Anda di halaman 1dari 6

Jakarta, 6 Mei 2019

Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Di Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Jl. RM Harsono No. 1 Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta
Selatan

Perihal : Gugatan Perceraian

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan Hormat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Kurnia Putri binti Pramudya Caksono
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Delima, No. 23, Rt 02/Rw 01, Kelurahan Tanjung Barat,
Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan.
Selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

Dengan ini mengajukan gugatan perceraian terhadap :


Nama : Subroto bin Abdur Malik
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.Pratama, No. 36, Rt 02/Rw 08, Kelurahan Pondok Kelapa
Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Selatan.
Selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Adapun gugatan ini Penggugat ajukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:


1. Bahwa pada tanggal 15 Januari 2004 telah dilangsungkan perkawinan antara
Penggugat dengan Tergugat yang dilaksanakan menurut hukum dan sesuai dengan
tuntunan ajaran agama Islam. Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor
Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cigugur, Kota Kuningan – Jawa Barat,
sebagaimana tercatat dalam Akta Nikah No. 4/4/V/2004 tertanggal 15 Januari 2004
dan sesaat setelah akad nikah dilangsungkan Tergugat mengucapkan ikrar taklik
talak;

2. Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkan berdasarkan


kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentuk rumah tangga yang
sakinah, mawaddah, wa rahmah yang diridhoi oleh Allah Swt;

3. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kediaman


bersama di Jl. Delima No. 23 RT. 02/RW 01, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan;

4. Bahwa selama masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah berkumpul


sebagaimana layaknya suami-istri dan sudah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang
masing-masing bernama:

4.1.Bahruddin Akbar, laki-laki, lahir pada tanggal 20 Desember 2006;

4.2.Chintya Cantika, perempuan, lahir pada tanggal 3 Maret 2010;

5. Bahwa kebahagiaan yang dirasakan Penggugat setelah berumah tangga dengan


Tergugat hanya berlangsung beberapa waktu saja, ketentraman rumah tangga
Penggugat dengan Tergugat mulai goyah setelah antara Penggugat dengan Tergugat
terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sejak bulan Desember
tahun 2016 sampai dengan saat ini, yang penyebabnya antara lain;

5.1.Tergugat diketahui masih menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya dan


sering berkomunikasi dengan perempuan tersebut melalui telepon;

5.2.Tergugat sering melakukan kekerasan terhadap Penggugat setiap ada masalah di


kantornya dan memiliki sifat tempramental:
6. Bahwa puncak dari percekcokan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan
Desember tahun 2018, antara Penggugat dan Tergugat dimana Tergugat pergi dan
kembali kerumah orang tuanya. Sehingga sejak saat itu Penggugat dan Tergugat
sudah tidak pernah lagi menjalin hubungan sebagaimana layaknya suami-istri;

7. Bahwa sejak hidup berpisah tersebut, Penggugat tinggal di rumah milik bersama di
Jl. Delima, sedangkan Tergugat di rumah orang tuanya di Jl. Pratama Jakarta
Timur, anak-anak ikut Penggugat sampai sekarang. Demikian juga semua
kebutuhan anak-anak adalah dari Penggugat sendiri. Tergugat hanya sesekali
datang untuk mengunjungi anak-anak, tetapi tidak pernah memberikan nafkah, baik
kepada Penggugat maupun kepada anak-anak sampai sekarang;

8. Bahwa menurut keyakinan Penggugat, Tergugat telah melalaikan kewajibannya


sebagai seorang suami, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Perkawinan
Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 34 ayat [1] Jo. Kompilasi Hukum Islam Pasal 80 ayat
[2] yang berbunyi : “Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala
suatu keperluan hidup berrumah tangga sesuai dengan kemampuannya”;

9. Bahwa atas permasalahan dan kemelut rumah tangga yang dihadapi, Penggugat
telah mencoba bermusyawarah dengan keluarga Penggugat dan Tergugat untuk
mencari penyelesaian dan demi menyelamatkan perkawinan, namun usaha tersebut
tidak membuahkan hasil;

10. Bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang
diuraikan diatas sudah sulit dibina untuk membentuk suatu rumah tangga yang
sakinah, mawaddah wa rahmah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3
Kompilasi Hukum Islam, sehingga lebih baik diputus karena perceraian;

11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, permohonan Penggugat untuk


mengajukan gugatan perceraian terhadap Tergugat atas dasar pertengkaran yang
terjadi terus menerus dan tidak mungkin hidup rukun dalam suatu ikatan
perkawinan, telah memenuhi unsur Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) dan huruf (g) Kompilasi Hukum Islam,
sehingga berdasar hukum untuk menyatakan gugatan cerai ini dikabulkan;
12. Bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun
1989 yang diubah oleh Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan
Agama serta SEMA No. 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002
memerintahkan panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk mengirimkan
salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor
Urusan Agama (KUA) di tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kantor
Urusan Agama (KUA) tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat untuk dicatat
dalam register yang tersedia untuk itu;

13. Bahwa menurut pasal 105 huruf (a) KHI, pemeliharaan anak yang belum mumayiz
(belum berumur 12 tahun) adalah menjadi hak ibunya, sedangkan biaya
pemeliharaan ditanggung ayahnya. Oleh karena itu, setelah perceraian ini sudah
sepatutnya Penggugat berhak atas penguasaan dan pemeliharaan seorang anak yang
bernama Chintya Cantika, perempuan, lahir pada tanggal 3 Maret 2010;

14. Bahwa menurut pasal 105 huruf (b) KHI, pemeliharan anak yang sudah mumayiz
(sudah berumur 12 tahun) diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah
atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya. Tetapi berdasarkan sifat
Tergugat yang tempramental, Penggugat meminta kepada Majelis Hakim untuk
memberikan hak pemeliharan anak yang bernama Bahruddin Akbar, laki-laki, lahir
pada tanggal 20 Desember 2006, kepada Pengguat;

15. Bahwa Tergugat berkewajiban menanggung biaya pemeliharaan, kesehatan, dan


pendidikan anaknya, Bahruddin Akbar dan Chintya Cantika, yang besarnya biaya
tersebut sekurang-kurangnya adalah sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah)
per anak setiap bulannya sampai jenjang pendidikan sarjana (S1), dengan cara
mentransfer langsung ke rekening yang dibuat khusus untuk keperluan tersebut. Hal
ini adalah semata-mata untuk kepentingan masa depan anak-anak. Apalagi
Tergugat juga memiliki penghasilan yang cukup sebagai pekerja swata.

16. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini;
Berdasarkan dalil-dalil dan alasan-alasan tersebut diatas, maka dengan ini
Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan cq. Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat menentukan hari
persidangan, kemudian memanggil Penggugat dan Tergugat untuk diperiksa dan diadili,
selanjutnya memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut:

PRIMAIR:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughraa Tergugat ( Subroto bin Abdur Malik )
Terhadap Penggugat ( Kurnia Putri binti Pramudya Caksono);

3. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak yang bernama Bahruddin Akbar dan
Chintya Cantika berada dalam kekuasaan Penggugat sebagai ibu kandung dari
kedua anak tersebut;

4. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, sebesar Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah)/bulan;

5. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah anak perbulan sebesar Rp.


4.000.000,- (empat juta rupiah)/anak;

6. Memerintahkan panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk mengirimkan


salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan
Agama di tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kantor Urusan Agama (KUA)
tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam register yang
tersedia untuk itu;

7. Membebankan biaya perkara sesuai hokum yang berlaku;

SUBSIDAIR:

Atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono);
Demikianlah gugatan perceraian ini diajukan, atas perhatian dan dikabulkannya
gugatan ini, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 6 Mei 2019


Hormat kami,
Penggugat

Kurnia Putri binti Pramudyo Caksono

Anda mungkin juga menyukai