Anda di halaman 1dari 10

Apetalae

Ciri-ciri apetalae

 Kebanyakan berupa pohon (batang berkayu).


 Bunga berkelamin tunggal.
 Penyerbukan anemogami, jarang entomogami.
 Tidak terdapat hiasan bunga, atau kalau ada hanya tunggal (mono) kebanyakan
menyerupai kelopak.
 Hanya pada suku caryophyllaceae terdapat hiasan bunga.

Contoh tanaman

1. Casuarina exselsa L ( Cemara Norfolk)

Ordo Casuarinales Ordo casuarinales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan
berbunga.Ordo ini hanya terdiri dari satu famili, yaitu : Famili Casuarinaceae.

Famili Casuarinaceae

Ciri-ciri:

 Batangnya berkayu, cabang – cabang yang muda berwarna hijau dancabangnya kecil.
 Daun termodifikasi seperti sisik, daunnya tersusun secara berkarang, dan memiliki biji
yang bersayap.
 Batangnya berbuku – buku dengan daun – daun yang amat tereduksi menjadi seperti
selaput kecil dan tersusun berkarang.
 Bunga uniseksualis, bunga jantan di ujung dahan dan bunga betina di ujung cabang
pendek dalam karangan spika.
 Buahnya buah kurung yang bersayap dan diselubungi oleh dua daun pelindungnya
yang menjadi berkayu.
 Habitusnya perdu dan pohon.
 Penyebarannya di belahan bumi selatan, terutama di wilayah tropis dunia lama,
termasuk indo-malaysia, australia, dan kepulauan pasifik.
Klasifikasi dan ciri

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Kelas : Dycotyledoneae

Sub kelas : Hamamelidae

Ordo: Casuarinales

Famili: Casuarinaceae

Genus : Casuarina

Spesies : Casuarina excelsa L

Batang tanaman kasar, mencapai ketinggian 5 m lebih dengan cabang-cabang melintang atau
tumbuh horizontal mengelilingi pohon. Setiap tahun tanaman ini pertumbuhannya bertambah
7,5 – 15 cm. Cabang-cabangnya kuat dan besar, tertutup oleh daun berbentuk seperti jarum
sepanjang 1 – 1,5 cm. Bunganya mempunyai benang sari banyak, buahnya berbentuk rajang
buah yang sudah tua, besar dengan diameternya 10 – 13 cm. Pohon tanaman ini membentuk
mahkota berbentuk pyramidal. Daunnya selalu hijau dan tidak pernah gugur (evergreen).

2. Pipper bettle L (Sirih)

Ordo Piperales

Ordo piperales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga. Kebanyakan berupa terna,
hanya kadang – kadang berupa tumbuh – tumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun
tunggal, bunga amat kecil berkelamin tunggal atau banci tanpa hiasan bunga.

Dalam ordo ini terdapat 3 famili : Famili Piperaceae, Famili Saururaceae, Dan Famili
Chloranthaceae.
Famili Piperaceae

Ciri-ciri:

 Terna atau tumbuh - tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan menggunakan


akar – akar pelekat.
 Umumnya memiliki daun berbentuk jarum dan batang berbuku.
 Memiliki bau aromatis karena ada sel minyak.
 Biseksual dan uniseksual
 Daun tunggal bentuk jantung, yang duduknya tersebar atau berkarang dengan atau
tanpa daun – daun penumpu.
 Perbungaan berupa spika dengan ukuran bunga yang kecil dan brakhteatus.
 Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing –
masing kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal atau banci dengan 1 → 10
benang sari ; putik terdiri 1 → 6 bakal biji yang tegak pada dasarnya.
 Buahnya buah batu atau buah buni, jadi dengan endosperm dan perisperm.

Klasifikasi dan Ciri-ciri sirih

Kingdom : Plantae.

Division : Magnoliophyta.

Class : Magnoliopsida.

Ordo : Piperales.

Family : Piperaceae.

Genus : Piper.

Species : P. Betle

Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh
berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya
sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun
pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm
dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6
cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan.
Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat
dan berwarna coklat kekuningan.

Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada
bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap
daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas.
Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5
cm.

Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki daun pelindung
dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga memiliki buah yang
digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua lapis). Bentuk buah ini bulat dan
warnanya hijau cenderung abu-abu.

Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan
warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.

3. Ficus elastica (Karet hutan)

Ordo Urticales

Ordo urticales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga.Ordo ini meliputa
terna, semak – semak maupun pohon – pohon dengan kebanyakan daun – daun tunggal yang
tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun
dalam bunga majemuk terbatas, biasanya kecil – kecil, aktinomorf dengan tenda bunga yang
berwarna hijau. Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau bentuk –
bentuk peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu.

Ordo urticales ini meliputi Famili Moraceae, Famili Cannabiaceae, dan Famili Urticaceae.

Famili Moraceae

Ciri-ciri:

 Habitusnya berupa pohon.


 Bergetah putih atau bening.
 Daun – daun tunggal yang duduknya tersebar dengan daun – daun penumpu yang
lebar yang kadang – kadang memeluk batang.
 Stipula besar melindungi batang, daun tersebar.
 Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk berbatas, yang berbentuk
bongkol, tongkol, atau periuk.
 Bunga uniseksual ukurannya kecil. Brachtea besar melindungi batang muda.
 Organ vegetatif : bergetah susu (putih), berdaun penumpu berbentuk tudung, bila
gugur meninggalkan bekas perlekatan apda ranting berupa lingkaran cincin di ketiak
keduduakn daun.
 Organ generatif : bunga/buah semu, dasar bunga (receptaculum) pada marga ficus
tumbuh keluar melanjut, melingkar bentuk bulat, pada bagian atasnya terdapat pintu
tempat masuknya serangga (semut)
 Bunga jantan dengan tenda bunga yang berbilangan 2 → 6, kebanyakan 4, benang sari
sama dengan daun hiasan bunga.
 Bunga dengan bakal buah yang tenggelam sampai menumpang, dengan 1 atau 2
tangkai putik.
 Bunga jantan dan bunga betina terletak di luar dasar bunga.
 Penyebarannya di seluruh wilayah Indonesia dan daerah tropis.

Contoh spesiesnya adalah Ficus elastica Roxb. (karet hutan)

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus: Ficus
Spesies: Ficus elastica Roxb. ex Hornem
Deskripsi Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai 20 -
30 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, warna coklat tua, permukaan halus,
percabangan meyebar tak beraturan hingga membentuk pohon yang rindang, keluar akar-akar
menggantung dari batang atau cabang yang sudah besar Daun tunggal, bertangkai, tersusun
berseling (alternate), bentuk lonjong(elliptica), ujung dan pangkal meruncing (acuminatus),
tepi rata, permukaan mengkilat (nitidus), pada pohon yang masih muda panjang daun +/- 35
cm, lebar +/- 15 cm, setelah pohon menjadi dewasa rata-rata panjang daun menjadi lebih
kecil dengan panjang +/- 10-15 cm dan lebar +/- 5-7 cm, daun muda berwarna merah hati
setelah dewasa menjadi hijau tua, kuncup daun muda tertutup dengan selaput bumbung
(ocrea) berbentuk kerucut tajam berwarna merah muda Bunga muncul di ketiak daun,
berwarna merah kusam, penyerbukan sangat tergantung pada satu jenis kumbang Buah bulat
telur, panjang +/- 1 cm, berwarna kuning kehijauan Perbanyaan Generatif (biji) dan vegetatif
(pemisahan)

4. Amaranthus spinosus (bayam duri)

Ordo Carryophyllales termasuk dalam Subclassis Apetalae.

· Ciri Umum :

Umumnya berupa terna, jarang sekali tumbuh-tumbuhan yang berkayu. Daun tunggal,
biasanya tanpa daun penumpu. Bunga banci atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin
tunggal, aktinomorf, dengan tenda bunga yang yang rangkap atau tunggal atau jelas dengan
kelopak dan mahkota.

· Ciri Khusus :

Benang sari dalam satu lingkaran, berhadapan dengan tenda bunga atau dalam dua lingkaran.
Bakal buah tenggelam atau menumpang, kebanyakan beruang satu dengan banyak 1
bakal biji yang kampilotrop, yang hampir selalu mempunyai 2 selaput biji, terletak pada
tembuni yang sentral. Biji dengan lembaga yang bengkok mengelilingi perispermnya.

Ordo ini mencakup beberapa famili diantaranya:

Famili Amaranthaceae

- Ciri Umum :
Terna berumur pendek atau tumbuh-tumbuhan berbatang kayu, dengan daun-daun yang
kadang-kadang bersifat sukulen,duduknya berhadapan atau tersebar tanpa daun penumpu.
Susunan bunga menyerupai bunga Chenopodiaceae. Bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun
atau tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti dikasium yang selanjutnya tersusun
lagi dalam rangkaian-rangkaian yang menyerupai bulir, seringkali berwarna kehijau-hijauan.
Benangsari pada pangkalnya seringkali berlekatan menjadi buluh, seringkali diantaranya
terdapat pseudostaminodium yang bersifat petaloid.

- Ciri Khusus :

Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 1 bakal biji. Tangkai putik tidak ada atau
berbentuk benang dengan kepala putik yang berbentuk kancing atau terbelah. Bakal biji
kampilotrop, tegak atau bergantungan pada tali pusar yang basal. Buahnya buah buni, buak
keras atau buah kering yang membuka dengan sebuah tutup, kadang-kadang diselubungi
tenda bunga. Biji dengan lembaga yang bengkok melingkari endospermnya.

Klasifikasi dan morfologi Amaranthus spinosus L.

Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L.
1. Akar

Akar tanaman (Amaranthus spinosus L.) bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada
umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang.

2. Batang

Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak
bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah
kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri yang terdapat pada
pangkal batang tanaman ini.
3. Daun

Daun spesies ini termasuk daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur
memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm.
Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun berbentuk bulat dan
permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 sampai 9,0 cm. Bentuk tulang daun bayam
duri penninervis dan tepi daunnya repandus.

4. Bunga

Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. setiap bunga memiliki 5
mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga
jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga
ini termasuk bunga inflorencia.

5. Buah

Berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm.

6. Biji
Berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 - 1 mm.

5. Manihot utilisima (ketela pohon)

Selain Ordo Carryophyllales, ordo ini juga termasuk dalam Subclassis Apetalae.

Ciri Umum :
Terna atau tumbuh-tumbuhan berkayu dengan daun tunggal atau majemukyang duduknya
tersebar atau berhadapan,kebanyakan mempunyai daun penumpu. Bunga tanpa hiasan bunga
atau dengan hiasan bunga yang tunggal, jarang terdapat kelopak dan mahkota.
Ciri Khusus :
Seringkali dalam bunga majemuk yang mempunyai susunan yang khusus, kebanyakan
aktinomorf, hampir seloalu berkelamin tunggal. Bakal buah biasanya terdiri atas 3 daun buah
(jarang sekali kurang atu lebih) yang berlekatan membentuk 3 ruang. Tiap ruang dengan 1-2
bakal biji.
Dalam Ordo ini termasuk di dalamnya;
Famili Euphorbiales
Ciri Umum :
Terutama terdiri atas tumbuh-tumbuhan berkayu, tetapi termassuk pula di dalamnhya
terna. Daun tunggal atau majemuk, duduknya tersebar atau berhadapan, dengan daun-daun
penumpu yang seringkali menyerupai kelenjar-kelenjar. Bunga hampir selalu berkelamin
tunggal berumah satu atau 2, dengan bentuk susunan yang beraneka rupa, ada yang tanpa
hiasan bunga, dengan hiasan bunga rangkap atau tunggal, biasanya berangkai dalam bunga
majemuk yang berganda.
Ciri Khusus :
Bunga jantan dengan benangsari yang sama jumlahnya dengan daun-daun hiasan bunga,
dapat pula kurang atau lebih. Bunga betina dengan putik yang berdiri atas 3 daun buah
dengan 3 tangkai putik yang bebas atau berlekatan, bakal buah menumpang., beruang 3, tiap
ruang dengan 1 bakal biji yang diatas mikropilnya mempunyai jaringan tambahan yang
disebut karunkula. Buahnya biasanya buah kendaga yang kalau masak pecah menjadi 3
bagian buah, ada pula yang berupa buah buni atau buah batu. Biji dengan endosperm yang
besar, lembaganya letaknya sentral. Hampir semua bagian tubuh tumbuhan dalam suku ini
mengandung getah yang terdapat dalam saluran-saluran getah yang dapat hanya berdiri atas
satu sel saja (sel senosit) yang panjang dan bercabang-cabang serta bersambungan satu sama
lain (anastomoseren), dapat pula merupakan fusi banyak sel (seperti buluh-buluh
bpengangkutan).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima

a. Batang Batang tanaman singkong berkayu, beruas – ruas, dengan ketinggian mencapai
lebih dari 3 m.
b. Warna batang bervariasi, ketika masih muda umumnya berwarna hijau dan setelah tua
menjadi keputih – putihan, kelabu, atau hijau kelabu. Batang berlubang, berisi empulur
berwarna putih, lunak, dengan struktur seperti gabus.
c. Daun Susunan daun singkong berurat, menjari dengan cangap 5 – 9 helai. Daun singkong,
terutama yang masih muda mengandung racun sianida, namun demikian dapat dimanfaatkan
sebagai sayuran dan dapat menetralisir rasa pahit sayuran lain, misalnya daun papaya dan
kenikir.
d. Bunga Bunga tanaman singkong berumah satu dengan penyerbukan silang sehingga jarang
berbuah.
e. Umbi Umbi yang terbentuk merupakan akar yang menggelembung dan berfungsi sebagai
tempat penampung makanan cadangan.

Anda mungkin juga menyukai