Sistem Konstruksi Jembatan Suramadu
Sistem Konstruksi Jembatan Suramadu
Sistem Konstruksi Jembatan Suramadu
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Saya menulis makalah ini untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Secara terperinci tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
BAB II
DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN SURAMADU
Gambar. Jembatan Suramadu
2.1. Desain
Lokasi casting yard berada di Marina Shipyard, Desa Sidorukun, Gresik, dengan luasan
sekitar 30.000m2 berada pada tepi laut dengan kedalaman yang mencukupi sehingga
memudahkan loading/unloading material dari laut. Jarak dari casting yard ke lokasi proyek
bentang tengah sekitar 12 km, yang dapat ditempuh sekitar 45-60 menit dengan speed boat.
Gambar. Causeway
Terdiri dari 36 bentang untuk sisi Surabaya dan 45 bentang sisi Madura dengan panjang
masing-masing 40 meter. Konstruksi bangunan di atas menggunakan PCI Girder. Sedangkan
untuk bagian bawah menggunakan pondasi pipa baja berdiameter 60 cm dengan panjang rata-
rata 25 meter untuk sisi Surabaya dan 27 meter untuk sisi Madura.
Gambar. Diafragma dan Deck Slab
Lajur kendaraan
1. Kendaraan roda 4 terdiri dari 4 lajur cepat dan 2 lajur darurat.
2. Kendaraan roda 2 terdiri dari 2 lajur.
1. Pemasangan jacking ponton pada saat tiba dilokasi pengeboran agar tidak terjadi
pergerakan pada saat dilakukan pengeboran dan pemancangan.
2. Pengeboran casing pipa berdiameter 2250 mm dengan tebal minimum 20 mm,
digunakan bore pile berdiameter 2200 mm dengan tujuan memberi ruang dan
toleransi bagi mesin bor pada waktu pekerjaan pengeboran.
3. Pemasangan vibratory hamer di atas pipa, dilakukan pada saat casing pipa sudah
berada di posisinya.
4. Pemasangan casing pipa sampai pada kedalaman kurang lebih 30 meter.
Pekerjaan pengeboran dengan methode RCD (Reserved Circular Drill), dilakukan setelah
pemancangan casing pipa selesai. Mesin bor diletakkan di atas casing terpasang. Pekerjaan
pengeboran dilakukan sampai pada kedalaman kurang lebih 45 meter dari permukaan pile.
Persyaratan toleransi yang ditentukan yaitu 20 mm per meter panjang bangbor yang tidak
tertutup casing Diameter Lubang dalam segala arah tidak boleh melebihi 5 persen dari diameter
yang ditentukan. Lumpur hasil pengeboran diletakkan di disposal ponton dan dibuang di tempat
yang sudah ditentukan sejauh 5 km dari lokasi pekerjaan.
Persiapan untuk proses pengecoran dimulai dari pengangkutan raw material dari stock yard
menuju ke dermaga dengan menggunakan dump truck. Raw material dan semen SBC akan
diangkut dengan menggunakan feeder ponton menuju lokasi pengeboran. Pemasangan rebar
dilakukan setelah lubang bor dibersihkan. Penyambungan antar segmen dilakukan dengan
menggunakan mekanikal kopler.
Untuk pembentukan suatu gaya tulangan yang utuh jumlah sambungan pada satu potongan
yang sama tidak boleh lebih dari setengah jumlah rebar yang terpasang. Metode yang digunakan
untuk pengecoran dibawah air adalah dengan menggunakan Tremix Pipe. Beton harus
mempunyai kekuatan yang cukup dan nilai slump dijaga pada 18-22 cm. Beton yang digunakan
pada pekerjaan bore pile ini adalah beton k-300.
Gambar. Tahap-tahap Pekerjaan Pembuatan Bore Pile
Panjang PCI Girder setelah terangkai adalah 40 meter, dengan tinggi 2,1 meter, dan berat 80
ton. PCI Girder tersebut didesain untuk hanya menerima beban vertikal dan tidak untuk
menerima beban horisontal. Hal ini menyebabkan proses pengangkutan PCI Girder tersebut dari
lokasi penyimpanan (stockyard) sampai ke lokasi pemasangan harus dibuat sedatar dan selurus
mungkin. Ini untuk menghindarkan terjadinya gaya horisontal akibat gerakan truk yang
berlebihan yang dapat menyebabkan balok girder patah.
Tahapan pemindahan girder dimulai dengan pengangkatan menggunakan dua crane dan
diletakkan pada boogy. Girder tersebut kemudian diangkut dengan boogy ke masingmasing pier.
Proses selanjutnya adalah pemindahan dari boogy ke pile cap yang dilaksanakan dengan metode
yang berbeda antara sisi Surabaya dan sisi Madura.
Beton dengan K-350 dibuat berdasarkan hasil test pencampuran/ trial mix. Untuk setiap truk
mixer beton yang berasal dari batching plant, dilakukan uji slump beton. Slump yang
dipersyaratkan adalah t ± 8-12 cm.
Truk mixer kemudian membawa beton ke lokasi proyek untuk dituangkan ke concrete
pump. Sebelum dituang, dilakukan pengambilan benda uji sebanyak 48 buah untuk tiap pile cap
serta pengujian slump ulang. Dengan bantuan concrete pump, beton tersebut dituangkan ke
dalam pile cap lapis demi lapis sambil dipadatkan. Tebal tiap lapisan ± 30 cm. Setelah itu
dilaksanakan pekerjaan finishing pada permukaan beton.
Hal penting yang perlu diperhatikan selama pelaksanaan pengecoran beton dengan massa
besar (mass concrete) adalah perbedaan suhu. Agar didapat suhu beton merata tanpa terjadi
perbedaan yang besar dilakukan perawatan atau curing beton dengan karung basah selama 14
hari.
2.9. Tiang Pancang
2.9.1. Tahap Awal dan Pemancangan Selanjutnya
Pondasi yang digunakan untuk causeway adalah tiang pancang baja dengan diameter 600
mm dengan spesifkasi sesuai dengan ASTM A252 Grade 2. Panjang masing-masing pipa 12 m,
dengan kedalaman pemancangan rata-rata untuk Sisi Surabaya sekitar 25 m dan sisi Madura 33
m.
Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang ini meliputi pekerjaan pemancangan, pengisian pasir,
pengisian beton tanpa tulangan dan pengisian beton dengan tulangan. Kedalaman dari masing-
masing pengisian ini didasarkan atas kondisi daya dukung tanah dan penggerusan tanah
(scouring).
Saat pelaksanaan 2003-2004, pemancangan di tahap awal dilakukan dengan memanfaatkan
jalan kerja yang dibuat dengan menimbun, yaitu di Abutment (A0), Pilar 1-5 untuk sisi
Surabaya. Sementara di sisi Madura di Abutment (A102), dan Pilar 101 sampai dengan pilar 96.
Untuk pilar selanjutnya pekerjaan pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan ponton
pancang.
2.9.2. Persiapan