Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/228762841

Karakterisasi Smart Material Polyvinylidene Fluoride (PVDF) sebagai


Transduser Piezoelektrik

Article · January 2010

CITATION READS

1 2,201

2 authors, including:

Lizda Mawarani
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Synthesis of high-performance surfactant/nanosilica composites with the liquid phase method View project

All content following this page was uploaded by Lizda Mawarani on 19 January 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Karakterisasi Smart Material Polyvinylidene Fluoride (PVDF) Sebagai
Transduser Piezoelektrik

Dwi Prananto, Lizda Johar Mawarani


Jurusan Teknik Fisika FTI-ITS
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya – 60111
E-mail: d_prananto@ep.its.ac.id, lizda@ep.its.ac.id

Abstrak-- Polyvinylidene Flouride (PVDF) termasuk berupa foton thermal infrared menjadi energi listrik yang
jenis flouropolymer yang memiliki kemampuan berupa perubahan muatan. Kemampuan ini membuat
piezoelektrisitas dan pyroelektrisitas. Kelebihan PVDF tidak hanya dapat digunakan sebagai sensor
PVDF antara lain ringan, fleksibel, mudah dalam mekanik tetapi juga sebagai sensor/detektor
pemrosesan dan penanganan (easy handling), serta inframerah/IR. Beberapa penerapannya antara lain
ketahan yang tinggi terhadap tumbukan yang keras. sebagai detektor dalam perangkat pencitraan (imaging
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa perlakuan tool) [12] dan cermin optik (mirror optics) untuk person
(treatment) terhadap PVDF, antara lain pelekukan detector [9, 13].
(bending), tumbukan (impact), pemberian tegangan Dalam hal desain dan perancangan sebuah
listrik dan pemberian sumber panas. Akuisisi data transduser, adalah sangat penting untuk mengetahui
hasil pengukuran terhadap perlakuan dilakukan karakteristik dan properti dari bahan aktif yang
dengan menggunakan sistem berbasis soundcard PC, digunakan dalam transduser. Oleh karena itu,
dimana sinyal dari charge amplifier sebagai karakterisasi menjadi hal yang penting dilakukan untuk
pengondisi sinyal keluaran dari PVDF diumpankan mengetahui bagaimana tanggapan bahan aktif transduser
ke PC melalui line-in port pada soundcard PC. Dari terhadap berbagai perlakuan-perlakuan yang diterapkan
karakterisasi yang telah dilakukan, diperoleh padanya, yang selanjutnya dari hasil karakterisasi ini
informasi bahwa PVDF film dengan ketebalan 80 µm diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
memberikan respon yang baik terhadap pelekukan perancangan dan desain suatu transduser yang dapat
atau peregangan, terutama ke arah dimana elektroda diterapkan untuk berbagai aplikasi sesuai kebutuhan.
negatif menghadap. Adapun PVDF film dengan Dalam penelitian ini telah dilakukan beberapa perlakuan-
ketebalan 110 µm dan luasan yang lebih besar perlakuan terhadap PVDF antara lain luas permukaan
memberikan respon yang baik terhadap perlakuan bahan, ketebalan bahan, pelekukan (bending), tumbukan
tumbukan. Penerapan tegangan listrik pada PVDF (impact), penerapanmedan listrik/tegangan listrik dan
film memberikan hasil yang linier dengan defleksi penerapan sumber panas. Untuk memudahkan proses
sebesar 1 mm setiap 100 volt DC. PVDF dengan akuisisi data dalam penelitian, digunakan suatu sistem
ketebalan 80 µm memiliki respon yang cukup baik akuisisi data berbasiskan PC soundcard (PCSC). Dalam
terhadap sumber panas yang bergerak. sistem ini digunakan pengkondisi sinyal berupa charge
amplifier yang langsung terhubung dengan transduser
Kata kunci: PVDF, piezoelektrisitas, pyroelektrisitas PVDF, diaman charge amplifier berperan sebagai
perlakuan (treatment), soundcard PC. pengubah muatan ke potensial listrik (charge-to-voltage
converter). Kemudian, sinyal keluaran dari carge
I. PENDAHULUAN amplifier diumpankan menuju PC melalui port line-in
PVDF merupakan salah satu jenis smart dari soundcard, sinyal ini kemudian diolah menjadi
material karena memiliki kemampuan untuk dapat sinyal digital untuk kemudian hasilnya ditampilkan pada
membangkitkan potensial listrik apabila dikenai suatu monitor dengan bantuan scope yang sebelumnya telah
tegangan mekanik (piezoelektrisitas) serta memberikan dibuat dengan menggunakan software LabVIEW 8.2.
perubahan bentuk dan berkontraksi apabila medan listrik
(potensial listrik) diterapkan padanya (piezoelektrisitas
Transduser Charge PC
balik). PVDF memiliki beberapa keunggulan jika
PVDF Amplifier Soundcard
dibandingakan material piezoelekrik lain yang terbuat
dari kristal tunggal maupun keramik seperti PZT, dimana
piezokeramik ini bersifat getas (brittle), yield strain yang
rendah, cukup berat karena densitas keramik yang tinggi PC dengan
dan memakan biaya yang tinggi dalam pembuatannya LabVIEW
[11] sehingga membatasi dalam hal penerapan (seperti Gambar 1. Blok diagram sistem akuisisi data berbasis PC
ketika diterapkan pada host structure permukaan yang soundcard (PCSC)
lengkung atau pada permukaan yang bersudut) dan juga
dalam hal pemrosesan – karena sulitnya membentuk PZT Beberapa laporan penelitian menggunakan PC
sesuai bentuk-bentuk yang dibutuhkan sesuai aplikasi. soundcard sebagai bagian dari sistem akuisisi data, antara
Fleksibel, ringan, kuat/liat, dapat dipotong dan dibentuk lain untuk aplikasi analisa kimia [5], untuk
menjadi bentuk-bentuk yang kompleks sesuai kebutuhan potensiometric sensors [6], detektor fluoresensi dalam
serta tahan terhadap tumbukan yang keras merupakan capillary electrophoresis [7], dan dalam analisa bentuk
keunggulan-keunggulan yang terlihat yang dimiliki gelombang ECG (electrocardiograph) [8]. Mayoritas dari
PVDF. Selain memiliki kemampuan dalam piezoelektrik, laporan-laporan penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
PVDF juga memiliki kemampuan pyroelektrik, yaitu sistem akuisisi data berbasiskan soundcard PC dapat
kemampuan suatu material untuk merubah energi termal diterapkan untuk bebrapa penerapan, sistem ini
merupakan sistem berbiaya rendah (low-cost panas pembawa muatan. Besar Johnson noise
construction) dan cukup dapat diandalkan untuk beberapa proporsional dengan besarnya resistansi, dalam penelitian
pengukuran bila dibandingkan dengan sistem akuisisi ini digunakan resistansi sebesar 1 GΩ, dengan resistansi
data lain berbasiskan DAQ-card. sebesar ini tentu noise yang dihasilkan akan semakin
besar juga. Oleh karena itu, diperlukan adanya filter guna
II. METODOLOGI PENELITIAN melemahkan noise.
Pada penelitian ini dikarakterisasi dua macam Pada penelitian ini digunakan resistansi
Polyvinylidene Fluoride (PVDF) film yaitu PVDF dengan feedback sebesar 1 GΩ dan kapasitansi feedback sebesar
ketebalan 80 µm dan 110 µm. Setiap ketebalan dibagi 4,7 nF sehingga konstanta waktunya adalah 4,7 detik dan
menjadi 3 (tiga) luasan yaitu (2 x 0,7) cm2, (3,5 x 1,5) frekuensi cut-off sebesar 0,034 Hz.
cm2, dan (6,5 x 1,5) cm2.
Dalam karakterisasi ini dibutuhkan beberapa PC soundcard (PCSC)
rangkaian dan peralatan agar sifat elektromekanik PVDF Analog-to-digital converter dari PC soundcard
dapat ditentukan. Beberapa hal yang diperlukan untuk yang terhubung ke masukan mikrofon (MIC) dapat
mendeteksi respon tersebut antara lain: charge amplifier, digunakan untuk akuisisi data. Data yang diperoleh dari
PC sound card, dan virtual instrument LabVIEW. port line-in PC soundcard melalui program LabVIEW
bergantung pada samples rate, samples per trigger dan
Charge Amplifier lain-lain. Gambar di bawah menunjukkan skema akuisisi
Bahan piezoelektrik tidak dapat digunakan data menggunakan PC soundcard, komputer
untuk pengukuran statik, hal ini dikarena muatan listrik membangkitkan pulsa START yang memulai konversi
yang dihasilkan akan berkurang sesuai dengan konstanta A/D yang baru tiap waktu bergantung pada control
waktu yang ditentukan oleh konstanta dielektrik dan signal. Sinyal EOC (end of conversion) dari A/D
resistansi internal dari bahan piezoelektrik. Untuk itu konverter PC soundcard diumpankan pada komputer.
diperlukan suatu pengkondisian sinyal yang dapat Komputer akan menemukan kapan konversi A/D yang
membuat PVDF dapat digunakan untuk pengukuran terjadi saat ini selesai dan kemudian mentransfer data
statik, walaupun tidak bisa sepenuhnya statik minimal digital ini pada memori [6].
mendekati statik (quasi-static).
VCC
5V
R3
R5
1GΩ
Rangkaian Ekivalen PVDF C1 4.7k Ω

R1 10MΩ
Cp 4.7nF
R4
0.2nF
Vp 1kΩ
12uVrms LF353P
U1A Vout
60 H z 10MΩ
R2 U2A LF353P

Gambar 3. Skema akuisisi data dengan menggunakan A/D


converter dari PCSC [6]
Gambar 2. Rangkaian charge amplifier
Virtual Instrument LabVIEW
Rangkaian charge amplifier yang dirancang Untuk dapat membaca dan menganalisa sinyal
dengan tepat memainkan peranan penting dalam optimasi hasil konversi analog-ke-digital dari PCSC, dibuat sebuat
transduser PVDF, bagian paling penting adalah resistansi program yang dapat menampilkan sinyal layaknya
masukan karena berpengaruh terhadap kemampuan oscilloscope dan menampilkan angka hasil pengukuran.
pengukuran frekuensi rendah dan juga amplitudo sinyal. Pada penelitian ini digunakan software LabVIEW yang
untuk menentukan respon frekuensi dari rangkaian, kita memudahkan pengguna untuk dapat membuat instrumen
harus mempertimbangkan konstanta waktu. Konstanta pengukuran secara virtual berbasis GUIs (Graphical user
waktu adalah waktu yang dibutuhkan sinyal untuk interfaces).
meluruh 70% dari amplitudo asli. Meningkatkan Ada dua macam instrumen virtual yang dibuat
resistensi akan memperpanjang time constant dan dan digunakan dalam penelitian ini, yaitu; instrumen
menurunkan frekuensi cutt-off. Cara lain untuk penampil data sekaligus penyimpan data (data logger)
memperpanjang konstanta waktu adalah dengan dan instrumen pembaca data (data reader). Instrumen
meningkatkan kapasitansi film. Untuk pengukuran virtual pertama digunakan dalam proses pengambilan
frekuensi rendah, resistansi masukan harus cukup besar data perlakuan sehingga data dapat disimpan dalam
sehingga frekuensi cut-off berada di bawah frekuensi media penyimpan dalam PC. Instrumen kedua digunakan
kerja yang diinginkan. Sebuah beban kapasitif akan dalam proses analisa data, dimana data yang sebelumnya
meningkatkan konstanta waktu akan tetapi akan sudah tersimpan di dalam PC dapat dibaca kembali untuk
mengurangi magnituda response dikarenakan energi yang memudahkan dalam analisa. Di dalam instrumen virtual
hilang saat memindahkan muatan dari satu kapasitor ke ini terdapat filter digital yang berfungsi mengeliminasi
kapasitor lain, beban kapasitif yang tinggi berguna untuk noise yang timbul terutama dari charge amplifier, dalam
melemahkan sinyal yang amat tinggi yang timbul akibat hal ini digunakan filter bandpass dengan low cutoff
impact/benturan yang sangat kuat/powerful. Resistansi frequency 1 Hz dan high cutoff frequency 63 Hz.
yang tinggi selain dapat memperpanjang konstanta waktu Dalam penelitian ini dilakukan 3 (tiga)
juga dapat menimbulkan masalah yakni sebagai sumber perlakuan untuk mendapatkan karakteristik dari PVDF,
johnson noise atau thermal noise, johnson noise yakni:
merupakan noise yang terjadi akibat adanya perpindahan
A. Perlakuan I (bend treatment)
Dalam perlakuan ini, PVDF dilekukkan ke atas dan
kebawah secara berulang dengan sudut lekukan 30o, 40o,
70o dan 90o. Pelekukan ini dilakukan secara berulang
untuk masing-masing sampel. Sinyal keluaran berupa
angka ukuran amplitudo diamati melalui instrumen
virtual yang telah dibuat sebelumnya.
B. Perlakuan II (impact treatment)
Film PVDF diberi tumbukan dengan cara menjatuhkan
sebuah massa dari ketinggian 0,5 – 1 cm. Ada 4 (empat)
variasi massa yang digunakan dalam perlakuan ini dan
(a) (b)
keempat massa tersebut diterapkan pada masing-masing
sampel PVDF film. Bentuk gelombang sinyal yang Gambar 6. Konfigurasi eksperimen C (a) dan D (b)
dibangkitkan dari perlakuan ini baik ketika massa
ditumbukkan maupun diangkat dari film diamati melalui III. HASIL DAN PEMBAHASAN
instrumen virtual yang telah dibuat. 3.1 Perlakuan I
Untuk perlakuan ini pelekukan (bending)
C. Perlakuan III (penerapan tegangan listrik) dilakukan secara berulang sebanyak kurang lebih 50 kali
Perlakuan ini dimaksudkan untuk mengetahui untuk tiap sudut pelekukan. Dalam gambar 5 – 10, kurva
karakteristik piezoelektrik balik (reverse piezoelectricity) denga menunjukkan pen garis mulus menunjukkan
dari sampel film PVDF. Dalam perlakuan ini, tegangan pelekukan ke bawah. Hasil-hasil yang diperoleh dari
listrik DC yang tinggi diberikan atau diterapkan pada perlakuan A adalah sebagai berikut:
bimorph PVDF, bimorph merupakan gabungan dua film a. Luasan 2 x 0,7 cm2
PVDF dengan konfigurasi kutub elektroda yang Dari gambar 7 dan 8 terlihat bahwa hasil untuk
diparalelkan. ketebalan 80 mikron maupun 110 mikron menunjukkan
tren yang hampir sama. Untuk grafik PVDF dengan
ketebalan 80 mikron pelekukan ke atas menunjukkan
fungsi amplitudo yang lebih tinggi dari pelekukan ke
bawah. Sedangkan pada PVDF dengan ketebalan 110
mikron, fungsi amplitudo lekukan ke bawah lebih tinggi
dari lekukan ke atas. Gambar 7 menunjukkan kurva yang
lebih linier daripada gambar 8. Hal ini bisa
Gambar 4. Konfigurasi bimorph pointer
mengindikasikan bahwa untuk aplikasi yang
membutuhkan pelekukan dan strain, PVDF dengan
Dalam perlakuan ini, defleksi yang dihasilkan bimorph
ketebalan 80 mikron memberikan hasil transduksi yang
pointer ketika diberikan potensial listrik diamati untuk
lebih baik daripada PVDF dengan ketebalan 110 mikron.
mengetahui karakteristik piezoelektrik balik dari PVDF.
Dari gambar 7 terlihat bahwa pelekukan ke bawah
memberikan kurva yang lebih linier daripada pelekukan
D. Perlakuan IV (perlakuan kepekaan terhadap ke atas, hal ini menunjukkan bahwa pelekukan dengan
sudut dan posisi sumber panas/angel sensitivity and posisi elektroda positif di atas dan elektroda negatif di
position treatment)
bawah dimana pelekukan diakukan ke arah elektroda
Perlakuan ini ditujukan untuk mengetahui sifat
negatif memberikan transduksi yang lebih baik daripada
pyroelektrisitas dari PVDF film dan bagaiman responnya
sebaliknya.
terhadap sumber panas. Perlakuan ini sendiri dibagi atas
beberapa konfigurasi eksperimen dimana masing-masing
eksperimen dirancang untuk mengetahui kepekaan PVDF
terhadap sudut dan posisi sumber panas, dimana sumber
panas di sini adalah tubuh manusia. Manusia
menghasilkan panas yang dalam hal ini memancarkan
radiasi foton infrared IR yang lemah yakni dalam rentang
long-wavelength IR (LWIR) 8 – 15 µm yang merupakan
rentang absorbsi maksimum dari PVDF film [13].

Gambar 7. Respon PVDF film dengan luasan 2 x 0,7


cm2 (80 µm) terhadap sudut pelekukan

(a) (b)
Gambar 5. Konfigurasi eksperimen A (a) dan B (b)

Gambar 8. Respon PVDF film dengan luasan 2 x 0,7


cm2 (110 µm) terhadap sudut pelekukan
b. Luasan 3,5 x 1,5 cm2
Untuk luasan 3,5 x 1,5 cm2, kedua gambar
(gambar 9 dan 10) menunujukkan tren yang hampir
serupa. Kedua gambar juga menunjukkan bahwa untuk
pelekukan ke bawah memberikan hasil fungsi amplitudo
yang lebih besar daipada pelekukan ke atas. Sedangkan
dalam hal linieritas, PVDF dengan ketebalan 80 mikron
menunjukkan kurva yang lebih linier daripada kurva-
kurva PVDF dengan ketebalan 110 mikron yang berarti
bahwa untuk aplikasi pelekukan dan strain PVDF dengan
Gambar 11. Respon PVDF film dengan luasan 6,5 x 1,5
ketebalan 80 mikron menunjukkan transduksi yang lebih
cm2 (80 µm) terhadap sudut pelekukan
baik daripada PVDF dengan ketebalan 110 mikron.

Gambar 9. Respon PVDF film dengan luasan 3,5 x 1,5 Gambar 12. Respon PVDF film dengan luasan 6,5 x 1,5
cm2 (80 µm) terhadap sudut pelekukan cm2 (80 µm) terhadap sudut pelekukan

Dari gambar 9 juga terlihat bahwa pelekukan 3.2 Perlakuan II


ke bawah memberikan kurva yang lebih linier daripada Perlakuan dilakukan melakukan perulangan
pelekukan ke atas, hal ini menunjukkan bahwa pelekukan penumbukan dan pengangkatan 4 (empat) buah massa
dengan posisi elektroda positif di atas dan elektroda penumbuk yaitu: 24,26 g, 65,82 g, 79,54 g dan 87,66 g.
negatif di bawah dimana pelekukan diakukan ke arah
a. Luasan 2 x 0,7 cm2
elektroda negatif memberikan transduksi yang lebih baik
Gambar 13 menunjukkan tren yang sama antara
daripada sebaliknya.
PVDF dengan ketebalan 80 mikron dan 110 mikron,
dimana fungsi amplitudo untuk PVDF ketebalan 80
mikron memberikan hasil yang lebih tinggi. Hampir tidak
terjadi perubahan yang dignifikan pada kurva merah dan
sebagian kurva biru, hal ini menunjukkan bahwa PVDF
film dengan luasan 2 x 0,7 cm2 tidak dapat dengan baik
melakukan transduksi terhadap tumbukan.

Gambar 10. Respon PVDF film dengan luasan 3,5 x 1,5


cm2 (110 µm) terhadap sudut pelekukan
c. Luasan 6,5 x 1,5 cm2
Sama halnya dengan kurva-kurva untuk luasan-
luasan sebelumnya (2 x 0,7 cm2 dan 3,5 x 1,5 cm2),
pelekukan untuk PVDF dengan ketebalan 80 mikron
menunjukkan kurva linier yang lebih baik daripada Gambar 13. Respon PVDF luasan 2 x 0,7 cm2 ketebalan 80
ketebalan 110 mikron. Namun, kedua gambar baik mikron dan 110 mikron
gambar 11 maupun gambar 12 hampir tidak
menunjukkan tren yang serupa baik PVDF ketebalan 80 b. Luasan 3,5 x 1,5 cm2
mikron maupun ketebalan 110 mikron. Dan sekali lagi, Pada gambar 14 terlihat bahwa kedua kurva
untuk pelekukan kebawah PVDF dengan ketebalan 80 menunjukkan tren yang hampir sama, keduanya
mikron menunjukkan linieritas yang lebih baik daripada menunjukkan amplitudo maksimum pada penumbukan
pelekukan ke arah atas. dengan massa ke-3. Kedua kurva menunjukkan bahwa
PVDF film dengan luasan 3,5 x 1,5 cm2 dapat cukup baik
merespon terhadap tumbukan dari ke-4 massa penumbuk
dan kurva merah menunjukkan kurva yang lebih baik
dalam hal merespon tumbukan.
3.4 PERLAKUAN IV
• Eksperimen A
Terlihat dari gambar 17 bahwa terjadi penurunan
tegangan keluaran yang linier sejalan dengan semakin
menjauhnya sumber panas dari PVDF film, namun,
penurunan ini terhenti di jarak sekitar rentang 50 – 70 cm
dan selanjutnya kurva mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan bagaimana perilaku
p dan respons PVDF
terhadap keberadaan atau posisi suatu objek yang tepat
berada di depannya. Terlihat
erlihat bahwa PVDF film dengan
Gambar 14. Grafik perlakuan B untuk PVDF luasan 3,5 x 1,5 luas penampang 3,5 x 1,5 cm2 memberikan keluaran
cm2 ketebalan 80 mikron dan 110 mikron tegangan paling tinggi dan menghasilkan kurva
polinomial yang sama baik untuk ketebalan 80 µm
c. Luasan 6,5 x 1,5 cm2 maupun 110 µm yaitu 2E--08x2 – 2E-06 + 0,001. Luas
Pada gambar 15 kedua kurva menunjukkan tren penampang yang paling besar 6,5 x 1,5 cm2 malah
yang sama, dengan puncak amplitudo dicapai pada menghasilkan voltase keluaran yang paling rendah
r baik
tumbukan dengan massa ke-2. 2. Hal ini berbeda dengan untuk ketebalan 80 mikron maupun 110 mikron. PVDF
gambar sebelumnya (gambar 12.) .) dimana amplitudo dengan luasan 2 x 0,7 cm2 ketebalan 80 µm menunjukan
mencapai puncak pada massa ke--3. Gambar 22 juga sensitivitas paling baik, hal ini ditunjukkan dengan
menunjukkan bahwa PVDF dengan luasan 6,5 x 1,5 cm2 persamaan polinomial dengan koefisien b (koefisien di
memberikan fungsi amplitudo yang lebih besar daripada depan variabel x,, jika persamaan umum
um polinomial orde
PVDF film dengan luasan 3,5 x 1,5 cm2. Hal ini juga dua adalah ax2 + bx + c) yang paling tinggi.
berarti semakin lebar luasan semakin besar pula
amplitudo yang dihasilkan. PVDF dengan ketebalan
ketebal 110
mikron (kurva merah) memberikan amplitudo yang lebih
besar daripada PVDF dengan ketebalan 80 mikron, hal
ini berarti bahwa untuk aplikasi yang melibatkan
tumbukan lebih baik digunakan PVDF film dengan
ketebalan 110 mikron.

(a) (b)
Gambar 17. Kurva tegangan keluaran sebagai fungsi
jarak sumber panas terhadap PVDF film
untuk ketebalan 80 µm (a) dan ketebalan
110 µm (b)
Gambar 15. Grafik perlakuan B untuk PVDF luasan 6,5 x 1,5
cm2 ketebalan 80 mikron dan 110 mikron • Eksperimen B
Secara keseluruhan, eksperimen B untuk sumber
3.3 PERLAKUAN III panas yang bergerak pada arah 1, 2 dan 3,
Perlakuan III diberikan
berikan pada bimorph pointer memberikan respons transduksi yang baik pada
PVDF dengan panjang 6 cm dan ketebalan 80 mikron. sumber panas yang berjalan pada arah 3, 3 ini
Pengukuran dilakukann terhadap seberapa besar defleksi ditunjukkan dengan nilai koenfisien a persamaan
yang terjadi pada bimorph apanbila dikenai tegangan polinomial yang lebih besar negatif dan
d nilai koefisien b
listrik DC sebesar 100, 200 dan 300 Volt DC. Hasil yang kebanyakan bernilai tinggi positif. Respon yang
perlakuan ini
ni dapat terlihat dari gambar 16.
1 dimana kurva baik ditunjukkan oleh kurva berbentuk parabola terbuka
yang terbentuk adalah linier. Perubahan defleksi terjadi ke bawah (concave down)) dimana puncak/vertex
puncak/ parabola
tiap kenaikan 100 volt DC. berada pada rentang waktu antar 10 – 15 detik yang
merupakan waktu dimana sumber panas berada di depan
menghadap permukaan PVDF film. Diantara dua macam
ketebalan, PVDF film dengan ketebalan 80 mikron
memberikan respons yang lebih baik dibandingkan
dibandingk
ketebalan 110 mikron untuk sumber panas yang bergerak
pada arah 3.

Gambar 16. Respon PVDF terhadap tegangan listrik yang


diberikan.
Tabel 1. Persamaan polinomial eksperimen B

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari ketiga


perlakuan yang telah dilakukan adalah:
• PVDF film dengan ketebalan 80 µm memberikan
respon yang baik terhadap pelekukan atau
peregangan, terutama ke arah dimana elektroda
negatif menghadap.
• PVDF film dengan ketebalan 110 µm dan luasan
yang lebih besar memberikan respon yang lebih baik
• Eksperimen C terhadap perlakuan tumbukan.
Dapat dilihat dari persamaan polinomial, koefisien a • Penerapan tegangan listrik pada PVDF film
persamaan polinomial untuk PVDF dengan ketebalan 80 memberikan hasil yang linier dengan defleksi sebesar
mikron memiliki nilai yang lebih besar positif dari pada 1 mm setiap 100 volt DC.
koefisien a polinomial untuk ketebalan 110 mikron. • PVDF film memiliki respon dan sensitivitas yang
Koefisisen b persamaan polinomial untuk PVDF dengan cukup baik terhadap sumber panas berupa tubuh
ketebalan 80 mikron juga memiliki nilai yang lebih besar manusia yang bergerak dan meniliki respon yang
daripada koefisien b persamaan polinomial untuk kurang baik terhadap sumber panas yang konstan.
ketebalan 110 mikron sehingga dihasilkan slope yang PVDF film dengan ketebalan 80 µm memiliki respon
lebih curam. Kurva yang lebih lengkung ini menunjukkan dan sensitivitas yang lebih baik terhadap sumber
sensitivitas yang lebih baik dari PVDF dengan ketebalan panas yang bergerak dan PVDF dengan luas
80 mikron terhadap perubahan posisi dari sumber panas. penampang yang besar (6,5 x 1,5 cm2) memiliki
sensitivitas yang paling rendah diantara ketiga
Tabel 2 Persamaan polinomial eksperimen C macam luasan.

IV. PENGHARGAAN

Penulis mengucapkan banyak terima kasih


kepada Bapak Taufiq Arif Setyanto, Dr. Eng. di
Laboratorium Hidrodinamika Indonesia, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) atas
kesediaannya menyediakan PVDF film yang penulis
gunakan dalam penelitian ini dan atas kesediaannya
membagi ilmu yang amat bermanfaat bagi penulis dalam
proses penelitian ini.
• Eksperimen D
Kurva-kurva yang dihasilkan pada kedua gambar
V. REFERENSI
menunjukkan tren yang saling berlawanan antara PVDF
dengan ketebalan 80 0mikron dan 110 mikron. Jika [1] Harrison, J. S. dan Ounaies, Z., “Piezoelectric
melihat dari konfigurasi eksperimen D, eksperimen ini Polymers,” ICASE Report No. 2001-43, NASA
memiliki jalur-jalur yang sama dengan jalur-jalur di Langley Research Center, December. 2001.
eksperimen C. Hanya saja pada eksperimen D ini sumber [2] Setyanto, T. A., “Development of Dymnamic
panas tidak bergerak sejalan dengan perubahan waktu Load Sensor and Large Deformation Sensor by
namun berhenti sejenak selama 20 detik di tiap titik-titik The Use of Piezoelectric Film,” Dr. Eng Thesis,
sudut yang ada. Dengan konfigurasi yang serupa, Safety System Laboratory, Departement of Social
menurut dugaan awal seharusnya dihasilkan kurva-kurva and Environmental Engineering, Graduate School
yang serupa pula, namun kenyataannya tidak demikian. of Engineering, Hiroshima University, February.
2007.
[3] Measurement Specialities, Inc., “Piezo Film
Sensors Technical Manual,” Measurement
Specialities, Inc., Sensor Product Division,
Norristown, PA., April 1999.
[4] Asundi, A. K., “Smart structure research at
NTU,” School of Mechanical and Production
Engineering, Nayang Technological University,
Singapore.
[5] Nacapricha, D., Amornthammarong, N.,
Sereenonchai, K., Anujarawat, P., Wilairat, P.
(a) (b) “Low cost telemetry with PC sound card for
Gambar 18. Hasil eksperimen D PVDF film ketebalan 80 chemical analysis applications,” Flow
µm dan 110 µm untuk tiap posisi sudut 1 = Innovation-Research for Science and Technology
80o, 2 = 60o, 3 = 40o, 4 = 20o, 5 = 0o, 6 = -20o, Laboratory (FIRST Laboratory), Department of
7 = -40o, 8 = -60o dan 9 = -80o di jalur 1, 2 Chemistry, Faculty of Science, Mahidol
dan 3 University, Bangkok, Thailand, June 2006.
[6] Chandra, S. dan Ismail, Abu Bakar Md., “PC
sound card-based simple instrument for the
potentiometric sensors,” Sensors and Actuators A
154 (2009) 65–68, November 2008.
[7] Mandaji, M., Buckup, T., Rech, R., Correia, R. R.
B., Kist, T. L., “Performance of a Sound Card as
Data Acquisition System and a Lock-in Emulated
by Software in Capillary Electrophoresis,”
Talanta 71 (2007) 1998–2002, October 2006.
[8] Bansal, D., Khan, M., Salhan, A. K., “A
computer based wireless system for online
acquisition, monitoring and digital processing of
ECG wave,” Computers in Biology and Medicine
39 (2009) 361 – 367, January 2009.
[9] Dargaville, T. R., Et. al., “Characterization,
Performance and Optimization of PVDF as a
Piezoelectric Film for Advanced Mirror
Concept,” Sandia Report SAND2005-6846,
Sandia National Laboratories, Albuquerque, NM.,
November 2005.
[10] Karki, J., “Signal Conditioning Piezoelectric
Sensors,” Application Report SLOA033A, Texas
Instruments, September 2000
[11] Thompson, Mitchell L., “On the Material
Properties and Constitutive Equations of
Piezoelectric Poly Vinylidene Fluoride (PVDF)”,
Doctor of Philosophy Thesis, Drexel University,
April 2002.
[12] Lang, Sidney B., “Pyroelectricity: From Ancient
Curiosity to Modern Imaging Tool”, Physics
Today, American Institute of Physics, S-0031-
9228-0508-010-5, April 2005.
[13] Mader, Gerhard dan Meixner, Hans, “Pyroelectric
Infrared Sensor Arrays Based on the Polymer
PVDF”, Sensors and Actuators, A21 -A23 (
1990) 503- 507.

BIOGRAFI
Nama : Dwi Prananto
Alamat : Jl. Keputih Makam F2, Sukolilo, Surabaya
TTL : Probolinggo, 24 Juli 1987
Riwayat Pendidikan:
• SD Taruna Dra. Zulaeha Leces
• SDN Jrebeng Lor 3 Probolinggo
• SLTPN 3 Probolinggo
• SMUN 1 Probolinggo
• S-1 Teknik Fisika

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai