Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Farmakognosi berasal dari bahasa latin dan pertama kali digunakan

oleh C. A. Seydler di dalam disertasinya yang berjudul Analekta

Pharmakognostica pada tahun 1815. “Pharmacon” berarti obat dan “gnosis”

adalah pengetahuan. Jadi secara harfiah berarti ilmu pengetahuan tentang

obat – obatan.

Didalam sejarah perkembangannya, farmakognosi sejak dahulu

adalah merupakan bahagian dari apa yang disebut seni dan ilmu kedokteran,

yaitu sejak manusia mengenal cara penyembuhan terhadap sesuatu penyakit.

Dengan sendirinya farmakognosi ini juga merupakan hasil perkembangan

dari cara pengobatan pada peradaban kuno, bahkan dari penyembuhan

secara misterius yang dilakukan oleh dukun – dukun. Berkembang dari

suatu abad dimana obat-obat digunakan secara empiris menjadi suatu

pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan secara spesifik dan

therapeutis,sehingga menjadi salah satu pengetahuan yang terpenting

diantara pengetahuan – pengetahuan pokok pada pendidikan farmasi.

Farmakognosi mempelajari tentang bahan-bahan farmasetis yang berasal

dari makhluk hidup, meliputi dimana terdapatnya di alam, biosintesanya,

identifikasinya dan penentuan kadar secara kuantitatif didalam bahan alam

darimana bahan tersebut berasal, juga cara isolasinya, struktur kimianya,

1
sifat-sifat fisis dan kimianyadan juga penggunaan dan cara kerjanya.

Pengetahuan ini dikenal sebagai fitokimia.

Dalam farmakognosi juga termasuk cara-cara penanaman, seleksi

pengumpulan, produksi, pengawetan, penyimpanan dan perdagangan dari

bahan obat yang berasal dari makhluk hidup dan mineral.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian resin ?

2. Jenis-jenis resin ?

3. Sifat-sifat resin yang umum ?

4. Tuliskan dan berikan contoh dari isi-isi resin ?

C. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah farmakognosi

2. Untuk menambah pengetahuan tentang resin atau getah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Resin

Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari

ekskret tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf

dan merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-

ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin (damar) ini biasanya

keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara

kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat,

alkoholresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat

lemas dan mengandung sedikit oksigen karena mengandung zat karbon

dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar menghasilkan angus. Ada juga

yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang dengan

jalan addisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut

dalam air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton,

petroleum eter, kloroform, dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan

dan dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat padat yang getas dan amorf,

yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan habis terbakar.

Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol dan pelarut

organic lainnya.

3
B. Jenis-jenis resin

1. Resin Amino

Ada 2 jenis resin amino terpenting, yakni: formaldehida urea

dan formaldehida melamin. Resin ini banyak di pasar kan dalam bentuk

serbuk, untuk kemudian di cetak, sedangkan bila bentuk cair (larutan),

untuk digunakan sebagai perekat.Untuk meningkatkan sifat mekanik

dan listrik, maka pada melamin ditambahkan bahan pengisi, sehingga

dapat juga digunakan untuk membuat sendok-garpu, bagian busi,

tombol-tombol dan alat cukur. Sedangkan resin urea, dapat dicetak

tekan, memiliki permukaan yang keras dan mempunyai nilai dielektrik

yang tinggi dan dapat diberi berbagai warna. Produk yang dihasilkan

dari resin urea adalah: peralatan listrik, kancing, dll. Kedua jenis resin

ini banyak juga digunakan untuk mencegah berkerut dan kusut nya kain

katun dan untuk mencegah menyusut nya kayu.

2. Resin Furan

Resin ini berasal dari hasil pengolahan limbah pertanian,

seperti: tongkol jagung dan biji kapas. Warna produk nya agak tua,

tahan air dan mempunyai sifat-sifat listrik yang baik.

3. Resin Epoksida

Resin jenis ini banyak dipakai untuk keperluan: pengecoran,

pelapisan, protektor alat-alat listrik, campuran cat dan sebagai adhesif

(perekat/lem).Karena alasan resin ini tahan terhadap aus dan beban

4
kejut, maka sering juga digunakan untuk membuat cetakan tekan

(metalurgi serbuk), panel sirkuit listrik, tangki dan jig.

4. Resin Silikon

Polimer dengan silikon sebagai bahan dasar, mempunyai

sifat yang sangat berbeda dengan bahan dasar plastik (atom karbon) lain

nya. Sifat-sifat spesifik nya adalah: stabilitas (tahan terhadap suhu

tinggi), kedap air, oleh karena itu sering digunakan untuk membuat:

minyak gemuk (fat), resin, perekat dan karet sintetis.

C. Sifat-sifat resin secara umum

1. Sifat fisika

a. Keras

b. Transparan

c. Plastis

d. Lembek/ leleh

2. Sifat kimia campuran dari :

a. Asam-asam resinat

b. Alkohol rersinat

c. Resino tannol

d. Ester-ester

e. Resen-resen

f. Bebas Zat lemak

g. Sedikit mengandung oksigen dan banyak mengandung karbon

5
D. Isi-isi resin

1. Asam-asam resinat,

Terdiri dari asam-asam oksi yang banyak jenisnya, biasanya

mempunyai sifat gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-

fenol. Asam-asam ini terdapat baik dalam keadaan bebas maupun

terikat sebagai ester-ester. Pada umumnya asam-asam ini larut di

dalam larutan alkai membentuk larutan seperti sabun ataupun suspensi

koloidal. Garam-garam logamnya di kenal sebagai resinat, beberapa

di antaranya banyak di gunakan untuk membuat sabun yang murah

dan vernis. Sebagai contoh biasanya asam abietat di dalam

colophonium, asam kopaivat dan oksikopoivant di dalam Balsamum

Copaive asam guiakonat didalam Guajac, asam pimarat(pimarinat) di

dalam Burgundy Pitch (Picea excelsa) dan asam komnifora di dalam

myrrha.

2. Alkohol-alkohol resinat

Terdiri dari alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai berat

nolekul yang tinggi yang di sebut resinotannol sebagai hasil

polimerisasi dari alkohol damar resinol, yang dengan garam-garam

ferri memberikan reaksi seperti tannin. Alkohol-alkohol resinat

terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat sebagai ester dengan

asan-asam aromatis, asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat,

asam umbellate. Beberapa resinol misalnya :

 Benzorsinol dari benzoin

6
 Steresinol dari styrax

 Guaiaresinol dari gurjun balsem (depterocarpus)

 Guaiaresinol dari guaiac resin

3. Resene-resene.

Resene adalah zat-zat yang kompleks yang tidak mempunyai

sifat-sifat kimiawi yang khas. Resene ini tidak membentuk garam

atau ester, tidak larut di dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisa

dengan alkali. Sebagai contoh adalah alban dan fluavil dari gutta

percha, kopalresene dari copal, dammarresene dari dammar,

drakoresene dari sanguis draconis, olibanoresene dari olibanum.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari

ekskret tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf

dan merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-

ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin (damar) ini biasanya

keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara

kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat,

alkoholresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat diterima bila mana ada kekurangan

kami dapat menerima masukan atau saran yang bersifat membangun.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/polimer-dan-resin.html

http://medicafarma.blogspot.com/2009/01/resin.html

Anda mungkin juga menyukai