Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI

1. PENDAHULUAN

Menurut Soekanto, ( 2014 : 17 ) bahwa merumuskan suatu definisi


(batasan makna) yang dapat mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat ,
dan hakikat yang dimaksud dalam beberapa kata dan kalimat , merupakan hal
yang sangat sukar. Oleh sebab itu suatu definisi hanya dapat di pakai sebagai
suatu pegangan sementara saja. Sesungguhnya penyelidikan berjalan terus
dan ilmu pengetahuan tumbuh ke arah pelbagai kemungkinan, masih juga
diperlukan suatu pengertian yang pokok dan menyeluruh.

Oleh karena itu dalam bab ini akan di bahas definisi sosiologi,
objektivitas kajian sosiologi dan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan umum

Menurut Roucek dan Warren dalam Sociology, an Introduction,


Littlefield, Adams & Co Peterson, New Jersey, (1962:3) mengemukakan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dalam kelompok-kelompok.

Sedangkan William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff dalam William


F.Ougburn dan Meyer F. Nimkoff, Sosiology, op. Cit, (hal:39), berpendapat
bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya yaitu organisasi sosial.

J.A.A van Doorn dan C.J. Lammers dalam J.A.A Van Doorn dan C.J
Lammers, Moderne Sociologie, Systematiek en analyse, Vijfde Druk, aula
Boeken, Utrecht-Antwerpen (1964:24) berpendapat bahwa sosiologi adalah
ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan
yang bersifat stabil.

1
2. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti materi ini mahasiswa / praja dapat :

a. menjelaskan definisi sosiologi dan hakikatnya


b. menjelaskan objektivitas kajian sosiologi
c. menjelaskan bahwa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan umum

3. KEGIATAN BELAJAR

3.1 KEGIATAN BELAJAR 1

DEFINISI SOSIOLOGI DAN HAKIKATNYA

3.1.1. URAIAN

MENJELASKAN DEFINISI SOSIOLOGI DAN


OBJEKTIVITAS KAJIAN SOSIOLOGI

A. Definisi sosiologi dan hakekatnya


Sejak kelahirannya ilmu-ilmu sosial tidak memiliki batasan atau
definisi pokok bahasan yang bersifat eksak. Artinya, berbeda dengan ilmu
eksakta yang rumusannya telah pasti, rumusan dalam ilmu sosial bersifat
tidak pasti karena titik bersatnya pada perilaku manusia yang dinamis, selalu
berubah dari waktu ke waktu. Akan tetapi, berdasarkan pendapat Setiadi
dan Kolif (2011:1) kajian tentang perilaku manusia di dalam kehidupan
sosial telah dikaji berdasarkan metodologi ilmiah dan memenuhi
persyaratan sebagai kajian ilmu pengetahuan. Kondisi yang sama juga di
temukan pada kajian sosiologi. Kata sosiologi itu sendiri berasal dari kata
latin socius yang artinya teman dan kata bahasa Yunani logos yang berarti
cerita dimana pertama kali dalam buku yang berjudul “Cours De
Philosophie Positive” karangan Auguste Comte (1798-1857).
Sedangkan menurut Soekanto (2012:17), merumuskan suatu definisi
(batasan makna) yang dapat mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat,
dan hakikat yang dimaksud dalam beberapa kata dan kalimat merupakan hal

2
yang sukar. Oleh sebab itu, suatu definisi hanya dapat dipakai sebagai suatu
pegangan sementara saja. Sesungguhnya penyelidikan berjalan terus dan
ilmu pengetahuan tumbuh kearah pelbagai kemungkinan, masih juga
diperlukan suatu pengertian yang pokok dan menyeluruh.
Lebih lanjut Soekanto (2012:17) mendefinisikan sosiologi menurut
berbagai pakar di bawah ini :
a. Pitirim Sorokin dalam buku Contemporary Sosiological Theories, Harper &
Row, New York and Evanston (1928:760-761) mengatakan bahwa sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari:
1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala
sosial (misalnya antara gelaja ekonomi dengan agama; keluarga dengan
moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan
lain sebagainya);
2) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-
gejala nonsosial (mislanya gejala geografis, biologis, dan sebagainya);
3) Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
b. Roucek dan Warren dalam Sociology, an Introduction, Littlefield, Adams &
Co Peterson, New Jersey, (1962:3) mengemukakan bahwa sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-
kelompok.
c. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff dalam William F.Ougburn dan
Meyer F. Nimkoff, Sosiology, op. Cit, (hal:39), berpendapat bahwa
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya yaitu organisasi sosial.
d. J.A.A van Doorn dan C.J. Lammers dalam J.A.A Van Doorn dan C.J
Lammers, Moderne Sociologie, Systematiek en analyse, Vijfde Druk, aula
Boeken, Utrecht-Antwerpen (1964:24) berpendapat bahwa sosiologi adalah
ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
e. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (hal:14) menyatakan bahwa
sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial

3
dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Selanjutnya
struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang
pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga
sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah
pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, umpamanya
pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi
kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama,
antar segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain
sebagainya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal
terjadinya perubahan-perubahan di dalam struktur sosial.
Apabila sosiologi ditelaah dari sudut sifat hakikatnya maka akan
dijumpai beberapa petunjuk yang akan dapat membantu menetapkan ilmu
pengetahuan macam apakah sosiologi itu. Sifat-sifat hakikatnya
berdasarkan pendapat Soekanto (:) adalah sebagai berikut :
a. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan
ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan
kerohanian. Pembedaan tersebut bukanlah pembedaan
mengenai metode, tetapi menyangkut pembedaan isi, yang
gunanya untuk membedakan ilmu-ilmu pengetahuan yang
bersangkut-paut dengan gejala-gejala alam dengan ilmu-ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan gejala-gejala
kemasyarakatan. Khususnya, pembedaan tersebut di atas
membedakan sosiologi dari astronomi, fisika, geologi, biologi
dan ilmu pengetahuan alam lain yang di kenal.
b. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif tetapi
merupakan suatu disiplin yang kategoris, artinya sosiologi
membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan
mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. Sebagai
suatu ilmu pengetahuan sosiologi membatasi diri terhadap
persoalan penilaian. Artinya sosiologi tidak menetapkan
kearah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti

4
memberikan petunjuk-petunjuk yang menyangkut
kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan
bersama tersebut. Hal ini bukanlah berarti bahwa pandangan-
pandangan sosiologi tidak akan berguna bagi kebijaksanaan-
kebijaksanaan kemasyarakatan dan politik, tetapi pandangan-
pandangan sosiologi tak dapat menilai apa yang buruk dan
apa yang baik, apa yang benar atau salah serta segala sesuatu
yang bersangkut-paut dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Sosiologi dapat menetapkan bahwa suatu masyarakat pada
suatu waktu dan tempat memiliki nila-nilai yang tertentu,
tetapi selanjutnya tak dapat ditentukan bagaimana nilai-nilai
tersebut seharusnya. Dalam hal ini sosiologi berbeda dengan
filsafat kemasyarakatan, filsafat politik, etika dan agama.
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure
science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan
atau terpakai (applied science). Perlu dicatat bahwa dari
sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dipecah menjadi dua
bagian, yaitu ilmu pengetahuan murni. Ilmu pengetahuan
murni adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara
abstrak hanya untuk mempertinggi mutunya, tanpa
menggunakannya dalam masyarakat. Ilmu pengetahuan
terapan adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut
dalam masyarakat dengan maksud membantu kehidupan
masyarakat. Tujuan sosiologi adalah untuk mendapatkan
pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat,
dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut
terhadap masyarakat. Sebagai perbandingan, akan diambil
contoh-contoh ilmu pengatahuan lainnya, misalnya seorang
ahli fisika (ilmu alam) tidak mendirikan jembatan, seorang

5
ahli fisiologi (ilmu faal) pekerjaannya bukanlah
menyembuhkan orang-orang yang sakit pneumonia dan
seorang ahli dalam ilmu kimia pekerjaannya bukanlah
membuat obat-obatan. Demikian juga para ahli sosiologi
mengemukakan pendapat-pendapatnya yang berguna bagi
petugas administrasi, pembentuk undang-undang, para
diplomat guru-guru, para mandor dan sebagainya, akan tetapi
mereka tidak menentukan apa yang harus dikerjakan petugas-
petugas tersebut. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
yang bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta masyarakat
yang mungkin dapat dipergunakan untuk memecahkan
persoalan-persoalan masyarakat, tetapi sosiologi sendiri
bukanlah berarti bahwa sosiologi tidak mempunyai kegunaan
sama sekali, tetapi hanya pengetahuan sosiologis belum tentu
akan dapat menerapkannya, dan demikian pula sebaliknya.
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan
bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret. Artinya,
bahwa yang diperhatikannya adalah bentuk dan pola-pola
peristiwa dalam masyarakat, tetapi bukan wujudnya yang
konkret.
e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-
pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan
mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum
dari interaksi antarmanusia dan juga perihal sifat hakikat,
bentuk, isis, dan struktur masyarakat manusia.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan
rasional. Ciri tersebut menyangkut soal metode yang
dipergunakannya yang selanjutnyaakan diterangkan pada bab
mengenai metode-metode sosiologi.
g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan
bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khsusus. Artinya,

6
sosiologi mempelajari gejala yang umum ada pada setiap
interaksi antarmanusia.

B. Objektivitas Kajian Sosiologi


Sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya,
objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut
hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan
manusia di dalam masyarakat. Agak sukar untuk memberikan
suatu batasan tentang masyarakat karena istilah masyarakat terlalu
banyak mencakup pelbagai faktor sehingga kalaupun diberikan
suatu definisi yang berusaha mencakup keseluruhannya, masih
ada juga yang tidak memenuhi unsur-unsurnya.
Walapun definisi dari sarjana-sarjana tersebut berlainan,
pada dasarnya isinya sama, yaitu masyarakat yang mencakup
beberapa unsur berikut ini.
a. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Di dalam
ilmu sosial tak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk
menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi,
secara teoritis angka minimnya adalah dua orang yang hidup
bersama.
b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia
tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti
umpamanya kursi, meja, dan sebagainya. Karena dengan
berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru.
Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti,
mereka juga mempunyai keinginan-keinginan untuk
menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai
akibat hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan
timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antarmanusia dalam kelompok tertsebut.
c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

7
d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistim kehidupan
bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota
kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.

Manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk


hidup bersama dengan sesamanya. Apabila dibandingkan dengan
mahluk hidup yang lain seperti hewan, misalnya, manusia tidak
akan mungkin hidup sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti
akan “mati”; manusia yang “dikurung” sendirian di suatu ruangan
tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan
pribadinya sehingga lama-kelamaan dia akan “mati”.
Semenjak dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup
berkawan sehingga dia disebut sosial animal. Sebagai sosial
animal manusia mempunyai naluri yang disebut gregariousness.
pada hubungan antara manusia dengan sesamanya, agaknya yang
penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat adanya hubungan
tadi. Reaksi-reaksi itu mengakibatkan bertambah luasnya sikap
tindak seseorang. Misalnya, apabila seseorang menyanyi, dia
memerlukan reaksi yang mungkin bersifat positif (=pujian) atau
negatif (=celaan), yang merupakan dorongan untuk
menyempurnakan sikap tindaknya (=yaitu menyanyi) pada masa-
masa yang akan datang. Dalam memberikan reaksi tersebut ada
kecenderungan-kecenderungan bahwa untuk memberikan reaksi,
manusia cenderung menyerasikannya dengan sikap pihak-pihak
lain.
Manusia dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan
kedua lingkungan tersebut, yakni lingkungan sosial dan lingkungan
alam, manusia mempergunakan pikiran, perasaan, dan
kehendaknya. Selain itu, dalam menyerasikan diri dengan
lingkungan-lingkungan tersebut manusia senantiasa hidup dengan
sesamanya untuk menyempurnakan dan memperluas sikap

8
tindaknya agar tercapai kedamaian dengan lingkungannya. Dengan
demikian, suatu masyarakat sebenarnya merupakan sistem adaptif,
karena masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi pelbagai
kepentingan dan tentunya juga untuk dapat bertahan. Namun, di
samping itu, masyarakat sendiri juga mempunyai pelbagai
kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat itu dapat hidup
terus.
Dengan demikian, setiap masyarakat mempunyai komponen-
komponen dasarnya, yakni sebagai berikut.
a. Populasi, yakni warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari
sudut pandangan kolektif. Secara sosiologis, aspek-aspek sosiologi
yang perlu di pertimbangkan adalah misalnya :
1). Aspek-aspek genetik yang konstan;
2). Variabel-variabel genetik;
3). Variabel-variabel demografis
4). Kebudayaan, yakni hasil karya, cipta, dan rasa dari
kehidupan bersama yang mencakup :
 Sistem lambang-lambang;
 Informasi.
5). Hasil-hasil kebudayaan materiil
6). Organisasi sosial, yakni jaringan hubungan antara
warga warga masyarakat yang bersangkutan, yang antara
lain mencakup:
a). Warga masyarakat secara individual;
b). Peranan-peranan;
c). Kelompok-kelompok sosial;
d). Kelas-kelas sosial.
4) Lembaga-lembaga sosial dan sistemnya

9
Berdasarkan juraian di atas maka masyarakat senantiasa
merupakan suatu sistem, karena mencakup pelbagai komponen
dasar yang saling berkaitan secara fungsional.
Rakyat merupakan keseluruhan penduduk suatu daerah
tanpa melihat pada cara bergaulnya atau cara hidupnya. Hal yang
penting disini adalah faktor kehendak umum yang diekspresikan
oleh seluruh penduduk setempat. Apabila dilihat dari sudut ilmu
politik, istilah rakyat di pakai untuk membedakan rakyat dengan
pemerintahnya; pemerintah yang menguasai, rakyat yang
diperintah, Jadi istilah rakyat menunjuk pada:
a. Sejumlah besar penduduk;
b. Yang mempunyai kehendak umum bersama;
c. Dihadapkan pada pemerintah yang mengatur dan
memerintah kehendak tadi.

Untuk jelasnya, maka lebih dikenal istilah Dewan


Perwakilan Rakyat dari pada Dewan Perwakilan Masyarakat,
karena dewan tersebut ditujukan untuk kepentingan dan kehendak
umum dari penduduk. Sebaliknya, selalu dipergunakan istilah
pembangunan masyarakat dan bukan pembangunan rakyat, karena
pembangunan tersebut merupakan hal yang penting untuk
kemajuan seluruh anggota masyarakat.
Dalam istilah “bangsa”, maka yang penting adalah soal
nasib bersama dari orang-orang yang hidup di suatu daerah yang
menyerahkan soal nasib bersama kepada negara, yang mempunyai
wewenang mutlak untuk menjamin nasib bersama dari orang
banyak tadi. Istilah bangsa yang banyak dipakai dalam politik
internasional lebih banyak merupakan tanda (attribute) dari pada
negara. Isi suara negara adalah bangsa.

10
3.1.2 LATIHAN SOAL 1

1. Jelaskan definisi sosiologi menurut beberapa pakar!


2. Jelaskan sifat-sifat sosiologi dan hakekatnya!
3. Siapakah yang menjadi objek sosiologi? Beri pejelasan secara
konkret!
4. Kemukakan unsur masyarakat menurut pakar!
5. Kemukakan komponen komponen dasar setiap masyarakat !

3.1.3 RANGKUMAN

Definisi sosiologi menurut para ahli

1. Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang


mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
2. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi
adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu
organisasi sosial.
sementara sifat-sifat sosiologi dan hakekatnya adalah
a. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
b. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif tetapi
merupakan suatu disiplin yang kategoris
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science)
dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai
(applied science).
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang konkret.
e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan
pola-pola umum.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang khsusus. Artinya, sosiologi

11
mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi
antarmanusia.
Sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya,
objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut
hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan
manusia di dalam masyarakat. Agak sukar untuk memberikan
suatu batasan tentang masyarakat karena istilah masyarakat
terlalu banyak mencakup pelbagai faktor sehingga kalaupun
diberikan suatu definisi yang berusaha mencakup
keseluruhannya, masih ada juga yang tidak memenuhi unsur-
unsurnya.
Walapun definisi dari sarjana-sarjana tersebut
berlainan, pada dasarnya isinya sama, yaitu masyarakat yang
mencakup beberapa unsur berikut ini.
a. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Di dalam
ilmu sosial tak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk
menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan
tetapi, secara teoritis angka minimnya adalah dua orang yang
hidup bersama.
b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari
manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati
seperti umpamanya kursi, meja, dan sebagainya. Karena
dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia-
manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa
dan mengerti, mereka juga mempunyai keinginan-keinginan
untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya.
Sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi
dan timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antarmanusia dalam kelompok tertsebut.
c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

12
d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistim
kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap
anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang
lainnya.

Setiap masyarakat mempunyai komponen-komponen


dasarnya, yakni sebagai berikut.
a. Populasi, yakni warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari
sudut pandangan kolektif. Secara sosiologis, aspek-aspek sosiologi
yang perlu di pertimbangkan adalah misalnya :
1) Aspek-aspek genetik yang konstan;
2) Variabel-variabel genetik;
3) Variabel-variabel demografis
b. Kebudayaan, yakni hasil karya, cipta, dan rasa dari kehidupan
bersama yang mencakup :
1) Sistem lambang-lambang;
2) Informasi.
c. Hasil-hasil kebudayaan materiil
d. Organisasi sosial, yakni jaringan hubungan antara warga-warga
masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain mencakup:
1) Warga masyarakat secara individual;
2) Peranan-peranan;
3) Kelompok-kelompok sosial;
4) Kelas-kelas sosial.

e. Lembaga-lembaga sosial dan sistemnya

Masyarakat senantiasa merupakan suatu sistem, karena


mencakup pelbagai komponen dasar yang saling berkaitan secara
fungsional. Rakyat merupakan keseluruhan penduduk suatu daerah
tanpa melihat pada cara bergaulnya atau cara hidupnya. Hal yang
penting disini adalah faktor kehendak umum yang diekspresikan

13
oleh seluruh penduduk setempat. Apabila dilihat dari sudut ilmu
politik, istilah rakyat di pakai untuk membedakan rakyat dengan
pemerintahnya; pemerintah yang menguasai, rakyat yang
diperintah, Jadi istilah rakyat menunjuk pada:
a. Sejumlah besar penduduk;
b. Yang mempunyai kehendak umum bersama;
c. Dihadapkan pada pemerintah yang mengatur dan memerintah
kehendak tadi.

Istilah Dewan Perwakilan Rakyat lebih dikenal dari pada


Dewan Perwakilan Masyarakat, karena dewan tersebut ditujukan
untuk kepentingan dan kehendak umum dari penduduk.
Sebaliknya, selalu dipergunakan istilah pembangunan masyarakat
dan bukan pembangunan rakyat, karena pembangunan tersebut
merupakan hal yang penting untuk kemajuan seluruh anggota
masyarakat.
Dalam istilah “bangsa”, maka yang penting adalah soal
nasib bersama dari orang-orang yang hidup di suatu daerah yang
menyerahkan soal nasib bersama kepada negara, yang mempunyai
wewenang mutlak untuk menjamin nasib bersama dari orang
banyak tadi. Istilah bangsa yang banyak dipakai dalam politik
internasional lebih banyak merupakan tanda (attribute) dari pada
negara. Isi suara negara adalah bangsa.

3.1.4 TES FORMATIF

1. Berikut ini adalah definisi sosiologi, kecuali


a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-
gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan
agama; keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak
masyarakat dengan politik dan lain sebagainya)

14
b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala gejala
geografis, biologis, dan sebagainya
c. Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial
dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
d. Pernyataan a, b, c benar
2. Untuk menetapkan jenis ilmu pengetahuan dan hakikat sosiologi
tertera di bawah ini, kecuali
a. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian
b. Sosiologi bukan merupaka disiplin yang normatif tetapi
merupakab suatu disiplin yanv kategoris, artinya sosiologi
membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan
mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni dan bukan
ilmu pengetahuan terapan
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang konkret artinya
bahwa yang diperhatikannya adalah bentuk dan pola pola
peristiwa dalam masyarakat tetapi bentuknya bukan abstrak
3. Manakah pernyataan yang paling tepat tentang masyarakat ?
a. Masyarakat merupakan suatu sistem hidup secara individual
sehingga menimbulkan kebudayaan yang berbeda karena
setiap anggota kelompok tersebut menjadikan dirinya merasa
bebas
b. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama yang
tidak memiliki ukuran mutlak ataupun angka pasti
c. Bercampur untuk waktu yang cukup lama
d. Masyarakat menyadari bahwa mereka merupakan satu
kesatuan

15
4. Kajian sosiologi tertera di bawah ini, kecuali...
a. Masyarakat dari sudut pandang hubungan antar
manusianya
b. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama
c. Masyarakat dipandang dari jumlah yang mendiami suatu
wilayah.
d. Masyarakat menimbulkan suatu sistem yang nenimbulkan
kebenaran

5 Sejak manusia dilahirkan sudah memiliki naluri untuk hidup


berkawan, yang disebut...

a. sosial animal/ gregariousnss


b. sosial of sociaty
c. sosial of human
d. Sosial of population

16
3. KEGIATAN BELAJAR

3.2. KEGIATAN BELAJAR 2

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN UMUM


3.2.1. URAIAN

MENJELASKAN SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU


PENGETAHUAN UMUM

A. Memaknai Ilmu Pengetahuan

Menurut Immanuel Kant (1724-1804) apa yang dapat kita


tangkap dengan panca indera hanya terbatas pada gejala atau
fenomena, sedang substansi yang ada didalamnya tidak dapat kita
tangkap dengan panca indera disebut nomenon. Yang dapat kita
ketahui atau dengan kata lain dapat kita tangkap dengan panca
indera adalah hal-hal yang berada di dalam ruang dan waktu. Yang
berada di luar ruang dan waktu adalah di luar jangkauan panca
indera kita, itu terdiri dari 3 (tiga) ide regulatif, yakni:
1). Ide kosmologis yaitu tentang semesta alam (kosmos), yang tidak
dapat kita jangkau dengan panca indera.
2). Ide psikologis yaitu tentang psyche atau jiwa manusia, yang tidak
dapat kita tangkap dengan panca indera, yang dapat kita tangkap
dengan panca indera kita adalah manifestasinya misalnya
perilakunya, emosinya, kemampuan berpikirnya, dan lain-lain.
3). Ide teologis yaitu tentang Tuhan Sang Pencipta Semesta Alam.

Keabsahan ilmu pengetahuan membahas tentang kriteria


bahwa ilmu pengetahuan itu sah berarti membahas kebenaran.
Terdapat 3 (tiga) macam teori untuk mengungkapkan kebenaran,
yaitu:

17
a. Teori Kosespondensi, terdapat persamaan atau persesuaian
antara gagasan dengan kenyataan atau realita.
b. Teori Koherensi, terdapat keterpaduan antara gagasan yang
satu dengan yang lain.
c. Teori pragmatis, yang dianggap benar adalah yang berguna.
Kebenaran diartikan berdasarkan teori kebenaran
pragmatisme.
B. Sumber Pengetahuan
1). Aliran Empirisme: David Hume
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan
peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan
mengecilkan peranan akal. Istilah empirisme di ambil dari bahasa
Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan tentang kebenaran
yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan di peroleh
atau bersumber dari panca indera manusia, yaitu mata, lidah,
telinga, kulit dan hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah
sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia.

2). Aliran Rasionalisme: Rene Descartes


Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan
bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh
pengetahuan. Menurut aliran rasionalisme suatu pengetahuan
diperoleh haruslah dengan cara berpikir. Aliran rasionalisme
dipeloposi oleh Rene Descartes (1596-1650 M). Dalam buku
Discourse de la Methode tahun 1637, ia menegaskan perlu adanya
metode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan,
yaitu dengan menyangsikan segalanya, secara metodis. Kalau suatu
kebenaran tahap terhadap ujian kesangsian yang radikal ini, maka
kebenaran itu 100% pasti dan menjadi landasan bagi seluruh
pengetahuan.

18
C. Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Kata “ilmu” berasal dari bahasa Arab, yaitu ‘alama’ yang
berarti pengetahuan. Istilah tersebut kemudian disamakan dengan
science dalam bahasa Inggris. Science berasal dari bahasa Latin,
yaitu scio dan scire yang juga berarti pengetahuan. Apabila
pengetahuan itu tersusun secara sistematis dari suatu subjek yang
pasti, maka disebut dengan ilmu pengetahuan. Jadi, tidak setiap
pengetahuan adalah ilmu, sedangkan setiap ilmu pengetahuan
mengandung unsur pengetahuan. Pengetahuan adalah hasil tahu
manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk
memahami suatu objek yang dihadapinya, hasil usaha manusia
untuk memahami suatu objek tertentu. Cabang filsafat yang
membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Istilah lain dalam
kepustakaan filsafat dari epistemology adalah Filsafat pengetahuan,
Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teori
pengetahuan, dan kriteriologi.

D. Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan Umum


1. Sosiologi sebagai Ilmu: Menuju Proses Sosial dan Model Sosial
Sebagaimana dalam perkembangan ilmu alam, ilmu sosial
juga berusaha untuk menyinergikan antara apa yang diamati di
lapangan penelitian dan konstruksi teori sosial tentang hal yang
hendak diteliti. Pada dasarnya konstruksi teori sosial dapat secara
sederhana diszebut sebagai model dari proses sosial yang diamati.
Namun memodelkan sebuah sistem sosial bukanlah
pekerjaan mudah. Hal ini didasarkan pada dua hal. Pertama,
interaksi kompleks yang terlibat dalam sistem sosial berarti bahwa
hasil dari pemodelan tersebut sulit untuk dianalisis dengan
menggunakan pendekatan biasa (kompleksitas sintaktik). Kedua,
karakteristik dari fenomena sosial seringkali lebih baik didekati

19
dengan representasi semantik alias pendekatan secara
kualitatifbiasa. Persoalannya adalah hal ini sangat sulit untuk
diterjemahkan dalam metode formal, sehingga mengakibatkan
kesulitan melakukan pengecekan dengan teori yang sudah ada
selama ini.

2. Cara Orang Berpikir Sosiologis


Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri:
a. Empiris: didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal
sehat, dalam arti tidak spekulatif;
b. Teoretis: menyusun abstaksi dari hasil-hasil observasi,
menjelaskan hubungan sebab akibat dalam menyusun teori;
c. Kumulatif: teori sosiologi dibentuk atas dasar teori sudah ada
dalam arti memperbaiki dan memperhalus teori-teori lama;
d. Non Etis: yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta
tertentu, tetapi tujuannya menjelaskan fakta secara analitis.

E. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu-Ilmu Lainnya

Secara langsung maupun tidak langsung sosiologi berkaitan


dengan ilmu-ilmu lain dari berbagai segi kehidupan manusia
karena sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat dalam
teori dan praktiknya seperti sejarah-ekonomi-politik-antropologi
dan psikologi sosial.
1. Sosiologi dan Sejarah
Merupakan dua ilmu sosial yang sama-sama mengkaji kejadian dan
hubungan yang dialami manusia. Sejarah lebih difokuskan pada
peristiwa yang terjadi pada masa lampau, juga ingin menemukan
sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa dan sejarah menaruh
perhatian khusus pada sifat-sifat unik dari peristiwa-peristiwa
sejarah sedangkan sosiologi hanya mengamati peristiwa-peristiwa

20
yang merupakan proses sosial yang muncul dari hubungan antar
manusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Artinya,
sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada
peristiwa-peristiwa yang sama, sedangkan sosiologi menyoroti
persamaan-persamaan yang ada dari peristiwa yang berbeda.

2. Sosiologi dan Ekonomi


Ekonomi merupakan ilmu yang menyelidiki semua fenomena yang
berhubungan dengan usaha-produksi-konsumsi dan distribusi
sumber daya.
Contohnya : ekonomi berusaha memecahkan masalah yang timbul
karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah
penduduk dengan cara menaikkan produksi bahan pangan.
Sosiologi berusaha melihat permasalahan ini dengan melibatkan
unsur-unsur dalam masyarakat misalnya petani.

3. Sosiologi dan Politik


Politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitas-
pemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya untuk
memperoleh kekuasaan-kekuasaan usaha untuk memperoleh
kekuasaan-penggunaan kekuasaan. Sosiologi memusatkan
perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum untuk
memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah
satu bentuk persaingan atau konflik.

4. Sosiologi dan Antropologi


Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat
tradisional yang masih sederhana kebudayaannya, sedangkan
sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat modern yang
strukturnya sudah kompleks. Jika kita melihat masyarakat yang
sedang berada dalam roses peralihan sebagai sebuah proses saling

21
mempengaruhi antara unsur-unsur tradisional dan unsur-unsur
modern, maka Antropologi lebih memandang pada unsur-unsur
tradisionalnya, sedangkan sosiologi lebih mengamati unsur-unsur
yang modern. Intinya sosiologi dan antropologi merupakan dua
ilmu sosial yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

5. Sosiologi dan Psikologi Sosial


Ilmu psikologi sosial meneliti perilaku manusia sebagai individu
antara lain meneliti tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya,
daya ingatannya, impian-impiannya dan perasaan kecewanya. Jadi
psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengalaman dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan
dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial.

3.2.2 LATIHAN 3
1. Jelaskan bahwa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan umum!
2. Jelaskan hubungan sosiologi dengan ilmu lainnya, seperti

a.~hubungan sosiologi dengan sejarah

b. hubungan sosilogi dengan ekonomi

c. hubungan sosiologi dengan politik

d. hubungan sosiologi dengan psikologi

e. hubungan sosiologi dengan antropologi

2.2.3. RANGKUMAN

Sosiologi sebagai ilmu: Menuju Proses Sosial dan Model


Sosial . Sebagaimana dalam perkembangan ilmu alam, ilmu sosial
juga berusaha untuk menyinergikan antara apa yang diamati di
lapangan penelitian dan konstruksi teori sosial tentang hal yang
hendak diteliti

22
Secara langsung maupun tidak langsung sosiologi berkaitan
dengan ilmu-ilmu lain dari berbagai segi kehidupan manusia
karena sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat dalam
teori dan prakteknya seperti sejarah-ekonomi-politik-antropologi
dan psikologi sosial.

Terdapat 3 (tiga) macam teori untuk mengungkapkan


kebenaran, yaitu:
a. Teori Kosespondensi, terdapat persamaan atau persesuaian
antara gagasan dengan kenyataan atau realita.
b. Teori Koherensi, terdapat keterpaduan antara gagasan yang satu
dengan yang lain.
c. Teori pragmatis, yang dianggap benar adalah yang berguna.
Kebenaran diartikan berdasarkan teori kebenaran pragmatisme.
Sumber Pengetahuan bisa berasal dari pengalaman seperti
yang diungkapkan oleh David Hume dalam aliran empirisme
menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh
pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Dan juga bias
berasal dari akal seperti terdapat dalam aliran Rasionalisme
yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting
untuk memperoleh pengetahuan.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri:
a. Empiris: didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal
sehat, dalam arti tidak spekulatif;
b. Teoretis: menyusun abstaksi dari hasil-hasil observasi,
menjelaskan hubungan sebab akibat dalam menyusun teori;
c. Kumulatif: teori sosiologi dibentuk atas dasar teori sudah ada
dalam arti memperbaiki dan memperhalus teori-teori lama;
Non Etis: yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta
tertentu, tetapi tujuannya menjelaskan fakta secara analitis

23
Secara langsung maupun tidak langsung sosiologi berkaitan
dengan ilmu-ilmu lain dari berbagai segi kehidupan manusia
karena sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat dalam
teori dan praktiknya seperti sejarah-ekonomi-politik-antropologi
dan psikologi sosial

3.2.4 TES FORMATIF

1. Keabsahan suatu ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran


meliputi tiga teori seperti yang tertera di bawah ini, kecuali...

a. Teori kosespondensi
b. Teori komunikasi
c. Teori koherensi
d. Teori pragmatis

2. Syarat ilmu pengetahuan seperti yang tertera di bawah ini, yaitu...

a. mengandung ilmu pengetahuan


b. Segala perbuatan manusia dan hasil usahanya untuk
memahami suatu objek yang dihadapi
c. Tersusun secara sistematis dari suatu objek
d. Pernyataan a, b dan c benar

3. Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut

a. Epistemology

b. Gnosiology

c. Axiology

d. Ontologi

4. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki ciri, yaitu...

a. Empiris merupakan observasi terhadap kenyataan

24
b. Teoritis merupakan hasil objek yang menjelaskan hubungan
sebab akibat
c. Kumulatif dibentuk dari teori lama yang disempurnakan
d. Pernyataan a, b dan c benar.

5. Objek kajian sosiologi adalah...

d. Masyarakat sebagai manusia yang saling berinteraksi


e. Masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan
proses yang ditimbulkan dari hubungan itu
f. Masyarakat sebagai manusia yang berkumpul dalam suatu
wilayah tertentu
g. masyarakat sebagai suatu sistem yang hidup bersama sama

25

Anda mungkin juga menyukai