061 PDF
061 PDF
LATAR BELAKANG
Makanan adalah salah satu penyebab alergi yang berbahaya.Tidak semua reaksi
makan yang tidak diinginkan adalah suatu alergi makanan.Klasifikasi dari EAACI ( European
Association of Alergy and Clinical Immunology) membagi reaksi makanan yang tidak
diinginkan menjadi reaksi toksik dan non toksik.Reaksi toksik adalah reaksi iritan yang
ditimbulkan oleh racun dari makanan misalnya daging yang terkontaminasi oleh bakteri,atau
makan yang terkontaminasi oleh pestisida.Reaksi non toksik dapat berupa reaksi imunologis
atau non imunologis.Reaksi non imunologis (intoleransi makanan) seperti reaksi akibat zat
yang terdapat pada makanan seperti histamin pada ikan, tiramin yang terdapat pada keju,atau
pada orang yang defesiensi laktolosa.1
Alergi makanan adalah respons abnormal terhadap makanan yang diperantarai oleh
reaksi alergi imunologis.Sebagian besar keluhan mengenai makanan adalah intoleransi
makanan bukan suatu alergi makanan. Alergi makanan dapat bermanisfestasi seperti alergi
yang lain pada satun organ atau berbagai organ target pada kulit seperti urtikaria,angioedema
,dermatitis kontak,pada saluran napas rinitis;asma saluran cerna nyeri abdomen ,muntah
pada kardiovaskuler syok anafilaktik.Alergi makanan pada orang dewasa dapat merupakan
alergi yang sudah terjadi saat anak-anak atau reaksi yang memang baru terjadi pada usia
dewasa.Secara umum patofisiologi alergi makanan dapat diperantarai IgE maupun tidak
diperantarai oleh IgE.1
MEKANISME
Saluran pencernaan, yang merupakan organ imunologik terbesar dalam tubuh yang
terus-menerus terkena serangkaian besar paparan antigen eksogen termasuk bakteri
komensal dan protein tertelan. Lapisan epitel tunggal memisahkan beban antigenik ini dari
limfosit, antigen presenting sel (APC), sel-sel stroma dan sel-sel kekebalan lainnya di
Tabel :jenis ,gejala,imunopatopalogi dan penyebab alergi pada reaksi makanan IgE dan Non IgE
KESIMPULAN
Kata 'alergi' umumnya digunakan untuk menggambarkan reaksi imunitas segera
diperantarai oleh IgE Ab. Interaksi antara alergen dan antibodi IgE menyebabkan
pelepasan cepat mediator dari sel efektor (yaitu, sel mast dan basofil), mengakibatkan gejala
kulit, saluran napas dan GI akut. 8
Frekuensi yang mengalami reaksi makanan yang diperantarai non IgE dilaporkan
meningkat dengan frekuensi. reaksi dapat bervariasi dari dermatitis atopik sampai makanan
protein-induced enterocolitis syndrome (FPIES). Mekanisme yang tepat tidak diketahui,
tetapi kebanyakan studi menunjukkan patofisiologi diperantarai sel T yang dapat
diidentifikasi pada FPIES dan pada pasien dermatitis atopik. Salah satu masalah yang
paling sulit dalam mengidentifikasi dan mengobati reaksi non-IgE-mediated adalah
kurangnya standar pengujian protokol dan kesulitan atau memperoleh riwayat klinis yang