1
Hernika Fatimah, 1Suhermi, SKM.,MPH
ABSTRAK
vi
instrumen set SC (Sectio Caesarea) harus dipertahankan demi terlaksananya
pencegahan infeksi nosokomial agar dapat menurunkan angka mobiditas dan
mortalitas pada pasien sehingga terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta.
vi
PENDAHULUAN Malaysia 14%, dan Indonesia 7,1%
(WHO, 2011)
Rumah sakit adalah sarana
Di Indonesia tahun 2006 di
kesehatan yang menyelenggarakan
peroleh angka presentasi terjadi infeksi
pelayanan kesehatan perorangan secara
nosokomial di provinsi Lampung 4,3%,
paripurna dengan menyediakan
Jambi 2,8%, DKI Jakarta 0,9%, Jawa
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
Barat 2,2%, Jawa Tengah 0,5% dan
gawat darurat. Rumah sakit sebagai
Yogyakarta 0,8% (Lumentut dkk.,
pelayanan kesehatan wajib berupaya
2015). Berdasarkan hasil studi
untuk mencegah risiko terjadinya
terdahulu di RSUD Tarakan Jakarta
infeksi bagi pasien dan petugas rumah
Pusat insiden terjadinya HCAI pada
sakit (Dirjen Yanmed, 2009).
tahun 2016 pada infeksi daerah
Berdasarkan UU RI no. 44 tahun 2009
operasi 0,18%, VAP 2,72%, HAP
tentang Rumah Sakit pada hakikatnya
0,08%, IADP 0,39%, dan ISK 0,12%
rumah sakit berfungsi sebagai tempat
(Liana, 2018).
penyembuhan, pemulihan kesehatan
dan pencegahan infeksi. Instalasi pusat sterilisasi
merupakan bagian yang melayani
Infeksi nosokomial pada pasien
semua unit di rumah sakit yang
atau yang lebih dikenal dengan Health-
membutuhkan kondisi steril (Dirjen
care Associated Infection (HCAI)
Yanmed, 2009). Tujuan dari Instalasi
merupakan fenomena yang sering
Pusat Sterilisasi yaitu membantu unit
ditemui di rumah sakit (Adisasmito,
lain di rumah sakit yang membutuhkan
2008). Berdasarkan laporan WHO
kondisi steril, untuk mencegah
beban endemik health care assosiated
terjadinya infeksi, menyediakan dan
infenction di dunia (HCAI) pada
menjamin kualitas hasil sterilisasi
beberapa negara yang melaporkan.
(Jabbari 2012). Pencegahan risiko
Menunjukan angka yang bervariasi
infeksi dapat dicegah dengan
pada kejadian HCAI dari 5,7% sampai
proses-proses pembersihan, desinfeksi,
19,1%. Angka kejadian HCAI yang
dan sterilisasi yang benar (Abdullah,
dilaporlan didapat seperti Albania
2014).
19,1%, Mali 18,4%, Tunisia 17,9%,
Serbia 17,4%, Brazil 14%, Ghana Dari penjelasan diatas untuk
3
proses pembersihan, desinfeksi, dan Mensterilisasikan Instrumen Set SC
sterilisasi yang benar diperlukannya (Sectio Caesarea) setelah didapatkan
pelaksanaan SOP (Standar Operasional total nilai dari semua kategori maka
Prosedur) yang akan berpengaruh tingkat pelaksanaan responden dapat
positif dan signifikan terhadap diketahui dengan menggunakan
pencegahan risiko infeksi yang terjadi rumus:
pada pasien dan petugas rumah sakit.
Maka dari itu, dalam penelitian ini
4
pelaksanaan penggunaan APD lengkap
sebesar 100% karena semua Staf
produksi selalu patuh terhadap
penggunaan APD, pelaksanaan
pencucian sebesar 100% karena semua
proses pencucian sudah sesuai dengan
alur pencucian, pelaksanaan instrumen
Keterangan : set SC (Sectio Caesarea) bersih sebesar
A= Pelaksanaan Penggunaan APD 100% karena instrumen set SC (Sectio
lengkap Caesarea) yang sudah bersih
B= Pelaksanaan Pencucian dilaksanakan sesuai SOP yang ada,
C= Pelaksanaan Instrumen Set SC pelaksanaan sterilisasi mesin Pulse
Bersih Vacuum Sterilizer sebesar 100% karena
D= Pelaksanaan Sterilisasi Mesin pelaksanaannya sudah sesuai dengan
Pulse Vacuum Sterilizer SOP yang ada, dan pelaksanaan
E= Pelaksanaan Instrumen Set SC instrumen set SC (Sectio Caesarea)
Steril steril sebesar 100% karena
pelaksanaannya sudah sesuai SOP yang
Tujuan dari penelitian ini adalah ada.
untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan SOP dalam KESIMPULAN
mensterilisasikan alat di Instalasi Pusat
Pelaksanaan SOP (Standar
Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum
Operasional Prosedur) digunakan untuk
Daerah Tarakan Jakarta Pusat. Aspek
memastikan kegiatan mensterilisasikan
yang diteliti adalah pelaksanaan yang
instrumen set SC (Sectio Caesarea)
dilakukan per individu.
berjalan dengan lancar dan dapat
Hasil pengamatan selama 3
mencapai hasil yang sesuai dengan
bulan didapatkan bahwa gambaran
rencana awal yaitu untuk menurunkan
pelaksanaan SOP dalam
angka infeksi yang terjadi terhadap
mensterilisasikan instrumen Set SC
pasien dan staf produksi CSSD.
(Sectio Caesarea) di Instalasi Pusat
Sehingga, dapat meningkatkan
Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan Jakarta Pusat pada
5
kepercayaan masyarakat kepada rumah Pemerintah. Junal Akuntansi dan
sakit. Keuangan. Vol 5, No.2.
7
Sailendra, Annie. 2015. Langkah- Fisiologi Persalinan. Yogyakarta:
Langkah Praktis Membuat Yayasan Essentia Medica.
SOP. Yogyakarta: Trans Idea
Taufiq. 2013. Sistem Informasi
Publising.
Manajemen Kosnep Dasar,
Silfianti, Widya. 2011. Do Indonesia Analisis, dan Metode
Province Website Rich and Pengembangan. Yogyakarta:
Popular?. World of Computer Graha Ilmu.
Science and Information
Undang-Undang Republik Indonesia
Technology Journal (WCSIT).
No. 44 Tahun 2009, Tentang
Sofian, Amru. 2012. Sinopsis Obstetri Rumah Sakit, 8 Juli 2009, Lembar
Edisi 3. Jakarta: EGC. Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 4301, Jakarta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV. World Health Organisation (WHO).
Alfabeta. 2011. Report On The Burden Of
Endemic Health Care-Associated
, 2013. Metodelogi Penelitian
Infection Worldwide.
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
http://www.who.int. Di unduh
Bandung: Alfabeta.
pada tanggal 2 September 2018
Oxorn, Harry, dan William R. Forte.
Website: http://rsudtarakan.com/
2010. Ilmu Kebidanan Patologi &
8
9