A” DENGAN KEJANG
DEMAM KRONIK DI RUANG ANAK RSUD ULIN
BANJARMASIN
OLEH:
REPILITA
113063J116065
Asuhan Keperawatan Pada An. “M. A” Dengan Kejang Demam Kronik Di Ruang
Anak RSUD Ulin Banjarmasin ini telah di setujui pada tanggal.............
Menyetujui,
NRK...................... NRK.........................
FORMAT PENGKAJIAN
RUANG PERAWATAN ANAK
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An “M.A”
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan : SD
a. N a m a : Tn “H”
b. U s i a : 37 Tahun
c. Pendidikan : S1
2. Ibu
a. N a m a : Ny “E”
b. U s i a : 30 Tahun
c. Pendidikan : SMP
e. Agama : Islam
STATUS
No NAMA USIA HUBUNGAN
KESEHATAN
Keluhan Utama:
Klien mengatakan BAB keras, berdarah segar sudah 4 hari, sesak dada
sudah 19 hari, tulang nyilu perut terasa ditekan.
Riwayat Keluhan Utama : BAB darah dari 4 hari yang lalu,
awalnya BAB keras sesak dada dan mual-
mual dua hari yang lalu.
Keluhan Pada Saat Pengkajian: Klien mengatakan keluar darah dan perut
terasa tertekan.
B. Genogram
Riwayat Kesehatan Keluarga: Kolestrol (positif), hipertensi (positif),
Jantung (positif).
Ket :
= Laki-laki Meninggal
= Perempuan Meninggal
= Pasien
= Laki-laki
= Permpuan
= Persaudaraan
= Keturunan
= Serumah
BCG Usia 2
1.
minggu 1 Melepuh 1
DPT
2. 2,4,6 bulan
(I,II,III) 3 Demam 3
Polio
3. 0,2,4,6 bulan
(I,II,III,IV) 4 Tidak ada -
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 37 kg
2. Tinggi badan : 147 cm.
3. Waktu tumbuh gigi : 8 bulan
4. Gigi tanggal : Geraham kanan bawah 1 dan gigi seri 2
atas.
5. Jumlah gigi : 28 gigi.
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 2 bulan
2. Duduk : 1 tahun
3. Merangkak : 7-8 bulan
4. Berdiri : 1 tahun 3 bulan
5. Berjalan : 1,5 tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 bulan
7. Bicara pertama kali : 1 tahun dengan menyebutkan : mama, papa, aa
8. Berpakaian tanpa bantuan : Masih di bantu orang tua
A. Pemberian ASI
Dari bayi sampai umur 6 bulan ASI ekslusif
¤ Rumah dekat dengan : Keluarga , tempat bermain tidak ada tempat bermain
Anak belum tau apa-apa tentang sakit yang ia derita dan kenapa harus
dirawat inap dirumah sakit
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
3. Konsistensi
BAB Lembek, BAK BAB keras bercampur
kuning jernih darah segar, BAK 3x
sehari (kuning pekat)
4. Kesulitan
Konstipasi
5. Obat pencahar Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang
2-3 jam 1-3 jam
- Malam
2. Pola tidur 7-8 jam 6-7 jam
3. Kebiasaan sebelum
Teratur Teratur
tidur
4. Kesulitan tidur Nonton Tv dan main Nonton Tv dan main
game game
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara
Disiram dulu, setelah Diseka setiap hari
itu pakai sabun lalu
siram bersih lagi
dengan air.
- Frekuensi
3x sehari 2x sehari
- Alat mandi
Gayung, sabun, dan air Gayung, sabun, waslap,
bersih dan air bersih
2. Cuci rambut
- Frekuensi
3x sehari Tidak ada
- Cara
3. Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
1 minggu sekali
1 minggu sekali
4. Gosok gigi
Langsung digunting
- Frekuensi Direndam dengan air
saja
hangat lalu dikeringkan
- Cara
dan digunting
2x sehari
3xsehari
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
7. Muka
Inspeksi
8. Mata
Inspeksi
d. Pupil : - Isokor
- Myosis
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : Simetris
f. Gerakan bola mata : Bola mata dapat digerakan kanan,kiri,
atas, dan bawah.
g. Penutupan kelopak mata : Mampu membuka dan menutup
kelopak mata dengan baik
h. Keadaan bulu mata : Merata
i. Keadaan visus : Klien mampu membaca huruf kapital
pada jarak 4 meter
j. Penglihatan : - Tidak ada kabur
- Tidak ada diplopia
Palpasi
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : Bersih
- Karang gigi / karies : Tidak ada
- Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : Tidak ada radang
c. Lidah
Kotor / tidak : Lidah bersih
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : Pucat
- Basah / kering / pecah : Basah
- Mulut berbau / tidak : Tidak
- Kemampuan bicara : Normal
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Mukosa merah muda
b. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : Tidak ada sakit menelan
13. Leher
Inspeksi
Palpasi
15. Jantung
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
a. BJ I : Tunggal
b. BJ II : Tunggal
c. BJ III : Tunggal
d. Bunyi jantung tambahan : Tidak ada
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : Tidak
b. Ada luka / tidak : Tidak ada
Palpasi
Auskultas
Perkusi
a. Tympani : Ya
b. Redup : Tidak redup
17. Genitalia dan Anus : Genitalia: tidak ada lecet,
luka
: Anus: tidak ada luka/lecet
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : Klien mampu
menggerakkan tangan
kanan dan kiri dan akral
teraba dingin.
- Pergerakan abnormal : Tidak ada
- Kekuatan otot kanan / kiri : Skala kekuatan otot
5555/5555
- Tonus otot kanan / kiri : Otot teraba keras
- Koordinasi gerak : Terkendali
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : Baik
- Triceps kanan / kiri : Baik
c. Sensori
- Nyeri : Mengindar terhadap
rangsangan
- Rangsang suhu : Mengindar terhadap
rangsangan
- Rasa raba : Baik
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : Belum bisa berjalan,
terbatas/tirang baring dan
akral teraba dingin.
- Kekuatan kanan / kiri : Skala kekuatan otot
5555/5555
- Tonus otot kanan / kiri : Tonus otot teraba keras
b. Refleks
- KPR kanan / kiri : (+)/(+)
- APR kanan / kiri : (+)/(+)
- Babinsky kanan / kiri : (+)/(+)
c. Sensori
- Nyeri : Menghindar terhadap
rangsangan
- Rangsang suhu : Mengindar terhadap
rangsangan
- Rasa raba : Baik
19. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
20. Intergumen
Inspeksi : Tampak ada lebam di lengan kiri, punggung dan paha
kanan klien, tidak ada edema, kulit tampak bersih.
Palpasi : Klien mengatakan tidak ada nyeri, turgor kulit elastis,
CRT >3 detik.
XII. Test Diagnostik
16-08- Inf. D5 ½
2017 Ns
Vit K 1x6
mg
Analisa Data
II. Implementasi
O:
Tampak sakit sedang
Tampak tertidur
ditempat tidur
Terpasang infus Dx
½ 7 TPM di vena
radialis sinistra
Temperatur: 37,8 ‘ c
Nadi :112 x/menit
Pernapasan : 36
x/menit
Lekosit : 12,8 g/dl
I. Diagnosa Keperawatan
II. Perencanaan
P:
Lanjutkan
intervensi 1-6
P: lanjutkan
intervensi 1-4
A:
Peningkatan suhu tubuh
(hipertermia) berhubungan
dengan proses penyakit
P:
Kaji tanda-tanda vital
Pantau suhu
Beri delimut
dingin/matras
Berikan kompres
hangat
Ajarkan keluarga
untuk kompres
hangat
Kolaborasi pemberian
obat paracetamol
I:
Mengkaji tanda-tanda
vital dengan
termometer dan jam
tangan
Memantau suhu
dengan observasi
mengunakan
termometer
Memberi selimut
dingin/matras
Memberikan kompres
hangat pada bagian
ketiak,lipatan paha
Mengajarkan
keluarga untuk
kompres hangat
Berkolaborasi
pemberian obat
paracetamol 75 mg
(iv)
E:
Ibu klien mengatakan
“demamnya mulai
berkurang dan tidak
ada kejang”
Anak tampak tertidur
di atas tempat tidur
Tampak rileks
Terpasang infus Dx
½ 7 TPM di vena
radialis sinistra
Temperatur: 36,6 ‘ c
Nadi :109x/menit
Pernapasan :
30x/menit
Lekosit : 12,8 g/d
A:
Resiko cidera sekunder
akibat kejang
P:
1. Lakukan
kewaspadaan kejang,
seperti pasang
penghalang tempat
tidur
2. Catat berbagai
gerakan tubuh anak
dan lama kejangnya
3. Kaji status
pernapasan anak
4. Kolaborasi dalam
pemberian diazepam
1,5 mg (iv)
I:
1. Melakukan
kewaspadaan kejang,
seperti pasang
penghalang tempat
tidur
2. Mencatat berbagai
gerakan tubuh anak
dan lama kejangnya
3. Mengkaji status
pernapasan anak
4. Berkolaborasi dalam
pemberian diazepam
1.5 mg (iv) ( tidak
diberikan karena anak
tidak kejang)
E:
Anak tampak tidur di
tempat tidur
Tampak rileks dan
tenang
Anak tidak
mengalami cidera
akibat kejang
Terpasang infus Dx
½ 7 TPM di vena
radialis sinistra
Temperatur: 36,6 ‘ c
Nadi :109x/menit
Pernapasan :
30x/menit
Tidak ada kenaikan
suhu tubuh secara
tiba-tiba dari 37,6-
40‘’c
V. Catatan perkembangan hari ke dua
P:
Kaji tanda-tanda vital
Pantau suhu
Beri delimut
dingin/matras
Berikan kompres
hangat
Ajarkan keluarga untuk
kompres hangat
Kolaborasi pemberian
obat paracetamol
I:
Mengkaji tanda-tanda
vital dengan
termometer dan jam
tangan
Memantau suhu
dengan observasi
mengunakan
termometer
Memberi selimut
dingin/matras
Memberikan kompres
hangat pada bagian
ketiak,lipatan paha
Mengajarkan keluarga
untuk kompres hangat
Berkolaborasi
pemberian obat
paracetamol 75 mg (iv)
E:
Ibu klien mengatakan
demam hari ini tidak
ada, kejang juga tidak
ada”
Anak tampak tertidur di
atas tempat tidur
Tampak rileks
Terpasang infus Dx ½
7 TPM di vena radialis
sinistra
Temperatur: 36,1 ‘ c
Nadi :90x/menit
Pernapasan : 29x/menit
Lekosit : 12,8 g/d
P:
1. Lakukan kewaspadaan
kejang, seperti pasang
penghalang tempat tidur
2. Catat berbagai gerakan
tubuh anak dan lama
kejangnya
3. Kaji status pernapasan
anak
4. Kolaborasi dalam
pemberian diazepam
1,5 mg (iv)
I:
1. Melakukan
kewaspadaan kejang,
seperti pasang
penghalang tempat tidur
2. Mencatat berbagai
gerakan tubuh anak dan
lama kejangnya
3. Mengkaji status
pernapasan anak
4. Berkolaborasi dalam
pemberian diazepam
1.5 mg (iv) ( tidak
diberikan karena anak
tidak kejang)
E:
Anak tampak tidur di
tempat tidur
Tampak rileks dan
tenang
Anak tidak mengalami
cidera akibat kejang
Terpasang infus Dx ½
7 TPM di vena radialis
sinistra
Temperatur: 36,1 ‘ c
Nadi :90x/menit
Pernapasan : 29x/menit
Tidak ada kenaikan
suhu tubuh secara tiba-
tiba dari 37,6- 40‘’c