Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TIDAK BERWUJUD

a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan


dengan aktiva tidak berwujud
Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo aktiva tidak
berwujud yang dicantumkan di neraca dan mutasinya selama tahun yang di audit, ia
harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan akuntansi
yang mendukung informasi saldo dan mutasi aktiva tidak berwujud tersebut.
Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan dengan aktiva tidak berwujud yang bersangkutan di dalam buku besar dan
selanjutnya ke jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
b. Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tak berwujud yang dicantumkan di neraca
Auditor melakukan berbagai prosedur audit guna membuktikan keberadaan
kelengkapan, hak kepemilikan atas aktiva tersebut, kewajaran penilaian aktiva tersebut
pada tanggal neraca, dan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tersebut di
dalam laporan keuangan.
c. Membuktikan asersi kelengkapan aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di
neraca
Untuk membuktikan bahwa aktiva tidak beruwjud yang dicantumkan di neraca
mencakup semua aktiva tidak berwujud klien pada tanggal neraca dan mencakup emua
transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud dalam tahun yang diaudit,
auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini:
 Pengujian analitik
 Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak
berwujud
 Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
 Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak
d. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan di neraca
Untuk membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan di neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini:
 Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak
berwujud
 Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
 Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak
e. Membuktikan asersi penilaian aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di
neraca
Menurut prinsip akuntansi berterima umum, dalam penyajian aktiva tidak berwujud di
neraca, aktiva tidak berwujud yang mempunyai manfaat terbatas disajikan dalam
neraca pada nilai bersihnya yaitu kos dikurangi dengan amortisasi kos aktiva tidak
berwujud sampai dengan tanggal neraca tersebut. Auditor berkepentingan untuk
memverifikasi kewajaran amortisasi aktiva tidak berwujud klien yang mempunyai
umur ekonomis yang terbatas. Untuk membuktikan kewajaran tersebut, auditor
melakukan pengujian substantif berikut :
 Prosedur audit awal
 Prosedur analitik
 Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak
berwujud
 Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
 Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak
 Review terhadap pembentukan akumulasi amortisasi
f. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan aktiva tidak berwujud di
neraca
Penyajian dan pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan harus didasarkan ada
prinsip akuntansi berterima umum. Pengujian substantif terhadap aktiva tidak berwujud
diarahkan untuk mencapai salah satu tujuan membuktikan apakah unsur aktiva tidak
berwujud telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum dengan cara membandingkan penyajian dan
pengungkapan aktiva tidak berwujud di neraca yang diaudit dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TIDAK BERWUJUD

1. Prosedur Audit Awal


Dalam prosedur audit awal, auditor membuktikan keandalan saldo aktiva tidak
berwujud dengan cara membuktikan apakah aktiva tidak berwujud yang dicantumkan
di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang diselenggarakan dengan mekanisme
akuntansi yang dapat dipercaya.
Oleh karena itu, auditor melakukan lima prosedur audit berikut ini:
a. Usut saldo aktiva tidak berwujud yang tercantum di neraca ke saldo akun aktiva
tidak berwujud yang bersangkutan di buku besar
b. Hitung kembali saldo akun aktiva tidak berwujud di buku besar
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam
akun aktiva tidak berwujud dan akumulasi amortisasinya
d. Usut saldo awal akun aktiva tidak berwujud ke kertas kerja tahun lalu
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tidak berwujud ke dalam
jurnal yang bersangkutan

2. Prosedur Analitik
Rasio berikut ini seringkali digunakan auditor dalam pengujian analitik terhadap aktiva
tidak berwujud:
Ratio Formula
Tingkat Perputaran Aktiva Tidak Hasil Penjualan Bersih ÷ Rerata Saldo
Berwujud Aktiva Tidak Berwujud
Ratio Laba Bersih Dengan Aktiva Tidak Hasil Penjualan Bersih ÷ Rerata Saldo
Berwujud Aktiva Tidak Berwujud
Ratio Aktiva Tidak Berwujud Dengan Aktiva Tidak Berwujud ÷ Total Aktiva
Total Aktiva
Berbagai ratio tersebut dihitung oleh auditor dan kemudian dibandingkan dengan angka
harapan (ratio yang sama dari data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan,
atau data lain) akan dapat memberikan indikasi bagi auditor ke fokus mana perhatian
auditor perlu diarahkan dalam pelaksanaan pengujian transaksi rinci dan saldo akun
rinci. Misalnya, penurunan tingkat perputaran aktiva tidak berwujud tahun yang diaudit
dibandingkan dengan ration yang sama tahun sebelumnya mungkin sebagai akibat dari
kapitalisasi biaya riset dan pengembangan yang terjadi dalam tahun yang diaudit.
3. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
a. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan aktiva tidak berwujud.
Yang perlu diketahui oleh auditor dalam melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan aktiva tidak berwujud adalah
dasar yang seharusnya dipakai untuk menentukan kos aktiva tidak berwujud berikut
ini:
Jenis Aktiva Tidak Berwujud Dasar Penentuan Kos
1. Paten Harga beli paten, biaya pengadilan
untuk mempertahankan tuntutan paten
di pengadilan (biasanya pengembangan
paten yang dilakukan oleh perusahaan
umumnya dibebankan sebagai biaya
pada tahun terjadinya).
2. Hak Cipta Pengeluaran untuk pendaftaran hak
cipta, biaya penasihat hukum (seperti
halnya dengan paten, biaya riset untuk
mendapatkan hak cipta umumnya
dibebankan sebagai biaya pada tahun
terjadinya)
3. Nama dan Merk Dagang Pengeluaran untuk penasihat hukum,
biaya pendaftaran, dan biaya lain yang
langsung bersangkutan dengan
pemerolehannya
4. Franchise Biaya franchise, termasuk didalamnya
biaya penasihat hukum

b. Periksa dokumen yang mendukung transaksi amortisasi aktiva tidak berwujud.


Aktiva tidak berwujud yang memiliki umur ekonomis terbatas diamortisasi secara
sistematik secara langsung dengan mengurangkan amortisasi langsung ke kos
aktiva tidak berwujud yang bersangkutan. Menurut prinsip akuntansi berterima
umum, aktiva tidak berwujud diamortisasi dengan menggunakan garis lurus
(kecuali jika klien dapat membuktikan wujudnya).
4. Pengujian Terhadap Akun Rinci
a. Pelajari notulen rapat direksi, perjanjian, surat izin dari pemerintah, dan dokumen
lain yang mmbuktikan eksistensi aktiva tidak berwujud
b. Mintalah infromasi dari klien atau sumber lain mengenai manfaat aktiva tidak
berwujud bagi klien di masa yang akan datang
c. Lakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap surat perjanjian, surat izin dari
pemerintah, dan dokumen yang menunjukkan hak kepemilikan klien atas aktiva
tidak berwujud
d. Penyajian dan pengungkapan aktiva tidak berwujud di neraca
e. Periksa klasifikasi aktiva tidak berwujud berdasarkan manfaat ekonomisnya
f. Periksa penjelasan yang bersangkutan dengan aktiva berwujud

Anda mungkin juga menyukai