yang
maupun jangka pendek, suatu lembaga yang tidak memiliki strategi yang kuat
19
Manajemen Pengelolaan Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI 2009, h.65
20
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta:
TERAS, 2009), h. 12.
26
dalam menjalankan fundraising maka tidak akan maksimal dalam
memperoleh dana.
adanya dana tidak akan bisa menjalankan programnya. Dasar hukum ini
pengelolaan zakat, keputusan Menteri Agama No. 581 tahun 1999 tentang
Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291 tahun 2000 tentang
memiliki kaitan erat dengan zakat adalah Undang-Undang No. 17 tahun 2000
zakat sendiri dalam pasal 1 ayat (2) diartikan sebagai harta yang disisihkan
27
oleh seorang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada
pemerintah terdiri atas dua lembaga, yaitu Badan Amil Zakat dan Lembaga
Amil Zakat.21
tentang zakat, bahwa sanya zakat adalah merupakan kewajiban yang Allah
turunkan untuk hambanya. Maka dari itu salah satu tugas dari lembaga adalah
21
Sudirman, Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press, 2007),
h. 94-95
28
a. Dari sunnah, perintah Rosulullah SAW kepada Muadz bin Jabal:
( )
Artinya: Hai Muadz, beritahulah mereka (orang-orang kaya itu), bahwa
Allah telah mewajibkan zakat atas harta mereka yang diambil
dari orang-orang kaya untuk diberikan kepada orang-orang
fakir/miskin” (HR. Bukhari).
yang didukung oleh para sahabat senior seperti Umar, Usman, Ali seraya
berucap:
( )
Artinya: Kata Abu Bakar r.a: demi Allah kalau mereka membangkang
tidak mau menyerahkan seekor cempe kambing kacangan
kepadaku, yang justru pernah diserahkan Rosulullah SAW pasti
mereka akan kuperangi karena pembangkangnya itu.” (HR.
Bukhori).
mengumpulkan zakat ini, maka butuh fundraising yang bagus agar terkumpul
secara maksimal.
29
3. Ruang Lingkup Serta Tujuan Fundraising
organisasi pengelola zakat. Oleh karena itu, peran sebuah organisasi dalam
artinya sebuah OPZ tanpa adanya dana yang akan disalurkan kepada
mustahik. Berapapun dana yang dibutuhkan, besar ataupun kecil, akan sangat
lingkupnya begitu luas dan mendalam, pengaruhnya sangat begitu berarti bagi
Oleh karenanya, tidak begitu mudah untuk memahami ruang lingkup dari
a. Motivasi Donatur
22
Manajemen Pengelolaan Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI 2009, h. 66-67
30
fundraising maka organisasi pengelola zakat harus teris melakukan
b. Program
mustahik.
a. Menghimpun dana
paling mendasar. Termasuk dalam pengertian dana adalah barang atau jasa
yang memiliki nilai material. Tujuan inilah yang paling pertama dan
utama dalam pengelolaan zakat dan ini pula yang menyebabkan mengapa
31
fundraising kegiatan lembaga pengelola zakat, tidak akan berarti sama
yang tidak menghasilkan dana sama sekali adalah fundraising yang gagal
maka tidaka ada sumber daya yang dihasilkan. Apabila sumber daya tidak
donaturnya. Untuk dapat menambah jumlah donasi, maka ada dua cara
yang dapat ditempuh, yaitu menambah donasi dari setiap donatur atau
donatur adalah cara yang relativ lebih mudah dari pada menaikan, jumlah
donasi dari setiap donatur. Dengan alasan ini maka, mau tidak mau
32
c. Meningkatkan atau membangun citra lembaga
lembaga dalam benak khalayak. Citra ini dapat bersifat positif, dapat pula
bersifat negatif. Dengan citra ini setiap orang akan menilai lembaga, dan
ditunjukan adalah citra yang positif, maka dukungan dan simpati akan
tetapi pada saat itu mereka tidak memiliki kemampuan untuk memberikan
33
dana kepada lembaga tersebut sebagai donasi karena ketidak mampuan
berbuat apa saja untuk mendukung lembaga dan akan fanatik terhadap
lain. Kelompok seperti ini sangat diperlukan oleh lembaga kepada orang
lain.
ini adalah tujuan yang tertinggi dan bernilai untuk jangka panjang,
sehari-hari.
melalui sebuah organisasi pengelola zakat. Karena jika hal tersebut terpenuhi
34
Dalam melakukan fundraising ada beberapa metode yang harus di
presentasi langsung.
khusus diarahkan untuk menjadi transaksi donasi pada saat itu. Sebagai
24
Ibid hal 68-69
35
contoh dari metode ini adalah: Advertorial, Image Compaign dan
penyelenggaraan Event.
metode tersebut.
kegiatan fundraising saat ini harus ditangani dengan sangat serius dan
dengan strategi yang bagus oleh setiap organisasi pengelola zakat yang
36
Sedangkan untuk misi dan motivasi fundraising itu sendiri adalah
sebagai berikut:25
1. Ikhlas
2. Meningkatkan kalimatullah
5. Dakwah
C. Konsep Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan
Awalan em berasal dari bahasa latin dan yunani, yang berarti didalamnya,
karena itu pemberdayaan dapat beraati kekuatan dalam diri manusia, suatu
sumber kreatifitas.26
25
Ibid. h. 70
26
Lili Badriah, Muhamad Zen & M.Hudri, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005), h.
53.
37
Carlzaon dan Macauley sebagaimana dikutif oleh wasistiono
adalah sebagai berikut: membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan
27
Badudu dan zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: pustaka Sinar Haparan, 2001),
h. 318
38
dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Sedangkan dalam
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pasal 1 ayat 8 adalah upaya yang
28
Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari
Ideology, Strategi sampai Tradisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 41-42.
29
http://suniscome.50webs.com/32%20Konsep%20Pemberdayaan%20Partisipasi%20Kelemb
agaan.pdf. Diakses pada tanggal 21 januari 2011.
30
Zakat dan empowering-Jurnal Pemikiran dan Gagasan, Volume 2, Jumadil Tsani 1430/juni
2009. h. 20
39
dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat
terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan
menunjuk pada keberadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
2. Tujuan Pemberdayaan
40
pembentukan kelompok-kelompok social besar yang bekerja berdasarkan
agenda bersama.31
3. Pola-pola Pemberdayaan
31
Edi Suharto.CSR & COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan (Bandung: Alfabeta, 2010), h.
67
32
www.kriyamaya.or.id/index.php?option=com_docman.(powerpoint), diakses pada tanggal
18 januari 2011
33
Lili Badriah, Muhamad Zen & M.Hudri, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005),
hal. 54
41
1) Mempunyai tujuan yang hendak dicapai
pemberdayaan
masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerja sama
sulit di capai.
suatu kegiatan tetapi kontribusi mereka dalam setiap tahapan yang mesti
42
3) Penilaian komunitas yang diperoleh dari pengertian mereka tentang
masalah berbisnis.
dimanfaatkan.34
4. Tahap-tahap pemberdayaan
43
b. Tahapan pengenalan permasalahan dan identifikasi kebutuhan wirausaha.
seperti suatu siklus guna mencapai perubahan yang lebih baik. Merujuk pada
yang memadai.
c. Memperkuat potensi atau daya yang yang dimiliki oleh masyarakat, dalam
44
e. Pembukaan akses kepada berbagai peluang (opportunities) yang akan
5. Indikator pemberdayaan
pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial
kehidupannya.36
35
Ibid, h. 61
36
Achmad Subianto, Ringkasan Dan Bagaimana Membayar Zakat, (Yayasan bermula dari
kanan: Jakarta, 2004), h. 40
37
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat Dan Jaringan Pengaman Social,
(Gramedia pustaka utama: Jakarta, 1999), h. 29
45
a. Berkurangnya jumlah penduduk miskin.
masyarakat.
46
BAB III
bernama Dompet Sosial Ummul Quro’ (DSUQ) yang berdiri pada tanggal 2 Juli
1998 dan dipelopori oleh Ustadz Abu Syauqi. Hal ini lah DSUQ semakin
ekspansi semakin kuat ketika lembaga ini telah mendapat sertifikasi pengukuhan
muzakki dan mustahiq. Antara yang memberi dan menerima, antara para aghniya
(orang kaya) dan mereka yang dhuafa sehingga kesenjangan sosial bisa semakin
dikurangi jaraknya. Harmoni ini semakin hangat dengan dukungan para muzakki
38
Hasil wawancara oleh bapak Edisman Adiguna sebagai BMKCU Rumah Zakat Jakarta
Barat, pada hari Rabu, 08 Juni 2011.
47
dan mitra lembaga. Merekalah yang menjadi tiang penyangga lembaga, selain
tentu dukungan doa anak yatim dan para mustahiq yang menyuburkan gerakan
bahkan untuk kiprah yang lebih luas . Dirintislah program bea siswa pendidikan
yatim dan dhuafa, layanan kesehatan, rehabilitasi masyarakat miskin kota, dll.
Turangga 33 Bandung.
Pada tahun 2003 DSUQ berubah nama menjadi Rumah Zakat Indonesia
DSUQ seiring dengan turunnya SK Menteri Agama RI No. 157 pada tanggal 18
Maret 2003 yang mensertifikasi organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat
Nasional. Bulan Mei, Rumah Zakat Indonesia DSUQ hadir di ibukota Jawa
Timur, Surabaya.
48
Indonesia. Kepercayaan masyarakat semakin tumbuh, donasi terkumpul sebanyak
Rp 8,92 M.
yang terjadi 26 Desember 2004 membuka akses Rumah Zakat Indonesia lebih
memiliki kantor cabang pembantu Duri dan Dumai. Sistem informasi lembaga
mulai masuk ke jaringan on line. Mulai transaksi online, absensi on line, dan
Abu Syauqi beralih ke Virda Dimas Ekaputra. Babak sejarah baru '
Kesadaran berzakat terus didorong dengan merilis kampanye “When Zakat Being
Sadar Zakat 2008 pertama kali di 6 kota. Donasi berhasil terkumpul sebanyak Rp
29,52 M.
49
Program. Implementasi program mulai difokuskan hingga mengerucut pada
program sehingga lebih terukur, dan terkontrol. Di tahun ini pula Rumah Zakat
Sekolah Dasar Juara yang bersifat gratis. Guru-guru terbaik dipilih untuk
“Saya Percaya Rumah Zakat” menggandeng endorser Helmy Yahya. Acara Gelar
Budaya Zakat (GBZ) Menuju Indonesia Sadar Zakat 2008 kembali digelar, kali
growth!
peradaban besar yang sejak awal telah diimpikan, yakni ”transformasi mustahik
50
pengembangan usaha kecil dan mikro di 18 kota. Tidak hanya itu, Rumah Zakat
peranan penting karena karakter, pola pikir, dan sikap yang kontra produktif
menjadi organisasi yang amanah dan professional terus dilakukan, salah satunya
dan masyarakat.
donasi sebesar Rp 71,40 Milyar. Untuk memberikan edukasi lebih luas kepada
dilakukan, kali ini hadir di 19 Kota. Tahun ini menjadi tahun pertama pasca 10
51
ekonomi). Peningkatan jumlah unit layanan terus dilakukan. Hingga akhir tahun
Pada tahun 2009 bisa disebut sebagai tahun ekspansi mengingat dalam 1
dari masyarakat antara lain award dari Karim Business Consulting yang
Award (Islamic Social Responsibility Award 2009). Penghargaan juga datang dari
donasi tumbuh semakin baik, tercatat Rp 107, 3 Milyar berhasil dikumpulkan dan
Tahun 2010 krisis global 2009 banyak diprediksikan mulai pulih pada
tahun ini, namun tantangan sosial dan ekonomi tak lebih mudah dihadapi. Rumah
Zakat Indonesia menyikapi hal ini dengan melakukan rangkaian adaptasi dan
52
berbagi dan menciptakan keluarga global yang lebih baik, Rumah Zakat berdaya
Selama 12 tahun berdiri, Rumah Zakat terus berupaya menjadi mitra para
muzakki dan mustahik yang ada di seluruh nusantara mulai dari Aceh sampau ke
Papua hingga ke beberapa negara lainnya di dunia. Dan selama itu pula Rumah
Zakat berusaha untuk menjadi jembatan bagi segala bentuk kebaikan yang
Dengan spirit “bisa, bisa, harus bisa”, Rumah Zakat meyakini bahwa
keniscayaan. Oleh karena itulah tahun ini Rumah Zakat hadir dengan sebuah
identitas baru sebagai bentuk komitmen menyempurnakan diri agar tampil lebih
baik dalam melayani bangsa dan menjadi Non Government Organization (NGO)
bertaraf global.
Perubahan pada Rumah Zakat tak hanya sekedar tranformasi bentuk logo
serta nama yang semula Rumah Zakat Indonesia, kini menjadi Rumah Zakat. Tapi
juga kepada nilai dan budaya kerja yang menjadi semangat di dalam diri setiap
53
amil. Dengan mengusung brand value, Trusted, Progressive, Humanitarian,
Selain perubahan dari logo dan nama, rumah zakatpun merubah nama
the Heart merupakan identitas visual Rumah Zakat saat ini. Heart
Brand baru yang diusung Rumah Zakat saat ini melahirkan wajah baru
program yakni EduCare, HealthCare, YouthCare, dan EcoCare, maka untuk saat
Senyum Mandiri.
adalah sebuah upaya dari Rumah Zakat untuk turut membangun negeri dan
2009 lalu masih menempatkan Indonesia pada urutan ke-III dari 176 negara
(Human Development Report 2009 UNDP). Tujuan dari program ini adalah
54
membentuk Keluarga Mandiri di wilayah binaan atau dikenal dengan Integrated
Community Development (ICD). Dan tahun ini Rumah Zakat memiliki target
(DSUQ) Nomor 31 tanggal 12 Juli 2001 yang dibuat di hadapan Notaris Dr.
Wiratni Ahmadi.
Rachmawati, SH.
39
http://www.rumahzakat.org/profilnya.php?id=200912240001&cat=2. Diakses pada hari
Jum’at tanggal 24-12-2010
55
a. Penyesuaian Anggaran Dasar Yayasan Rumah Zakat Indonesia dengan
Rachmawati,SH.
Zakat.
Organisasi Sosial.
56
a. Tahun 2006 : Nomor 062/64-Kansos tanggal 15 Maret 2006.
pendirian hingga surat keterangan domisili. Dari sini terlihat bahwa Rumah Zakat
adalah merupakan lembaga yang sudah diresmikan oleh pemerintah sebagai lembaga
amil zakat.
Visi :
Menjadi lembaga amil zakat bertaraf Internasional yang unggul dan terpercaya.
Missi :
produktif.
40
http://www.rumahzakat.org/profilnya.php?id=200912240001&cat=2, diaksess pada hari
Jum’at tanggal 24-12-2010.
57
D. Program Pemberdayaan Ekonomi (Senyum Mandiri) Rumah Zakat
usaha dalam kelompok binaan. Satu kelompok KUKMI terdiri dari 20 (dua
puluh) penerima manfaat, yang juga mendapatkan porsi dana jaminan social
2. Empowering Center
58
a. Rp. 185.500.000,-/1 lokasi selama 1 tahun
Empowering Centre
Kota Alamat
Medan Jl. Balai Desa No. 5 Kel. Sunggal Kec. Medan Sunggal
Jakarta
Jl. Pulo Asem Utara III RT 09 RW 01 Kel. Jati Kec. Pulogadung
Timur
Pekanbaru Jl. Pesisir Gang Rumbio Kel. Meranti Pandak Kec. Rumbai Pesisir
Padang Jl. Lapangan Bola PSPS No.31 Parupuk Tabing Koto Tangah
59
3. Sarana Usaha Mandiri
dilapangan. Berikut adalah jumlah dana yang dikeluarkan Rumah Zakat untuk
4. Water Well
ICD sebagai bagian program akselerasi prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
di tempat tinggal warga. Berikut adalah jumlah dana yang dikeluarkan Rumah
serta bantuan modal sesuai hasil evaluasi akhir program. Di akhir pelatihan,
60
adalah jumlah dana yang dikeluarkan Rumah Zakat untuk program pelatihan
6. Budidaya Agro
Sasaran utama program ini adalah para peternak skala mikro agar
tahun.
b. Sapi gaduh
sapi.
61
Syarat-syarat dari program-program di atas secara umun dilihat dari
delapan asnaf, seperti halnya dalam surat At-Taubat ayat 60 di jelaskan. Yang
Sedangkan syarat mustahik yang ikut dalam program ini adalah sebagai
berikut:
1. Mustahik ini adalah warga binaan Rumah Zakat. Mengapa demikian, karena
warga binaan ini adalah warga yang secara umum telah lolos dalam survey
tim MRO Rumah Zakat. akan tetapi, tidak menutup kemungkinan warga lain
62
pun, yang memang benar-benar membutuhkan atau layak dibantu dalam
bagi mustahik yang memang mendapat bantuan oleh donatur secara terikat.
1). Ada kemauan untuk berusaha atau merubah diri menjadi berkembang.
3). Mustahik tersebut mendapat referensi dari DKM masjid setempat, bahwa
1.KTP
2. KK
41
Hasil wawancara oleh bapak Edisman Adiguna sebagai BMKCU Rumah Zakat Jakarta
Barat, pada hari Rabu, 08 Juni 2011.
63
E. Struktur Organisasi Rumah Zakat
Dewan Pembina
VICE
Chief Executife Officer
Corporate
Secretary Internal Audit
I - Philantrophi
DEWAN PEMBINA
Muhamad Rachmadi
42
Hasil data wawancara dikirim oleh Ibu Niken, Rumah Zakat Bandung pada hari Kamis, 09
Juni 2011.
64
DEWAN PENGAWAS
DEWAN PENGURUS
Officer (CSRO)
Nur Efendi
Area Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Papua
R. Herry Hermawan
Sri Nurmiyati
Asep Mulyadi
Referensi Syariah
65
KONSORSIUM KONSULTAN AHLI
Konsultan Legal
Konsultan Marketing
Konsultan Pajak
Konsultan Keuangan
Konsultan Pemberdayaan
AUDITOR INDEPENDEN
zakat. khusus pada bab II paragraf 1 pasal 3 dan pasal 9 di jelaskan mengenai
susunan organisasi dan tata kerja badan amil zakat nasional. Di antaranya adalah:
2. Badan pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas seorang
ketua umum, dua orang ketua, seorang sekretaris umum, dua orang sekretaris,
66
seorang bendahara, devisi pengumpulan, devisi pendistribusian, devisi
operasional.44
ketidak percayaan muzakki terhadap lembaga salah satunya adalah tidak ada
43
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, h.
40-41.
44
Ibid, h. 45
67
BAB IV
program, untuk mengoptimalisasi dana zakat, infaq dan shodaqoh serta sumber
layak pakai adalah hanya sebagian kecil dari contoh praktik fundraising saat ini.
Masih banyak alternatif cara menggalang dana lain yang bisa dilakukan oleh
organisasi nirlaba. Para pegiat organisasi nirlaba tidak boleh terbelenggu dengan
dituntut untuk terus berkreasi dalam menggalang dana. Bila setiap aktivis
68
organisasi nirlaba mampu menciptakan inovasi baru dalam penggalangan dana,
dalam program ini bukan hanya memberikan beberapa kemudahan. Banyak pula
hal yang menarik seperti mengadakan event-event besar dan iklan yang menarik
4. Direct Marketing
metode. Yaitu: offline dan online. Offline adalah metode yang dilakukan
Rumah Zakat secara langsung seperti face to face antara Amil (petugas
Rumah Zakat untuk donatur dalam bentuk layanan melalui internet, seperti
5. Indirect Marketing
Rumah Zakat dalam bentuk iklan melalui media masa, seperti iklan melalui
televisi, radio, dan Koran. walaupun fundraising yang dilakukan seperti ini
membutuhkan dana yang cukup besar, tetapi iklan pers ini memiliki
69
pembaca surat kabar atau majalah tersebut, serta mendapat liputan editorial
yaitu direct marketing dan indirect marketing termasuk Rumah Zakat. dalam
fundraising ada dua metode yang harus dilakukan oleh lembaga zakat, di
antaranya adalah:
Apabila dalam diri donatur muncul keinginan untuk melakukan donasi setelah
melakukan donasi sudah tersedia. Sebagai contoh dari metode ini adalah:
45
Hasil wawancara oleh bapak Edisman Adiguna sebagai BMKCU Rumah Zakat Jakarta
Barat, pada hari Rabu, 08 Juni 2011.
70
langsung, yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana tidak dilakukan dengan
Metode ini misalnya dilakukan dengan cara promosi yang mengarah kepada
pembentukan citra lembaga yang kuat, tanpa secara khusus diarahkan untuk
menjadi transaksi donasi pada saat itu. Sebagai contoh dari metode ini adalah:
Zakat dan metode yang dijelaskan dalam buku, hanya berbeda pada
akan tetapi pada dasarnya sama direct marketing ataupun indirect marketing
fundraising yang digunakan oleh Rumah Zakat, sedikit tapi efektif. Terbukti
perkembangan pendapatan dana zakat yang cukup besar dari tahun ketahun.
Cukup besar perkembangan dana ZIS yang ada di Rumah Zakat, inilah
fungsi dari fundraising. Adapun dana ZIS ini diambil dari beberapa model
46
Manajemen Pengelolaan Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam,Departemen Agama RI 2009, h. 68-69
71
Melihat perkembangan zaman yang semakin modern, selain metode
yang Rumah Zakat tawarkan bagi Sobat Zakat untuk dapat mengoptimalkan nilai
ibadah, baik itu Zakat, Infak, Shadaqah, Qurban ataupun program pemberdayaan
lainnya, serta kemudahan ini merupakan bagian dari Fundraising Rumah Zakat.
Manfaatkan EDC ketika anda berdonasi secara tunai melalui ZISco (ZIS
consultant).
2. Autodebet
3. Payroll zakat
Potensi zakat begitu besar, RZI mengajak setiap perusahaan atau instansi
kolektif.
72
4. Paypol
Dengan metode online purcase menjadi salah satu pilihan kemudahan bagi
ATM terdekat
6. Z-Mobile
Bagi sobat zakat yang mempunyai kesibukan dan berada ditempat umum, z-
8. Jemput zakat
9. E-Banking
Anda bisa membayar zakat dimanapun anda berada dengan fasilitas mobile
73
Di atas beberapa kemudahan cara membayar zakat yang disediakan
Rumah Zakat untuk donatur, cara kemudahan inilah merupakan pendukung dari
fundraising yang ada di Rumah Zakat untuk semua jenis program demi merangkai
tergantung jumlah nominal yang dipasarkan. Seperti dalam pembuatan Water well
(Air bersih) dengan jumlah nominal Rp. 56.500.000,. Akan tetapi jika memang
ada donatur yang membayar infaq dan shodaqohnya secara terikat untuk senyum
dan spesifik, positioning, terikat pada kegiatan tertentu dan focus. Empat faktor
fundaraising kita harus mengetahui karekteristik dari para donatur, mulai dari
47
Hasil wawancara dengan Ade (selaku bagian dari NFE (Non Formal Educare), SD Juara,
Rabu 11 Mei 2011.
48
http://www.slideshare.net/IBSetiawan/teknik-perencanaan-program-fundraising, diakses
pada hari Jum’at, 03 Desember 2010.
74
Selain beberapa model dan kemudahan yang Rumah Zakat sediakan untuk
“di mana ada muzakki disitu ada mustahik. Sebagaimana yang dipraktekan
kabar, adanya pengesahan tentang kualitas organisasi dari kalangan yang ahli
atau dari kalangan tokoh masyarakat. Kesemuanya ini dapat membuat orang
organisasi tersebut dan masyarakat menjadi yakin bahwa apa yang dilakukan
75
5. Memberikan pelatihan dan kemitraan kepada mustahik dan muzaki dalam hal
dengan UU zakat.
6. Ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih merupakan sesuatu yang sangat
rasa penghargaan atas budi baik donatur. Hal juga merupakan suatu usaha
7. Nilai tanggung jawab dan laporan. Ketika suatu organisasi mengambil dana
dari seseorang, maka organisasi tersebut harus menyadari bahwa dana tersebut
kepada mereka bahwa dana yang mereka sumbangkan telah digunakan secra
efektif. Namun jika tujuan tersebut gagal diperoleh, maka laporan masih bisa
76
B. Pengaruh Strategi Fundraising Pada Program Pemberdayaan Ekonomi
(Senyum Mandiri).
program yang dimunculkan oleh Rumah Zakat tercover dengan baik, dengan
program senyum juara, senyum sehat dan senyum mandiri. Tujuannya adalah
membentuk keluarga mandiri (KM) diwilayah ICD. Dimana tahun 2010 Rumah
Zakat memiliki target utama untuk mewujudkan senyum 1500 keluarga mandiri.
yang dijalankanpun berjalan dengan baik. Karena suatu organisasi tanpa adanya
menggunakan dua metode saja yaitu direc marketing dan indirec marketing. Dari
dua model strategi ini Rumah Zakat telah membuktikan peningkatan jumlah
jumlah layanan:
77
200000
0
tahun 2010
sa ho i
m
e
us
ca kuk
...
ll
nd b..
ga i...
pe a u
no r w e
wa ...
sia mp
pe em
n
ke
...
n
be
ra
e
ng
si
t
tahun 2010
va
re
tahun 2011
Gambar: 4.1
Jumlah Layanan Program Pemberdayaan Ekonomi
layanan dalam program senyum mandiri ini dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Pada tahun 2010 jumlah layanan pada program KUKMI awalnya
hanya berjumlah 1.868 warga binaan, pada awal tahun 2011 meningkat menjadi
8.374 warga binaan. Untuk cake house pada tahun 2010 jumlah layanannya 29
tempat, tetapi berhubung perubahan program pada awal 2011, maka untuk cake
house tidak dijalankan kembali. Tetapi pada kenyataannnya memang ada, masih
menjalankan cake house yang ada. Untuk sarana usaha mandiri awalnya hanya
berjumlah 175 sarana usaha mandiri, kini meningkat menjadi 361 sarana usaha
mandiri. Begitupula dengan program yang lainnya seperti siaga bencana pada
Sedangkan untuk water well awalnya hanya 129 sarana air bersih, meningkat
78
Khusus dalam program KUKMI, program ini mempunyai tujuan
Cukup lumayan banyak jumlah mustahiq yang sudah mandiri, sudah 5% dari
19%
fakir
47%
miskin
berdaya
29%
mandiri
Gambar: 4.2
Mustahik Menuju Mandiri 2010
itu jumlah yang cukup membanggakan. Karena mustahik mandiri ini mustahik
hasil seleksi yang sudah terpenuhi kebutuhannya, hal ini bukan hal yang tidak
79
Program pemberdayaan
bersama KUKMI
Mandiri
Berdaya
Miskin
Fakir
Di bawah KHL di atas nilai KHL Antara 15% -(-)15% 15% di atas
nisab zakat
178 orang 2913 orang 1165 orang
328 orang
Gambar 4.3
Program pemberdayaan bersama KUKMI
KHL itu berawal dari mustahik yang mendapatkan program senyum sehat dan
senyum mandiri, sedangkan pada tingkat miskin sudah termasuk mustahik yang
ekonomi, akan tetapi lebih kepada pelatihan skill dan mendapat pembiayaan
bersifat qordul hasan. Sedangkan untuk tingkat berdaya dan mandiri itu mustahik
yang sudah lepas dari pembinaan Rumah Zakat, artinya bahwa mustahik ini
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zakat menggunakan dua metode. Yaitu: offline dan online. Offline adalah
metode yang dilakukan Rumah Zakat secara langsung seperti face to face
Zakat dalam bentuk iklan melalui media masa, seperti iklan melalui televisi,
81
ekonomi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Terbukti bahwa
pada tahun 2010 jumlah layanan pada program KUKMI awalnya hanya
berjumlah 1.868 warga binaan, pada awal tahun 2011 meningkat menjadi
8.374 warga binaan. Untuk cake house pada tahun 2010 jumlah layanan 29
tempat. Untuk sarana usaha mandiri awalnya hanya berjumlah 175 sarana
usaha mandiri, kini meningkat menjadi 361 sarana usaha mandiri. Untuk siaga
bencana pada tahun 2010 berjumlah 93.738 orang, tahun 2011 meningkat
menjadi 113.814 orang. Begitupula pada water well awalnya pada tahun 2010
129 sarana air bersih, pada tahun 2011 meningkat menjadi 137 water well.
B. Saran
Namun fundraising yang dilakukan Rumah Zakat masih perlu ditingkatkan lagi,
agar strategi fundraising mampu mencapai target dana zakat, infaq dan shodaqah
Zakat harus lebih meningkatkan kinerja agar masyarakat lebih percaya untuk
82
DAFTAR PUSTAKA
Badriah, Lili, Muhamad Zen & M.Hudri, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005.
Badudu dan Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Haparan,
2001.
Faulkner, David dan Gerry Johnson, Seri Strategi Manajemen Strategi Manajemen
The Challenge Of Strategic Management, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 1992.
Uchyana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005).
83
Suharto, Edi . CSR & COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan, Bandung: Alfabeta,
2010.
http://www.slideshare.net/IBSetiawan/teknik-perencanaan-program-fundraising,
diakses pada hari Jum’at tanggal 03-11-2010
http://suniscome.50webs.com/32%20Konsep%20Pemberdayaan%20Partisipasi%20K
elembagaan.pdf. Diakses pada tanggal 21 Januari 2011
84
Lampiran 1
Senyum sehat
1%
17% 20%
Senyum juara
5% Senyum mandiri
Penyaluran
langsung
7%
Penyaluran
3% 23% bencana
Ramadhan
23%
Qurban
lain-lain
Gambar : 1.3
85
Lampiran 2
39%
61%
laki-laki
perempuan
Gambar : 1.4
Sumber: MUIS mustahik informasi system 2005-2011
86
Lampiran 3
dana zakat
0
2006 2007 2008 2009
Gambar : 1.5
87
Lampiran 4
88
PERTANYAAN WAWANCARA
Memulai kiprahnya sejak Mei 1998 di Bandung, lembaga yang awalnya bernama
Dompet Sosial Ummul Quro’ (DSUQ) yang berdiri pada tanggal 2 Juli 1998 dan
dipelopori oleh Ustadz Abu Syauqi. Hal ini lah DSUQ semakin menguat
semakin kuat ketika lembaga ini telah mendapat sertifikasi pengukuhan sebagai
Lembaga Amil Zakat Nasional berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 157 pada
Struktur organisasi kami buat secara global, akan tetapi di setiap program itu ada
Proporsi pengeluaran dana zakat sesuai dengan pendapatan dan kebutuhan dari
setiap program, seperti pengeluaran yang dikeluarkan pada program senyum juara
89
adalah 23 %, senyum mandiri 23 %, senyum sehat 20 %. Mengapa demikian
4. Apakah slogan bisa membantu untuk menarik minat zakat bagi donatur?
Slogan bagi Rumah Zakat mungkin itu bisa dikatakan benar, akan tetapi
presentasenya sangat kecil, yang dijadikan factor utama untuk menarik zakat bagi
donatur salah satunya Rumah Zakat tidak menjual kemiskinan dalam promosi
Program yang terdapat pada senyum mandiri adalah kelompok usaha kecil
mandiri, Empowering Center, sarana usaha mandiri, water well, pelatihan skill
ini?
Syarat-syarat dari program senyum mandiri secara umum dilihat dari delapan
asnaf. Akan tetapi Rumah Zakat mempuyai ketentuan syarat sendiri, yaitu:
mustahik ini adalah warga binaan rumah zakat, akan dilakukan survey oleh tim
Yang disediakan Rumah Zakat untuk donatur adalah laporan penggunaan dana
90
Secara umum Rumah Zakat menggunakan dua model dalam melakukan
9. Selama dua tahun ini dengan strategi fundraising yang di gunakan, berapa
Intinya jika kita melakukan komunikasi adalah dengan tutur kata yang baik, sopan
dimana ada muzakki disitu ada mustahik. Artinya bahwa Rumah Zakat lebih
91
92
93
Nomor : 3138/SPT-OI&D/Rumah Zakat/VI/2011/SK-OI&D/Rumah Zakat/V/2011
Lampiran : -
Perihal : Surat Pemberitahuan
Kepada Yth.
Ketua Jurusan Univ.Islam Negeri Syarif
94