Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KAJIAN ISLAMI

HUKUM KB DIDALAM ISLAM

Disusun oleh :
TIYAS RAMADHANTI
A01602280

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2018
BAB I

Latar Belakang

Perlu kita ketahui penduduk negara Indonesia selalu bertambah, pada akhir tahun 2000
berjumlah 206,264,595 jiwa sedangkan diakhir tahun 2010 menjadi 237,641,326 jiwa (Badan
Pusat Statistik, 2010:16). Sementara lapangan pekerjaan semakin sulit sehingga pengganguran
semakin bertambah. Menurut Presiden SBY menyatakan, jumlah pengangguran di Indonesia
mencapai 8,32 juta orang, oleh karena itu diperlukan gerakan nasional untuk meningkatkan
semangat kewirausahaan masyarakat. Hal ini disampaikan oelh Presiden dalam pidato
perencanaan Gerakan Kewirausahaan Nasional di Jakarta, Rabu menjelaskan jumlah
pengangguran setara dengan 7,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,8
juta orang. Presiden menjelaskan, focus utama pemerintahan adalah berusaha menyediakan
lapangan kerja bagi para penganggur itu. Salah satunya lapangan pekerjaan yang potensial
adalah pegawai instansi negara. Namun kata Presiden, sector itu tidak mungkin bisa menyerap
semua pengangguran karena pegawai instansi saat ini 7.633.570 orang yang terdiri pegawai sipil,
guru dan dosen serta TNI/Polri. Oleh karena itu Kebijakan Program Berencana merupakan
langkah yang tepat agar laju pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan untuk diseimbangkan
dengan lapangan pekerjaan.

Menghadapi pertumbuhan penduduk yang sulit dibendung dapat menyebabkan masalah


sosial yang sangat komplek, maka ditemukan identifikasi masalah bahwa pertumbuhan
penduduk harus diimbangi dengan lapangan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan
kesengsaraan hidup yang berkepanjangan.

KB termasuk masalah yang kontroversional sehingga tidak ditemukan bahasannya oleh


imam-imam madzhab. Secara umum hingga kini dikalangan umat islam masih ada 2 kubu antara
yang membolehkan KB dan tidak menolak KB.
 Rumusan Masalah

1. Apa itu KB ?

2. Apa tujuan KB ?

3. Apa saja jenis-jenis KB ?

4. Bagaimana pandangan AL-Quran terhadap KB ?

5. Bagaimana pandangan ulama terhadap KB ?

6. Bagaimana hukum KB menurut islam ?

7. Apa manfaat KB ?

8. Apa efek samping KB

 Tujuan umum

Dengan rumusan diatas untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang KB didalam islam.
BAB II

PEMBAHASAN

 Definisi Keluarga Berencana

KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: “Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.” Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah
keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsiatau
penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral dan sebagainya. Untuk menghindari kehamilan
yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang
sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi. Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap
ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970′an.

 Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan Keluarga Berencana Nasional di Indonesia adalah :

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal


Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

b. Tujuan Khusus

 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.


 Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
 Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara penjarangan kelahiran
 Jenis-Jenis Keluarga Berncana

Kontrasepsi hadir dalam berbagai metode dan efektivitas. Meskipun berbeda, tujuan mereka
satu: mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa jenis kontrasepsi juga melindungi
terhadap penyakit menular seksual (PMS).

1. Kondom

Kata kondom berasal dari kata Latin condus yang berarti baki atau nampan penampung.
Kondom adalah semacam kantung yang Anda sarungkan ke penis ereksi sebelum melakukan
hubungan seksual. Kondom dijual dalam berbagai ukuran dan bentuk. Kondom
memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak memengaruhi hormon. Kekurangannya
adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15% wanita masih hamil meskipun pasangannya menggunakan
kondom. Selain itu, banyak pria merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian
kondom.

2. Kondom wanita

Kondom wanita adalah sebuah kantung dengan dua cincin fleksibel di ujung-ujungnya.
Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas memudahkan pemasangannya dan menjaga kondom di
tempat. Sebuah cincin fleksibel yang besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan
vagina (vulva) dan memberikan perlindungan tambahan. Kondom wanita sangat efektif bila
digunakan dengan benar. Kondom wanita memiliki keuntungan melindungi dari PMS, tidak
mudah slip atau bocor, tidak memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi. Kondom ini
juga dapat dipasang jauh sebelum melakukan hubungan seksual (sampai 8 jam sebelumnya)
sehingga tidak perlu jeda selama bermesraan. Kerugiannya adalah beberapa orang merasakan
kurang nyaman, tidak efektif untuk semua posisi, dan harganya mahal. Kondom wanita tidak
dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria karena dapat menyebabkan posisinya bergerak
keluar.
3. Diafragma

Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi leher rahim
(pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah sperma memasuki rahim. Agar diafragma
bekerja dengan benar, penempatan diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun
dapat dicuci dan digunakan lagi selama satu sampai dua tahun. Kekurangannya, Anda harus
menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam sebelumnya) dan
mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita mungkin kesulitan menyisipkankannya dan
memiliki reaksi alergi

4. Pil KB

Pil KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya mencapai 99%). Pil KB juga memberikan
kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan. Kekurangan Pil KB adalah tidak
melindungi terhadap PMS, harus diambil setiap hari sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan
barang sehari pun agar efektif), dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko trombosis,
penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lainnya. Pil KB tidak boleh
diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit liver, dan
penyakit jantung.

6. Susuk (Implan)

Susuk KB adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di bawah kulit di bagian
lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan hanya seukuran korek api. Susuk KB
terus-menerus melepaskan sejumlah kecil hormon seperti pada pil KB selama tiga tahun. Selama
jangka waktu itu Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak, susuk
KB dapat dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur setelah satu bulan. Biaya murah
dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah keunggulan lain susuk KB. Kekurangannya,
menyebabkan sakit kepala dan jerawat pada beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS
dan sekitar 20% wanita tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi tidak teratur.
7. Kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah kehamilan.
Setiap tiga bulan sekali Anda mendapatkan suntikan baru. Selama periode tersebut, menstruasi
Anda normal. Keunggulan kontrasepsi suntik adalah keandalannya yang setara dengan pil KB
atau susuk dan Anda hanya perlu memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya,
Anda tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak bisa
menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap aktif di dalam tubuh. Anda
mungkin perlu waktu lama untuk subur kembali.

8. AKDR (IUD)

ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice) atau dalam bahasa populernya
disebut spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis
AKDR: AKDR tembaga yang terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti batangnya dan
AKDR progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder berisi progestogen di sekeliling
batangnya. Walaupun telah digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah kehamilan, cara kerja
AKDR masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR memengaruhi gerakan dan kelangsungan
hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak dapat mencapai sel telur untuk membuahi.
AKDR juga mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan
perkembangan embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama dengan pil KB.
Keunggulan AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun), mudah mempertahankan
(Anda tidak mungkin lupa menggunakannya), lebih murah dibandingkan kontrasepsi lain (lebih
mahal pada awalnya, tetapi lebih murah dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil,
kesuburan Anda dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya. AKDR
progestogen memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid. Kekurangan AKDR
adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat ini harus dibuang sesegera mungkin
karena meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, ada risiko kecil infeksi setelah pemasangan
AKDR, kehamilan ektopik dan berbagai efek samping seperti menstruasi tidak teratur, vagina
kering, sakit kepala, mual dan jerawat.
9. Sterilisasi

Sterilisasi adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria (vasektomi), vas
deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar, meskipun tetap ejakulasi. Pada
sterilisasi wanita (tubektomi), saluran tuba falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.
Keuntungan sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan kontrasepsi selamanya.
Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa dibatalkan), tidak memberikan perlindungan
terhadap PMS, dan memerlukan operasi mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang
100% efektif. Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca sterilisasi, bahkan bertahun-tahun
setelah operasi dilakukan.

 Pandangan Al-Qur’an Terhadap Keluarga Berencana

Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan
dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :

1. Surat An-Nisa’: 9

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar”(S. An-Nisa’: 9)

2. Surat Lukman: 14

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya
Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-
Kulah kembalimu.” (S.Lukman: 14)

3. Surat al-Qashas: 77

“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan”.( S. al-Qashas: 77)

 Pandangan Ulama Terhadap Keluarga Berencana

Pandangan ulama tentang hukum KB hingga kini masih ada 2 kubu antara yang
membolehkan dan yang menolak KB. Pandangan Majelis Ulama Indonesia menjelaskan bahwa
ajaran islam membenarkan keluarga berencana. Diantara dalil yang digunakan para ulama yang
membolehkan KB yaitu pada QS; an-nisa ayat 9 yang artinya:” dan hendaklah takut kepada
Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,
yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Yusuf Al-Qaradhawi melalui bukunya Halal dan Haram mengungkapkan, tujuan


perkawinan salah satunya adalah lahirnya keturunan. Dengan adanya keturunan, menopang
kelangsung je nis manusia. Islam menyukai banyaknya keturunan di kalangan umatnya. Namun,
Islam pun mengizinkan kepada setiap Muslim untuk mengatur keturunan apabila didorong oleh
alasan kuat. Hal yang masyhur digunakan pada zaman Rasulullah untuk mengatur kelahiran
adalah dengan azl, yaitu mengeluarkan sperma di luar rahim ketika akan keluar. Dalam hadis
yang diriwayatkan Imam Muslim dijelaskan, para sahabat menyatakan bahwa mereka biasa
melakukan azl pada masa Nabi Muhammad SAW. Ketika informasi itu sampai kepada
Rasulullah, beliau tidak melarangnya. Di sisi lain ada bantahan terhadap cerita-cerita tentang
orang Yahudi bahwa azl merupakan pembunuhan kecil.

Menurut Al-Qaradhawi, ada alasan-alasan yang menjadi pijakan untuk berkeluarga


berencana. Di antaranya, adanya kekhawatiran kehidupan atau kesehatan ibu bila hamil atau
melahirkan. Ini setelah penelitian dan pemeriksaan dokter yang dapat dipercaya. Ia mengutip
AlBaqarah ayat 195, agar seseorang tak menjatuhkan diri dalam kebinasaan.

Alasan lainnya adalah kekhawatiran munculnya bahaya terhadap urusan dunia yang tak
jarang mempersulit ibadah. Pada akhirnya, hal itu membuat seseorang mau saja menerima
barang haram atau menjalankan pekerjaan terlarang demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Persoalan kesehatan dan pendidikan juga menjadi faktor yang menjadi pertimbangan dalam
memutuskan berkeluarga berencana. Keharusan melakukan azl karena khawatir terhadap
keadaan perempuan yang sedang menyusui kalau hamil atau melahirkan anak lagi. Rasulullah,
kata Al-Qaradhawi, selalu berusaha demi kesejahteraan umatnya.

Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan umatnya berbuat hal yang melahirkan maslahat dan
tak mengizinkan sesuatu yang menimbulkan bahaya. Menurut Al-Qaradhawi, di masa kini sudah
ada beragam alat kontrasepsi yang dapat dipastikan kebaikannya. Hal inilah yang diharapkan
oleh Rasulullah.

Pandangan Muhammadiyah

Sementara itu, Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui
fatwafatwa tarjih menjelaskan, surah An-Nisa ayat 9 secara umum dapat menjadi motivasi
keluarga berencana, tapi bukan jadi dasar langsung kebolehannya.

Ayat tersebut berbunyi, “Hendaklah takut kepada Allah orangorang yang sekiranya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap
kesejahteraannya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”.

Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid, Islam menganjurkan agar kehidupan anak-anak jangan
sampai telantar sehingga menjadi tanggungan orang lain. Ayat tersebut mengingatkan agar orang
tua selalu memikirkan kesejahteraan jasmani dan rohani anakanaknya.

Pendapat Sayyid Sabiq dan Al Ghazali

Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah menjelaskan, dalam keadaan tertentu Islam tidak
menghalangi pembatasan kelahiran melalui penggunaan obat pencegah kehamilan atau caracara
lainnya. “Pembatasan kelahiran diperbolehkan bagi lakilaki yang beranak banyak dan tak
sanggup lagi menanggung biaya pendidikan anaknya dengan baik,” tambahnya.
Demikian pula jika keadaan istri sudah lemah, mudah hamil, serta suaminya dalam kondisi
miskin. Dalam keadaan semacam ini, ujar Sabiq, diperbolehkan membatasi kelahiran. Sejumlah
ulama menegaskan pembatasan kelahiran tak sekadar diperbolehkan bahkan dianjurkan.

Imam Al-Ghazali membolehkan hal itu jika istri merasa khawatir akan rusak kecantikannya.
Dalam kondisi tersebut, suami dan istri berhak memutuskan untuk melakukan pembatasan. Ada
pula ulama yang mengatakan pembatasan bisa dilakukan tanpa syarat apa pun yang
mendasarinya.

Dari bebrapa pendapat tersebut dapat kami simpulkan bahwa : Dalam Islam, melaksanakan
program keluarga berencana tidak dihukumi apapun, tidak dianjurkan, dan tidak pula dilarang.
Dan jika tidak ada dalil yang melarang ataupun dalil yang menganjurkan, maka hukum
pelaksanakan pekerjaan tersebut menjadi mubah (boleh-boleh saja). Selain itu, musyawarah MUI
tahun 1983 tentang kependudukan, kesehatan dan pembangunan, telah mengeluarkan fatwa
bahwa ber-KB tidak dilarang dalam agama Islam, termasuk penggunaan berbagai jenis alat
kontrasepsi selain vasektomi dan tubektomi.

Karena dalam surat an-Nisa’ tersebut kita dapat melihat, bahwasanya kesehatan ekonomi dan
kesehatan fisik juga menjadi hal yang patut dipertimbangkan oleh sebuah keluarga. Karena jika
tidak, bukan tidak mungkin neraca kemiskinan akan bertambah lagi.

 Hukum KB Dalam Islam

1. Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang khusus yang melarang
atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan
kepada kaidah hukum Islam dengan metode ijtihad, yaitu:

َ‫صدل مفىَ يالهيشهياَمء ياملهباَهحمة هحدتىَ يهدددل هعهلىَ الددلمييمل هعهلىَ تهيحمرييممهها‬ ‫اه ي‬
‫له ي‬

“Segala sesuatu pada asalnya adalah diperbolehkan sehingga ada dalil yang menunjukkan atas
dilarangnya sesuatu tersebut”
1. Dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya
mengikuti program KB, sebagai berikut:
2. Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan
firman Allah:

(۱٩٥: ‫هوله تديلقديوا بمأ هييمدييدكيم مإلهىَ التديهلدهكمة )البقرة‬

“Janganlah kalian menjerumuskan dirimu dalam kerusakan”.

1. Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini


sesuai dengan hadits Nabi:

‫هكاَهدا يالفهيقدر أهين تهدكيوهن دكيفررا‬

“Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”

1. Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak


terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi:

‫ضدرهر هوله ه‬
‫ضهراهر‬ ‫هوله ه‬

“Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain”

 Manfaat KB

Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran
serta masyarakaat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKBBS). Dalam ajaran Islam dikenal dengan keluarga “Sakinah
Mawaddah wa rahmat”. Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para
akseptor akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga,
antara lain:
1. Manfaat Untuk Ibu:

1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu

3) Menjaga kesehatan ibu

4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram

1. Manfaat Untuk Anak:

1) Mengurangi risiko kematian bayi

2) Meningkatkan kesehatan bayi

3) Mencegah bayi kekurangan gizi

4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin

5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi

6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

1. Manfaat Untuk Keluarga:

1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga

2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

3) Meningkatkan kebahagiaan keluarga

 Efek samping KB
Pil KB – mengandung kombinasi dua tipe hormon artifisial yang disebut estrogens dan
progestins. Cara kerjanya adalah menghambat ovulasi, menghambat transportasi sperma, dan
mengubah sifat permukaan dari dinding rahim, sehingga kalaupun pembuahan berhasil terjadi,
hasil pembuahan itu akan gugur karena tidak mendapat nutrisi yang cukup dari dinding rahim
tempatnya menempel untuk pertama kali (atau dengan kata lain terjadi aborsi dini).

Efek samping yang merugikan kesehatan: Pil KB meningkatkan resiko kanker panyudara
menjadi 40 % lebih tinggi jika diminum sebelum seorang wanita melahirkan bayi pertamanya,
dan resiko itu meningkat menjadi 70 % bila pil itu digunakan selama empat tahun atau lebih
sebelum wanita melahirkan anak pertamanya. Efek negatif lain adalah tekanan darah tinggi,
pembekuan darah, stroke, serangan jantung, depresi, kenaikan berat badan, dan migren.
Beberapa wanita yang berhenti minum pil KB ternyata siklus haidnya tidak kunjung kembali,
sampai selama setahun bahkan lebih. Walau pil KB mengurangi resiko kanker rahim dan kanker
indung telur, ia meningkatkan resiko kanker payudara, kanker liver, dan kanker leher rahim.
Studi juga menunjukkan bahwa virus AIDS menular lebih mudah pada wanita yang
mengkonsumsi pil KB, jika suaminya mengidap HIV.

Suntik KB – Biasa dikenal dengan Depo Provera, suatu hormon progestine yang bekerja
perlahan, disuntikkan di otot setiap tiga bulan sekali. Cara kerjanya adalah dengan mengurangi
ovulasi, dengan menghambat transportasi sperma dan mengubah sifat permukaan dinding rahim.

Susuk KB – Atau dikenal dengan istilah Norplant, juga suatu hormon progestin yang
dimasukkan dalam tabung kecil terbuat dari semacam bahan karet yang ditanam di bawah kulit
untuk jangka waktu sampai dengan lima tahun.

Baik suntik maupun susuk dapat mengakibatkan aborsi dini bila pembuahan tetap berhasil
terjadi. Hal itu terjadi akibat perubahan fisik dinding rahim sehingga tidak lagi mampu memberi
nutrisi yang cukup untuk embrio dapat menempel dan tumbuh. Aborsi yang tidak disadari oleh
wanita pemakai Norplant ini dapat terjadi lebih dari satu kali dalam setahun karena rata rata
wanita berovulasi dalam lebih dari 40 % siklus suburnya saat memakai Norplant. Depo Provera
mungkin menghasilkan efek yang sama karena bahannya sama-sama hormon jenis progestin.
Efek negatif kepada kesehatan: penelitian menunjukkan, wanita yang memakai Depo-Provera
selama dua tahun atau lebih sebelum usia 25 tahun mempunyai resiko lebih tinggi 190 % untuk
menderita kanker payudara. Selain itu Depo Provera mengurangi kepadatan massa tulang dan
memperburuk kadar kolesterol. Sebuah studi menunjukkan wanita yang menerima suntikan
progestin selama lima tahun mengalami peningkatan resiko sebanyak 430 % untuk menderita
kanker leher rahim. Tingkat resiko tertular HIV juga meningkat 240 %. Di Amerika lebih dari 50
ribu wanita terlibat dalam aksi menuntut secara hukum melawan produsen Norplant, dengan
mengeluhkan berbagai efek samping yang mereka alami seperti perdarahan yang tak teratur dan
nyeri otot.

Ada banyak macam lagi hormon artifisial pencegah kehamilan yang beredar di pasaran dalam
berbagai bentuk seperti plester KB, aneka jenis pil, dan injeksi bulanan, yang semuanya bekerja
berdasarkan prinsip yang sama dengan yang terkandung dalam pil KB sehingga juga
memberikan efek negatif yang kurang lebih sama. Semua kontrasepsi hormonal juga dapat
mengakibatkan kondisi ketidaksuburan (infertilitas) yang berkepanjangan setelah pemakaian
kontrasepsi itu dihentikan, sehingga membuat pasangan yang ingin punya anak lagi atau sudah
memutuskan untuk siap punya anak, menjadi sulit punya anak.

Metode KB dengan penghalang (barrier method)

Kondom – mempunyai catatan angka kegagalan antara 10 – 30 % karena robek atau bocor
dalam pemakaian, juga karena cacat produksi, atau kerusakan akibat proses pengepakan,
pengiriman, dan penyimpanan di dalam suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Efek samping yang merugikan kesehatan : kondom tidak cukup mencegah penularan virus AIDS.
Penelitian dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa rata-rata kondom memiliki lubang
pori sebesar 50 kali lebih besar daripada partikel virus HIV.

Metode-metode KB dengan penghalang seperti diafragma (penghalang sperma yang dimasukkan


dalam vagina), kondom, serta metode penarikan penis keluar dari vagina saat ejakulasi, memang
tidak mengakibatkan aborsi dini. Namun sebuah penelitian menunjukkan metode-metode itu
meningkatkan resiko terjadinya pre-eklamsia (komplikasi kehamilan yang disertai naiknya
tekanan darah, penahanan cairan, dan kerusakan ginjal) yang dapat membawa pada keadaan tak
sadarkan diri dalam waktu yang lama, bahkan koma. Studi menunjukkan bahwa paparan sperma
pada wanita mempunyai peran melindungi kehamilan dari pre eklamsia.

Spermisida – zat pembunuh sperma yang umumnya dijual dalam bentuk gel atau terkandung
dalam suatu spons vagina. Toxic Shock Syndrome (sindroma kejang karena keracunan)
dihubungkan dengan pemakaian spons spermisida. Seorang peneliti mengamati bhw pasangan
yang menggunakan spermisida, dalam sebulan setelah pembuahan terjadi, menerima resiko dua
kali lipat melahirkan bayi yang cacat, dan dua kali lipat resiko keguguran.

IUD / intra uterine device – alat berbentuk huruf “T” ini dibuat dari bahan plastik keras, kadang
mengandung tembaga atau zat hormon kontrasepsi. Dokter memasukkan alat ini ke dalam rahim
wanita. Cara kerjanya adalah dengan mengiritasi dinding rahim dan menghalangi transportasi
sperma.

Ketika terjadi pembuahan pada wanita dengan posisi IUD terpasang, alat ini dapat mencegah
implantasi embrio dalam rahim, atau menghancurkan embrio yang baru terbentuk akibat racun
tembaga dari IUD tersebut, atau melalui penyerangan oleh sistem imun tubuh ibu, sehingga
terjadi aborsi dini.

Efek samping yang merugikan kesehatan: pemakaian IUD dapat menimbulkan perforasi rahim
yang di kemudian hari bisa mengakibatkan pengangkatan rahim. Juga infeksi, semisal abses
(bengkak) pada saluran tuba dan indung telur. Pemakaian IUD juga dikaitkan dengan
meningkatnya resiko PID (Pelvic Inflammatory Disease) yaitu radang rongga panggul dan
kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah keadaan di mana embrio janin tidak menempel di
dinding rahim seperti seharusnya, tetapi di tempat lain yang abnormal, biasanya di saluran tuba
falopii. Wanita yang memakai IUD selama tiga tahun atau lebih mempunyai resiko dua kali lebih
besar untuk mengalami kehamilan di tuba falopii dibandingkan wanita yang tidak pernah
memakai IUD. Pemakai jangka panjang bahkan masih terus mengalami peningkatan resiko
terjadinya kehamilan ektopik bertahun-tahun setelah IUD dilepas. Di Amerika, kehamilan
ektopik masih merupakan penyebab utama kematian bayi pada saat dilahirkan. Efek lain IUD
adalah nyeri punggung, kram, dyspareunia (sakit saat bersanggama), dysmenorrhea (nyeri haid),
dan ketidaksuburan (infertility).
Sterilisasi permanen : ligasi tuba dan vasektomi – Suatu tindakan operatif sebagai langkah
sterilisasi secara permanen sehingga seseorang tidak pernah bisa berketurunan lagi. Ligasi tuba
adalah menutup saluran tuba falopii pada wanita. Vasectomi adalah tindakan menutup saluran
vas deferens (saluran tempat keluarnya sperma) dengan cara mengikat pipa saluran itu, atau
kadang dengan cara memotong, membakar, atau mengangkat sebagian dari saluran itu.

Efek samping bagi kesehatan: Ligasi tuba tidak selalu berhasil mencegah kehamilan. Ketika
pembuahan tetap terjadi, kemungkinannya lebih besar untuk terjadi kehamilan ektopik, yang
merupakan penyebab utama kematian wanita hamil. Tambahan pula, wanita yang menjalani
ligasi tuba bisa mengalami komplikasi dari proses anestesi atau pembedahannya. Komplikasinya
misalnya perlubangan pada kandung kemih, perdarahan, dan bahkan berhentinya detak jantung
setelah proses penggelembungan rongga perut dengan karbondioksida. Beberapa wanita juga
sesekali mengalami perdarahan vagina yang berhubungan dengan nyeri yang akut di perut bagian
bawah. Efek lain adalah mengurangi kenikmatan seksual, melemahkan gairah seksual, dan
memperbesar resiko rahim harus diangkat seluruhnya (hysterectomy) setelah menjalani ligasi
tuba. Oleh karenanya, penyesalan yang dalam setelah menjalani sterilisasi cukup umum
ditemukan.
Sekitar 50% pria yang menjalani vasektomi menanggung resiko tubuhnya lantas membentuk
antibodi anti-sperma. Artinya, tubuh mereka akan menganggap bahwa spermanya sendiri adalah
zat asing yang harus dilumpuhkan. Hal ini meningkatkan resiko penyakit-penyakit auto imun.
Beberapa penelitian menunjukkan pria yang menjalani vasektomi menghadapi resiko lebih besar
untuk mengidap kanker prostat, terutama setelah 15 sampai 20 tahun sesudah vasektomi, walau
sebuah studi lain tidak menemukan hubungan itu.

Perencanaan KB secara alami (KB alamiah)

Perencanaan kelahiran secara alami (KB alami) adalah metode yang sepenuhnya alami di mana
suami istri dapat mengatur kesuburan mereka. Wanita dapat menentukan kapan masa suburnya
dengan mengamati lendir kesuburan yang keluar dari vagina. Badan kesehatan dunia WHO telah
menemukan angka kegagalan metode KB alamiah ini hanya sebesar 0.3 % – 3 %, tingkat
keberhasilan yang kurang-lebih sama dengan yang dicapai oleh KB non alami (kontrasepsi)
kecuali sterilisasi. KB alami tidak membutuhkan biaya apapun dan tidak menimbulkan
peningkatan resiko terhadap penyakit kanker. Di Amerika, pasangan dengan KB alami yang
mengalami perceraian hanya 5 %, jauh lebih kecil dari prosentase pasangan dengan kontrasepsi
yang bercerai yaitu sekitar 50 %.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana, maksud daripada ini adalah:


“Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran.”
2. Tujuan KB yaitu untuk terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
3. Dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang khusus yang melarang atau
memerintahkan KB secara eksplisit.
4. Berbagai KB memiliki manfaat dan efek samping.

Saran

1. Hendaklah mempertimbangkan sebelum ber-KB.


2. Gunakan KB sesuai kebutuhan.
3. Gunakan KB sesuai syariat Islam.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/amp/s/prashtipertiwi.wordpress.com/2014/05/02/keluarga-berencana-
menurut-pandangan-islam-makalah/amp/

http://keperawatanregionameliarienna.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai