Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATERI SEMINAR NASIONAL CIVIL EDITION 2019


(PENGEMBANGAN METODE KONSTRUKSI TAHAN GEMPA YANG BERBASIS
“SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL’S” DI INDONESIA)

DISUSUN OLEH :

MUSLIKA

1620121079

PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya saya
bisa menyelesaikan tugas Makalah Seminar Nasional Civil Edition 13 April 2019 yaitu
Pengembangan Metode Konstruksi Tahan Gempa Yang Berbasis “Sustainable Development
Goal’s” Di Indonesia.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Perencanaan Bangunan
Sipil 1” dalam makalah ini membahas:

 Bangunan Tahan Gempa: Perencanaan, Pengembangan dan Pengawasan untuk


mengurangi korban jiwa, oleh bapak Prof. dr.-Ing Herman Parung, M.Eng
 Pengelolaan Sampah Pengungsian, oleh bapak Prof. Ir. Wahyono Hadi ,M. Sc.,Ph.D.
 Sampah Akibat Bencana Alam Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan, bapak Prof.Ir.
Wahyono Hadi ,M. Sc.,Ph.D.
 Pengembangan Metode Konstruksi Tahan Gempa berbasis Sustainable Development
Goals di Indonesia,oleh bapak Hendy Setiawan, S.T.,M.Eng.,Ph.D.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini dan tugas-tugas berikutnya.

Makassar, 19 April 2019

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
a. Latar belakang…………………………………………………………………..
b. Rumusan masalah……………………………………………………………….
c. Tujuan……………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..

a. Bangunan Tahan Gempa: Perencanaan, Pengembangan dan Pengawasan untuk


mengurangi korban jiwa………………………………………………………….
b. Pengelolaan Sampah Pengungsian……………………………………………….
c. Sampah Akibat Bencana Alam Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan……….
d. Pengembangan Metode Konstruksi Tahan Gempa berbasis Sustainable Development
Goals di Indonesia…………………………………………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….

a. Kesimpulan………………………………………………………………………..
b. Saran………………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan akan bangunan tahan gempa merupakan sebuah hal yang harus
terpenuhi, khususnya untuk daerah-daerah dengan tingkat kerawanan gempa tinggi
seperti di Indonesia.berdasarkan pengalaman yang terjadi baru-baru ini tepatnya
didaerah sulawesi tengan palu terjadi musibah gempa bumi dan disusul tsunami.
keruntuhan bangunan akibat bencana gempa bumi menelan korban jiwa dalam jumlah
yang cukup besar dan memiliki dampak besar terhadap lingkungan sekitarnya, begitu
banyak sisa-sisa reruntuhan bangunan, sampah yang beraneka ragam. Oleh karena itu
bangunan harus direncanakan untuk mendapatkan kinerja minimal life safety, dimana
bangunan diperbolehkan mengalami kerusakan namun tidak mengalami keruntuhan.
Dengan demikian, kemungkinan timnulnya korban jiwa dapat diminimalisasi.

B. Rumusan masalah
1. Apa Dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan Pasca Gempa Bumi?
2. Bagaimana Perkuatan eksternal Struktur Bangunan yang tahan gempa?
3. Kebijakan apa yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan Sumber daya Alam
pasca Gempa Bumi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan Pasca Gempa
Bumi
2. Untuk mengetahui Perkuatan eksternal Struktur Bangunan yang tahan gempa
3. Untuk mengetahui Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan Sumber daya Alam
pasca Gempa Bumi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Bangunan Tahan Gempa: Perencanaan, Pengembangan dan Pengawasan untuk


mengurangi korban jiwa

Berikut adalah contoh bangunan akibat gempa bumi:


 PRINSIP PERENCANAAN
 Gempa kecil – terjadi kerusakan non-structural
 Gempa sedang – terjadi kerusakan structural, tetapi masih bisa diperbaiki
 Gempa besar – kerusakan struktur boleh terjadi tetapi tidak boleh runtuh
 PERATURAN PERENCANAAN
 SNI
 UBC – Uniform Buiding Code
 EC 8 – Eurocode
 Menjelaskan cara mendesain bangunan tahan gempa
 Wilayah gempa Indonesia
 2002
 2017

 Pemodelan struktur
 2 – dimensi: jika bangunan bentuknya homogen
 3 – dimensi: jika bangunan irregular
 Untuk model 2 D, bangunan tetap diperhitungkan kekuatannya terhadap
gempa dari 2 arah (X dan Y)
 Prinsip Kolom Kuat Balok lemah
 Ductile design
- untuk menjamin bahwa saat terjadi gempa, maka kerusakan akan terjadi pada
ujung balok.
- Plastic moment capacity Column > Balok
- Untuk portal baja, kekuatan sambungan baut/las harus lebih kuat dari balok
yang disambung
- Untuk Komposit, pengaruh beton terhadap kekakuan dan kekuatan harus
diperhitungkan
 Soft Story
 Ada lantai yang kekuatannya terlalu berbeda dengan lantai di atas atau di
bawahnya.
 Hal ini menyebabkan transfer gaya yang kurang baik
 Untuk memisahkan bangunan bawah dari tanah, dengan menggunakan
bantalan karet.
 Contohnya: Rumah Sakit Pendidikan UI Depok, selesai dibangun tahun 2018
 Tindakan perbaikan
 Repairing of structures : diusulkan jika kerusakan yang terjadi bukan pada
kolom dasar,dan persentase kerusakan di bawah 50 persen
 Demolition of building: jika diketahui bahwa keruskan terjadi pada kolom
dasar dan biaya perbaikan diperkirakan lebih 50 persen

 Tinggal di daerah rawan gempa


 Menggunakan teknologi untuk menghindari dampak gempa jika terjadi
 Jika tidak bisa menghindari gempa ???
 Tinggalkan daerah tersebut, misalnya jika ada potensi liquefaction
 Siapkan jalur evakuasi jika terjadi gempa
 Training secara konsisten, termasuk cara menyelamatkan diri dalam bangunan
yang sedang bergoyang karena gempa
B. Pengelolaan Sampah Pengungsian
 Tujuan Pengelolaan sampah:
1) Agar pengelolaan ini dapat memberikan manfaat secara ekonomi (sampah
sebagai sumber daya), sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan,
serta dapat mengubah perilaku masyarakat
2) Agar mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah terhadap
kesehatan dan lingkungan
3) Agar pengelolaan sampah dapat berjalan secara pro-porsional, efektif, dan
efisien.
 Dampak negatif sampah
1) Pencemaran lingkungan, udara, dan air
2) Mengurangi keindahan
3) Timbulnya penyakit
 Cara pengolahan sampah yang baik
 Pemanfaatan sampah basah diolah menjadi
Komersial : dijual ke pengusaha distributor pupuk, dan dijual ke warga sekitar
Perlu demplot tanaman dan, Non Komersial : bekerjasama dengan pemerintah
(Dinas Pertanian, Koperasi, Perkebunan) untuk memberikan hasil pupuk ke
petani local.
 Pemanfaatan sampah kering dapat diolah menjadi bahan pembuatan aspal
dalam bidang penelitian perencanaan jalan raya, bubur kertas dan bahan bakar
 Pengolahan Sampah Kertas/Kardus dapat di olah menjadi:
Sampah bekas kertas HVS dan koran di buang secara percuma setelah
digunakan. Untuk memanfaatkannya kita dapat mendaur ulang kertas dengan
berbagai kreativitas seperti membuat kotak pensil, undangan,bingkai foto, dan
bias dijual kepabrik.
C. Sampah Akibat Bencana Alam Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
Berikut adalah beberapa contoh dampak yang diakibatkan gempa dan tsunami yang
terjadi di palu:
 Penanganan Sampah Akibat Bencana
• Untuk Penanganan Sampah Akibat Bencana, Dilakukan Pemilahan Shg
Terkumpul Sampah Kayu, Beton-Batu-Bata/ Genting, Besi/ Lo-Gam, Kardus,
Plastik,Kain, Botol Kaca/ Beling, Dan Lain-Lain
• Pemanfaatannya Sangat Bervariasi Tergantung Pasar Yg Membu-Tuhkannya
• Perlu Lahan Utk Menyimpan Material2 Tsb Diatas Sebelum Diserap Pasar
• Yg Tersisa Dan Tdk Terserap Pasar, Dikirim Ke Tempat Pembuang-An Akhir
(Tpa) Sampah
• Perlu Relawan Utk Memberikan Stimulasi Pada Warga Pengungsi
 Permasalahan Lingkungan Yg Lain Akibat Bencana Gempa Bumi
• Suplai Air Minum Ke Rumah2 Hampir Dipastikan Terputus Shg Tdk Ada Air
Tersedia Utk Masak/ Mandi/ Cuci/ Kakus
• Kalaupun Masih Ada Aliran, Maka Kemungkinannya Sudah Terce-Mar Air
Limbah Krn Pipa Yg Terputus, Bocor Akibat Gempa Bumi
• Sistem Perpipaan Air Limbah Ke Septik Tank Juga Dipastikan Bo-Cor Shg
Mencemari Air Tanah/ Air Sumur
• Dampak Yg Terjadi Adalah Krn Rusaknya Fasilitas, Para Peng-Ungsi Akan
Buang Air Besar Sembarangan (Babs), Shg Dpt Me-Nimbulkan Penyakit
Diare/ Muntaber/ Typus/ Cholera/ Disentri
 Solusi Sistem Penyediaan Air Bersih
• Untuk Penyediaan Air Bersih Dapat Dipasang Pompa Air Tanah Dalam Yg
Dimasukkan Ke Dalam Tangki2 Air Dg Volume Minimal 5 M3
• Utk Mengeluarkan Air Dari Tangki Air Utk Warga Pengungsi, Dapat
Dimasukkan Pompa Submersible
• Utk Memastikan Airnya Bebas Bakteri Penyebab Penyakit, Harus Di-
Masukkan Ke Dalam Tangki Kaporit Tablet Sehingga Kadar Klor Dalam Air
Lebih Dari 1.0 Mg/ L
• Utk Kebutuhan Air Minum, Perlu Disuplai Air Kemasan Secukupnya
• Listrik Bila Terputus Dari Jaringan Pln, Maka Utk Menghidupkan Pompa2
Dapat Disuplai Dari Genset
 Solusi Sistem Pembuangan Air Limbah
• Utk Sistem Pembuangan Air Limbah, Dpt Dibangun Sist Jamban Cemplung
Yg Memenuhi Syarat Kesehatan & Di-Bangun Cukup Jauh Dari Lokasi
Pompa Air Bersih
• Pipa Ventilasi Perlu Dipasang Agar Tdk Tercium Bau Busuk Di Toilet
• Tipe Yg Dipilih Yg Dg Leher Angsa
• Jumlah Toilet Sebanding Dg Jum-Lah Pengungsi (1 Toilet U 10 Orang)
• Krn Sementara, Bgt Penuh,Diharap-Kan Pengungsi Sdh Bisa Menempati
Rumah Huntara

D. Pengembangan Metode Konstruksi Tahan Gempa berbasis Sustainable Development


Goals di Indonesia
 Masalah
 Daya Dukung Tanah
 Apa yang menyebabkan Likuifaksi e.g. kasus Gempa-tsunami-likuifaksi di
Kota Palu
 Daya Dukung Kolom Struktur
 Sasaran
 Memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk siap siaga terhadap
bencana khususnya di bidang Geoteknik.
 Mengetahui daya dukung tanah dan daya dukung Kolom terhadap
Pembangunan Berkelanjutan
 Perencanaan Pondasi yang dapat menahan gaya dan beban akibat gempa

Kasus Gempa-Tsunami-Likuifaksi Palu

Petobo before the earthquake Petobo after the earthquake


 Tata cara kthanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung
 Relevance with Sustainability
Sustainability:
• Attribute of dynamic and adaptive systems that are able to flourish and grow
in the face of uncertainty and constant change
• Require innovation, foresight, and effective partnerships among corporations,
governments, and other groups to achieve sustainability

Resilience:

 Resilient systems perpetually evolve through cycles of growth, accumulation,


crisis, and renewal as well as often self-organize into unexpected new
configurations

For systems to be sustainable, it is necessary to ensure that the system is inherently


capable of ‘bouncing back’ to its functionality irrespective of the nature or magnitude
of shock or distress to which it is subjected. Such systems are called resilient systems

 Resilience in Geotechnical Engineering


 Resilient geotechnical infrastructure are prepared for and robust against potential
disruptive events
 Sustainable development can be achieved if less expenditures are spent for
maintaining and repairing existing geotechnical infrastructure over its lifespan
 Both resilience and sustainability should be considered in geotechnical
infrastructure to minimize impacts on the public
o Foundations
o Embankments., levees, and dams
o Earth retaining structures
o Tunnels

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemahaman Masyarakat umum terhadap Lingkungan
 Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan Sumber daya Alam pasca Gempa Bumi
 Perkuatan bangunan pasca gempa
 Menganalisa kemungkinan yang akan terjadi terhadap ketahanan bangunan saat
terjadi gempa.
 Pengetahuan terhadap kondisi material bangunan dari sisi perencanaan konstruksi.
 Memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk siap siaga terhadap bencana
khususnya dibidang Geoteknik
 Mengetahui daya dukung tanah dan daya dukung Kolom terhadap Pembangunan
Berkelanjutan
 Perencanaan Pondasi yang dapat menahan gaya dan beban akibat gempa

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai