2. Prosedur Analitik
Rasio berikut ini seringkali digunakan auditor dalam pengujian analitik terhadap aktiva
tidak berwujud:
Ratio Formula
Tingkat Perputaran Aktiva Tidak Hasil Penjualan Bersih ÷ Rerata Saldo
Berwujud Aktiva Tidak Berwujud
Ratio Laba Bersih Dengan Aktiva Tidak Hasil Penjualan Bersih ÷ Rerata Saldo
Berwujud Aktiva Tidak Berwujud
Ratio Aktiva Tidak Berwujud Dengan Aktiva Tidak Berwujud ÷ Total Aktiva
Total Aktiva
Berbagai ratio tersebut dihitung oleh auditor dan kemudian dibandingkan dengan angka
harapan (ratio yang sama dari data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan,
atau data lain) akan dapat memberikan indikasi bagi auditor ke fokus mana perhatian
auditor perlu diarahkan dalam pelaksanaan pengujian transaksi rinci dan saldo akun
rinci. Misalnya, penurunan tingkat perputaran aktiva tidak berwujud tahun yang diaudit
dibandingkan dengan ration yang sama tahun sebelumnya mungkin sebagai akibat dari
kapitalisasi biaya riset dan pengembangan yang terjadi dalam tahun yang diaudit.
3. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
a. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan aktiva tidak berwujud.
Yang perlu diketahui oleh auditor dalam melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan aktiva tidak berwujud adalah
dasar yang seharusnya dipakai untuk menentukan kos aktiva tidak berwujud berikut
ini:
Jenis Aktiva Tidak Berwujud Dasar Penentuan Kos
1. Paten Harga beli paten, biaya pengadilan
untuk mempertahankan tuntutan paten
di pengadilan (biasanya pengembangan
paten yang dilakukan oleh perusahaan
umumnya dibebankan sebagai biaya
pada tahun terjadinya).
2. Hak Cipta Pengeluaran untuk pendaftaran hak
cipta, biaya penasihat hukum (seperti
halnya dengan paten, biaya riset untuk
mendapatkan hak cipta umumnya
dibebankan sebagai biaya pada tahun
terjadinya)
3. Nama dan Merk Dagang Pengeluaran untuk penasihat hukum,
biaya pendaftaran, dan biaya lain yang
langsung bersangkutan dengan
pemerolehannya
4. Franchise Biaya franchise, termasuk didalamnya
biaya penasihat hukum