Anda di halaman 1dari 2

Dengan pendekatan intraoral, regio mandibula dicapai melalui insisivestibular di mukosa.

Jika
dibandingkan dengan pendekatan ekstraoral,.pendekatan intraoral lebih cepat dilakukan, tidak
memiliki parut ekstraoral,dan risiko lebih kecil untuk mengenai saraf wajah.
25
Adapun material yang bisa digunakan pada reposisi terbukadiantaranya wire, wire mesh, plat
dan
screw
, dll.

Wiring (kawat)Kawat dibuat seperti mata, kemudian mata tadi dipasang disekitar
dua buah gigi atau geraham dirahang atas ataupun bawah. Rahang bawahyang patah difiksasi
pada rahang atas melalui mata di kawat atas
dan bawah. Jika perlu ikatan kawat ini dipasang di berbagai tempat untukmemperoleh fiksasi
yang kuat.

PlatingPemasangan plat bertujuan untuk memberi tahanan pada daerah fraktur,sehingga dapat
menyatukan bagian fraktur dengan alveolus superior.Setelah plat tepasang, maka tidak
dibutuhkan lagi fiksasi maksila.Dengan catatan pemasangan screw pada plat tidak dengan
penekananyang terlalu kuat. Karena dengan pemasangan screw yang terlalu kuatakan
mengkibatkan terjadinya kesulitan pada saat pelepasan, olehkarena itu, pemasangan dengan
teknik yang tidak terlalu menekan lebihdipilih dalam pemasangan plat pada fraktur mandibula.

F.

Komplikasi
22
Komplikasi setelah dilakukannya perbaikan pada fraktur mandibulaumumnya jarang terjadi.
Komplikasi yang paling umum terjadi pada frakturmandibula adalah infeksi atau
osteomyelitis, yang nantinya dapat
menyebabkan berbagai kemungkinan komplikasi lainnya. Tulang mandibula merupakandaerah y
ang paling sering mengalami gangguan penyembuhan fraktur baikitu malunion ataupun non-
union, hal ini akan memberi keluhan berupa rasasakit dan tidak nyaman (discomfort) yang
berkepanjangan pada
sendirahang (Temporo mandibular joint) oleh karena perubahan posisi danketidakstabilan antara
sendi rahang kiri dan kanan. Hal ini tidak hanya berdampak pada sendi tetapi otot-
otot pengunyahan dan otot
sekitar wajah juga dapat memberikan respon nyeri (myofascial pain) Terlebih jika pasienmengko
mpensasikan atau memaksakan mengunyah dalam hubungan oklusiyang tidak normal. Kondisi
inilah yang banyak dikeluhkan oleh pasien patah rahang yang tidak dilakukan perbaikan atau
penanganan secara adekuat.Ada beberapa faktor risiko yang secara spesifik berhubungan
denganfraktur mandibula dan berpotensi untuk menimbulkan terjadinya malunionataupun non-
union. Faktor risiko yang paling besar adalah infeksi, kemudianaposisi yang kurang baik,
kurangnya imobilisasi segmen fraktur, adanya bendaasing, tarikan otot yang tidak
menguntungkan pada segmen fraktur.Malunion yang berat pada mandibula akan mengakibatkan
asimetri wajahdan dapat juga disertai gangguan fungsi. Kelainan-kelainan
ini dapatdiperbaiki dengan melakukan perencanaan osteotomi secara tepat untukmerekonstruksi
bentuk lengkung mandibula

Anda mungkin juga menyukai