Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP) DALAM MENSTERILISASIKAN


INSTRUMENT SET SECTIO CAESAREA (SC) DI INSTALASI
PUSAT STERILISASI CSSD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TARAKAN JAKARTA PUSAT TAHUN 2018

1
Hernika Fatimah, 1Suhermi, SKM.,MPH

Prodi D3 Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Universitas


MH. Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No 23-25 Kramat Jati, Jakarta Timur
Telp: 021 8096411 ext 1208

ABSTRAK

Penelitian dengan judul di atas dilatarbelakangi oleh tingkat pelaksanaan SOP


yang belum dilakukan di lihat dari hasil observasi tanggal 12-04-2018 sampai
dengan tanggal 14-04-2018 dari jumlah 10 staf produksi CSSD. Tujuan
penelitian untuk melihat gambaran pelaksanaan standar operasional prosedur
SOP dalam mensterilisasikan instrumen set SC (Sectio Caesarea) di instalasi
pusat sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Pelaksanaan adalah
tindakan yang dilakukan setelah suatu kebijakan ditetapkan, Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan mempunyai SOP tentang pelaksanaan mensterilisasikan
instrumen set SC (Sectio Caesarea). Penelitian ini dilakukan secara deskriptif
dengan cara observasi menggunakan teknik sampling dengan jumlah 10 staf
produksi CSSD yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan pada
bulan April 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran pelaksanaan
SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam mensterilisasikan instrumen set SC
(Sectio Caesarea) di instalasi pusat sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum Daerah
Tarakan telah dilaksanakan dengan perolehan nilai 100%. Saran peneliti adalah
pelaksanaan SOP (standar operasional prosedur) dalam mensterilisasikan

vi
instrumen set SC (Sectio Caesarea) harus dipertahankan demi terlaksananya
pencegahan infeksi nosokomial agar dapat menurunkan angka mobiditas dan
mortalitas pada pasien sehingga terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta.

Kata Kunci : Pelaksanaan SOP dalam Mensterilisasikan Instrumen

Daftar Pustaka 30 ( 2008-2018).

vi
PENDAHULUAN Malaysia 14%, dan Indonesia 7,1%
(WHO, 2011)
Rumah sakit adalah sarana
Di Indonesia tahun 2006 di
kesehatan yang menyelenggarakan
peroleh angka presentasi terjadi infeksi
pelayanan kesehatan perorangan secara
nosokomial di provinsi Lampung 4,3%,
paripurna dengan menyediakan
Jambi 2,8%, DKI Jakarta 0,9%, Jawa
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
Barat 2,2%, Jawa Tengah 0,5% dan
gawat darurat. Rumah sakit sebagai
Yogyakarta 0,8% (Lumentut dkk.,
pelayanan kesehatan wajib berupaya
2015). Berdasarkan hasil studi
untuk mencegah risiko terjadinya
terdahulu di RSUD Tarakan Jakarta
infeksi bagi pasien dan petugas rumah
Pusat insiden terjadinya HCAI pada
sakit (Dirjen Yanmed, 2009).
tahun 2016 pada infeksi daerah
Berdasarkan UU RI no. 44 tahun 2009
operasi 0,18%, VAP 2,72%, HAP
tentang Rumah Sakit pada hakikatnya
0,08%, IADP 0,39%, dan ISK 0,12%
rumah sakit berfungsi sebagai tempat
(Liana, 2018).
penyembuhan, pemulihan kesehatan
dan pencegahan infeksi. Instalasi pusat sterilisasi
merupakan bagian yang melayani
Infeksi nosokomial pada pasien
semua unit di rumah sakit yang
atau yang lebih dikenal dengan Health-
membutuhkan kondisi steril (Dirjen
care Associated Infection (HCAI)
Yanmed, 2009). Tujuan dari Instalasi
merupakan fenomena yang sering
Pusat Sterilisasi yaitu membantu unit
ditemui di rumah sakit (Adisasmito,
lain di rumah sakit yang membutuhkan
2008). Berdasarkan laporan WHO
kondisi steril, untuk mencegah
beban endemik health care assosiated
terjadinya infeksi, menyediakan dan
infenction di dunia (HCAI) pada
menjamin kualitas hasil sterilisasi
beberapa negara yang melaporkan.
(Jabbari 2012). Pencegahan risiko
Menunjukan angka yang bervariasi
infeksi dapat dicegah dengan
pada kejadian HCAI dari 5,7% sampai
proses-proses pembersihan, desinfeksi,
19,1%. Angka kejadian HCAI yang
dan sterilisasi yang benar (Abdullah,
dilaporlan didapat seperti Albania
2014).
19,1%, Mali 18,4%, Tunisia 17,9%,
Serbia 17,4%, Brazil 14%, Ghana Dari penjelasan diatas untuk

6,7%, Thailand 6,5 %, Mongolia 5,4%, mendukung terlaksananya proses-

3
proses pembersihan, desinfeksi, dan Mensterilisasikan Instrumen Set SC
sterilisasi yang benar diperlukannya (Sectio Caesarea) setelah didapatkan
pelaksanaan SOP (Standar Operasional total nilai dari semua kategori maka
Prosedur) yang akan berpengaruh tingkat pelaksanaan responden dapat
positif dan signifikan terhadap diketahui dengan menggunakan
pencegahan risiko infeksi yang terjadi rumus:
pada pasien dan petugas rumah sakit.
Maka dari itu, dalam penelitian ini

penulis mencoba membahas


tentang Gambaran Pelaksanaan SOP
(Standar Operasional Prosedur) dalam
Mensterilisasikan Instrumen Set SC
(Sectio Caesarea) di Instalasi Pusat
Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan Jakarta Pusat.
PEMBAHASAN
METODOLOGI PENELITIAN
Hasil penelitian yang telah
Penelitian ini bertujuan dilakukan oleh peneliti mengenai
untuk mengetahui Gambaran Gambaran pelaksanaan SOP dalam
Pelaksanaan SOP (Standar mensterilisasilan instrumen set SC
Operasional Prosedur) dalam (Sectio Caesarea) Di Instalasi
Mensterilisasikan Instrumen Set SC Pusat sterilisasi CSSD Rumah Sakit
Umum Daerah Tarakan pada bulan
(Sectio Caesarea) di Instalasi
maret – mei 2018. Peneliti melakukan
Pusat Sterilisasi CSSD Rumah Sakit
observasi pada SOP alur pelaksanaan
Umum Daerah Tarakan Jakarta Pusat.
mensterilisasikan instrumen set SC
Metode penelitian yang digunakan
(Sectio Caesarea) yang berjumlah 64
menggunakan metode penelitian
pelaksanaan dan didapatkan hasil
deskriptif. Dengan teknik pengolahan
penelitian dalam bentuk diagram batang,
data menggunakan cara komputerisasi.
dapat dilihat pada gambar 5.1.2.
Untuk mendapatkan deskripsi tentang
Gambaran Pelaksanaan SOP (Standar
Operasional Prosedur) dalam

4
pelaksanaan penggunaan APD lengkap
sebesar 100% karena semua Staf
produksi selalu patuh terhadap
penggunaan APD, pelaksanaan
pencucian sebesar 100% karena semua
proses pencucian sudah sesuai dengan
alur pencucian, pelaksanaan instrumen
Keterangan : set SC (Sectio Caesarea) bersih sebesar
A= Pelaksanaan Penggunaan APD 100% karena instrumen set SC (Sectio
lengkap Caesarea) yang sudah bersih
B= Pelaksanaan Pencucian dilaksanakan sesuai SOP yang ada,
C= Pelaksanaan Instrumen Set SC pelaksanaan sterilisasi mesin Pulse
Bersih Vacuum Sterilizer sebesar 100% karena
D= Pelaksanaan Sterilisasi Mesin pelaksanaannya sudah sesuai dengan
Pulse Vacuum Sterilizer SOP yang ada, dan pelaksanaan
E= Pelaksanaan Instrumen Set SC instrumen set SC (Sectio Caesarea)
Steril steril sebesar 100% karena
pelaksanaannya sudah sesuai SOP yang
Tujuan dari penelitian ini adalah ada.
untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan SOP dalam KESIMPULAN
mensterilisasikan alat di Instalasi Pusat
Pelaksanaan SOP (Standar
Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum
Operasional Prosedur) digunakan untuk
Daerah Tarakan Jakarta Pusat. Aspek
memastikan kegiatan mensterilisasikan
yang diteliti adalah pelaksanaan yang
instrumen set SC (Sectio Caesarea)
dilakukan per individu.
berjalan dengan lancar dan dapat
Hasil pengamatan selama 3
mencapai hasil yang sesuai dengan
bulan didapatkan bahwa gambaran
rencana awal yaitu untuk menurunkan
pelaksanaan SOP dalam
angka infeksi yang terjadi terhadap
mensterilisasikan instrumen Set SC
pasien dan staf produksi CSSD.
(Sectio Caesarea) di Instalasi Pusat
Sehingga, dapat meningkatkan
Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan Jakarta Pusat pada
5
kepercayaan masyarakat kepada rumah Pemerintah. Junal Akuntansi dan
sakit. Keuangan. Vol 5, No.2.

Dari hasil penelitian di atas Direktorat Tenaga Kependidikan


mengenai Gambaran Pelaksanaan SOP Direktorat Jenderal Peningkatan
(Standar Operasional Prosedur) dalam Mutu Pendidik dan Tenaga
Mensterilisasikan Instrumen Set SC Kependidikan Departemen
(Sectio Caesarea) di Instalasi Pusat Pendidikan Nasional. 2008.
Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum “PenulisanModul”.
Daerah Tarakan Jakarta yang didapat
Dirjen Yanmed, Depkes. 2009.
dari data sekunder yaitu SOP Alur
Pedoman Instalasi Pusat
Pelaksanaan Mensterilisasikan
Sterilisasi (Central Sterile Supply
Instrumen Set SC (Sectio Caesarea)
Departement/ CSSD) Di Rumah
menyatakan seluruh staf produksi CSSD
Sakit. Penerbit: Jakarta.
100% telah melaksanakan SOP.
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku
DAFTAR PUSTAKA
Pintar Membuat Standar

Abdullah, K.Sidin, A.I & Andi, Operasional Prosedur.

Pasinringi. 2014. Hubungan Yogyakarta: Flash Book.

Pengetahuan Dan Supervisi


Hafidah, Liana. 2018. Factor-factor
Dengan Kinerja Pencegahan
Yang Berhubungan Dengan
Infeksi Nosokomial Di Rsud Haji
Penerapan Prinsip&Prinsip
Makasar.
Universal Precautions Pada

Ades, Sanjaya. 2011. Model-Model Perawat Ruang Rawat Inap

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Kelas III Di RSUD Tarakan

Aksara. Jakarta Tahun 2018. Jakarta:


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Adisasmito, 2008. Kesiapan
Univesitas Esa Unggul.
Rumah Sakit Dalam
http://digilib.esaunggul.ac.id/fakt
Menghadapi Globalisasi. Jakarta:
or--faktor-yang-berhubungan-
Universitas Indonesia.
dengan-penerapan-prinsip--
Atmoko, Tjipto. 2011. Standar prinsip-universal-precautions-
Operasional Prosedur dan pada-perawat-ruang rawat-ianp-
Akuntabilitas Kinerja Instansi kelas-iii-di-rsud-tarakan-jakarta-
6
tahun-2018-10638.html di Mulyadi, 2015. Akuntansi Biaya, Edisi
unduh pada tanggal 2 september. 5. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN.
HIPKABI. 2014. Buku Pelatihan
Dasar-Dasar Keterampilan Notoatmodjo, Soekidjo. 2012.
Bagi Perawat Kamar Bedah. Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: HIPKABI Press. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Insani, Istyadi. 2010. Standar
Nursalam, 2008. Konsep dan
Operasional Prosedur (SOP)
Penerapan Metodelogi
sebagai Pedoman Pelaksanaan
Keperawatan Penelitian Ilmu
Administrari Perkantoran dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Rangka Peningkatan Pelayanan
Medika.
dan Kinerja Organisasi
Pemerintah. Penyempurnaan Permen PAN dan RB. 2013. “
Makalah pada Workshop Makalah yang berjudul
Manajemen Perkantoran di Kebijakan Standar Prosedur
lingkungan Kementerian Operasional (SPO)
Komunikasi dan Informatika Administrasi Pemerintah”.
Bandung. Jakarta. Rumah Sakit Umum
Jabbari, H. A. 2012. Developing The Daerah Tarakan. 2017. Standar
Use Of Quality Indicators In Operasional Prosedur (SOP) Alur
Sterilization Practices. Iranian Sterilisasi Alat atau Instrumen di
Journal of Public Health. unit CSSD. Jakarta Pusat.
Lumentut, Beaatrix A; Waworuntu,
Sam, Arianto. 2012. Sahabat Bersama.
Olivia A dan Homenta,
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Heriyannis. 2015. Isolasi Dan
Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan.
Identifkasi Bakteri Aerob Yang
Jakarta: PT Bina Pustaka.
Berpotensi Menyebabkan Infeksi
Nosokomial Di Iriana E RSUP Saryono & Anggraeni, D. M. 2013.
PROF DR. R. D Kandaou Metodelogi Penelitian Kualitatif
Manado.http://ejournal.unsrat.ac.i dan Kuantitatif dalam Bidang
d. Di unduh pada tanggal 5 Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
September 2018. Medika.

7
Sailendra, Annie. 2015. Langkah- Fisiologi Persalinan. Yogyakarta:
Langkah Praktis Membuat Yayasan Essentia Medica.
SOP. Yogyakarta: Trans Idea
Taufiq. 2013. Sistem Informasi
Publising.
Manajemen Kosnep Dasar,
Silfianti, Widya. 2011. Do Indonesia Analisis, dan Metode
Province Website Rich and Pengembangan. Yogyakarta:
Popular?. World of Computer Graha Ilmu.
Science and Information
Undang-Undang Republik Indonesia
Technology Journal (WCSIT).
No. 44 Tahun 2009, Tentang
Sofian, Amru. 2012. Sinopsis Obstetri Rumah Sakit, 8 Juli 2009, Lembar
Edisi 3. Jakarta: EGC. Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 4301, Jakarta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV. World Health Organisation (WHO).
Alfabeta. 2011. Report On The Burden Of
Endemic Health Care-Associated
, 2013. Metodelogi Penelitian
Infection Worldwide.
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
http://www.who.int. Di unduh
Bandung: Alfabeta.
pada tanggal 2 September 2018
Oxorn, Harry, dan William R. Forte.
Website: http://rsudtarakan.com/
2010. Ilmu Kebidanan Patologi &

8
9

Anda mungkin juga menyukai